Anda di halaman 1dari 22

Fakultas Pertanian

Program Studi Agroteknologi


Universitas Wiralodra
Neni Rohasini 542110119020
Putri Shinty Charisma
542110119014
Tupoksi
POPT
Pengertian : Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk pengendalian OPT
yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan
hak dan kewajiban secara penuh yang
diberikan oleh pejabat yang berwenang
Tugas Pokok : Menyiapkan, melaksanakan
pengendalian, menganalisis dan
mengevaluasi, membimbing,
mengembangkan metode pengendalian
/ tindakan karantina dan mengamati
/ memantau daerah sebar.
PENGAMAT AN
Pengamatan adalah kegiatan MET
penghitungan danODE
pengumpulan
informasi tentang keadaan populasi atau tingkat serangan OPT, banjir
dan kekeringan serta faktor faktor yang mempengaruhinya (varietas,
umur tanaman, musuh alami, curah hujan, suhu, kecepatan angin dan
radiasi matahari).

Pengamatan tetap adalah pengamatan yang dilakukan pada


obyek tetap meliputi pertumbuhan tanaman, OPT, musuh
alami dan unsur iklim. Pengamatan tetap dilakukan secara berkala
sejak persemaian, pertanaman sampai dengan panen. Pengamatan
dilaksanakan secara berkala dengan menjelajahi wilayah
pengamatan berdasarkan hasil pengamatan petak tetap
dan informasi dari petani/kelompok tani/petani pemandu/
petani pengamat, penyuluh atau sumber lain yan layak dipercaya

Pengamatan keliling atau patroli bertujuan untuk mengetah dan


menghimpun informasi tentang luas pertanam terserang OPT, luas
pengendalian, luas areal waspada dan lu kerusakan tanaman akibat
DPI, serta penggunaan da penyimpanan pestisida.

Pengamatan dilaksanakan secara berkala dengan menjelajahi


wilayah pengamatan berdasarkan hasil pengamatan petak
tetap dan nformasi dari petani/kelompok tani/petani pemandu/
petani pengamat, penyuluh atau sumber lain yang layak dipercaya.
Hama Kutu
Hama yang ditemukan pada Putih
Kutu berbentuk oval,
saat pengamatan di tanaman datar, tertutup lapisan
mangga seperti lilin, sering
tebal
di daun dan
hingga
cairan sel daun. Akibat
menghisap
serangan kutu tersebut,
pada daun terdapat bercak
Wereng kuning kotor.

Mangga
merusak tanaman dengan
cara mengisap cairan bunga
yang baru mekar sehingga
bunga mudah kering dan
cepat mati. Serangan terjadi
saat malai stadia bud
elongation (perpanjangan
tunas). Serangan parah
terjadi jika didukung dengan
cuaca panas dan lembab.
g e j a l a dan pengendalian hama
wereng mangga

Gejala Serangan Pengendalian :


Cara
Kerusakan terjadi pada bunga karena tertutup oleh Memanfaatkan
biologi parasitoid telur Cendradora sp. (dapat
lapisan penutup telur. Nimfa dan serangga dewasa memarasit sampai 40 %), Oligosita sp., dan
menghisap cairan sel daun-daun muda/pucuk dan Neobrachista java Gir.
tangkai bunga, sehingga bagian tersebut layu, Cara mekanis
mengering lalu gugur. Pada bibit mangga, produksi Memotong dan memusnahkan bagian tanaman
embun madu yang berlebihan mengganggu yang terserang
Cara kimiawi
pertumbuhan dan bahkan dapat mematikan bibit
Aplikasi insektisida efektif apabila dijumpai 5 ekor
karena diikuti tumbuhnya embun jelaga. wereng pada saat pembungaan dan pembentukan
buah.
g e j a l a dan pengendalian hama
k u t u putih mangga

Gejala Serangan Pengendalian :


jika tanaman terserang hama kutu M emotong/memangkas
daun yang terdapat koloni
putih adalah daun menjadi keputihan
kutu putih kemudian
penuh dengan kutu putih. Kutu membakarnya
putih/kutu kebul juga merangsang Jika sudah parah dan
terbentuknya cendawan jelaga. seluruh daun
Serangan hama kutu terdapat kutu putih
menyebabkan putih maka bisa dilakukan
produksi tanaman
pertumbuhan dan pemangkasan total
terhambat. M enyemprotkan insektisida
yang sesuai
05

