Anda di halaman 1dari 10

RECOGNISI ILMU PENYAKIT TANAMAN

GEJALA PENYAKIT TANAMAN PADA KOMUDITAS CABAI KETITING

Kelompok 3 :
Christina Sindy (B0119006)
Taliana Indriyani (B0119007)
Jalu Ario (B0219006)
Wisnu Wicaksono (B0219031)
◦ Busuk kering pada tanaman cabe disebabkan oleh
Phytophthora capsici. Busuk phytophthora yang
menyerang batang dan cabang dikenal dengan
penyakit busuk batang. Sedangkan serangan yang
terjadi pada pucuk tanaman dikenal dengan istilah
busuk kuncup atau mati pucuk dan pada daun
disebut busuk daun. Jika menyerang akar tanaman
cabe dikenal dengan istilah busuk akar.
Nekrotis
(Busuk)
Gejala serangan busuk yang diakibatkan oleh cendawan Phytophthora adalah
tampak bercak coklat pada batang, awalnya kecil kemudian membesar, pada
bercak tersebut lama-kelamaan akan muncul bulu-bulu halus hitam putih.
Bercak tersebut akan menyebar ke akar hingga pucuk tanaman yang
menyebabkan tanaman layu, karena akar busuk dan mematikan titik tumbuh
tanaman.

Pengendalian yang dilakukan adalah dengan mencabut dan memusnahkan


tanaman yang terjangkit.
Nekrotis (Layu)

Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam jasad penganggu tanaman


seperti berbagai jenis cendawan dan bakteri. Layu yang disebabkan
cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya adalah Fusarium sp.

Gejala yang ditunjukkan yaitu tanaman akan tampak layu pada pukul 10.00-
14.30 (selama siang hari) dan akan kembali tampak segar pada pagi serta
sore hari selama proses fotosintesis berkurang.
Sekilas, gejala ini mirip dengan layu bakteri namun bedanya adalah pada
lamanya fese infeksinya. Pada layu bakteri, tanaman akan akan langsung
mati kering dalam 2-3 hari sedangkan layu fusarium akan tampak layu dan
semakin parah hingga mati membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari.

Pengendalian yang dilakukan adalah dengan mencabut dan memusnahkan


tanaman yang terjangkit.
Post emergence damping off yaitu serangan
yang terjadi pada semai yang telah tumbuh
dari biji dan muncul di atas permukaan
tanah.
Tanaman akan mengalami pembusukkan di
bagian pangkal batang sehingga tanaman
akan terlihat seperti patah.

Cara pengendaliaannya adalah dengan


melakukan penyulaman.
Nekrotis (Rebah
Patah)
Hipoplastis (Mozaik)

Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun


belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran daun
lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Pengendalian yang dilakukan adalah dengan


memusnahkan tanaman yang sudah parah terserang
dan melakukan pemupukkan dengan tepat.
Hipoplastis (Vein Banding)

Gejala yang muncul adalah menguningnya lamina tetapi pita pembuluh tetap
berwarna hijau. Gejala ini dapat muncul karena tanaman terinfeksi oleh virus.

Pengendalian yang dilakukan adalah dengan melakukan pemupukan secara


tepat. Selain itu, dengan melakukan pemangkasan pucuk-pucuk tanaman yang
terserang ataupun melakukan pencabutan dan pemusnahan pada tanaman yang
sudah parah terserang.
Hiperplastis (Rontoknya alat-alat)

Dianggap sebagai gejala penyakit


karena terjadi sebelum waktunya Pengendalian yang dilakukan
(prematur) dan dalam jumlah yang adalah dengan mengurangi
lebih banyak dari biasa. penggunaan pupuk yang
Rontoknya buah bisa disebabkan mengandung nitrogen dan
oleh kelebihan nitrogen, overdosis menggunakan pestisida sesuai
pestisida, dan kelebihan air karena aturan pakai.
hujan.
Hiperplastis (Pengeritingan Daun)

Tanaman yang terserang akan mengalami pengeritingan pada daun, terkadang ada yang
diikuti dengan perubahan warna daun menjadi kuning tetapi ada juga yang tetap hijau.

Pengeritingan ini menghambat terjadinya fotosintesis sehingga tanaman menjadi


terhambat pertumbuhannya bahkan tidak berbuah.

Pengendalian yang dilakukan adalah dengan pencabutan dan pemusnahan tanaman


yang sudah tidak berbuah.

Anda mungkin juga menyukai