Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT


KERETA API INDONESIA (PERSERO) PERIODE 2020 - 2021
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu: Drs. Sugiarto M.Si., Ak., CA

Disusun oleh:

1. Qori Rahmawati (C0C021010)


2. Dwiki Nur Ilmi (C0C021011)
3. Fathiya Raissa (C0C021012)
4. Zen Mukti Nur Permadi (C0C021013)
5. Kumala Julianti (C0C021014)
6. Siti Nur Khoeriyah (C0C021015)
7. Rara Dia Pitasari (C0C021016)
8. Elizabeth Carmelita Chandra (C0C021017)

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula
penulis ucapkan terima kasih kepada wali kelas selaku pendamping yang senantiasa
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah yang berjudul “Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan


PT Kereta Api Indonesia (Persero) Periode 2020-2021” ini disusun untuk memenuhi
tugas individu pada pembelajaran Manajemen Keuangan.

Bila ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis
menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih
memiliki banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat
memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan,


ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya

Purwokerto, 27 Juni 2023

Penyusun

2
BAB I

PEBDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kondisi keuangan dan hasil operasi (kinerja) perusahaan yang tercermin pada
laporan keuangan perusahaan yang pada hakikatnya merupakan hasil dari kegiatan
akuntansi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan sangat berguna bagi pihak-pihak yang berada dalam perusahaan (pihak
intern) maupun pihak-pihak yang berada diluar perusahaan (pihak ekstern). Informasi
yang berguna tersebut misalnya tentang kinerja keuangan perusahaan selama beberapa
periode untuk mengetahui perkembangan perusahaan pada jangka pendek, menengah
dan panjang.
Laporan keuangan pada dasarnya bertujuan untuk melaporkan kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan sekaligus mengevaluasi keberhasilan
strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Menganalisis laporan
keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang dikandung suatu laporan
keuangan. Sebagaimana diketahui laporan keuangan adalah media informasi yang
merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar,
informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang
perusahaan yang dilaporkan tersebut.
Analisis rasio keuangan merupakan aktivitas untuk menganalisi laporan
keuangan dengan cara membandingkan satu akun dengan akun lainnya yang ada dala m
laporan keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kinerja suatu
perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul tentang “Laporan
Kuangan dan Analisis Laporan Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Periode 2020-2021”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu laporan keuangan dan Rasio dalam laporan keuangan?

3
2. Bagaimana tingkat perkembangan laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan analisis
komparatif?
3. Bagaimana tingkat perkembangan Laporan Keuangan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan analisis
common size?
4. Bagaimana tingkat perkembangan Laporan Keuangan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan analisis rasio?
5. Bagaimana tingkat perkembangan laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan analisis du
pont?

C. TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja laporan keuangan dan rasio dalam laoran keuangan.
2. Untuk mengetahui tingkat perkembangan laporan keuangan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan
analisis komparatif.
3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Laporan Keuangan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan
analisis common size.
4. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Laporan Keuangan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan
analisis rasio.
5. Untuk mengetahui tingkat perkembangan laporan keuangan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) pada periode 2020-2021 jika menggunakan pendekatan
analisis du pont.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan (planning) merupakan kunci akses bagi manajer keuangan. Rencana


keuangan dapat disajikan dalam berbagai bentuk, akan tetapi setiap rencana keuangan yang
baik harus dikaitkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada saat ini. Kekuatan
perusahaan harus dipahami jika hendak dimanfaatkan dengan tepat dan kelemahan perusahaan
harus dikenali jika hendak dilakukan tindakan perbaikan. Sebagai contoh, apakah jumlah
persediaan cukup untuk mendukung proyeksi tingkat penjualan? Apakah perusahaan terlalu
banyak menanamkan dananya pada piutang, dan apakah kondisi ini mencerminkan lemahnya
kebijakan penagihan? Manajer keuangan dapat merencanakan posisi keuangan yang
diinginkan di masa yang akan datang sesuai dengan prosedur perumalan dan pengang garan
yang akan disajikan pada bab-bab berikutnya, akan tetapi rencana harus dilalui dengan jenis
analisis keuangan yang dikembangkan pada bab ini.

A. LAPORAN KEUANGAN DASAR (Basic Financial Statements)


Oleh karena analisis rasio menggunakan data keuangan yang diambil dari
neraca dan perhitungan rugi-laba perusahaan, maka akan lebih bermanfaat bila
meninjau laporan keuangan tersebut terlebih dahulu.
a. Neraca (Balance Sheet)
Aktiva yang disusun dari atas ke bawah menurut tingkat
likuiditasnya yang menurun, yaitu aktiva yang terletak semakin ke atas
dapat dicairkan lebih cepat daripada aktiva yang terletak pada kolom bawah.
Kelompok aktiva bagian atas, yaitu kas, surat berharga, piutang dagang dan
persediaan diperkirakan dapat dicairkan dalam waktu satu tahun,
didefinisikan sebagai aktiva lancar (current assets). Aktiva yang tercantum
pada kelompok bagian bawah, yaitu tanah, bangunan dan mesin, yang
diperkirakan tidak akan dikonversi menjadi uang tunai (kas) dalam waktu
satu tahun, didefinisikan sebagai aktiva tetap (fixed assets).
Sisi sebelah kanan dari neraca disusun dengan cara yang serupa.
Unsur-unsur yang terdapat pada kolom paling atas akan jatuh tempo dan
harus dibayar segera. Data-data pada bagian bawah kolom akan jatuh tempo
pada waktu yang lebih lama. Kewajiban lancar harus dibayar dalam waktu

