Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kehamilan merupakan peristiwa yang normal terjadi dalam kehidupan (Fraser,


2019). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun terkadang ada juga
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kehamilan dapat berkembang menjadi
masalah atau komplikasi setiap saat salah satunya kehamilan dengan letak lintang
(Prawirohardjo, 2017).
Kelainan letak dalam kehamilan merupakan keadaan patologis yang erat kaitannya
dengan kematian ibu atau janin. Kelainan letak dapat berupa letak lintang dan letak
sungsang (Mansjoer, 2018). Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-
kira tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu. Letak lintang merupakan suatu
keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu
sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit
lebih tinggi dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggula.
(Th.EndangPurwoastuti,S.Pd, APP, 2017).
Pada kehamilan dengan letak lintang dilakukan persalinan melalui sectio sesar
karena kondisi letak bayi yang tidak memungkinkan untuk lahir normal.Studi yang
dipublikasikan di jurnal medis The Lancet dilakukan dengan menganalisis data 169
negara yang dimiliki WHO dan UNICEF. Penelitian menemukan 60% negara
menggunakan metode sesar secara berlebihan. Sedangkan, sebanyak 25 persen negara
tak bisa melakukannya sesuai kebutuhan. Penelitian ini menyimpulkan, penggunaan
operasi sesar dalam kasus medis sering kali diabaikan. Setidaknya di 15 negara, lebih
dari 40% bayi lahir menggunakan cara operasi sesar. Tertinggi, sebanyak 58,1 persen
terjadi di Republik Dominika. Angka ini berbanding terbalik dengan pendapatpara ahli
yang memperkirakan bahwa hanya 10-15 persen kelahiran secara medis yang
memerlukan penanganan operasi sesar karena komplikasi seperti perdarahan, hipertensi,
atau posisi bayi tidak normal (Prihartini, 2019).
Menurut World HealthOrganization (WHO) tahun 2020 angka persalinan dengan
metode SC meningkat di seluruh dunia dan melebihi batas kisaran 10%-15% yang
direkomendasikan. Amerika Latin dan wilayah Karibia menjadi penyumbang angka
persalinan dengan sectiocaesarea tertinggi yaitu 40,5%, diikuti oleh Eropa 25%, Asia
19,2% dan Afrika 7,3%. Menurut statistik dan 3.509 kasus SC, indikasi untuk SC antara
lain disproporsi janin panggul 21%, gawat janin 14%, Plasenta previa 11%, pernah SC
11%, kelainan letak janin 10%, pre eklampsia dan hipertensi 7%. Persalinan SC di
Indonesia sebesar 17,6% tertinggi di wilayah DKI Jakarta sebesar 31,3% dan terendah di
Papua sebesar 6,7% (Kemenkes RI, 2020). Sedangkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat angka prevalensi sectiocaesarea sebesar 24,6% pada tahun 2020
dan prevalensi SC di Kota Padang sebanyak 23% ibu menjalani persalinan SC, Angka
kejadian post SC dengan letak lintang berdasarkan profil Provinsi Sumatera Barat pada
tahun 2017 sebanyak 14% (Profil Dinas Kesehatan Kota Padang, 2020).
Selain sectiocaesare penyebab kematian pada ibu anemia pda ibu hamil juga
menjadi penyebab kemtian ibu. Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar
hemoglobin (Hb) dalam tubuh dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu
(Irianto, 2014).Menurut Organisasi Kesehatan Dunia prevalensi anemia di negara-negara
berkembang sebesar 52%, berdasarkan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
2013) proporsi anemia penduduk lebih dari 1 tahun yaitu balita 12-59 bulan adalah
21,8% dan ibu hamil sebesar 37,1%.
Menurut Riskesdas 2013 terdapat 21,7% penduduk indonesia dengan kadar
hemoglobin yang kurang dari batas normal dengan proporsi 20,6% di perkotaan dan
22,8% di pedesaan serta 18,4% laki-laki dan 23,9% perempuan. Sedangkan menurut
Riskesdas 2018 proporsi ibu hamil anemia 48,9%, yang mana 84,6% pada usia 15-24
tahun, 33,7% pada usia 25-34 tahun, 33,6% pada usia 35-44 tahun dan 24% pada usia
45-54 tahun. Untuk Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Provinsi Sumatera Barat
berdasarkan Survei Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Tahun 2015 sebanyak 43,1% (Putri, 2017). Selama
kami praktek di Puskesmas Pauh kami menemukan pasien hamil yang mengalami letak
lintang dan anemia dan kami tertarik melakukan pengakajian pada pasien tersebut .
B. RumusanMasalah

Berkaitanlatarbelakangdiatasmakadapatditariksuaturumusanmasalah
“Bagaimana memberikan Asuhan Kebidanan pada Ny. Z dengan Letak Lintang
dan Anemia ringan dalamKehamilandi Puskesmas Pauh?”.

C. Tujuan
1. TujuanUmum
Diharapkanmahasiswamemperolehpengalamannyatadalammelaksan
akanasuhankebidananpadaNy. Zdengan letak lintang dan anemia ringan
dalamkehamilandi Puskesmas Pauh.
2. TujuanKhusus
1. Diketahuinyamengenaipengertianletak lintang
dalamkehamilanpadaNy.Z.
2. Diketahuinyadiagnosisletak lintangdalamkehamilanpadaNy.Z.
3. Diketahuinyapenyebabterjadinyaletak lintang
dalamkehamilanpadaNy.Z.
4. Diketahuinya penanganan letak lintang dalam kehamilan pada Ny. Z
5. Diketahuinya komplikasi letak lintang dalam kehamilan pada Ny. Z
6. Diketahuinyamengenaipengertiananemia dalamkehamilanpadaNy.Z.
7. Diketahuinya patofisiologi anemia dalam kehamilan pada Ny. Z
8. Diketahuinya etiologi anemia dalam kehamilan pada Ny. Z
9. Diketahuinyatandadan gejalaanemia dalamkehamilanpadaNy.Z.
10. Diketahuinyadiagnosisanemia dalamkehamilanpadaNy.Z.
11. Diketahuinya dampak anemia dalam kehamilan pda Ny. Z
12. Diketahuinyafaktor-
faktoryangmempengaruhiterjadinyaanemiadalamkehamilanpadaNy.Z.
13. DiketahuinyacarapencegahananemiadalamkehamilanpadaNy.Z.
D. Manfaat
1. ManfaatTeoritis
Memberikan sumbangan pengetahuan mengenai asuhan
kebidanansesuaidengan kebutuhanibuhamildenganletak lintang dan anemia
ringan.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan tenaga kesehatan
khususnya bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil
dengan dan letak lintang dan anemia ringan.

b. Bagi Penulis
Meningkatkan pengetahuan meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kepada ibu hamil dengan dan letak lintang dan
anemia ringan.
BAB
IITINJAUANPUSTAK
A

A. Kehamilan
1. Defenisi
MenurutFederasiObstetriGinekologiInternasionalhamildidefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovumdandilanjutkandengannidasi
atauimplantasiKehamilan didefinisikan sebagai penyatuan dari spermatozoa
danovumdandilanjutkandengannidasiatauimplantasi.Biladihitungdarisaat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsungdalam waktu 40 minggu.
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, di
manatrimesterkesatuberlangsungdalam12minggu,trimesterkedua15minggu(mingguke13
hingga27),dantrimesterketiga13minggu(mingguke28 hingga40) (Saifuddin, 2014).
2. Komplikasi pada kehamilan
Komplikasi kehamilam pada trimester 3:
a. Plasenta previa
b. Solusio plasenta
c. Anemia
d. Preeklamsia

B. Letak Lintang
1. Pengertian Letak Lintang

Letak lintang adalah dimana sumbu panjang janin tegak lurus atauhamper tegak lurus
pada sumbu panjang ibu. Pada letak lintang, bahu
janinakanmenjadibagianterendah,yangdisebutpresentasibahuataupresentasiakromiom.Jikapun
ggungjaninterdapatdidepandisebutdorsoanteriordanjika
dibelakangdisebutdorsoposterior(Jenny,2013).
Kehamilanletaklintangmerupakansumbumemanjangjaninmenyilang sumbu
memanjang ibu secara tegak lurus mendekati 900. Letaklintang oblikbiasannya hanya terjadi
sementara karena kemudian akanberubah menjadiposisi longitudunal atauletak lintang
saatpersalinan.Letaklintangmerupakansumbumemanjangjaninmenyilangsumbumemanjang
ibu secara tegak lurus mendekati 900, jika sudut yang dibentukkedua sumbu ini tajam disebut
obliquelie yang terdiri dari
deviatedheadpresentasion(letakkepalamengolak)dandeviatedbreechpresentasion
(letakbokongmengolak),karenabiasanyayangpalingrendahadalahbahu,makadalamhalinidisebut
jugashoulderpresentasion(RustamMochtar, 2013).

