Anda di halaman 1dari 9

MINAT PETANI TERHADAP PENERAPAN KOMPONEN

PILIHAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN


TERPADU (PTT) BERKELANJUTAN PADI SAWAH
DI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN
DELI SERDANG

Roisah Simbolon
Email: roisahsimbolon@gmail.com
Penyuluhan pertanian berkelanjutan, Pertanian, Polbangtan
Medan
Jl. Binjai Km. 10 Tromol Pos 18, 20002, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Abstrak: Minat Petani Terhadap Penerapan Komponen Pilihan Teknologi PTT Berkelanjutan
Padi Sawah di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Pengkajian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat minat petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani
terhadap penerapan komponen pilihan teknologi PTT berkelanjutan padi sawah di
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Pelaksanaan pada bulan April-Juni 2023. Jenis
pengkajian yaitu kuantitatif didukung kualitatif. Metode analisis yang digunakan untuk
mengetahui tingkat minat petani menggunakan skala likert dengan ketentuan total nilai
diperoleh dibagi nilai maksimum dikali 100% dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat petani menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan
software SPSS 25. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat minat petani terhadap
penerapan komponen pilihan teknologi PTT berkelanjutan padi sawah berada pada kategori
rendah yaitu 39,45%. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani terhadap
penerapan komponen pilihan teknologi PTT berkelanjutan padi sawah adalah pendidikan
(X1), luas lahan (X2), pengalaman berusahatani (X3) dan sifat inovasi (X4).

Kata Kunci : Minat petani, komponen pilihan teknologi pengelolaa tanaman terpadu (PTT), regresi linear
berganda

Abstract: Farmers’ Interest in Implementing the Components Choice of Suistainable Integrated Crop
Management (ICM) Technology for Lowland Rice in Binjai District, Deli Serdang Regency. The
study aims to determine the interest of farmers’ interest in implementing the components choice of
suistainable integrated crop management (ICM) technology for lowland rice in Sunggal District, Deli
Serdang Regency. Implementation in April-June 2023. The type of assessment is quantitative and
qualitative. The analytical method used to find out the interest of farmers’ using a likert scale with the
provision that the total value obtained is divided by the maximum value multiplied by 100% and
determine the factors that influence farmers interest using multiple linear regression analysis with the
help of sofware SPSS 25. The results of study showed that farmers’ interest in implementing the the
components choice of suistainable integrated crop management (ICM) technology for lowland rice
was in the law category, namely 39,45%. While the factors that influence farmers interest in
implementing the component choice of suistainable integrated crop management (ICM) technology
for lowland rice are education, land area, farming experience and the nature of innovation.
Keywords : Farmers interest, implementing the component choice of suistainable integrated
crop
management (ICM) technology, lowland rice, multiple linear regression
PENDAHULUAN padi sawah, sedangkan komponen pilihan
adalah komponen yang dipilih adalah
Ketahanan pangan Indonesia pada tahun teknologi pendukung yang diterapkan tetapi
2022 masih berada di bawah rata-rata global lebih didasarkan pada karakteristik spesifik
sebesar 60,2 poin dan di bawah rata-rata Asia lokasi dan pemahaman lokal, serta telah
Pasifik sebesar 63,4 poin (Ahdiat, A., 2022). terbukti dan berpotensi untuk meningkatkan
Hal tersebut mendorong pemerintah produktivitas. Secara khusus, lokasi dan
Indonesia untuk memprioritaskan sektor kearifan lokal komponen teknologi ini dapat
pertanian dalam kebijakan ketahanan pangan diperoleh dari sumber daya alam yang
demi keberhasilan pembangunan Indonesia. tersedia atau dari pengalaman petani sendiri.
Makanan utama untuk menjaga pola makan Kombinasi komponen dasar dan teknologi
masyarakat adalah nasi. Padi (Oryza sativa L.) yang dipilih akan memberikan solusi untuk
merupakan tanaman pangan penting karena masalah hasil padi (Tresnaningsih, et al., 2017).
merupakan makanan pokok sebagian besar Penyebarluasan penerapan pengelolaan
penduduk dunia, termasuk Indonesia tanaman terpadu salah satunya dilakukan di
(Hidayat, 2022). salah satu Kecamatan di Kabupaten Deli
Makanan mempengaruhi kualitas sumber Serdang yaitu Kecamatan Sunggal. Sunggal
daya manusia. Namun kendala pada produk merupakan lokasi yang mempunyai
ini adalah rendahnya kualitas dan kuantitas komoditas unggulan padi sawah. Produksi
beras yang dihasilkan. Kualitas dan kuantitas padi sawah di Kecamatan Sunggal pada tahun
padi menurun disebabkan karena cara 2017 (16.702 ton), tahun 2018 (16.023 ton),
budidaya petani yang masih sesuai dengan tahun 2019 (14.904 ton), tahun 2020 (14.359
kebiasaannya. Seperti pengolahan lahan tanah ton) dan tahun 2021 (14.904 ton). Dari data
masih belum sesuai musim dan pola tanam, produksi tersebut dari tahun 2017 sampai
masih menggunakan bibit dengan umur yang tahun 2020 produksi padi mengalami
belum sesuai anjuran (<21 hari), menanam penurunan dari tahun ke tahun (Badan Pusat
bibit dengan jumlah lebih dari 3 Statistik Sunggal, 2022).
batang/rumpun, serta pengairan yang masih Dalam menanggapi penurunan produksi
belum efektif dan efisien. Beberapa masalah tersebut maka lembaga penyuluhan
tersebut tentu mempengaruhi produksi padi. memperkenalkan kepada petani tentang
Oleh karena itu, upaya untuk melakukan teknologi PTT dan memfasilitasi petani untuk
pengingkatan produksi usahatani salah mengadopsi komponen teknologi yang
satunya yaitu dengan penerapan teknologi ditawarkan. Penerapan komponen teknologi
inovasi yang berkelanjutan dan ramah PTT pada kenyataanya di lapangan tidak
lingkungan fisik maupun sosial yaitu selalu diadopsi secara optimal. Petani
teknologi PTT (Departemen Pertanian, 2016 cenderung lebih banyak mengadopsi
dalam Sulastri, et al., 2022). komponen dasar dibandingkan dengan
Teknologi PTT yang dimaksud memenuhi komponen pilihan teknologi PTT. Padahal
beberapa kriteria, yaitu (a) dapat diterapkan menurut Tresnaningsih, et al., (2017) bahwa
secara teknis, (b) dari segi ekonomi hemat dengan mengimplementasikan berbagai
biaya, dan (c) tidak bertentangan, sesuai komponen teknologi budidaya yang
dengan standar terkini dan berwawasan memberikan efek sinergis. PTT
lingkungan. Teknologi PTT adalah teknologi menggabungkan semua komponen usahatani
yang dirangkai secara partisipatif oleh petani, terpilih yang serasi dan saling berhubungan,
melalui pendekatan yang inovatif dan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal
dinamis. Paket teknologi mencakup dua dan menjaga kelestarian lingkungan.
komponen, komponen dasar dan komponen Hasil identifikasi potensi wilayah di
opsional. Kedua komponen ini saling Kecamatan Sunggal menyatakan bahwa masih
berkaitan dan sangat mempengaruhi rendahnya minat petani terhadap penerapan
keberhasilan dari teknologi PTT (Badan komponen pilihan teknologi PTT pada padi
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, sawah. Komponen pilihan yang dimaksud
2015). adalah pengolahan tanah sesuai musim dan
Komponen dasar teknologi PTT pola tanam, penggunaan bibit muda (<21
merupakan komponen yang sangat hari), tanam bibit 1-3 batang/rumpun, dan
dianjurkan untuk diterapkann di semua lokasi pengairan secara efektif dan efisien. Effendy,
L. (2019) dalam Effendy, L and Carla (2020)
menyatakan bahwa sebagai salah satu dalam bentuk wawancara dan kuesioner.
komponen PTT tidak cukup hanya satu Untuk melakukan uji validitas instrumen
komponen saja yang diterapkan, sementara digunakan uji korelasi Pearson Product Moment
komponen teknologi PTT lainnya tidak dan uji reliabilitas instrumen dengan
diterapkan, dengan kata lain keberhasilan menggunakan rumus alpha cronbach.
teknologi PTT ditentukan juga oleh Untuk mengukur tingkat partisipasi
komponen-komponen lain dari PTT. Selain itu wanita tani dapat menggunakna ru,us berikut:
Iskandar, E and Hatipah (2017) mengatatakan
bahwa penanaman dengan sistem jajar legowo total nilai yang diperoleh
TP= ×100 %
dan tanam tiga batang per rumpun mampu nilai maksimum
meningkatkan produksi jika anjuran yang
diterapkan dalam pengelolaan tanaman Keterangan :
terpadu diterapkan dengan baik. TP = Persentase tingkat partisipasi wanita tani
Berdasarkan uraian diatas tentunya ada Untuk melihat pengaruh variabel
faktor yang mempengaruhi minat petani Pendidikan, luas lahan, pengalaman
terhadap penerapan komponen pilihan PTT berusahatani, sifat inovasi, interaksi sosial dan
padi sawah ini seperti keputusan petani dalam kegiatan penyuluhan terhadap variabel minat
menerima atau menolak inovasi dapat dilihat petani terhadap penerapan komponen pilihan
dari persepsi kemudian minat sampai dengan teknologi PTT berkelanjutan padi sawah
tahap adopsi. Jika teknologi tersebut memiliki menggunakan uji statistik yakni uji Regresi
karakteristik yang diinginkan petani, maka Linear Berganda.
inovasi tersebut akan mudah diterima begitu
pula sebaliknya. Kegiatan diseminasi
informasi yang dilakukan penyuluh dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis tingkat minat petani terhadap
kelompok tani juga menjadi salah satu faktor
penerapan komponen pilihan teknologi PTT
penentu kecepatan adopsi inovasi. Salah satu
berkelanjutan padi sawah di Kecamatan
penjelasan yang ditawarkan Wahyu (2010)
Sunggal Kabupaten Deli Serdang meliputi
adalah keuntungan dapat tumbuh lebih cepat
sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku.
jika kedua pelaku ini mampu dan mampu
Tingkat minat petani terhadap penerapan
berkomunikasi secara efektif dan terampil
komponen pilihan teknologi PTT
menggunakan saluran komunikasi.
berkelanjutan padi sawah diukur dengan
Berdasarkan keadaan di atas, pengkaji
menggunakan skala likert yaitu dengan
tertarik untuk mengkaji Minat Petani
kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi
Terhadap Penerapan Komponen Pilihan
dan sangat tinggi. Untuk mengetahui
Teknologi PTT (Integrated Crop Management
persentase minat petani terhadap penerapan
Technology) Berkelanjutan pada Padi Sawah di
komponen pilihan teknologi PTT
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
berkelanjutan padi sawah dapat dilihat pada
tabel 1.
METODOLOGI Tabel 1.Tingkat minat petani terhadap
penerapan komponen pilihan
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada teknologi pengelolaan tanaman
bulan April s/d Juni 2023 di Kecamatan terpadu (PTT) berkelanjutan padi
Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Petani yang sawah
mejadi populasi dalam pengkajian ini Tingkat
berjumlah 1.534 orang petani yang tergabung Kriteria Skor
No Skor (%) minat
Minat Maksimum
dari Desa Medan Krio, Sei Beras Sekata, dan petani
Serba Jadi yang ada di Kecamatan Sunggal 1 Sikap 368 940 39,14 Rendah
Kabupaten Deli Serdang. Teknik pengambilan 2 Norma
370 940 39,36 Rendah
sampel dalam pengkajian ini menggunakan Subjektif
rumus Slovin dengan pembagian secara 3 Kontrol
189 470 40,21 Sedang
proportional random sampling. Sehingga Perilaku
Jumlah 927 2.350 39,45 Rendah
didapatkan sampel sebanyak 94 orang
tersebut yang ditentukan secara proporsi dari Sumber : Analisis Data Primer (2023)
masing-masing desa. Sumber data yang Pada Tabel 1 di atas menjelaskan bahwa
digunakan dalam pengkajian ini adalah data tingkat minat petani terhadap penerapan
primer dan data sekunder. Dalam pengkajian komponen pilihan teknologi pengelolaan
ini menggunakan teknik pengumpulan data tanaman terpadu (PTT) berkelanjutan padi
sawah berada pada kategori rendah dengan kurang berminat dalam menerapkan
persentase 39,45%. Hasil ini sesuai dengan komponen pilihan teknologi PTT padi sawah.