5
satu tahun, dan karena perusahaan tidak pernah diharuskan untuk membayar
dividen kepada para pemegang saham, saham biasa dan laba ditahan yang
keduanya merupakan modal "permanen".
b. Perhitungan Laba-Rugi (Income Statement)
Penjualan terletak pada bagian paling atas dari laporan; berbagai
biaya termasuk pajak dikurangkan untuk men- dapatkan laba bersih yang
menjadi hak para pemegang saham.' Angka yang terdapat pada baris paling
bawah adalah laba per saham (earnings per share, EPS) yang dihitung dari
laba bersih dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
c. Laporan Laba Ditahan (Statement of Retained Earnings)
Laba yang dihasilkan bisa seluruhnya dibayarkan kepada pemegang
saham sebagai dividen atau ditahan dan ditanamkan kembali pada kegiatan
usaha perusahaan. Sudah barang tentu para pemegang saham lebih suka
menerima dividen, akan tetapi jika laba ditanamkan kembali ke perusahaan,
nilai dari posisi pemegang saham di perusahaan akan meningkat. Pada
bagian lain buku ini akan dipertimbangkan pro dan kontra tentang pilihan
antara laba ditahan dengan pembayaran dividen, tetapi untuk sekarang ini
hanya akan dibahas pengaruh laba ditahan dan dividen terhadap neraca.
Perlu dicatat bahwa laba operasi bersih (net operating income, NOI)
dilakukan penyesuaian dengan pendapatan dan beban non-operasi untuk
mendapatkan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Jika pen- dapatan dan
beban lain-lain sangat kecil, maka NOI dan EBIT tidak banyak berbeda.
d. Hubungan Antara Ketiga Laporan
Penting sekali untuk mengenali bahwa neraca merupakan laporan
tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu, sedangkan
perhitungan rugi-laba menunjukan hasil kegiatan operasi selama periode
waktu tertentu. Jadi neraca merupakan suatu gambaran dari posisi
perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan rugilaba
didasarkan pada konsep arus yang menunjukkan apa yang terjadi antara dua
titik waktu.
Laporan laba ditahan menunjukkan bagaimana perkiraan laba ditahan
pada neraca disesuaikan antara tanggal tanggal neraca. Suatu perusahaan yang
menahan laba biasanya melakukannya untuk perluasan usaha, yaitu untuk
membiayai pembelian aktiva seperti alat, mesin dan persediaan.

6
Dengan perkataan lain, unsur laba ditahan pada neraca menunjukkan
berapa banyak keuntungan pemegang saham telah ditanamkan kembali ke
perusahaan dari tahun ke tahun. Jadi, perkiraan laba ditahan menunjukkan
tambahan investasi yang telah dilakukan oleh kelompok para pemegang saham
ke perusahaan, di samping investasi awal pada waktu pen dirian perusahaan dan
penerbitan saham pada waktuwaktu berikutnya.

B. ANALISIS KOMPARATIF
Anaslisis komparatif merupakan salah satu teknik dalam analisis laporan
keuangan dengan membandingkan nilai item-item di dalam laporan keuangan
sebelumnya. Dengan penyajian laporan keuangan seperti ini akan
mempermudah dalam memperoleh gambaran mengenai pergerakan dan
kecenderungan serta memberikan petunjuk yang berharga dalam rangka
memprediksi masa depan.
saldo akun sekarang − akun sebelumya
𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100
saldo akun sebelumnya

C. ANALISIS COMMON SIZE


Analisis common size adalah salah satu teknik analisis laporan keuangan yang
dapat mengukur proporsi masing-masing akun (pos) dengan total akun dalam
laporan keuangan neraca dan laba rugi. Perbandingan setiap akun atau pos
dilakukan dengan total akun masing-masing laporan keuangan.
Jadi dalam laporan laba rugi, setiap akun dalam laporan tersebut akan
dibandingkan dengan total penjualan. Sedangkan dalam laporan neraca, setiap
akun pada bagian aktiva akan dibandingkan dengan total aktiva. Begitu juga
dengan passive.
Pada dasarnya, analisis common size bertujuan untuk mengetahui proporsi
masing-masing akun dalam laporan keuangan terhadap common base-nya.Hasil
perbandingan ini dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan
perusahaan untuk mempermudah proses analisis.
1. Laporan Posisi Keuangan/Neraca
a. Aktiva
saldo akun aktiva tertentu
𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100
Total Aktiva

7
b. Passiva
saldo akun passiva tertentu
𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100
Total liabilitas dan ekuitas
2. Laporan Laba Rugi
saldo akun tertentu
𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑖𝑧𝑒 = × 100
Total Pendapatan

D. ANALISIS RASIO
Analisis rasio merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat
pada pos laporan keuangan. Rasio dapat dikelompokkan menjadi lima kategori :
1. Rasio Likuiditas
Analisa rasio liquiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo. Rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membayar jangka pendek (Hery, 2015).
Berdasarkan laporan keuangan PT. Kereta Api Indonesia,maka perhitungan
kinerja keuangan berdasarkan rasio likuiditas terdiri dari Current Ration,Cash
Ratio,dan Quick Ratio seperti dibawah:

a. Current Ratio
Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban.

Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
lialibitas Lancar

b. Quick Ratio
Cash Ratio atau rasio cepat merupakan kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa menggunakan persediaan.

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

c. Cash Ratio

8
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat
menutupi hutang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban
lancar tahun yang bersangkutan.
𝐾𝑎𝑠
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melunasi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
dengan jaminan aktiva atau kekayaan yang dimiliki perusahaan hingga perusahaan
tutup atau dilikuidasi.
Berdasarkan laporan keuangan PT. Kereta Api Indonesia,maka perhitungan
kinerja keuangan berdasarkan rasio Solvabilitas yakni sebagai berikut:

a. Rasio Total Utang

Rasio utang adalah proporsi total hutang perusahaan terhadap total


asetnya. Rasio utang yang tinggi menunjukkan berada pada risiko
keuangan,ini berarti tidak akan dapat membayar kembali pinjaman, hutang,
dan kewajiban keuangan lainnya.

Rasio hutang yang rendah, menandakan memiliki lebih banyak aset dari
pada kewajiban. Dengan kata lain, aset didanai oleh ekuitas, bukan melalui
pinjaman.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

b. Rasio Equity Multiplier


Pengganda ekuitas adalah rasio pengungkit yang mengukur porsi
asset perusahaan yang dibiayai oleh ekuitas. Pengganda ekuitas juga
digunakan untuk menunjukan tingkat pembiayaan utang yang
digunakan perusahaan untuk memperoleh asset dan mempertahankan
operasi.

9
Pengganda yang tinggi menunjukan bahwa sebagian besar asset
perusahaan dibiayai oleh hutang, sedangkan pengganda yang rendah
menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat memperoleh hutang dari
pemberi pinjaman atau manajemen menghindari penggunaan hutang
untuk membeli asset.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

3. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas memberikan gambaran terkait cara perusahaan
menggunakan dan memanfaatkan aset secara menguntungkan.
Berdasarkan laporan keuangan PT. Kereta Api Indonesia, maka perhitungan
kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio profitabilitas yakni sebagai berikut:

a. Operating Margin
The operating margin, mengkalkulasikan berapa presentase
keuntungan operasi yang dihasilkan dari setiap penjualan.
𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

b. Profit Margin
Rasio margin merupakan perbandingan antara laba bersih dan penjualan
yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba.
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

c. Return of Total Assets


Return of Total Assets merupakan rasio untuk menilai persentase
keuntungan laba yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya sehingga
efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola terlihat dalam rasio ini.

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑓 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

10
d. Basic Earning Power (BEP) Ratio
Basic earning power mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghassilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan menggunakan total
aktiva yang dimiliki perusahaan,dimana rasio ini mencerminkan efektivitas
dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan oleh
perusahaan.

𝐸𝐵𝐼𝑇
𝐵𝐸𝑃 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

e. Return on Equity
Return on Equity mengukur suatu kemampuan pada sebuah perusahaan
,untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham.

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑂𝐸 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

4. Rasio Aktivitas atau Manajemen Asset


Rasio manajemen aset memberikan gambaran terkait seberapa efisien
perusahaan dalam menggunakan asetnya.
Berdasarkan laporan keuangan PT. Kereta Api Indonesia tahun 2020-2021,
maka perhitungan kinerja keuangan ditinjau berdasarkan rasio manajemen aset
yakni sebagai berikut:

a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)


Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan terjual
dalam satu periode,dimana nantinya memberikan hasil seberapa efektif
persediaan barang yang dikelola.

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛


𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

b. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turnover Ratio)

11
Rasio perputaran aset tetap mengukur seberapa produktif dan efisien
perusahaan menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan pendapatan.

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

c. Rasio Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover Ratio)


Rasio perputaran total asset adalah rasio aktivitas (rasio efisiensi) yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan dari total
asetnya dengan membandingkan penjualan bersih dengan total asset.

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

E. ANALISIS DU PONT
Sistem Du Pont dirancang untuk menunjukkan bagaimana marjin laba atas
penjualan, rasio perputaran aktiva, serta penggunaan utang berinteraksi dalam
menentukan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE). Manajemen perusahaan bisa
memakai sistem Du Pont untuk menganalisis cara-cara untuk memperbaiki kinerja
perusahaan.

𝑅𝑂𝐸 = 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 × 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 × 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟

12
F. LAPORAN LABA RUGI
1. Laporan Laba-Rugi

13
2. Laporan Posisi Keuangan

14
15
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS KOMPARATIF

PT Kereta Api Indonesia


Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2021
Tahun PERUBAHAN
POSISI KEUANGAN Rasio
2020 2021 RUPIAH %
ASET
Aset lancar lainnya
Kas dan setara kas 6.609.296.498 3.808.203.932 - 2.801.092.566 - 42 0,58
Dana dibatasi penggunaannya 178.268.297 2.748.463.918 2.570.195.621 1.442 15,42
Piutang usaha 449.820.732 1.075.098.473 625.277.741 139 2,39
Piutang lain-lain 55.799.186 74.670.546 18.871.360 34 1,34
Persediaan 912.156.310 893.780.639 - 18.375.671 - 2 0,98
Pendapatan masih akan diterima 242.183.243 239.054.610 - 3.128.633 - 1 0,99
Uang muka&biaya dibayar dimuka 229.092.824 278.955.141 49.862.317 22 1,22
Pajak dibayar dimuka 469.473.998 572.701.539 103.227.541 22 1,22
Aset lancar lainnya 18.409.323 15.752.718 - 2.656.605 - 14 0,86
JUMLAH ASET LANCAR 9.164.500.411 9.706.681.516 542.181.105 1.598 25
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain lain 2.155.464.293 6.772.694.898 4.617.230.605 214 3,14
Inv entitas asosiasi&ventura bersama 123.614.046 108.436.459 - 15.177.587 - 12 0,88
Investasi jangka panjang 53.080.000 54.853.000 1.773.000 3 1,03
Aset pajak Tangguhan 1.740.453.389 2.045.739.763 305.286.374 18 1,18
Aset tetap 21.334.625.651 22.860.962.080 1.526.336.429 7 1,07
Properti Investasi 94.421.989 96.379.618 1.957.629 2 1,02
Hak pengoperasian aset prasarana 17.816.065.535 20.503.150.402 2.687.084.867 15 1,15
Aset tak berwujud 347.477.934 366.773.277 19.295.343 6 1,06
Aset hak guna 97.223.505 67.419.354 - 29.804.151 - 31 0,69
Aset tidak lancar lainnya 280.142.249 185.736.405 - 94.405.844 - 34 0,66
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 44.042.568.591 53.062.145.256 9.019.576.665 188 12
Jumlah Aset 53.207.069.002 62.768.826.772 9.561.757.770 18 1,18
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha pihak berelasi 254.842.738 473.426.130 218.583.392 86 1,86
Utang usaha pihak ketiga 1.002.751.154 1.192.602.860 189.851.706 19 1,19
Beban akrual dan provisi 1.993.429.314 1.431.722.644 - 561.706.670 - 28 0,72
Utang pajak 302.470.230 339.548.542 37.078.312 12 1,12
Liabilitas sewa 28.043.424 29.372.889 1.329.465 5 1,05
Pendapatan diterima dimuka 713.582.398 832.780.956 119.198.558 17 1,17
Liabilitas imbalan kerja 254.538.317 586.133.884 331.595.567 130 2,30
Pinjaman bank jangka pendek 3.415.206.865 2.659.962.173 - 755.244.692 - 22 0,78
Pinjaman jangka panjang yg jatuh tempo
dlm 1 tahun 1.219.934.024 934.991.570 - 284.942.454 - 23 0,77
Liabilitas jangka pendek lainnya 96.817.882 94.310.944 - 2.506.938 - 3 0,97
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 9.281.616.346 8.574.852.592 - 706.763.754 192 12
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas sewa 77.113.909 52.772.546 - 24.341.363 - 32 0,68
Pendapatan diterima dimuka 820.475.982 776.100.393 - 44.375.589 - 5 0,95
Liabilitas imbalan kerja 5.050.043.254 5.819.773.807 769.730.553 15 1,15
Pinjaman program PEN 3.500.000.000 3.500.000.000 - - 1,00
Pinjaman Jangka Panjang stlh dikurangi
bag jatuh tempo dlm 1 thn 13.212.721.025 16.501.746.512 3.289.025.487 25 1,25
Utang obligasi 3.990.924.392 2.993.800.573 - 997.123.819 - 25 0,75
Liabilitas jangka panjang lainnya 234.194.593 138.592.858 - 95.601.735 - 41 0,59
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 26.885.473.155 29.782.786.689 2.897.313.534 - 63 6
EKUITAS

Modal ditempatkan&disetor penuh 12.268.743.000 19.168.743.000 6.900.000.000 56 1,56


Saldo laba 6.085.704.817 5.723.244.744 - 362.460.073 - 6 0,94

Akm rugi aktuaria atas imbalan kerja - 1.507.891.991 - 1.630.468.842 - 122.576.851 8 1,08
Selisih likuidasi 968.135 968.135 - - 1,00
Modal disetor atas pengampunan pajak 486.081 486.081 - - 1,00
Ekuitas yg dpt diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 16.848.010.042 23.262.973.118 6.414.963.076 38 1,38
Kepentingan non pengendaliaan 191.969.460 148.767.207 - 43.202.253 - 23 0,77
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 53.207.069.002 62.768.826.772 9.561.757.770 18 1,18

16
Kesimpulan Laporan Neraca Komparatif:
a. Dari sisi posisi keuangan, pada tahun 2020 aktiva perusahaan mengalami
peningkatan sebesar 18%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan
baik pada aktiva lancar maupun aktiva tetap. Hal itu mengindikasikan bahwa
pada tahun 2021 perusahaan telah melakukan perluasan usaha untuk
mendukung peningkatan penjualan.
b. Dari sisi posisi keuangan, pada tahun 2021 utang dan modal perusahaan juga
mengalami peningkatan dalam jumlah yang sama dengan peningkatan aktiva
(18%). Hal itu juga bisa disebabkan karena perusahaan mendanai kegiatan
perluasan usahanya.

PT Kereta Api Indonesia


Laporan Laba Rugi Komparatif
Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2021

Kesimpulan Laporan Laba-Rugi Komparatif:


a. Dari sisi laba rugi, pada tahun 2021 pendapatan dan laba (rugi) komprehensif juga
mengalami penurunan masing-masing sebesar -1% dan -81%. Hal itu

17
menunjukan bahwa perusahaan belum dapat memanfaatkan perluasan usaha yang
telah dilakukan karena terkendala oleh pandemic covid-19.
b. Dari sisi laba rugi juga nampak bahwa sebagai akibat adanya perluasan usaha
perusahaan cukup meningkatkan efisiensi kegiatan produksinya. Hal itu
tercermin dalam penurunan HPP (25%) yang diperlukan untuk mendukung
peningkatan pendapatan yang lebih besar daripada penurunan pendapatannya (-
1%), sehingga penurunan rugi komprehensif yang terjadi (-81%) jauh lebih kecil
daripada penurunan penjualan (-1%).

B. ANALISIS COMMON SIZE

PT Kereta Api Indonesia


Laporan Laba Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2021

Kesimpulan Laporan Laba Rugi Common Size:


Dari sisi laporan laba rugi, secara absolut maupun relative perusahaan
mengalami penurunan rugi dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp 2.300.161.034
atau 12,7%

18
PT Kereta Api Indonesia
Laporan Posisi Keuangan Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2020 dan 30 Juni 2021
Tahun COMMON SIZE
POSISI KEUANGAN
2020 2021 2020 2021
ASET
Aset lancar lainnya
Kas dan setara kas 6.609.296.498 3.808.203.932 12,42 6,07
Dana dibatasi penggunaannya 178.268.297 2.748.463.918 0,34 4,38
Piutang usaha 449.820.732 1.075.098.473 0,85 1,71
Piutang lain-lain 55.799.186 74.670.546 0,10 0,12
Persediaan 912.156.310 893.780.639 1,71 1,42
Pendapatan masih akan diterima 242.183.243 239.054.610 0,46 0,38
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 229.092.824 278.955.141 0,43 0,44
Pajak dibayar dimuka 469.473.998 572.701.539 0,88 0,91
Aset lancar lainnya 18.409.323 15.752.718 0,03 0,03
JUMLAH ASET LANCAR 9.164.500.411 9.706.681.516 17 15
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain lain 2.155.464.293 6.772.694.898 4,05 10,79
Investasi entitas asosiasi dan ventura bersama 123.614.046 108.436.459 0,23 0,17
Investasi jangka panjang 53.080.000 54.853.000 0,10 0,09
Aset pajak Tangguhan 1.740.453.389 2.045.739.763 3,27 3,26
Aset tetap 21.334.625.651 22.860.962.080 40,10 36,42
Properti Investasi 94.421.989 96.379.618 0,18 0,15
Hak pengoperasian aset prasarana 17.816.065.535 20.503.150.402 33,48 32,66
Aset tak berwujud 347.477.934 366.773.277 0,65 0,58
Aset hak guna 97.223.505 67.419.354 0,18 0,11
Aset tidak lancar lainnya 280.142.249 185.736.405 0,53 0,30
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 44.042.568.591 53.062.145.256 83 85
Jumlah Aset 53.207.069.002 62.768.826.772 100,00 100,00
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha pihak berelasi 254.842.738 473.426.130 0,48 0,75
Utang usaha pihak ketiga 1.002.751.154 1.192.602.860 1,88 1,90
Beban akrual dan provisi 1.993.429.314 1.431.722.644 3,75 2,28
Utang pajak 302.470.230 339.548.542 0,57 0,54
Liabilitas sewa 28.043.424 29.372.889 0,05 0,05
Pendapatan diterima dimuka 713.582.398 832.780.956 1,34 1,33
Liabilitas imbalan kerja 254.538.317 586.133.884 0,48 0,93
Pinjaman bank jangka pendek 3.415.206.865 2.659.962.173 6,42 4,24
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dlm 1 thn 1.219.934.024 934.991.570 2,29 1,49
Liabilitas jangka pendek lainnya 96.817.882 94.310.944 0,18 0,15
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 9.281.616.346 8.574.852.592 17 14
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas sewa 77.113.909 52.772.546 0,14 0,08
Pendapatan diterima dimuka 820.475.982 776.100.393 1,54 1,24
Liabilitas imbalan kerja 5.050.043.254 5.819.773.807 9,49 9,27
Pinjaman program PEN 3.500.000.000 3.500.000.000 6,58 5,58
Pinjaman Jangka Panjang stlh dikurangi bag jatuh
tempo dlm 1 thn 13.212.721.025 16.501.746.512 24,83 26,29
Utang obligasi 3.990.924.392 2.993.800.573 7,50 4,77
Liabilitas jangka panjang lainnya 234.194.593 138.592.858 0,44 0,22
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 26.885.473.155 29.782.786.689 51 47
EKUITAS
Modal ditempatkan dan disetor penuh 12.268.743.000 19.168.743.000 23,06 30,54
Saldo laba 6.085.704.817 5.723.244.744 11,44 9,12
Akumulasi rugi aktuaria atas imbalan kerja - 1.507.891.991 - 1.630.468.842 -2,83 -2,60
Selisih likuidasi 968.135 968.135 0,00 0,00
modal disetor atas pengampunan pajak 486.081 486.081 0,00 0,00
Ekuitas yg diatribusikan kpd pemilik entitas induk 16.848.010.042 23.262.973.118 31,66 37,06
Kepentingan non pengendaliaan 191.969.460 148.767.207 0,36 0,24
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 53.207.069.002 62.768.826.772 100,00 100,00

19
Kesimpulan Laporan Posisi Keuangan Common Size:
Dari posisi keuangan pada tahun 2021 komposisi asset lancar sebagian besar
berupa persediaan (1,42% dari total aktiva atau 9,21% dari total asset lancar) hal itu
mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam mendapatkan
pendapatan jasa.

C. ANALISIS RASIO
1. Rasio Likuiditas

a) Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar Lialibitas Lancar Current Ratio
2020 9.164.500.411 9.281.616.345 98,74%
2021 9.706.681.516 9.574.299.758 101,38%

Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
lialibitas Lancar

9.164.500.411
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2020 = = 98,74%
9.281.616.345

9.706.681.516
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2021 = = 101,38%
9.574.299.758

Dari perhitungan Current Ratio tersebut dapat dilihat bahwa Current Rasio
pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-2021 mengalami kenaikan
2,64% yaitu 2020 sebesar 98,74% dan 2021 sebesar 101,38%.

b) Quick Ratio
Tahun Aset Lancar Persediaan Lialibitas Lancar Quick Ratio
2020 9.164.500.411 912.156.310 9.281.616.345 88,91 %
2021 9.706.681.516 893.780.639 9.574.299.758 92,05%

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

9.164.500.411 − 912.156.310
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2020 = = 88,91%
9.281.616.345

9.706.681.516 − 893.780.639
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2021 = = 92,05%
9.574.299.758

20
Dari perhitungan Current Ratio tersebut dapat dilihat bahwa Cash Ratio pada
PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-2021 mengalami kenaikan 3,14%
yaitu tahun 2020 sebesar 88,91% dan 2021 sebesar 92,05%.

c) Cash Ratio
Tahun Kas Lialibitas Lancar Cash Ratio
2020 6.609.296.498 9.281.616.345 71,21%
2021 3.808.203.932 9.574.299.758 39,78%

𝐾𝑎𝑠
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

6.609.296.498
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2020 = = 71,21%
9.281.616.345

3.808.203.932
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2021 = = 39,78%
9.574.299.758

Dari perhitungan Cash Ratio tersebut dapat dilihat bahwa Cash Ratio pada
PT. Kereta Api Indonesia (persero) ditahun 2020-2021 mengalami penurunan
31,43% yaitu tahun 2020 sebesar 71,21% dan 2021 sebesar 39,78%.

2. Rasio Solvabilitas

a) Rasio Total Utang Modal/Debt to Equity Ratio (DER)


Tahun Total Utang Total Ekuitas Rasio Total Utang
2020 36.167.089.500 17.039.979.502 212,25%
2021 39.357.089.447 23.411.740.325 168,11%

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

36.167.089.500
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 2020 = = 212,25%
17.039.979.502

39.357.089.447
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 2021 = = 168,11%
23.411.740.325

Dari perhitungan Rasio Total Utang tersebut dapat dilihat bahwa Rasio Total
Utang pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-2021 mengalami
penurunan 44,14% yaitu tahun 2020 sebesar 212,25% dan 2021 sebesar

21
168,11%. Dengan rasio DER yang mengalami penurunan dapat berdampak baik
terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang yang semakin rendah
menandakan beban bunga perusahaan akan semakin berkurang dan menambah
keuntungan. Sehingga makin kecil utang (DER) cenderung menaikan harga
saham.

b) Rasio Equity Multiplier


Tahun Total Aktiva Total Ekuitas Rasio Total Utang
2020 53.207.069.002 17.039.979.502 3,12
2021 62.768.826.772 23.411.740.325 2,68

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

53.207.069.002
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 2020 = = 3,12
17.039.979.502

62.768.826.772
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 2021 = = 2,68
23.411.740.325

Dari perhitungan Rasio Equity Multiplier tersebut dapat dilihat bahwa Rasio
pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-2021 mengalami penurunan
0,44 yaitu tahun 2020 sebesar 3,12 kali dan 2021 sebesar 2,68 kali.

3. Rasio Profitabilitas

a) Operating Margin
Tahun EBIT Operating Income Operating Margin
2020 (2.220.294.721) 18.074.850.763 (12,28)%
2021 (546.980.526) 17.916.775.924 (3,05)%

𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

(2.220.294.721)
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 2020 = = (12,28)%
18.074.850.763

(546.980.526)
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 2021 = = (3,05)%
17.916.775.924

22
Dari perhitungan operating margin tersebut dapat dilihat bahwa operating
margin pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-2021 mengalami
kenaikan 9,23% yaitu tahun 2020 sebesar (12,28)% dan 2021 sebesar (3,05)%.

b) Profit Margin
Tahun Net Income Operating Income Profit Margin
2020 (1.736.237.692) 18.074.850.763 (9,61)%
2021 (425.195.643) 17.916.775.924 (2,37)%

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

(1.736.237.692)
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 2020 = = (9,61)%
18.074.850.763

(425.195.643)
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 2021 = = (2,37)%
17.916.775.924

Dari perhitungan profit margin tersebut dapat dilihat bahwa profit margin
pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-2021 mengalami kenaikan
7,23% yaitu tahun 2020 sebesar (9,61)% dan 2021 sebesar (2,37)%.

c) Return Of Total Assets

Tahun Net Income Total Aset Return Of


Total Assets
2020 (1.736.237.692) 53.207.069.002 (3,26)%
2021 (425.195.643) 62.768.829.772 (0,68)%

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑓 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

(1.736.237.692)
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑓 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2020 = = (3,26)%
53.207.069.002

(425.195.643)
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑓 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 2021 = = (0,68)%
62.768.829.772

Dari perhitungan Return of total assets tersebut dapat dilihat bahwa return of
total assets pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-2021 mengalami
kenaikan 2,59% yaitu tahun 2020 sebesar (3,26)% dan 2021 sebesar (0,68)%.

d) Basic Earning Power (BEP) Ratio

23
Tahun EBIT Total Aset BEP Ratio
2020 (2.220.294.721) 53.207.069.002 (4,17)%
2021 (546.980.526) 62.768.826.772 (0,87)%

𝐸𝐵𝐼𝑇
𝐵𝐸𝑃 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

(2.220.294.721)
𝐵𝐸𝑃 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2020 = = (4,17)%
53.207.069.002

(546.980.526)
𝐵𝐸𝑃 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2021 = = (0,87)%
62.768.826.772

Dari perhitungan Basic Earning Power (BEP) Ratio tersebut dapat dilihat
bahwa Basic Earning Power (BEP) Ratio pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk
ditahun 2020-2021 mengalami kenaikan 3,30% yaitu tahun 2020 sebesar (4,17)%
dan 2021 sebesar (0,87)%.

e) Return On Equity

Tahun Net Income Total Ekuitas ROE


2020 (1.736.237.692) 17.039.979.502 (10,19)%
2021 (425.195.643) 23.411.740.325 (1,82)%

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐸 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

(1.736.237.692)
𝑅𝑂𝐸 2020 = = (10,19)%
17.039.979.502

(425.195.643)
𝑅𝑂𝐸 2021 = = (1,82)%
23.411.740.325

Dari perhitungan Return On Common Equity tersebut dapat dilihat bahwa


Return On Common Equity pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun 2020-
2021 mengalami kenaikan 8,37% yaitu tahun 2020 sebesar (10,19)% dan 2021
sebesar (1,82)%.

4. Rasio Aktivitas/Manajemen Aset

a) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

24
Tahun Beban Pokok Inventory Turnover
Persediaan
Pendapatan Ratio
2020 (16.910.622.755) 912.156.310 (0,94)
2021 (15.149.306.550) 893.780.639 (0,85)

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛


𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

(16.910.622.755)
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2020 = = (18,54)
912.156.310

(15.149.306.550)
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2021 = = (16,95)
893.780.639

Dari perhitungan Return On Common Equity tersebut dapat dilihat


bahwa Rasio Perputaran Persediaan pada PT. Kereta Api Indonesia
(persero) ditahun 2020-2021 mengalami penurunan 1,59 kali yaitu tahun
2020 sebesar (18,54) kali dan 2021 sebesar (16,95) kali.

b) Ratio Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turnover Ratio)

Tahun Operating Aset Tetap Fixed Assets


Income Turnover Ratio
2020 18.074.850.763 44.042.568.591 0,41
2021 17.916.775.924 53.062.145.256 0,34

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

18.074.850.763
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2020 = = 0,41
44.042.568.591

17.916.775.924
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2021 = = 0,34
53.062.145.256

Dari perhitungan Return On Common Equity tersebut dapat dilihat


bahwa Rasio Perputaran Persediaan pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk
ditahun 2020-2021 mengalami penurunan 0,07 kali yaitu tahun 2020
sebesar 0,41 kali dan 2021 sebesar 0,34 kali.

c) Ratio Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover Ratio)

25
Tahun Operating Aset Tetap Total Assets
Income Turnover Ratio
2020 18.074.850.763 53.207.069.002 0,34
2021 17.916.775.924 62.768.826.772 0,29

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

18.074.850.763
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2020 = =0,34
53.207.069.002

17.916.775.924
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2021 = =0,29
62.768.826.772

Dari perhitungan Return On Total Aset tersebut dapat dilihat bahwa


Rasio Perputaran Total Aset pada PT. Kereta Api Indonesia Tbk ditahun
2020-2021 mengalami penurunan 0,05 kali yaitu tahun 2020 sebesar 0,34
kali dan 2021 sebesar 0,29 kali.

D. ANALISIS DU PONT
2020 2021
Profit Margin (9,61) % (2,37) %
Total Asset Turnover 0,34 0,29
Equity Multiplier 3,12 2,68
Du Pont (10,19) % (1,82) %

𝑅𝑂𝐸 = 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 × 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 × 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟

𝑅𝑂𝐸 2020 = (9,61)% × 0,34 × 3,12 = (10,19)%


𝑅𝑂𝐸 2021 = (2,37)% × 0,29 × 2,68 = (1,82)%
𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 = 20% × 2 × 10 = 4
Kesimpulan dari analisis du pont:

Dari perhitungan diatas dapat kita lihat bahwa kinerja peuangan pada PT Kereta
Api Indonesia selama periode 2020 sampai 2021 mengalami penurunan pada profit
margin, total asset turnover dan equity. Hal ini dapat dikatakan kurang memuaskan
karena berada dibawah rata-rata industry.

26
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan pada PTKereta Api Indonesia
(Persero) periode tahun 2020 sampai tahun 2021 dapat menggunakan pendekatan
analisis sebagai berikut:
a. Analisis Komparatif
Berdasarkan data analisis common size pada tahun 2020 sampai tahun 2021
dapat dismpulkan bahwa berbagai keputusan yang telah diambil oleh perusahaan
pada tahun 2021 untuk melakukan perluasan usaha nampaknya cukup tepat
karena perusahaan dapat memanfaatkannya untuk mengurangi kerugian yang
diterima di tahun 2020. Namun karena perluasan usaha tersebut didanai dengan
menggunakan tambahan modal dan utang, maka di masa yang akan datang
perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi dalam menjalankan
operasinya. Hal itu disebabkan karena beban keuangan yang harus ditanggung
oleh perusahaan di masa yang akan datang juga semakin berat.

b. Analisis Common Size


Berdasarkan data analisis common size pada tahun 2020 sampai tahun 2021
dapat disimpulkan bahwa kinerja dan keuangan perusahaan dalam kondisi cukup
baik. Data-data baik di Laporan laba rugi maupun neraca banyak komponen akun
yang mengalami kenaikan keuangan dan penurunan kerugian. Sehingga kinerja
keuangan pada PT Kereta Api Indonesia periode 2020 sampai 2021 dinilai cukup
baik. Berdasarkan neraca terlihat kondisi keuangannya cukup aman. Berdasarkan
analisis laporan laba rugi common size pada PT Kereta Api Indonesia menunjukan
bahwa dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi (meningkat atu menurun).

c. Analisis Rasio
Rasio keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) meliputi rasio likuidasi,
rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas manajemen asset untuk
periode 2020 sampai 2021 mengalami fluktuasi (meningkat atau menurun).

27
1. Rasio Likuidasi pada PT Kereta Api Indonesia periode 2020 sampai 2021
mengalami peningkatan yang artinya perusahaan mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo.
2. Rasi Solvabilitas pada PT Kereta Api Indonesia periode 2020 sampai 2021
mengalami penurunan. Dengan keadaan demikian, perusahaan akan
mengalami kesulitan karena situasi ekonomi yang sulit akibat dampak dari
covid 19 sehingga perusahaan dapat mengalami kebangkrutan apabila
perusahaan mengambil resiko utang yang tinggi.
3. Rasio profitabilitas pada PT Kereta Api Indonesia periose 2020 sampai 2021
mengalami kenaikan. Semakin tinggi nilai rasio makan kondisi perusahaan
semakin baik dimana rasio ini melambangkan tingkat laba dan efisiensi
perusahaan yang tinggi dimana hal tersebut mampu menarik investor dalam
menanamkan modal di perusahaan.
4. Rasio aktivitas manajemen asset PT Kereta Api Indonesia periode 2020
sampai 2021 mengalami penurunan yang artinya perusahaan belum dapat
menggunakan assetnya dengan baik.

d. Analisis Du Pont
Berdasarkan Analisa terhadap laporan keuangan PT kereta Api Indonesia
selama periode 2020 sampai 2021 dengan menggunakan sistem Du Pont dapat
diambil kesimpulan bahwa dari ketiga indikator keuangan yang dianalisis. Hanya
satu indikator yang mengalami kenaikan dalam kinerja keuangan perusahaan yaitu
indikator equity multiplier ratio. Sementara dua faktor lainnya yaitu profit margin
ratio dan total asset turnover ratio menunjukan kinerja perusahaan yang memburuk.

B. Saran
Pada analisis keuangan PT Kereta Api Indonesia selama periode 2020-2021 harus
lebih meningkatkan lagi perluasan usahanya baik dari bentuk peningkatan
pelayanannya, teknologi informasi dan ketersediaan fasilitas sehingga jumlah
penumpang akan naik. Dengan adanya kenaikan penumpang, hal tersebut dapat
menaikan tingkat pendapatan pada PT Kereta Api Indonesia. Selain itu perluasan usaha
tersebut jika ingin didanai dengan menggunakan tambahan modal dan utang, harus di
pertimbangkan kembali agar dimasa mendatang PT Kereta Api Indonesia tidak

28
mengalami kerugian akibat suku bunga yang harus dibayarkan sehingga beban
keuangan perusahaan bisa diatasi dengan baik.
Jika dilihat dari Analisis Rasio PT Kereta Api Indonesia diharapkan mampu
meningkatkan laba yang diperoleh setiap tahunnya baik itu dari pendapatan operasional
maupun dari pendapatan operasional lainnya serta menekan biaya operasional PT
Kereta Api Indonesia setiap tahunnya, agar profitabilitas meningkat setiap tahunnya.
Pada analisis Du pont juga terdapat salah satu indicator yang mengalami penurunan
yaitu total assets turnover. Hal tersebut membuktikan bahwa PT Kereta Api Indonesia
belum bisa mengelola asset nya dengan baik sehingga perlu meningkatkan
kemampuannya dalam mengelola asset nya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Analisis Common Size Laporan Keuangan. (n.d.). Retrieved from mjurnal.com:


https://mjurnal.com/keuangan/analisis-common-size/
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Darmayati, S. R., & Adi, S. W. (2022, Juli). Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Tahun 2018-2020. Retrieved from stiemuttaqien.ac.id:
https://stiemuttaqien.ac.id/ojs/index.php/OJS/article/download/716/544
Laporan Keuangan Komparatif. (2013). Retrieved from Directory.umm.ac.id:
http://directory.umm.ac.id/sistem-pakar/bab-4-laporan-keuangan-komparatif.pdf
Maruta, H. (2017, Januari). Analisis Laporan Keuangan Model Du Pont sebagai Analisis yang
Integratif. Retrieved from Media.neliti.com:
https://media.neliti.com/media/publications/284451-analisis-laporan-keuangan -model-du-
pont-39273027.pdf
Mediatama, P. G. (2020, Juli 22). Laporan Keuangan PT Kereta Api Indonesia Tbk. (KAI). Retrieved
from Kontan: https://emiten.kontan.co.id/perusahaan/563/PT-Kereta-Api-Indonesia-Tbk
Simbolon, N. (2019, Agustus). Analisi Rasio Profitabilitas untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Periode 2016-2018. Retrieved from library.polmed.ac.id:
http://library.polmed.ac.id/repository/beranda/download/1605072045
Sumadi, B. K. (2016, Juli 27). Evaluasi atas Kinerja Keuangan PT Kereta Api Indonesia. Retrieved
from balitbanghub.dephub.go.id:
https://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/warlit/article/download/1057/780
Wardayani, & Wahyuni, D. S. (2018, Desember). Analisis Return On Asset, Current Ratio dan Debt
Ratio dalam Menilai Kinerja Keuangan pada PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) cabang
Belawan. Retrieved from journals.synthetispublication.org:
https://journals.synthetispublication.org/index.php.llman.article/download/32/30
J.Fred Weston, Thomas E Copeland (1994). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga

30

Anda mungkin juga menyukai