2. Diagnosis Letak Lintang


a. Pemeriksaanabdominal
1) Terlihatabdomentidaksimetris
2) Sumbumemanjangjaninmelintangterhadapperut ibu
3) Fundus uteri lebih rendah dari yang diharapkan sesuai
denganumurkehamilan.Dikatakanuterusjongkok.Batasatasnyadekatpusat
dan lebih lebardari biasa
4) Di kutub atas dan bawah uterus tidak teraba kepala maupunbokong
5) Kepaladapatdirabadisalahsatusisiibu
6) Bokongteraba disisilain
b. Denyutjantungjanin
Denyutjantung janinterdengarpaling
jelasdibawahpusatdantidakmempunyaiartidiagnostikdalampenentuan letak.
c. Pemeriksaanvaginal
Yang paling penting adalah hasil negative ; tidak teraba
kepalamaupunbokong.BagianterendahjanintinggidiatasPAP.Kadang-
kadangdapatdirababahu,tangan,igaataupunggunganak.Olehkarenabagianterenda
htidakdenganbaikmenutuppanggul,mungkinketuban menonjolkedalamvagina.
d. Pemeriksaansinar –x
Pemeriksaansinar–xbergunauntukmemastikandiagnosis danuntuk
mengetahui ada nya kelainan janin atau panggul ibu (HarrydanWilliam, 2018).
Kelainaninidapatdidukungdenganhasilpemeriksaansecara
inspeksidimanaperut tampakmelebar kesamping danpadakehamilan cukup bulan,
tinggi fundusuteri lebih rendah dari biasa nya,hanya beberapa jari di atas pusat.
Pada pemeriksaan palpasi bagianbesar janin teraba pada samping kiri atau kanan
di atas fosailiaka.Letak lintang juga sering kali dibarengi dengan salah satu tangan
janinmenumbung(Jenny, 2013).
3. Penyebab Letak Lintang
a. Dindingperutyangkendur
b. Kesempitanpanggul
c. Plasentaprevia
d. Prematuritas
e. Kelainanbentukrahim(uterusarcuatus)
Penyebab terjadinya kehamilan letak lintang dari berbagai
faktoryaitufiksasikepala
tidakadakarenapanggulsempit,hidrosefalus,anesefalus,plasentapreviadantumor-
tumorpelfis.Janinsudahbergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil atau sudah
mati,gemeli,kelainanuterussepertiarkuatus.
Setiapkeadaanyangmenghalangimasuknyakepalaataubokong dapat merupakan
predisposisi letak lintang. (Jenny,2013)
Kelainan ini lebihsering terjadi pada multipara dibandingkan primigravida oleh
karenakelemahan otot-otot uterus dan abdomen. Fakror-faktor etiologis
lainmeliputiplasentaprevia,tumoryangmenyebabkanobstruksi,kehamilanganda,anoma
lijanin,hydramnion,prematuritas,disproporsikepalapanggul,kelainan-
kelainanuterussepertiuterussubsebtus,uterus arcuatus danuterus bicornis dan
panggulsempit.Sering kali tidak dapat ditemukan faktor etiologisnya dan di
anggapmalposisi terjadi kebetulan. Ketika persalinan mulai kepala ada di luarsegmen
bawah rahim dan bahu di dorong masuk panggul (Harry danWilliam,2018 ).
4. Penanganan Letak Lintang
a. Dilakukan pemeriksaan abdominal, pelvic dan radiologik
dengantelitiuntukmengesampingkankelainan-kelainanjanindanpanggul
b. Harus diusahakan versi luar menjadi presentasi bokong atau
lebihbaikkepala.Mungkininiharusdikerjakanberulang-ulangolehkarena ada nya
kecenderungan letak lintang kembali lagi panggul(Harrydan William, 2018 ).
Dalamkehamilan,setelahdidiagnosis,letaklintangdiusahakan untuk
dilakukan versi luar dengan segera. Jika tindakanini berhasil langkah selanjut
nya adalah mendorong kepala agarmasuk kedalam pintu atas panggul agar
kepala terfiksasi oleh
pintuataspanggulsehinggatidakmemutarkembali.Selainitu,sebaiknya ibu
disarankan untuk memakai gurita agar janin
tidakmemutarkembaliterutamapadamultiparasesudahversiluarberhasil.Jikatidak
memungkinkandilakukanversiluardalamkehamilandanpersalinantelahdimulai.
Olehkarenaitu,ibudengan letak janin lintang sesegera mungkin harus
masuk rumahsakit. Pada saat persalinan masih dapat di coba untuk
dilakukanversi luar dengan syarat pembukaan lebih kecil dari 3-4 cm
danketuban masih utuh. Jika tindakan versi luar tidak berhasil,
sebaiknyadilakukansectioncaesarea.Jikatindakanversiluardanekstrasi
mengandung resiko yang besar untuk, baik ibu maupunanaknya.
5. Komplikasi letak lintang
Oleh karena bagian terendah tidak PAP, Ketuban cenderung pecah dini
dan dapat disertai menumbungnya tangan janin atau tali pusat.
Keduanyamerupakan komplikasi yang gayat dan memerlukan tindakan segera.