PENYAKIT PA A TANAMAN
MANGGA

Diplodia Jemur jelaga/embun jelaga


Umunya penyakit ini diawali dengan luka Penyakit embun jelaga umumnya menyerang
yang disebabkan oleh benda tajam sehingga bagian-bagian pohon mangga sepert i daun dan
pada musim kemarau luka t ersebut ranting. Penyakit ini sendiri disebabkan oleh
cendawan Capnodium mangiferae. Cendawan ini
menghasilkan blandok dan pada
tumbuh subur di bagian-bagian pohon mangga yang
hujan luka tersebut tumbuh musim diselubungi cairan madu yang dihasilkan oleh berbagai
kejaringan kayu hingga hama seperti kutu putih, kutu sisik, dan wereng.
pengendalian
gejala diplodia
Sanitasi diplodia
sisa tanaman yang dapat menjadi sumber
Gejala batang yang terserang yaitu kulit inokulum, Menghindari pemangkasan yang terlalu berat
yang akan menyebabkan luka sebagai jalan serangan
luar seperti retak-retak mengeluarkan cairan
jamur, Bila gejala awal muncul saat buah masih muda
atau getah berwana coklat kehitaman. semprot dengan fungisida kocide setiap 10 hari
Semakin lama luka semakin melebar dan kulit sebnyak 3 kali, batang yang terserang kulit
dikupas luarnya sampai batas jaring kayu
mengelupas maka bagian tanaman di atasnya
fungisida kemudian
benlate seminggu sekali (benlate, merupakan
dioles
menjadi kering dan mati. fungsida berbahan aktif benimil 75%) fungisida
berbentuk serbuk berwarna putih yang dapat
disuspensikan dalam air untuk mengendalikan penyakit
jamur pada tanaman.
gejala embun jelaga pengendalian
embun populasi
Kendalikan jelaga
hama yang memicu
Daun dan ranting yang terserang akan
kedatangan cendawan Capnodium
berwarna hitam pada permukaannya.
mangiferae.
Tingkat serangan yang tinggi akan
Buanglah bagian tanaman yang telah
menyebabkan warna tanaman menjadi
terserang penyakit, lalu bakarlah sampai
gelap.
habis.
Pertumbuhan tanaman terhenti karena
Semprotkan fungisida
proses fotosintesisnya terhambat
yangmengandun bahan aktif
g Mankozeb.
H A M A P A D A T A N A M A N PA D I
HAMA TIKUS

Perkembangbiakan Hama tikus yang


cepat serta daya rusak pada tanaman W E R E N G C O K L AT
yang cukup tinggi menyebabkan hama
tikus selalu menjadi ancaman Wereng coklat dapat mengakibatkan kehilangan hasil
padasetiap pertanaman. dan berpotensi menyebabkan puso pada tanaman padi
Kerusakan tanaman yang di sawah akibat dari serangan yang dilakukannya. Populasi
akibatkan serangan tikus sangat besar, 10 – 15 ekor per rumpun cukup membuat puso dalam
karena menyerang tanaman sejak di waktu 10 hari.
persemaian hingga menjelang panen juga Populasi hama wereng coklat yang dapat merusak
disebut sebagai budaya lokal. tanaman padi umur kurang dari 40 hari setelah tanam
Ditandai oleh elemen budaya kelompok yaitu 2 – 5 individu per rumpun. Sedangkan pada tanaman
kecil yang homogen. padi yang berumur lebih dari 40 hari setelah tanam
yaitu 10 – 15 ekor per.
Apabila populasi tinggi, maka gejala kerusakan yang
terlihat di lapangan, yaitu warna daun dan batang tanaman
berubah menjadi kuning, kemudian berubah menjadi
berwarna coklat jerami, dan akhirnya seluruh tanaman
bagaikan disiram air panas berwarna kuning coklat dan
mengering (hopperburn)
gejala serangan pengendalian

Menyerang tanaman padi yang masih Teknik Budidaya yaitu tanam


serempak, pergiliran tanaman dan sanitasi
muda
lingkungan Musuh alami yaitu dengan
Tanaman padi banyak yang roboh dan
membiarkan hewan
predator hidup diareal persawahan
bagian padi yang roboh terdapat bekas
seperti ular dan burung hantu.
keratan tikus
Mencari sarang tikus untuk Pengambilan cindil
Jika terjadi serangan hebat diareal atau pengambilan anak tikus yang
sawah terlihat seperti botak-botak bekas menjadikan populasi tikus semakin meningkat.
serangan tikus. Gropyokan yaitu menangkap
menggunakan alat dengan
lalu
membongkar saran membunuhnya,dengan
tikus
pengemposan/pengasapan
g serta
(f umigasi yaitu Memberika pagarbelerang
plasti
) (TBS) n c
gejala serangan pengendalian
Wereng Batang
:
Cara Bercocok Tanam: Bertanam padi secara serempak,
Tanama padi berubah warna menjadi menggunakan varietas tahan, Rotasi tanaman dan sanitasi
n kemudian mengering kekuning- Pada lingkungan.
kuningan yang mengering sekelompok
kelihatan Cara Biologis : Dengan membiarkan laba-laba hidup
akanTanaman terhambat seperti
dan diareal sawah, kumbang, kumbang tanah, angge-angge,
tanaman
yang pertumbuhannya
disebabkan oleh virus seperti kerdil rumput yang serangga pemburu air lainnya, tabuhan parasite dan
terbakar oleh wereng tersebut
ditularkan jamur. Penggunaan Agen Hayati seperti penyemprotan
Wereng Daun Beauveria bassiana dan Metharizium sp.
Daun yang telah dihisap cairannya akan ditumbuhi Cara Fisik/Mekanis : Dengan memasang perangkap lampu
cendawan jelaga, Tanaman yang terserang wereng minyak pada malam hari. Lampu diletakkan diatas
hijau, daunnya akan menjadi kering dan akhirnya mati, papan/triplek yang sudah diberi perekat supaya wereng
menempel pada perekat tersebut. Bisa juga menggunakan
Tanaman padi tumbuh kerdil mulai dari pucuk daun
ember yang sudah diberi air agar wereng jatuh kedalam
berwarna kuning hingga kuning kecoklatan, Tunas
air tersebut.
sangat sedikit dan waktu berbunga tertunda dan Malai
Kimiawi : Menggunakan insektisida seperti Aplaud 10 WP,
yang dihasilkan biasanya kecil-kecil.
400FW, 100 EC dan Montaf 400 SL.
penyakit pada
tanaman padi

Penyakit kerdil
Penyebab virus ditularkan
. oleh serangga Nilaparvata lugens.
Gejala Serangan :
menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau
kekuningkuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Penyakit ini sangat merugikan.
Pengendalian :
sulit dilakukan, usaha pencegahan dilakukan dengan memusnahkan/mencabut
tanaman yang terserang ada memberantas vektor
PENYAKIT PADA
TANAMAN PISANG

SIGATOKA KUNING
Sigatoka kuning atau bercak daun merupakan salah satu
penyakit yang paling berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh
Mycosphaerella musicola (tahap konidiumnya disebut Cercospora musae)
yang endemik untuk Asia Tenggara, dan hanya dijumpai pada pisang. Bercak
ULAT PENGGULUNG DAUN
daun ini menyebabkan kematian dini sejumlah besar daun pisang,
menyebabkan tandan buah mengecil dengan sedikit sisiran, dan individu Ula t peng g ulung da un (Eriona ta thra x L.) Ula t
buah pisang yang kurang penuh pisa ng ya ng meng g ulung da un a da la h sa la h sa tu ha ma
Melakukan sanitasi kebun dengan memangkas daun-daun yang terserang, umum ta na ma n pisang.
daun dan pelepah yang sudah mengering kemudian memusnahkannya dengan
cara membakar. Bersihkan pula gulma atau rumput liar di sekitar areal Larva yang baru menetas memakan daun pisang
penanaman.Melakukan penyemprotan pestisida ke seluruh bagian tanaman dengan membuat gulungan daun.
pisang meliputi daun, pelepah, batang sampai ke anakan pisang dengan
Untuk mengendalikan hama ulat penggulung daun,
menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif Benzimidazole dan
Dithiocarbamate atau bahan aktif lainnya yang terkait dengan bercak daun. pangkas daun yang terserang kemudian dibakar.
Disamping itu juga bisa mengkombinasikan insektisida sistemik dengan Penyemprotan insektisida berbahan aktif Kuinalfos dan
fungisida untuk bercak daun atau fungisida untuk mengobati penyakit jamur. Triklorfon.
Pembuatan media agar miring
Langka kerja pada media adalah sebagai berikut.
POTATO DEXTROSE AGAR (PDA)  Siapkan potato dextrose agar 39 gram dan 1 liter air
Merupakan media yang umum digunakan untuk kedalam panci
menumbuhkan jamur. Media ini terbuat dari bahan  Lalu rebus hingga mendidih siapkan gelas ukur lalu
utama yaitu kentang dan dextrose sebagai nutrisi masukan potato dextrose agar yang sudah direbus
utama pertumbuhan jamur. Media ini juga kedalam gelas ukur
ditambahkan agar sebagai bahan pemadat.  Masukan tabung reaksi dan gelas ukur yang steril ke
Alat yang dibutuhkan : dalam incase yang sudah di sterilkan
1. Tabung reaksi
2. Incase
 Lalu masukan PDA ke dalam tabung reaksi setelah itu
3. Kawat ose rapikan PDA Tersebut untuk dimasukan kedalam
4. Sendok autoclave selama 2jam
5. Bunsen
6. Gelas ukur
 Kemudian angkat dan siap untuk dimiringan selama 1
7. Kompor hari dengan di tutupi kapas sehingga tidak ada udara
8. Panci yang masuk sehingga tidak akan terkontaminasi .
9. Autoclave
10. Alkohol
Bahan yang dibutuhkan :
PDA ( potato dextrose agar) 39 gram
Air 1 liter
Isolat paenibacillus polymyxa
Inokulasi Media Dextrose agar
 siapkan isolate bakteri yang akan diperbanyak (Paenibacillus
Polymyxa)
 Semprotkan alkohol untuk menyeterilkan incase
 Bersihkan tangan dengan alkohol
 Letakan tabung PDA steril kedalam incase yang sudah di sterilkan
 Pegang kawat ose, panaskan ujung kawat dengan bunsen sampai
berwarna merah perhatikan jangan sampai menyentuh apapun
setelah pengapian
 Biarkan sampai dingin (10-20 detik).
 Kemudian inakulasikan bibit bakteri ke media tabung yang baru
dengan cara menzigzag
 Berikan lable tanggal pembuatan pada tabung/rak isolat
 Kemudian inkubasikan ditempat yang bersih selama 1 minggu
Pembuatan media padat jamur Trichoderma
spLangkah kerja perbanyakan Trichoderma sp pada media
Trichoderma sp. Merupakan mikro beras adalah sebagai berikut :
organisme yang termasuk golongan  Cuci beras sampai enar benar bersih
cendawan yang dapat menghambatkan  Tiriskan sampai airnya tidak menetes lagi
pertumbuhan cendawan lain.  Kemudian ratakan diatas dikertas buram
penyebab penyakit pada tanaman yang  Setelah sudah sedikit kering, masukan beras tadi kedalam plastik
dikenal dengan biofungisida, selain itu anti panas/tahan panas dengan takaran 6 sendok makan lalu lipat
berbentuk seperti lontong
Trichoderma sp. Juga dapat berfungsi
 Kemudian masukan beras tadi kedalam panci untuk di kukus
sebagai pengurai unsur unsur hara yang selama kurang lebih 2 jam
terikat oleh tanah sehingga mudah diserap  Jika sudah matang, dinginkan plastik yang berisi beras tadi
oleh tanaman atau dengan kata lain dapat selama sekitar 2 jam
berfungsi sebagai bio aktivator.  Kemudian langkah kedua , siapkan incase yang sudah di sterilkan
menggunakan alkohol lalu masukan api bunsen yang berisi spirtus
Alat alat yang digunakan antara lain: yang sudah dilanyakan.
 Masukan plastik yang berisi beras dan isolate Trichoderma sp
baskom, sendok, hekter, kompor kertas
kedalam plastik menggunakan jarum ose
buram.  Kemudian bungkus berbentuk seperti segitiga lalu rekapkan
Bahan yang digunakan anatara laian: dengan hekter
isolat Thrichoderma sp , beras, air bersih,  Kemudian letakan ditempat wadah yang minimpencahayaan
plastik anti panas, api bunsen, spatula selama 7-14 hari.
gelas ukur kecil.  Trichoderma siap diaplikasikan
Pembuatan trichoderma sp
Pembuatan media cair bakteri Bacillus polymyxa
Paenibacillus polymyxa merupakan agensia hayati yang memiliki sifat antagonis terhadap
perkembangan patogen tanaman dan juga memiliki sifat menginduksi ketahanan tanaman.

Alat yang dibutuhkan : Langkah pembuatan:


1. Tabung reaksi  Siapkan ubi singkong dan kupas kulit hingga bersih supaya tidak terkena
2. Jarum ose racun
3. Sendok  Potong ubi singkong menjadi kotak kecil 4 bagian
4. Bunsen  Kemudian cuci ubi singkong hingga bersih
Bahan yang 5. Gelas ukur  Kemudian masukan ubi singkong tersebut ke dalam panci yang berisi air dan
6. Kompor tunggu hingga matang
dibutuhkan : 7. Panci  kemudian kalo sudah matang tiriskan ubi singkong kedalam wadah
 Kemudian pindahkan air rebusan tadi kedalam drigen, tunggu hingga dingin
Ubi singkong 5kg 8. Pisau
9. Baskom  Kemudian kita pembuatansaluran untuk fermentasi bakteri paenibacillus
Gula 1/4 10. Selang/ sambungan latr U
dan T
dengan menyiapkan alat alat tersebut.
 Kemudian kita fermentasi air rebusan ubi singkong 10-14hari.
Air 20 liter 11. Aerator
12. Lilin malam
13. Akua botol
14. 11. Drigen
15. 12. Incase
16. 13. Autoclave
17. 14. Pengaduk
18. 15. Larutan PK
19. 16. Air mineral
20. 17. Alkohol 70%
21. 18. Busa filter/kapas
Pestisida nabati
Pestisida nabati adalah bahan pembasmi hama atau
penyakit yang berasal dari hasil ekstrak bagian tanaman
tertentu, seperti daun, biji, buah, batang, dan akar. yang
mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid,
fenolik dan zat kimia lainnya.
Senyawa bioaktif tersebut apabila diaplikasikan tidak
akan mempengaruhi tanaman baik proses fotosintesis
maupun secara fisiologis dari tanaman, namun akan
berpengaruh terhadap keseimbangan hormon, sistem saraf,
reproduksi.
Contoh bahan alami yang bisa digunakan sebagai pestisida
nabati:

Pohon Mimba
merupakan salah satu tumbuhan sumber bahan pestisida
( pestisida nabati) yang dapat dimanfaatkan untuk
pengendalian hama.
Bagian tanaman mimba yang dapat digunakan sebagai
pestisida nabati salah satunya adalah daun dan biji .
berdasarkan kandungan bahan aktifnya, biji dan daun
mimba mengandung azadirachtinmeliantriol, salanin, dan
nimbin, yang merupakan hasil metabolit sekunder dari
tanaman mimba.
Pembuatan pestisida nabati
daun dan biji mimba
Alat : DAUN MIMBA
tumbukan (cowet dan tuleg), baskom, pisau,
ember , blender, sendok, timbangan .  Siapkan daun mimba kemudian cuci hingga
Bahan: bersih
daun dan biji mimba  Kemudian tumbuk / blender daun mimba
 Pindahkan ke baskom
 kemudian Fermentasikan tumbukan daun
mimba tadi selama 3 hari – 4 hari

BIJI MIMBA
 Siapkan biji mimba dan cuci hingga bersih
 Kemudian tumbuk biji mimba hingga hancur
 Kemudian pindahkan ke baskom
 Kemudian fermentasikan selama 3 sampai 4 hari
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai