Anda di halaman 1dari 23

Mata kuliah: Organisme Pengganggu Tanaman

Dosen: Dr.ir. deflly anSye shilfana Turang, M.Si


Agroteknologi

Penyakit Pada Tanaman Cengkeh


(Syzygium aromaticum)

Disusun oleh:
Nama : Sara Helena Roesli
Nim : 210311080026
Bagaimana sih tanaman cengkeh itu?
Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak
digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan utama rokok
kretek.

Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum)


merupakan tanaman perkebunan/industri
berupa pohon dengan famili Myrtaceae.
Jenis tumbuhan perdu dengan batang pohon
besar, berkayu keras, daun berwarna hijau
dengan bentuk bulat telur memanjang.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh

Penyakit BPKC merupakan salah satu penyakit yang


paling merusak tanaman cengkeh karena dapat
menyebabkan kehilangan hasil mencapai 10-15%.

Penyebabnya adalah bakteri


Pseudomonas syzygii.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh

Penularan penyakit BPKC dari pohon sakit ke pohon sehat melalui vektor
berupa serangga.

Hindola striata Hindola fulfa


Di pulau Jawa Di pulau Sumatera
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh

Pola penyebaran penyakit ini


umumnya mengikuti arah
angin. Penularan penyakit ini
dapat pula melalui alat-alat
pertanian seperti golok,
gergaji, sabit yang
digunakan untuk memotong
pohon sakit.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh
Alat pertanian yang
Pohon yang awalnya
terkontaminasi kemudian menjadi
sehat menjadi sakit sarana penyebaran bakteri ke
pohon cengkeh yang sehat.

Menyerang pohon Alat pertanian yang dipakai


untuk memotong pohon
sehat
sakit akhirnya
terkontaminasi bakteri
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh

Gejala yang ditimbulkan akibat serangan berat:


Daun-daun gugur mendadak, Jika ranting tanaman dipotong
ranting-ranting pada cabang dekat kemudian dicelupkan ke dalam air
pucuk atau pada pucuk mati akan muncul massa bakteri berbentuk
seperti kabut

Seluruh tanaman mati dalam waktu


2 tahun sejak permulaan timbulnya
gejala.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh

Gejala yang ditimbulkan akibat serangan ringan:


seluruh daun menguning lalu Daun dewasa menjadi tua
gugur bagian demi bagian sebelum waktunya

mati ranting dan cabang Tanaman mati 3-6 tahun


terjadi diseluruh pohon sesudah menampakkan gejala.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh

Pengendalian penyakit BPKC:


Menghindari penanaman dekat hutan
karena sumber penyakit berasal dari hutan,
minimal jarak 5-10 Km dari batas pinggir
hutan

Sanitasi dan eradikasi, pohon yang terserang berat


segera ditebang dan dibakar agar tidak menjadi sumber
penularan penyakit.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh

Pengendalian penyakit BPKC:

Pengelolaan kebun secara rutin untuk memonitor penyakit sehingga bisa


dilakukan pengendalian secara dini.

Pengendalian serangga Hindola sp. yang merupakan vektor dari BPKC dengan
insektisida Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dengan interval 6 minggu sekali.

Penyuntikan (infus) dengan antibiotika oksitetrasiklin (OTC) atau


streptomisin dan penisilin untuk memperlambat perkembangan penyakit.
Penyakit Cacar Daun Cengkeh
Gejala Penyakit CDC:
Gejala pada daun muda yang berwarna
kemerahan, terdapat bagian daun yang
melepuh (bercak-bercak seperti kulit
terkena api)

Penyebab penyakit:
jamur Phyllosticta syzygii. Gejala serangan dimulai dari daun yang berada pada
tajuk terbawah, seterusnya ke atas (pucuk tanaman).
Penyakit Cacar Daun Cengkeh
Gejala Penyakit CDC:
Pada daun yang sudah berwarna hijau,
mula-mula terdapat bagian-bagian yang
berwarna lehih muda, kemudian melepuh
seperti cacar yang berbintik-bintik hitam.

Penyebab penyakit:
jamur Phyllosticta syzygii.
Penyakit Cacar Daun Cengkeh

Pohon cengkeh yang terkena serangan


Pohon cengkeh yang sehat
penyakit
Penyakit Cacar Daun Cengkeh

Pengendalian Penyakit CDC Menurut Semangun (2000):


Penggunaan bibit Melakukan sanitasi kebun, karena
tanaman cengkeh yang penyebab penyakit bertahan pada
tahan CDC daun-daun yang telah gugur.

Melarang pengangkutan benih


dan bibit dari wilayah yang
berpenyakit ke wilayah yang
bebas penyakit.
Penyakit busuk akar
Gejala yang nampak adalah daun
menguning, layu dan kemudian
mengering, dan jika tanaman dicabut
akan nampak akarnya yang membusuk.

Penyebab penyakit:
cendawan seperti Phytopthora sp
Penyakit busuk akar
Pengendalian Penyakit Busuk Akar pada
tanaman Cengkeh:

Tanaman dicabut kemudian dibakar


agar tidak menyebar ke tanaman lain

Setelah tanaman yang terserang


dicabut dan dibakar, tanaman di
sekitar tanaman sakit tersebut
Penyebab penyakit: disemprot dengan menggunakan
cendawan seperti Phytopthora sp Koperoxychloride 0,5% atau setiap
5 gr dilarutkan dengan 1 liter air.
Penyakit jamur akar putih
Gejala Serangan:
Daun tampak kusam, kurang
mengkilat, dan melengkung ke
bawah (daun yang sehat
berbentuk seperti perahu).
Selanjutnya daun-daun menguning dan
Penyebab penyakit: rontok.
Jamur Rigidoporus lignosus Pada tanaman dewasa, daun gugur diikuti
dengan matinya ranting. Pada stadia lanjut
akar membusuk, sehingga pohon mudah
rebah.
Penyakit jamur akar putih

Penyebaran : melalui aliran air tanah, kontak akar


tanaman sehat dengan tanaman sakit, sisa perakaran
tanaman sakit, alat-alat pertanian dan benih.
Penyakit jamur akar putih

Pengendalian Penyakit JAP:

Aplikasi Trichoderma
Pemberian Trichoderma 150gr/pohon
dicampur dengan pupuk organik 600
gr/pohon dan mikoriza 20 gr/pohon
(dilakukan sekali, seumur hidup tanaman).

Aplikasi Trichoderma pada pembibitan dicampur


dengan pupuk organik sebanyak 30-50 gr /bibit.
Penyakit jamur akar putih

Pengendalian Penyakit JAP:

Aplikasi Trichoderma
Aplikasi Trichoderma di pertanaman ditaburkan di
sekitar/dekat perakaran tanaman bersamaan dengan
pupuk organik 20 kg/pohon, kemudian diaduk sampai
merata

Aplikasi susulan dengan pemberian Trichoderma dicampur


pupuk organik (3-4 minggu setelah aplikasi mikoriza).
Penyakit jamur akar putih

Pengendalian Penyakit JAP:

Tanaman yang terserang dilakukan eradikasi dengan


cara ditebang dan dibakar untuk mengurangi sumber
inokulum.

Tidak membawa bibit cengkeh dari kebun terserang


Penyakit JAP dan tidak menanam cengkeh di kebun bekas
serangan Penyakit JAP.
Penyakit jamur akar putih

Pengendalian Penyakit JAP:

Pemupukan tanaman dengan pupuk yang sesuai dengan jenis dan dosis
anjuran. Pada tahap pertama diberikan pupuk organik (pupuk kandang,
kompos, atau pupuk hijau) dan setelah tanaman mulai pulih kembali
diberikan pupuk buatan (KCl, TSP, Urea, dan Dolomit).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai