Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN JAGUNG

Patogen Patogen
Jamur Peronosclerospora maydis; P. Jamur Helminthosporium turcicum;
sorghii; P. philipinensis. syn. Exserohilum turcicum

Gejala Gejala
Gejala berupa garis kuning atau putih Muncul bintik-bintik pada daun yang
sejajar dengan tulang daun. Pada titik terserang. Bintik-bintik tersebut
tumbuh jamur, biasanya terjadi berkembang menjadi lebih panjang
gangguan pembentukan zat hijau dan kering. Gejala awal muncul pada
daun (klorosis). Tanaman tidak akan daun bawah dan meningkat seiring
tumbuh optimal karena akar tanaman perkembangan tanaman.
terhambat perkembangannya. Bila
menyerang tanaman saat dewasa, biji
yang dihasilkan tidak optimal.
Kondisi Lingkungan Kondisi Lingkungan
Penyakit ini mudah berkembang pada kondisi lembap. Biasanya Lingkungan dengan kelembapan tinggi dan suhu sedang.
banyak terjadi di dataran rendah saat musim hujan. Jamur sangat
mudah disebarkan oleh angin dan percikan air hujan. Pengendalian
Membersihkan lahan dari gulma dan semua sisa pertanaman
Pengendalian sebelumnya, mencabut tanaman terinfeksi, buang dan hancurkan
Membersihkan lahan dari gulma dan semua sisa pertanaman jauh dari lokasi penanaman. Menanam varietas tahan dab
sebelumnya, mencabut tanaman terinfeksi, buang dan hancurkan memastikan tanaman cukup air dan nutrisi. Aplikasi fungisida
jauh dari lokasi penanaman. Menanam varietas tahan dan berbahan aktif klorotalonil, mankozeb, propineb, dimetomorf,
memastikan tanaman kecukupan air dan nutrisi. Aplikasi fungisida spirokonazol, benomil, karbendazim dan azoksistrobin.
berbahan aktif klorotalonil, mankozeb, propineb, dimetomorf,
siprokonazol, heksakonazol, benomil, karbendazim, dan
azoksistrobin.

Patogen Patogen
Jamur Puccinia sp. Jamur Helminthosporium maydis

Gejala Gejala
Bintil-bintil kecil yang dikelilingi warna Gejala awal berupa luka kecil
kuning. Gejala dapat muncul pada berbentuk bujur sangkar kemudian
daun, tangkai daun dan bahkan memanjang hanya di antara tulang
batang tanaman. Jamur ini sangat daun, sehingga bentuk gejala seperti
mudah disebarkan oleh angin atau persegi panjang.
gesekan antar tanaman yang rapat
dan dapat bertahan pada sisa
tanaman yang terinfeksi.

Kondisi Lingkungan Kondisi Lingkungan


Lingkungan yang hangat dengan kelembapan tinggi maupun kondisi Penyakit ini lazim ditemukan pada area penanaman jagung yang
hujan yang diselingi panas. panas dan lembap.

Pengendalian Pengendalian
Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma Membersihkan lahan dari gulma dan semua sisa pertanaman
dan semua sisa pertanaman sebelumnya, cabut tanaman yang sebelumnya, mencabut tanaman terinfeksi, buang dan hancurkan
terinfeksi, penanaman varietas tahan, dan memastikan tanaman jauh dari lokasi penanaman. Menanam varietas tahan dan
kecukupan air dan nutrisi. Aplikasi fungisida berbahan aktif memastikan tanaman kecukupan air dan nutrisi. Aplikasi fungisida
klorotalonil, mankozeb, propineb, dimetomorf, siprokonazol, berbahan aktif klorotalonil, mankozeb, propineb, dimetomorf,
heksakonazol, benomil, karbendazim dan azoksistrobin spirokonazol, heksakonazol, benomil, karbendazim, dan
azoksistrobin.
Hama
Atherigonna varia soccata atau genus Forficula

Gejala
Tanaman kerdil, daun menggulung dan menjadi keriput. Terkadang muncul anakan samping
sehingga tanaman menjadi seperti bercabang. Ditemukan luka berwarna kehitaman di bagian
pangkal batang dan beberapa ruas di atas pangkal batang.
Hama yang tergolong ke dalam genus Forficula berbentuk seperti tomcat namun berwarna hitam
dengan ukuran panjang 6-7 mm. Di beberapa literatur juga disebutkan gejala serupa bisa disebabkan
oleh lalat bibit (Atherigonna varia soccata).

Pengendalian
1. Pemusnahan gulma
2. Merotasi tanaman dengan tanaman non inang
3. Aplikasi insektisida berbahan aktif lambda cythalothrin, spinosad, sipermetrin, karbofuran, dan
fipronil

Hama
Ulat Ostrinia furnacalis

Gejala
Gejala yang ditimbulkan berupa kerusakan mekanis pada daun, batang, bunga dan tongkol. Serangan pada umur
tanaman 2-4 minggu berpusat pada daun, pucuk dan batang. Serangan pada umur tanaman 6 minggu berada di daun,
batang, bunga jantan dan bunga betina (tongkol).

Pengendalian
1. Penggunaan agensia hayati seperti Trichogamma sp.
2. Melakukan rotasi penamanan dengan tanaman non inang seperti tanaman solanaceous
3. Pengontrolan secara mekanis
4. Menggunakan perangkap cahaya
5. Aplikasi insektisida berbahan aktif lambda cythalothrin, spinosad, sipermetrin, karbofuran, dan fipronil

Hama
Ulat Spodoptera sp

Gejala
Ulat tentara dapat tumbuh hingga panjang 4 cm dan berwarna cokelat
kehijauan. Ulat ini memakan daun dan menyebabkan daun menjadi
berlubang dan biasanya menyebabkan daun muda menjadi
berulir/melingkar.
Ulat tentara juga memakan ujung tongkol dan melubangi tongkol
yang sedang berkembang. Deteksi dini menjadi sangat krusial, karena
jika dibiarkan dapat berkembang dengan cepat. Ulat ini meletakkan
50 bahkan lebih telurnya yang ebrbentuk bulat dan berwarna abu-
abu di tiap tempat bertelur. Telur menetas pada kisaran 3-5 hari,
larvanya bergerak ke daun yang melingkar dan menuju tanaman lain
yang berdekatan. Jika serangan sudah mencapai 5% maka harus
segera diambil tindakan pengendalian, karena jika larva berada di
daun yang melingkar akan sangat sulit untuk dikendalikan.

Pengendalian
1. Mengaplikasikan biological control seperti Trchogamma sp
2. Merotasi tanaman dengan tanaman non-inang seperti tanaman
solanaceous
3. Pengontrolan secara mekanik
Sumber gambar: planetnatural.com dan wikipedia 4. Penggunaan perangkap cahaya
5. Aplikasi insektisida berbahan aktif lambda cythalothrin, spinosad,
sipermetrin, karbofuran, dan fipronil
Patogen
Patogen
Jamur Ustilago sp.
Jamur Rhizoctonia solani f. sp sasakii
Gejala
Gejala
Terjadi pembengkakan pada tongkol
Gejala berupa bercak konsentris
(disebut gall). Bagian luarnya
berwarna cokelat keabu-abuan.
berwarna abu-abu, sementara bagian
Serangan dimulai pada daun pertama
dalamnya berwarna hitam halus
dan kedua dari bawah dan akhirnya
seperti tepung.
menuju tongkol. Pada daerah tropis,
kerusakan utamanya berupa tongkol
yang membusuk dan sangat jelas
terlihat berwarna kecokelatan.
Kondisi Lingkungan
Jamur Ustilago dapat bertahan pada sisa tanaman dan di dalam Kondisi Lingkungan
tanah. Jamur dapat menginfeksi tanaman melalui luka pada akar, Penyakit ini banyak berkembang di daerah yang panas dengan
batang dan daun. Stres akibat kekurangan air, kerapatan tanaman kelembapan tinggi. Selain itu, tanaman yang diairi secara berlebihan
yang berlebih dan kelebihan pupuk nitrogen memicu kemunculan dan akan rentan terserang.
keparahan penyakit ini.
Pengendalian
Pengendalian Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma
Musnahkan tongkol yang terdapat gall agar spora tidak menyebar, dan semua sisa pertanaman sebelumnya, cabut tanaman yang
musnahkan tanaman yang sudah terinfeksi, hindarkan terjadi terinfeksi dan musnahkan, memastikan tanaman kecukupan air dan
pelukaan pada akar, batang, dan daun pada saat aktivitas kultivasi, nutrisi, tidak melakukan penyiraman secara berlebihan dan
hindarkan pemupukan nitrogen yang berlebih. Aplikasi fungisida memastikan sistem drainase berjalan dengan baik. Aplikasi fungisida
berbahan aktif klorotalonil, mankozeb, propineb, dimetomorf, berbahan aktif klorotalonil, mankozeb, propineb, dimetomorf,
siprokonazol, heksakonazol, benomil, karbendazim dan siprokonazol, heksakonazol, benomil, karbendazim dan
azoksistrobin. azoksistrobin. azoksistrobin.

Patogen
Maize dwarf mosaic virus (MDMV)

Gejala
Terdapat garis-garis berwarna hijau
terang dan hijau gelap sepanjang
jaringan di antara tulang daun
maupun pada tulang daunnya. Gejala
cenderung terus terlihat hampir pada
seluruh fase pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tongkol
tidak akan terisi sempurna. Jika
Patogen tanaman terserang sejak awal fase
Bakteri Dickeya zeae (sebelumnya: Erwinia chrysanthemi pv. zeae) pertumbuhan, maka tanaman tidak
Gejala akan tumbuh normal.
Tanaman terserang akan layu, siawali daun atas mengering dan remah. Kondisi Lingkungan
Gejala pada pangkal batang terlihat seperti tersiram air panas. Tercium Musim kemarau (populasi aphid biasanya sangat tinggi)
bau tidak sedap dan bertekstur lembek.
Kondisi Lingkungan Pengendalian
Bakteri ini berkembang dengan cepat pada kondisi hangat dan Membersihkan lahan dari gulma dan semua sisa pertanaman
kelembapan tinggi. sebelumnya, mencabut tanaman terinfeksi, buang dan hancurkan
Pengendalian jauh dari lokasi penanaman, pastikan menanam benih yang bebas
Membersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya, virus ini. Lakukan pengontrolan terhadap perkembangan aphid, yakni
mencabut tanaman terinfeksi, buang dan hancurkan jauh dari lokasi dengan melakukan penyemprotan dan rotasi insektisida.
penanaman, tidak memberi pupuk nitrogen secara berlebihan,
pemberian unsur P dan K yang cukup dapat membuat tanaman lebih
toleran terhadap serangan penyakit ini.

PT. EAST WEST SEED INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai