Anda di halaman 1dari 51

Hama dan penyakit

tanaman lada

Dyah Manohara

Balai Penelitian Tanaman Rempah


dan Obat (Balittro)
Jl. Tentara Pelajar no.1
BOGOR
HAMA PENTING PADA TANAMAN LADA

Musuh alami
hama buah
(Anastatus dasyni)

Penggerek batang Penghisap bunga Penghisap buah


(Lophobaris piperis) (Diconocoris hewitti) (Dasynus piperis)

25
Hama Penggerek Batang

Pj 3 – 4 mm
L 1.5 -2 mm
Hama bunga
Hitam, pj 4 – 6 mm;
lebar ± 3 mm; hidup.
tonjolan

Anakan (nimfa) Serangga menjatuhkan diri


bila ada gangguan atau
tanaman digoyang
Hama buah
• Pj 12 -13 mm, aktif pagi dan sore hari,
• siang hari sembunyi dalam tanaman lada

Ciri khas : mengeluarkan bau seperti


walang sangit
Telur di permukaan daun
atau tandan buah muda.

Musuh alami
Pengendalian hama tanaman lada
 Konservasi musuh alami.
 Gulma/rumput berbunga (Arachis pintoi ) bersihkan hanya di
sekeliling batang tanaman lada (piringan tanaman)
 Tanam lada campur dg tan lain, mis kopi, jagung, padi, palawija
 Melakukan monitoring kebun secara teratur.
 Bila ada penggerek (larva masih di dalam bagian tanaman),
segera dipotong dan dimusnahkan
 Pemeliharaan tanaman lada secara optimal
 Memangkas tajar/pohon penegak lada secara teratur
 Pemupukan berimbang yang dilakukan tepat waktu (aplikasinya
dibagi 3-4 kali)
 Rompeskan (panen semua) buah lada pada saat akhir panen,
 Bekas pangkasan harus ditutup mis. lilin atau dioles insektisida
 Pengendalian dengan insektisida (kimia)
 Dilakukan secara bijaksana yaitu bila populasi hama tinggi.
 Insektisida juga mematikan musuh alami.
 Penyemprotan insektisida dilakukan bersamaan dalam satu areal.
 Pilih insektisida dengan bahan aktif yang tepat seperti :
 Carbofuran untuk ulat penggerek dalam batang, cabang.
Cypermethrin/deltametrin,/dimethoate untuk serangga dewasanya
 Deltametrin/sipermetrin/karbosulfan/lamda sihalotrin/BPMC/
Karbaril untuk hama bunga dan hama buah
 Pengendalian dengan jamur patogen serangga
Jamur Beauveria bassiana dan Spicaria sp. (dapat dilakukan dengan
bimbingan petugas lapang/penyuluh perkebunan)

Rumput babadotan
Hama Thrips (Puru daun)
Liothrips karnyi
PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN LADA

Jamur pirang
Kerdil/keriting (virus)
Busuk Pangkal Batang
(Phytophthora capsici)
Kuning (nematoda)
Penyakit jamur pirang (Velvet blight)

Penyebabnya :
kutu tempurung dan jamur Septobasidium sp.

Kutu tempurung
(dibawah lapisan jamur)

Lapisan jamur

Tanaman sakit
Penyakit jamur pirang (Velvet blight) Lanjutan

Serangan lanjut : seluruh batang,


cabang, ranting, tangkai daun dan
buah diselimuti jamur mengakibatkan
kematian tanaman lada secara
bertahap/perlahan

Pengendalian :
 Serangan ringan,
pangkas dan
musnahkan bagian
tanaman sakit

 Aplikasi fungisida :
bahan aktif Tebuconazol
atau tembaga (Cu) setiap
dua minggu
 Aplikasi insektisida :
yg bersifat sistemik
Gejala lanjut penyakit
jamur pirang
Penyakit jamur pirang (Velvet blight) Lanjutan

Awal Lanjut Tanaman mati

Rangkaian gejala penyakit jamur pirang


Penyakit kerdil/keriting
Penyebabnya: virus PYMoV dan CMV

 Serangan ringan tidak menyebabkan


kematian tanaman, tapi menghambat
pertumbuhan (jadi kerdil). Tandan buah
menjadi pendek dan buah kecil-kecil

 Serangan berat,
tanaman tidak dapat
berbuah

Tanaman yang menunjukkan


gejala sakit tidak boleh
dijadikan sumber bahan
tanaman (setek/benih)
Penyebaran penyakit kerdil/keriting :

Alat pertanian : parang, pisau, gunting setek yang


dipakai pada tanaman sakit langsung dipakai pada
tanaman sehat

Lada sakit (Kerdil),


Serangga : akibat menggunakan
kutu putih, bahan tanaman/setek
Aphis sp. dari tanaman sakit
Penyebaran penyakit kerdil/keriting melalui:
- Alat pertanian
- Bahan tanaman
- Vektor (Ferrisia virgata; Planococcus minor ; Aphis sp.)

31
Pengendalian penyakit kerdil/keriting

 Tanaman sakit di musnahkan (dibakar ditempat)


 Alat pertanian (parang, pisau, gunting setek) bekas
pakai pada tanaman sakit harus dicuci/dibersihkan,
sebelum dipakai ke tanaman sehat
 Bahan tanaman/setek harus berasal dari tanaman
lada yang 100% sehat. Tidak mengambil setek pada
tanaman yang sakit ringqn.
 Bila ditemukan serangga penyebar penyakit (Kutu
putih, Aphis sp.), harus segera dimusnahkan
Penyakit busuk pangkal batang (BPB)
Menyebabkan kematian tanaman secara cepat

Penyebabnya : Jamur Phytophthora capsici

Serangan pada :
• Pangkal batang tanaman layu mati cepat
• Akar rambut daun menguning/layu mati lambat

Gejala layu akibat serangan


pada pangkal batang
Bercak daun Busuk bunga Busuk buah
Penyakit busuk pangkal batang.

Rangkaian gejala serangan jamur P. capsici pada pangkal batang


tanaman lada
Penyakit busuk pangkal batang.

Gejala serangan jamur P. capsici pada akar tanaman lada


(daun menguning dan layu mati lambat)
Penyebaran penyakit terjadi melalui :
Aliran air; angin; tanah yang terbawa di kaki orang/hewan;
alat pertanian dan bahan tanaman/setek
Siklus penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB)
Hujan

Zoospora
Penyebaran langsung
di permukaan tanah karena
percikan air hujan

Pelepasan zoospora

Penyebaran langsung
(di dalam tanah)

m
n giu
a
p o r s ic i
S ap
P,c

Sporangia jamur
P.capsici

Penyebaran tidak langsung


- Bahan tanaman - Tanah Sakit BPB
- Alat pertanian - Air
- Hewan/ternak
Sei Raya, Kalbar 1990
Penyebaran penyakit BPB sangat cepat
Pengendalian penyakit busuk pangkal batang (BPB)
 Musnahkan tanaman sakit (bakar di tempat)
 Tanaman di sekitar tanaman sakit di siram bubur bordo / fungisida
tembaga oksiklorida /disemprot fungisida bersifat sistemik :
metalaksil atau kalium fosfonat
 Lakukan perbaikan teknik budidaya seperti :
 Membuat saluran drainase dan parit keliling
 Menanam penutup tanah diikuti penyiangan terbatas
 Pemupukan sesuai anjuran (displit 3-4X) dan pangkas tajar hidup
sebelum mupuk
 Buang sulur cacing dan sulur gantung
 Hindari perlakuan yang dapat menyebabkan pelukaan akar
 Alat pertanian bekas digunakan pada tanaman sakit harus dicuci
terlebih dulu sebelum digunakan pada tanaman sehat
BAHAN DAN CARA MEMBUAT BUBUR BORDO

Bahannya : Penggunaan bubur bordo:


100 gram terusi (CuSO4)
dilarutkan dalam 5 liter air
100 gram kapur tohor atau kapur
tembok dilarutkan dalam 5 liter air

Cara membuat bubur bordo:


Larutan terusi dituang
ke larutan kapur sambil
diaduk-aduk

• Siramkan pada tanah


bekas tanaman terserang
busuk pangkal batang
• Rendam/cuci alat-alat dan
sepatu/sandal bekas
dipakai pada tanaman sakit
Setelah bercampur, larutan bubur
bordo harus segera digunakan
Pemusnahan tanaman terserang OPT

Tanaman sakit (kerdil, BPB) atau bagian


tanaman yang terserang hama
dibongkar dan dibakar
1. Penyakit Kuning (nematoda)
Penyebabnya:
 Nematoda :
Meloidogyne incognita
Radopholus similis
 Jamur :
Fusarium oxysporum
Fusarium solani

Gejala pada akar


2. Penyakit kuning (mati lambat)

Gejala serangan jamur P. capsici pada akar, menyebabkan


perubahan warna daun jadi kuning dan kelayuan tanaman.

Pengendalian (sama dg BPB) :


- Penyiraman bubur bordo,fungisida Cu/fungisida sistemik.
- Pemupukan (hati-hati jangan merusak/melukai akar)
A B C
PENYAKIT LAIN PADA TANAMAN LADA

 Penyakit hawar benang putih (Thread blight )


 Penyakit rambut kuda (Horse hair)
 Penyakit jamur upas (Pink disease )
 Penyakit kuning (mati lambat)
 Penyakit busuk akar putih (Rigidoporus )
(1) Penyakit hawar benang putih (Thread blight) dan
(2) penyakit rambut kuda (Horse hair)
1. Penyakit Thread Blight 2. Penyakit rambut setan
(Marasmius tenuisimus) (Marasmius equicrinis)
Tubuh buah Marasmius tenuisimus
(3) Penyakit jamur upas (Pink disease)
Penyebabnya :
Jamur Corticium salmonicolor

Penyebaran penyakit :
 Percikan air hujan
 Angin

Pengendalian :
 Pangkas dan musnahkan bagian
yg sakit.
 Penyemprotan dg bubur bordo,
fungisida tembaga (Cu)

Gejala serangan jamur upas


Busuk akar putih
(Rigidoporus )

Sisa
tanaman
karet
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
SECARA TERPADU
Tanaman lada rakus unsur hara.

Perlu hara (organik dan anorganik)


diberikan tepat waktu.

Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu:


(1) Perbaikan teknik budidaya lada (sesuai anjuran)
(2) Pengawasan/monitoring kebun secara rutin
(3) Pengendalian hama dan penyakit secara mekanis, hayati
dan kimia
(4) Integrasi dengan ternak
BUDIDAYA ANJURAN:
INTEGRASI LADA DENGAN TERNAK
INTEGRASI TANAMAN LADA DENGAN TERNAK

Penutup tanah
(Arachis pintoi)

Menghambat penyebaran
Sebagai propagul P. capsici Konservasi
pakan musuh alami
ternak hama

Kotoran ternak sebagai


Ternak bahan organik dan Tanaman lada
substrat untuk
Trichoderma Bahan organik

Menciptakan kondisi
Sebagai optimum untuk
pakan pertumbuhan tan lada
ternak

Tajar (penegak hidup)


yang dipangkas secara berkala

Satu hektar tanaman lada dapat untuk memelihara 5 ekor kambing PE


Anastatus dasyni sebagai parasitoid, dominan di lapang
(Trisawa, 2010)
30

25
P a ra s ita tion (% )
20

15

10

0
A. pintoi Ageratum
Pepper ecosystem
17%
5%

21%
A. dasyni
Gryon 23%
60%
Oencyrtus

74%

Ageratum
A. pintoi

Anda mungkin juga menyukai