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
minat petani tergolong rendah. Berdasarkan 3. Kontrol Perilaku
fakta di lapangan diperoleh hasil bahwa di Kontrol perilaku diperoleh nilai yakni
Kecamatan Sunggal minat petani terhadap 40,21%, skor tersebut dikelompokkan dengan
penerapan komponen pilihan teknologi kategori sedang. Kontrol perilaku yaitu
pengelolaan tanaman terpadu (PTT) keyakinan petani atas kemampuan dirinya
berkelanjutan padi sawah dikategorikan sendiri (self efficacy), petani masih ragu-ragu
rendah. Adapun penjelasan selanjutnya dapat dengan kemampuannya sendiri bahwa petani
dilihat pada uraian berikut: memiliki potensi dalam menerapkan
komponen pilihan teknologi PTT sehingga hal
1. Sikap ini membuat keraguan petani dalam
Khusus sikap petani diperoleh nilai yakni mengontrol tindakannya. Sejalan dengan teori
39,14%, skor tersebut dikelompokkan dengan Cruz (2005: 5) dalam Fila (2006) yang
kategori rendah. Hal ini telah menunjukkan menyatakan bahwa komponen yang penting
bahwa sikap petani belum yakin terhadap ide- dalam kontrol perilaku berfokus pada proses
idenya dan juga belum yakin bahwa dengan psikologi dalam membuat keputusan seperti
menerapkan komponen pilihan teknologi PTT dalam menerapkan komponen pilihan
padi sawah tidak akan menimbulkan teknologi PTT padi sawah. Petani yang belum
konsekuensi buruk pada usahataninya. Petani berminat menerapkan komponen pilihan
khawatir dan berujung pada ketakutan petani teknologi PTT ini sebenarnya karena belum
untuk memutuskan untuk mencoba adanya keyakinan pada diri sendiri yang
menerapkan. Seperti halnya menanam bibit kemudian berakibat pada keyakinan
muda dan 2-3 batang/rumpun, petani kemampuannya sendiri (self efficacy).
khawatir bibit akan dimakan keong mas dan
resiko tenggelamnya bibit karena maasih Selanjutnya analisis faktor-faktor yang
muda sehingga petani berpikir bahwa hal itu minat petani terhadap penerapan komponen
akan menyulitkan petani dalam menyulam pilihan teknologi pengelolaan tanaman
dan mengalami kerugian. Hal inilah yang terpadu (PTT) berkelanjutan padi sawah.
membuat minat petani rendah dalam Dalam penelitian ini, untuk mengukur
menerapkan komponen pilihan teknologi PTT besarnya pengaruh faktor pendidikan, luas
ini padahal jika dipadukan dengan pengairan lahan, pengalaman berusahatani, sifat inovasi,
secara efektif dan efisien maka masalah interaksi sosial dan kegiatan penyuluhan
kekhawatiran petani tentang keselamatan (variabel independen) terhadap minat petani
bibitnya akan terselesaikan sehingga dapat (variabel independen) dan untuk memprediksi
disimpulkan bahwa komponen yang variabel dependen dengan menggunakan
dipadukan dalam teknologi PTT akan variabel independen, akan dilihat dengan uji
menghasilkan hasil yang maksimal. regresi linier berganda dengan menggunakan
aplikasi Statistic Product and Service Solution
2. Norma Subjektif (SPSS) versi 25.
Norma subjektif diperoleh nilai yakni Hasil rangkuman analis regresi linier
39,36% skor tersebut dikelompokkan dengan berganda faktor-faktor yang mempengaruhi
kategori rendah. Norma subjektif yaitu faktor minat petani terhadap penerapan komponen
dorongan dari petani lain atau tekanan sosial pilihan teknologi pengelolaan tanaman
untuk menerapkan atau tidak menerapkan terpadu (PTT) berkelanjutan padi sawah di
komponen pilihan teknologi PTT. Petani yang Kecamatan Sunggal disajikan pada tabel 2.
masih terpacu dengan kebiasaan cara
budidaya yang turun-temurun membuat
petani sulit berubah untuk menerapkan
teknologi inovasi terbaru. Didukung dengan
petani yang masih dominan belum
menerapkan membuat petani

Tabel 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani terhadap penerapan komponen


pilihan
teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) berkelanjutan padi sawah
No Variabel Koefisien regresi T hitung Keterangan
Pendidikan 0,175 3,936 Berpengaruh sangat
1
nyata
Luas Lahan 0,256 4,696 Berpengaruh sangat
2
nyata
Pengalaman Berusahatani 0,440 7,339 Berpengaruh sangat
3
nyata
4 Sifat Inovasi 0,056 2,219 Berpengaruh nyata
5 Interaksi Sosial 0,001 0,048 Tidak berpengaruh
6 Kegiatan Penyuluhan 0,041 1,201 Tidak berpengaruh
R : 0,860ª
R Square : 0,740
Konstanta : -547
Ftabel : 2,205 (5%)
Fhitung : 41,319
ttabel : 1,662 (5%)
Sumber : Analisis Data Primer (2023)
pendidikan petani mayoritas SD yaitu
Berdasarkan tabel 2, hasil analisis regresi sebanyak 39 orang (41,49%) yang masih dalam
linier berganda dapat dijelaskan bahwa nilai- kategori tingkat pendidikan rendah. Petani
nilai tersebut akan dimasukkan kedalam dengan tingkat pendidikan rendah umumnya
persamaan regresi linier berganda dengan 6 memiliki pola pikir yang cenderung kurang
variabel independen sebagai berikut : terbuka dalam menerima komponen pilihan
teknologi PTT dan lebih sulit untuk mengerti
Y = -547 +0,175X1+ 0,256X2 + 0,440X3 + dalam menerapkan komponen pilihan
0,056X4+0,001X5+ 0,041X6 teknologi PTT tersebut sehingga susah untuk
mengembangkan dan membawa hasil
Untuk mengetahui variabel-variabel pertanian ke arah yang lebih baik. Oleh karena
independen yang mempengaruhi secara itu, petani dengan pendidikan yang lebih
parsial berdasarkan hasil analisis regresi linier tinggi akan lebih cepat mengerti dan
berganda pada tabel 2, dapat dijelaskan memahami komponen pilihan teknologi PTT
pengaruh masing- masing variabel sehingga semakin tinggi pendidikan petani
independen terhadap variabel dependen maka semakin efisien dalam bekerja serta
sebagai berikut: lebih bijak dalam mengambil keputusan
dalam kegiatan usahataninya. Hal ini selaras
A. Pendidikan dengan pendapat Soekarwati (2006) yang
Pengaruh variabel pendidikan (X1) secara menyatakan bahwa pendidikan umumnya
parsial terhadap variabel minat petani (Y) akan mempengaruhi pola pikir petani dalam
diketahui dengan menggunakan nilai t hitung menerima inovasi dan menerapkan ide-ide.
sebesar 3,936 dan nilai signifikannya 0,000. Hal ini juga didukung oleh pendapat Mubarak
Kedua nilai tersebut dibandingkan dengan (2011) bahwa minat dipengaruhi oleh
ttabel dan nilai ∝ (0,05). Hasil perbandingan pendidikan individu yang menstimulus
menunjukkan bahwa nilai thitung (3,936)> ttabel pemahaman lebih dalam terhadap hal-hal
(1,662) dan nilai probabilitas sig. 0,000 <∝ baru yang dianggap menguntungkan.
(0,05). Dengan demikian, H0 ditolak dan H1
diterima yang menandakan bahwa adanya B. Luas Lahan
pengaruh sangat nyata antara variabel Pengaruh variabel luas lahan (X2) secara
pendidikan terhadap minat petani terhadap parsial terhadap variabel minat petani (Y)
penerapan komponen pilihan teknologi padi diketahui dengan menggunakan nilai thitung
sawah di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli sebesar 4,696 dan nilai signifikannya 0,000.
Serdang. Nilai thitung variabel pendidikan Kedua nilai tersebut dibandingkan dengan
sebesar 3,936 dan bernilai positif yang nilai ttabel dan nilai α (0,05). Hasil
menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif
perbandingan menunjukan bahwa nilai thitung
antara pendidikan dengan minat petani.
Berdasarkan hasil deskripsi karakteristik (4,696) > ttabel (1,662) dan nilai probabilitas sig.
responden di lapangan bahwa tingkat 0,000 < α (0,05). Dengan demikian, H1
diterima dan H0 ditolak yang menandakan dikarenakan petani merasa sudah mempunyai
bahwa ada pengaruh yang sangat nyata antara pengalaman yang banyak dalam budidaya
variabel luas lahan terhadap minat petani padi sawahnya, selain itu petani juga sudah
terhadap penerapan komponen pilihan terbiasa dengan cara budidayanya yang
teknologi PTT berkelanjutan padi sawah di dilakukan secara turun temurun. Soekartawi
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. (2020) yang menyatakan bahwa pengalaman
Hasil ini menggambarkan bahwa luas berusahatani berpengaruh dalam menerima
lahan yang dimiliki oleh petani di dengan inovasi dari luar karena semakin lama
persentase Kecamatan Sunggal yang masih pengalaman petani dalam mengelola
tergolong sempit (08-1,0 ha) sebanyak 45 usahataninya, maka dianggap sudah
petani responden dengan persentase 47,87% menguasai teknik budidaya. Oleh karena itu
membuat minat petani untuk menerapkan minat petani rendah dalam penerapan
suatu teknologi menjadi rendah terkhususnya komponen pilihan teknologi PTT
terhadap penerapan komponen pilihan berkelanjutan dikarenakan petani merasa
teknologi PTT berkelanjutan padi sawah. Hal sudah memiliki keterampilan yang cukup
ini sejalan dengan penelitian Susilowati and dalam usahataninya sehingga petani lebih
Mohamad M. (2012) yang menyatakan bahwa berhati-hati untuk menerapkan komponen
status kepemilikan dan luas lahan sangat pilihan teknologi PTT padi sawah.
penting dalam berusahatani sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan petani. Usahatani D. Sifat Inovasi
pada lahan sempit kurang efisien sehingga Pengaruh variabel sifat inovasi (X4) secara
secara umum lebih disukai dengan usahatani parsial terhadap variabel minat petani (Y)
dengan skala luas yang menyebabkan petani diketahui dengan menggunakan nilai thitung
lebih berminat untuk menerapkan suatu sebesar 2,219 dan nilai signifikannya 0,029.
teknologi di lahan usahataninya dengan lahan Kedua nilai tersebut dibandingkan dengan
skala luas. nilai ttabel dan nilai α (0,05). Hasil
perbandingan menunjukan bahwa nilai thitung
C. Pengalaman Berusahatani (2,219) > ttabel (1,662) dan nilai probabilitas sig.
Pengaruh variabel pengalaman 0,029 < α (0,05). Dengan demikian, H1
berusahatani (X3) secara parsial terhadap diterima dan H0 ditolak yang menandakan
variabel minat petani (Y) diketahui dengan bahwa ada pengaruh yang nyata antara
menggunakan nilai thi thitung tung sebesar variabel pengalaman berusahatani terhadap
7,339 dan nilai signifikannya 0,000. Kedua minat petani terhadap penerapan komponen
nilai tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel pilihan teknologi PTT berkelanjutan padi
dan nilai α (0,05). Hasil perbandingan sawah di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
menunjukan bahwa nilai thitung (7,339) > ttabel Serdang.
(1,662) dan nilai probabilitas sig. 0,000 < α Petani berpendapat bahwa komponen
(0,05). Dengan demikian, H1 diterima dan H0 pilihan teknologi PTT berkelanjutan padi
ditolak yang menandakan bahwa ada sawah ini tidak dapat diamati langsung
pengaruh yang sangat nyata antara variabel karena penerapannya masih jarang di areal
pengalaman berusahatani terhadap minat persawahan padi. Selain itu tidak hemat biaya
petani terhadap penerapan komponen pilihan dan waktu, rumit serta tidak praktis. Selain
teknologi PTT berkelanjutan padi sawah di itu, hal yang mempengaruhi minat petani
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. adalah kebiasaan berusahatani petani
Berdasarkan hasil di lapangan petani rata- sehingga sulit untuk menerima suatu
rata memiliki pengalaman berusahatani 10 teknologi. Hal inilah yang menimbulkan
tahun keatas dan sudah berusia lanjut yang minat petani rendah dan sifat inovasi ini
berarti petani sudah tua yang menyebabkan berpengaruh terhadap minat petani.
minat petani untuk menerapkan komponen Sejalan dengan pendapat Indraningsih K.
pilihan teknologi PTT semakin rendah. Hal ini (2012) yang menyatakan bahwa hal yang
mempengaruhi minat petani dalam
menerapkan suatu teknologi adalah manfaat
dari teknologi tersebut berupa keuntungan F. Kegiatan Penyuluhan
relatif, kesesuaian teknologi dengan nilai-nilai Pengaruh variabel kegiatan penyuluhan
sosial budaya, cara dan kebiasaan (X6) secara parsial terhadap variabel minat
berusahatani, kerumitan penerapan, serta petani (Y) diketahui dengan menggunakan
persepsi petani terhadap pengaruh informasi
nilai thitung sebesar 1,201 dan nilai
interpersonal sebagai penyampai teknologi
yang komunikatif bagi petani. signifikannya 0,233. Kedua nilai tersebut
dibandingkan dengan nilai ttabel dan nilai α
E. Interaksi Sosial (0,05). Hasil perbandingan menunjukan
Pengaruh variabel interaksi sosial (X5) bahwa nilai thitung (1,201) < ttabel (1,662) dan
secara parsial terhadap variabel minat petani nilai probabilitas sig. 0,233> α (0,05). Dengan
(Y) diketahui dengan menggunakan nilai demikian, H1 ditolak dan H0 diterima yang
thitung sebesar 0,048 dan nilai signifikannya menandakan bahwa tidak ada pengaruh yang
0,962. Kedua nilai tersebut dibandingkan signifikan antara variabel pengalaman
dengan nilai ttabel dan nilai α (0,05). Hasil berusahatani terhadap minat petani terhadap
perbandingan menunjukan bahwa nilai thitung penerapan komponen pilihan teknologi PTT
(0,048) < ttabel (1,662) dan nilai probabilitas sig. berkelanjutan padi sawah di Kecamatan
0,962> α (0,05). Dengan demikian, H1 ditolak Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
dan H0 diterima yang menandakan bahwa Hasil ini menggambarkan bahwa kegiatan
tidak ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan tidak memberi kontribusi nyata
variabel pengalaman berusahatani terhadap terhadap rendahnya minat petani terhadap
minat petani terhadap penerapan komponen penerapan komponen pilihan teknologi PTT
pilihan teknologi PTT berkelanjutan padi berkelanjutan padi sawah. Hal ini dikarenakan
sawah di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli kegiatan penyuluhan sudah menggunakan
Serdang. materi, metode, dan media yang baik. Media
Hasil di lapangan menunjukkan bahwa yang dipakai oleh penyuluh adalah
interaksi sosial petani baik interaksi terhadap demonstrasi cara dan demonstrasi plot
kerabat, kelompok tani, maupun terhadap sehingga petani mudah mengerti. Selain itu
penyuluh sudah diterapkan oleh petani padi media yang dipakai adalah alat dan bahan
sawah di Kecamatan Sunggal. Namun pada langsung sehingga mempermudah petani
kenyataannya minat petani terhadap mempraktikkannya langsung. Namun dari
penerapan komponen pilihan teknologi PTT penuturan beberapa petani bahwa kegiatan
berkelanjutan masih rendah. Bertolak penyuluhan terkadang tidak sesuai dengan
belakang dengan pernyataan Elvira et. al., kebutuhan petani di lapangan dan tidak sesuai
(2019) yang menyatakan bahwa interaksi dengan permasalahan yang sedang dihadapi
sosial petani dapat mempengaruhi petani.
persepsinya terhadap suatu teknologi dan Hasil penelitian yang sama juga pernah
akan merujuk terhadap minat petani. dialami oleh Nurhayati et al., (2020) yang
Berdasarkan hasil wawancara langsung menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan
dengan beberapa petani dari masing-masing tidak berpengaruh nyata terhadap minat
desa, salah satu petani atas nama Legino petani dalam menerapkan suatu teknologi.
menuturkan bahwa petani memang sering Namun Effendy L (2020) menyatakan hal yang
melakukan berbagi pengalaman ataupun bertolak belakang bahwa kegiatan
mengobrol terkait dengan masalah penyuluhan tidak berpengaruh nyata
usahataninya. Namun dikarenakan terhadap minat petani dalam menerapkan
kebanyakan interaksi sosial membuat petani suatu teknologi. Hal ini dikarenakan
bingung untuk membuat keputusan terkait karakteristik individu dari petani yang
usahataninya. Keberagaman pendapat inilah berbeda-beda dan petani cenderung memilah-
yang membuat petani ragu untuk menerapkan milah inovasi yang akan diterapkan. Oleh
komponen pilihan teknologi PTT karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan
berkelanjutan padi sawah di Kecamatan penyuluhan tidak dapat menjadi patokan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang. untuk membuat petani berminat terhadap
penerapan komponen pilihan teknologi PTT 2. Mengefektifkan interaksi sosial dan
berkelanjutan padi sawah di Kecamatan kegiatan penyuluhan yang ada dalam
Sunggal. kelompok tani.
3. Membentuk kelompok tani yang kritis
KESIMPULAN DAN SARAN terhadap perubahan-perubahan dan
inovasi terbaru dan membuat
Kesimpulan percontohan dalam setiap desa.
Berdasarkan hasil pengkajian maka dapat 4. Bagi pengkaji lain, disarankan agar
diambil kesimpulan sebagai berikut: mengkaji tentang adopsi petani terhadap
1. Minat petani terhadap penerapan penerapan komponen pilihan teknologi
komponen pilihan teknologi pengelolaan pengelolaan tanaman terpadu (PTT)
tanaman terpadu (PTT) berkelanjutan berkelanjutan padi sawah di Kecamatan
padi sawah di Kecamatan Sunggal Sunggal Kabupaten Deli Serdang untuk
Kabupaten Deli Serdang berada pada memperkaya ilmu pengetahuan dan
kategori rendah dengan nilai sebesar bermanfaat bagi semua pembaca.
39,45 %.
2. Secara simultan, hasil uji Fhitung
(41,319)>Ftabel (2,205) dan nilai DAFTAR PUSTAKA
signifikansi anova 0,000 < 0,05. Artinya,
variabel pendidikan (X1), luas lahan (X2), Ahdiat A. 2022. Ketahanan Pangan Indonesia
pengalaman berusahatani (X3), sifat Melemah pada 2021. Databoks.
inovasi (X4), interaksi sosial (X5) dan Katadata.co.id
kegiatan penyuluhan (X6) secara simultan Badan Penelitian dan Pengembangan
mempengaruhi minat petani terhadap Pertanian. 2015. Pedoman Umum PTT
penerapan komponen pilihan teknologi Padi Sawah. Diakses 26 Maret 2023.
pengelolaan tanaman terpadu (PTT) Badan Pusat Statistik Nasional. 2023. Data
berkelanjutan padi sawah di Kecamatan Pertanian Nasional.
Sunggal Kabupaten Deli Serdang. BPS. 2022. Kecamatan Sunggal dalam Angka.
Sedangkan secara parsial, faktor-faktor Efffendy, L., Yunika, Carla. 2020. Model
yang sangat nyata berpengaruh terhadap Peningkatan Minat Petani pada
minat petani terhadap penerapan Penerapan Teknologi Jajar Legowo
komponen pilihan teknologi pengelolaan Padi Sawah di Kecamatan Cikoneng
tanaman terpadu (PTT) berkelanjutan Ciamis. Jurnal Penyuluhan Pertanian.
padi sawah di Kecamatan Sunggal 44.2:75-83.
Kabupaten Deli Serdang adalah Elvira, I., Hatipah Nurtilawati. 2019. Persepsi
pendidikan (X1), luas lahan (X2) Petani dan Penerapan Teknologi
pengalaman berusahatani (X3) Pengelolaan Tanaman Terpadu di
berpengaruh sangat nyata dan sifat Desa Sukaresmi Kabupaten Bogor.
inovasi (X4) berpengaruh nyata. Variabel Jurnal Agribisnis Terpadu, 12.2: 203-
interaksi sosial (X5) dan kegiatan 216.
penyuluhan (X6) tidak berpengaruh Fila, Stefanie A., dan Chery Smith. 2006.
nyata. Menerapkan teori perilaku terencana
pada perilaku makan sehat di
Saran kalangan pemuda penduduk asli
Saran yang disampaikan berkaitan dengan Amerika perkotaan. Jurnal
minat petani terhadap penerapan komponen Internasional Nutrisi Perilaku dan
Aktivitas Fisik 3.1: 1-10.
pilihan teknologi pengelolaan tanaman
Hidayat, Kuswanta Futas. 2022. Diseminasi
terpadu (PTT) berkelanjutan padi sawah di Paten Sederhana “Metode
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pemupukan N, P, dan K untuk Padi
adalah : Sawah dalam Budidaya Padi Sawah
1. Mencari petani yang berpengalaman dengan Sistem Pengelolaan Tanaman
dalam komponen pilihan teknologi Secara Terpadu di Gapoktan Sido
pengelolaan tanaman terpadu (PTT) Maju Kecamatan Tanjung Sari. Jurnal
berkelanjutan padi sawah agar menjadi Pengabdian Fakultas Pertanian
penggerak bagi para petani lain. Universitas Lampung 1.2: 348-355.
Indraningsih, KS. 2017. Strategi Diseminasi Soekarwati. 2006. Blended e-learning. Fire
Inovasi Pertanian dalam Mendukung Engineering, 156(5), 16-18.
Pembangunan Pertanian. Forum Sulastri, Merna Ayu, Satria Putra Utama, and
Penelitian Agro Ekonomi. 35 (2), 107- Ketut Sukiyono. 2022. Tingkat Adopsi
123. Teknologi Pengelolaan Tanaman
Mubarak, Wahit Iqbal. 2011. Promosi Terpadu (PTT) di Kabupaten Seluma.
Kesehatan untuk Kebiaan. Jakarta: Jurnal Penyuluhan 18.01: 75-86.
Salemba Medika. Tresnaningsih, Teti, Dedi Herdiansah Sujaya,
Nurhayati, Tuti, Endang Krisnawati, and and Tito Hardiyanto. 2017. Tingkat
Nawangwulan Widyastuti. 2020. Penerapan Teknologi Pengelolaan
Minat Petani dalam Penerapan Tanaman Terpadu (PTT) Pada
Pemupukan Berimbang dengan Usahatani Padi Sawah (Oryza Sativa
Teknologi Urea Berlapis Asam L.)(Suatu Kasus Di Desa Rejasari
Humat pada Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Langensari Kota Banjar).
Kecamatan Rancakalong Sumedang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo
Jurnal Penyuluhan Pertanian 15.2: 21- Galuh, 2.2: 131-144.
30.

Anda mungkin juga menyukai