C. AnemiaDalamKehamilan
1. PengertianAnemiadalamKehamilan
Anemiadalamkehamilanmerupakankondisiibuhamildengankadar hemoglobin (Hb)
<11 g/dL pada trimester I dan III sedangkan padatrimester II kadar hemoglobin (Hb) <10,5
g/dL Anemia dalam kehamilanmemerlukan perhatian serius dari pihak yang terkait dalam
pelayanankesehatan(Astutik&Ertiana,2018).anemiadalamkehamilanmerupakankondisiadany
apenurunanseldarahmerahataumenurunnya
kadarHbsehinggakapasitasdayaangkutoksigenuntukkebutuhanorgan-
organvitalpadaibudanjaninmenjadiberkurang(Astutik&Ertiana,2018).
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,dan merupakan
jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkanmurah(Manuaba, 2014).
Sebagaian besar anemia adalah anemia defisiensi Fe yang
dapatdisebabkanolehkonsumsiFedarimakananyangkurangatauterjadiperdarahanmenahunakib
atparasit,sepertiankilostomiasis(Manuaba,2017).
2. PatofisiologiAnemia
Perubahanhematologisehubungandengankehamilanadalahkarenaperubahansirkulasiya
ngmakinmeningkatterhadapplasenta.Volumeplasmameningkat45-
65%dimulaipadatrimesterkeduakehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke sembilan dan
meningkatsekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal
3bulansetelahpartus.Stimulasiyangmeningkatkanvolumeplasmaseperti
laktogenplasentayangmenyebabkanpeningkatansekresialdesteron.Stimulasi peningkatan 300-
350 ml massa sel merah ini dapat
disebabkanolehhubunganantarahormonmaternaldanpeningkataneritropoitinselamakehamilan.
(Ibrahim dan Proverawati,2014).
Peningkatanvolumeplasmamenyebabkanterjadinyahidremiakehamilanatauhemodilusi,
yangmenyebabkanterjadinyapenurunanhematokrit (20-30%), sehingga hemoglobin dari
hematokrit lebih rendahsecara nyata dari pada keadaan tidak hamil. Hemoglobin dari
hematokritmulai menurun pada bulan ke 3-5 kehamilan, dan mencapai nilai
terendahpadabulanke5-8.Cadanganbesiwanitahamilmengandung 2gram,sekitar 60-70%
berada dalam sel darah merah yang bersirkulasi, dan 10-30% adalah besi cadangan yang
terutama terletak di dalam hati, empedu,dan sumsum tulang. Kehamilan membutuhkan
tambahan zat besi sekitar800-1000mguntuk mencukupikebutuhanyangterdiridari :
1) Terjadinya peningkatan sel darah merah membutuhkan 300-400 mg
zatbesidan mencapai puncak pada32minggu kehamilan.
2) Janinmembutuhkanzatbesi100-200mg.
3) Pertumbuhan plasenta membutuhkan zat besi 100-200 mg. Sekitar
190mghilangselamamelahirkan.
(IbrahimdanProverawati,2014).

Kebutuhan Fe selamahamildapat diperhitungkan sebagai berikut.


1) Peningkatanjumlahdarahibu 500mgr
2) Pembentukanplasenta 300mgr
3) Pertumbuhandarahjanin 100mgr

Jadi,jumlahFeyangdibutuhkanselamahamiladalah900mgr.saatpersalinanyangdisertaipe
rdarahansekitar300ccdanlahirnyaplasenta, ibu akan kehilangan Fe sebesar 200 mg dan
kekurangan ini harusmendapatkankompensasidari makananuntukkelangsungan laktasi..

3. EtiologiAnemia

PenyebabAnemiadalamkehamilanantaralainadanyapeningkatanvolumedarahselamakeha
milanuntukpembentukanplasenta, janin dan cadangan zat besi dalam ASI. Kadar hemoglobin
padaibuhamilmenurunpadatrimesterIdanterendahpadatrimesterII(Kementerian Kesehatan RI,
2015). Anemia dalam kehamilan
sebagaianbesardisebabkanolehkekuranganbesi(anemiadefisiensibesi)yangdisebabkanberkuran
gnyaasupanmakanankayazatbesi,gangguanreabsorbsi, gangguan penggunaan, atau karena
terlampau banyaknya besiyang keluar dan tubuh misalnya karena perdarahan (Astutik
&Ertiana,2018). Selain disebabkan oleh defisiensi zat besi, penyebab lain
anemiaadalahhancurnyaseldarahmerahsecaraberlebihandalamtubuhsebelum waktunya
(hemolisis), kehilangan darah atau perdarahan kronik,serta produksi sel darah merah yang
tidak optimal (Astutik &Ertiana,2018).
4. TandaDanGejalaAnemia

Gejala umum yang dialami ibu hamil anemia antara lain tampakpucat yang mudah
dilihat pada bagian konjugtiva, mukosa mulut, telapaktangan dan jaringan dibawahkuku,
merasa cepat lelah, sering mengalamipusing,mataberkunang-
kunang,lidahluka,nafsumakanmenurun,kehilangan konsentrasi, napas pendek, dan keluhan
mual muntah lebihhebatpadakehamilanmuda(Astutik&Ertiana,2018).Tanda-tandaanemia
menurut Astutik &Ertiana (2018) pada ibu hamil diantaranyayaitu:
1) Terjadipeningkatankecepatandenyutjantungakibattubuhberu
sahamemberi oksigen kelebih banyak jaringan.
2) Pusingakibatkurangnyadarahkeotak
3) Merasalelahakibatmeningkatnyaoksigenasiberbagaiorganter
masukotot jantungdan rangka
4) Kulitpucatkarenaberkurangnyaoksigenasi
5) Mualakibatpenurunanalirandarahsalurancernadansusunansar
afpusat
6) Terjadinyapenurunankualitasrambutdankulit

5. DiagnosisAnemiaPadaKehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukandengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah,sering pusing, mata
berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebihhebatpadahamil muda.
PemeriksaandanpengawasanHbdapatdilakukandenganmenggunakanalatpemeriks
aanHb.HasilpemeriksaanHbdapatdigolongkansebagai berikut :
Hb11 g% tidakanemia

Hb9– 10 g% anemiaringan
Hb7– 8 g% anemiasedang

Hb<7g% anemiaberat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama


kehamilan,yaitupadatrimesterIdantrimesterIII.Denganpertimbanganbahwasebagian besar
ibu hamil mengalami anemia maka dilakukan
pemberianpreparatFesebanyak90tabletpadaibu-ibuhamildipuskesmas.
6. Macam-MacamAnemia
Macam-macamanemiaadalahsebagaiberikut (Astarina, 2014).
a. AnemiaDefisiensiBesi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan olehkurangnya mineral Fe.
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurangmasuknya unsur besi dengan makanan,
karena gangguan absorbsi
atauterlampaubanyaknyakeluardaribadan,misalnyapadaperdarahan(Prawirohardjo,2014).
Anemiadefisiensizatbesipadawanitabisadisebabkanoleh:

1) penurunan asupan atau penyerapan zat besi, termasuk


defisiensinutrisidangangguanpencernaan,sepertidiareatauhiperemesis;

2) peningkatan kebutuhan, seperti kehamilan yang sering, banyak ataukembar;


3) infeksikronis,terutamapadasalurankemih;
4) perdarahanakutataukronis,misalnyamenoragia,hemoroidberdarah,atau
hemoragiantepartum atau postpartum.
b. AnemiaMegaloblastik
Anemia megaloblastik adalah gangguan darah di mana
ukuransellebihbesardariseldarahmerahnormal.Anemiainibiasanyadisebabkanolehdefisien
siasamfolatdanjarangsekalikarenadefisiensi vitamin B12. Anemia ini sering ditemukan
pada wanita yangjarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau makanan dengan
proteintinggi(Proverawati, 2011).
c. AnemiaHemolitik
Anemiahemolitikadalahanemiayangdisebabkankarenasumsum tulang belakang
kurang mampu membuat sel-sel darah yangbaru (Prawirohardjo, 2010). Pada sepertiga
kasus anemia dipisu
olehobatatauzatkimialain,infeksi,radiasi,leukemia,dangangguanimunologis(Fraser,
2009).
7. DampakAnemia
Anemia dapat terjasi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadianini harus selalu
diwaspadai. Penyakit anemia yang menyerang ibu hamil,berpengaruh terhadap
kehamilan, persalinan, dam saat masa nifas.
Adapunpengaruhanemiaterhdapkehamilan,persalinandannifasdaoatmengakibatkansebaga
i berikut (Astarina, 2014).

a. DampakAnemiaTerhadapIbu
1) BahayaSelamaKehamilan
Berikutadalahbahayaanemiaselamakehamilan.

1) Abortus.
2) Persalinanprematur.
3) Hambatantumbuhkembangjanindalam Rahim.
4) Ancamandekompensasikordis(Hb<6 gr%).
5) Perdarahanantepartum.
6) Ketubanpecahdini (KPD).
2) BahayasaatPersalinan
Bahayaanemiasaatpersalinanadalahsebagaiberikut.

1) Gangguanhis.
2) KalaImemanjang.
3) Persalinandengantindakanyangdisebabkankarenaibucepatlelah.
4) Retensioplasenta.
5) Atoniauteri.

3) PadaMasaNifas
Berikutadalahbahaya anemiapadamasanifas.

1)Subinvolusi.
2)Perlukaansukarsembuh.
3)Infeksipuerperium.
4)Pengeluaran ASIberkurang.
5)Anemiamasanifas.
6)Infeksimamae.
b. DampakAnemiaTerhadapJanin
Berikutadalahdampakanemiaterhdapjanin

1) Asfiksiaintrauterinsampaikematian.
2) IUFD.

3) BBLR.
4) Kelahirandengananemia.
5) Cacatbawaan.
6) Mudahterkenainfeksi.
7) IQ rendah dan bahkan bias mengakibatkan kematian.

8. Faktor-FaktorYangMempengaruhiAnemiaPadaIbuHamil
A. FaktorDasar
a. Sosialekonomi
Pada ibu hamil dengantingkat sosial ekonomi yang baik, otomatisakan
mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik
pula.Statusgizipunakanmeningkatkarenanutrisiyangdidapatkanberkualit
as.Tingkatsosialekonomiterbuktisangatberpengaruhterhadapkondisikes
ehatanfisikdanpsikologisibuhamil(Nurhidayati, 2013).
b. Pengetahuan
Tingkatan pengetahuan ibu mempengaruhi perilakunya, makin
tinggipendidikanataupengetahuannya,makintinggikesadaranuntukmenc
egahterjadinyaanemia.
c. Pendidikan
Pendidikanyangbaikakanmempermudahuntukmengadopsipengetahuan
tentang kesehatannya. Rendahnya tingkat pendidikan
ibuhamildapatmenyebabkanketerbatasandalamupayamenanganimasalah
gizi dankesehatan keluarga.
B.FaktorTidakLangsung
a) KunjunganAntenatalCare(ANC)

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama


padapartumbuhandanperkembanganjanindalamrahim.Kasusanemia defisiensi
gizi umumnya selalu disertai dengan mal nutrisi infestasiparasit, semua ini
berpangkal pada keengganan ibu untuk menjalanipengawasanantenatal.
b) UmurIbu
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang
hamil,akanberpengaruhterhadapkebutuhangiziyangdiperlukan.Umurmuda(<20
tahun)perlutambahangiziyangbanyakkarenaselaindigunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri jugaharus berbagi dengan
janin yang sedang dikandung. Sedangkan untukumur yang tua di atas 30 tahun
perlu energi yang besar juga
karenafungsiorganyangmakinmelemahdandiharuskanuntukbekerjamaksimalm
akamemerlukantambahanenergiyangcukupgunamendukung kehamilan yang
sedang berlangsung (Nurhidayati, 2013).

C.FaktorLangsung
a. Kecukupankonsumsitabletbesi
Tablet besi adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi
anemiagizi besiyangdiberikankepadaibuhamil.
b. Jarakkehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2tahun.
c. Paritas
Paritasadalahkelahiransetelahgestasi20minggu,tanpamemperhatikan
apakah bayi hidup atau mati. Paritas ibu merupakanfrekuensi ibu pernah
melahirkan anak hidup atau mati, tetapi bukanaborsi.

d. Statusgizi

Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibatyang buruk bagi ibu
dan janin. Ibu dapat menderita anemia, sehinggasuplai darah yang mengantarkan
oksigen dan makanan pada janin akanterhambat, sehingga janin akan mengalami
gangguan pertumbuhan danperkembangan. Oleh karena itu pemantauan gizi ibu
hamil sangatlahpentingdilakukan(Nurhidayati, 2013).
9. PencegahanAnemia
A. PemberianFe
Pencegahananemiadefisiensibesidapatdilakukandengansuplementasi besi
dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan60 mg besi selama 6 bulan
untuk emmenuhi kebutuhan fisiologik selamakehamilan.Diwilayah-
eilayahdenganprevalensianemiayangtinggi,dianjurkan untuk memberikan
suplementasi sampai tiga bulan postpartum( Astarina, 2014).
Pemberian tablet besi merupakan salah satu pencegahan
anemia.Pemerintahsaatinimulaimelihatcalonpengantinperempuansebagaitarget.
Mereka diberikan tablet tiap minggu selama 16 minggu ditambah 1tablet tiap hari
selama haid. Dosis mingguan ini ternyata cukup efekstifdalammeningkatkan
kadarhemoglobin(Asrtarina, 2014).

Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak1 gr%/


bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mgbesi dan 50
nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Susiloningtyas,2013).
Selainitu,pendidikandanpeningkatanasupanbesimelaluimakanan juga
merupakan upaya dalam mencegah anemia. Mengonsumsimakan yang cukup
mengandung kalori, setiap 1000 kkal makanan dariberas mengandung 6 mgFe.
Meningkatkan makanan yang dapat memacupenyerapan zat besi dan mengurangi
makanan yang dapat menghambatpenyerapan zat besi (Arisman, 2007). Selain itu,
juga dengan memberikanpenyuluahn tentang tanda dan gejala anemia serta yang
ditimbulkan olehanemia.(Astarina, 2014).
PemberianFeselamakehamilandansetelahkelahirandapatmencegahanemia.P
emantauankonsumsitabletFejugaperludiikutidengan pemantauan cara minum yang
benar karena hal ini akan
sangatmempengaruhiefektifitaspenyerapanFe.CaraminumtabletFeyangbenaryaitud
enganairputihatauairjeruk. Pada masa kehamilan seorang wanita memerlukan
tambahan zatbesi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan mebentuk sel
darahmerahjanindanplasenta.Makinseringseorangwanitamengalamikehamilan dan
melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi danmenjadimakin
anemis(Astarina, 2014).
10. Pengaruh Anemia dalam kehamilan

Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan


abortus,partuslama,retensioplasenta,perdarahanpostpartumkaenaatoniauteri, syok ,
infeksi intrapartum maupun postpartum. Akibat anemia pada janin dapat
menyebabkan terjaninya kematian janin intrauterin, kelahiran dengan anemiadapat
terjadi cacat bawaan,bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal. Ibu
hamil dengan kadar Hb <8 gr/dl dikaitkan dengan peningkatan resiko berat lahir
rendah dan bayi kecil untuk usia kehamilan.

Anemia pada kehamilan dikaitakan dengan hasil kehamilan yang merugikan


manifestasi klinisnya meliputi pembatasan pertumbuhan janin , persalinan prematur
berat lahir rendah, ganguan laktasi ,depresi postpartum dan meningkatnya kematian
janin dan neonatal.
BAB III

METODESTUDIKASUS

Tinjauan Kasus

1.Pengkajian Ibu Hamil

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “Z” G1P0A0H0USIA


KEHAMILAN 32-33 MINGGU DENGAN LETAK LINTANG DAN ANEMIA
RINGAN DI PUSKESMAS PAUH

Tanggal : 21 Juli 2023

Pukul : 10.00 WIB

I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
(Istri) (Suami)
Nama : Ny. “Z” Nama : Tn. “R”
Umur : 29 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku/Bangsa : Minang/Indonesia Suku/Bangsa : Minang/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Komp UNAND BIII/05/06/RT1/RW1
B. Data Subjektif
1. Alasan Kunjungan :Ibu ingin memeriksakan
kehamilannya
2. Keluhan Utama:
- Ibu mengatakan merasa tidak nyaman pada perut sebelah kanan
- Ibu mengatakan cepat lelah dan lesu
3. Riwayat Menstruasi
a. Haid pertama/menarche : 13 Tahun
b. Siklus : 28 Hari
c. Teratur/tidak : Teratur
d. Lamanya : 5 hari
e. Banyak : 2-3x ganti pembalut
f. Sifat darah : Encer
g. Disminorrhea : Tidak ada
h. Bau : Tidak Ada
4. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

N Tanggal Persalinan Komplikasi Bayi Nifas


o Lahir
Usia Jenis tempat Peno Ibu Bayi BB/ Kea Lochea laktasi
long PB daan

1 Ini

5. Riwayat Kehamilan ini


a. HPHT : 05-12-2022
b. TP : 12-09-2023
c. Keluhan-keluhan pada
TM I : Mual, pusing
TM II : Tidak ada
TM III : Tidak ada
d. Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu : bulan ke-5
e. Gerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan ibu : ± 16 kali
f. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
Rasa 5 L (lelah, letih, lesu, lemah, lunglai) : Ada (cepat lelah
dan lesu)
Mual muntah yang lama : Tidak ada
Nyeri perut : Tidak ada
Panas menggigil : Tidak ada
Sakit kepala berat terus menerus : Tidak ada
Penglihatan kabur : Tidak ada
Rasa nyeri pada waktu BAK : Tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada
Rasa gatal vulva, vagina, dan sekitarnya : Tidak ada
Nyeri, tegang, kemerahan pada tungkai : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada

6. Pola Makan Sehari-hari


Pagi : 1 piring nasi+ 1 potong lauk+ 3 sendok makan sayur + 4 gelas air
putih
Siang : 1 piring nasi+ 1 potong lauk+ 3 sendok makan sayur + 4 gelas air
putih
Malam : 1 piring nasi+ 1 potong lauk+ 3 Sendok makan sayur + 4 gelas air
putih
7. Pola Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi : 7-8x / hari
2) Warna : Kuning jernih
3) Keluhan : Tidak ada
b. BAB
1) Frekuensi : 1x/hari
2) Konsistensi : Lembek
3) Warna : kuning kecoklatan
4) Keluhan : Tidak ada
8. Aktivitas Sehari-hari
a. Seksualitas : Tidak mengganggu kehamilan
b. Pekerjaan : Mengurus pekerjaan rumah tangga
9. Pola Istirahat dan Tidur
a. Siang : 1-2 jam
b. Malam : 6-7 jam
Imunisasi
TT 1 : Ada
TT 2 : Ada
TT 3 : Tidak ada
TT 4 : Tidak ada
TT 5 : Tidak ada
10. Kontrasepsi yang digunakan : Tidak ada
Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hepatitis : Tiadak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
PMS : Tidak ada
b. Riwayat alergi
Makanan : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
c. Riwayat transfusi darah : Tidak ada
d. Riwayat pernah mengalami gangguan jiwa : Tidak ada
11. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat penyakit
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma : Tidak ada
TBC Paru : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan
Gemeli/kembar : Tidak ada
c. Psikologis : Tidak ada

12. Riwayat Sosial


a. Perkawinan
Status perkawinan : Kawin
Perkawinan ke :1
Kawin I : 09-05-2022
Setelah kawin berapa lama hamil : 7 bulan
b. Kehamilan
Direncanakan : Iya
Diterima : Iya
c. Hubungan dengan keluarga : Baik
d. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik
e. Jumlah anggota keluarga : 2 orang
13. Keadaan Ekonomi;
a. Penghasilan perbulan : ± 1.500.000
b. Penghasilan perkapita : ±750.000
14. Keadaan Spiritual : Baik
C. Data Objektif (Pemeriksaan Fisik)
1. Pemeriksaan Umum
a. Status emosional : Baik
b. Tanda vital
Tekanan Darah : 120/70 mmhg
Denyut Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
c. Suhu : 37,20C
d. BB sebelum hamil : 53 Kg
e. BB sekarang : 59 Kg
f. Lila : 26cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Rambut : Bersih, tidak berketombe

Mata : konjungtiva sedikit pucat , sklera tidak ikterik

Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum


Mulut : Tidak ada stomatitis
Gigi : Tidak ada caries pada gigi
b.
c. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjer limfe dan tidak ada
pembesaran kelenjertiroid
d. Dada/payudara
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Putting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
e. Abdomen
1) Bentuk
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Bekas luka operasi : Tidak ada
Striae : Ada
2) Pemeriksaan kebidanan
a) Palpasi uterus

Leopold I :- TFU berada di pertengahan PX dam Pusat

-Bagian fundus teraba tonjolan kecil


kemungkinan ekstremitas

Leopold II : - Bagian kanan perut ibu teraba keras bulat


dan melenting kemungkinan kepala dan
bagian kiri perut ibu teraba lunak
kemungkina bokong.

Leopold III : - Bagian bawah perut ibu teraba keras,


panjang, memapan kemungkinan punggung

Leopold IV : Tidak dilakukan

MC. Donald : 30 cm
TBJ : 2.635 gram
b) Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi : 146x/menit
Intensitas : Kuat
Irama : Teratur
f. Genetalia
1) Vulva dan vagina
Varises : Tidak ada
Luka : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
2) Perinium
Bekas Luka : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
3) Anus
Hemmoroid : Tidak ada
g. Ekstremitas
1) Atas
Oedema : Tidak ada
Sianosis pada ujung jari : Tidak ada
2) Bawah
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Perkusi
Reflek Patella Kanan : (+) Positif
Reflek Patella Kiri : (+) Positif
Pemeriksaan panggul luar
1) Distansia cristarum : Tidak dilakukan
2) Distansia spinarum : Tidak dilakukan
3) Konjugata eksterna : Tidak dilakukan
4) Lingkar panggul : Tidak dilakukan
D. Pemeriksaan Laboratorium
a. Golongan Darah :O
b. Hb : 10,7 gr%
c. Protein urin : (-) Negatif
d. Glukosa urin : (-) Negatif
e. Tripel E : (-) Negatif
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “Z” G1P0A0H0USIA KEHAMILAN 32-33 MINGGU DENGAN
LETAK LINTANG DAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PAUH

Kunjungan I

Data Subjektif Data Objektif Assasment Planning

Waktu Pelaksanaan Paraf


Tanggal : 21 Juli 2023 1. Pemeriksaan umum Diagnosa : 10.06 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu :
a. Status emosional : Stabil Ibu WIB TD : 120/60 mmHg
Pukul : 10.00 WIB
b. Tanda vital G1P0A0H0usia N : 80 x/i
TD : 120/60 mmHg kehamilan 32- P : 20 x/i
1. Ibu mengatakan N : 80 x/i 33 minggu S : 37,2oC
ingin P : 20 x/i janin hidup, UK: 32-33minggus
memeriksakan S : 37,2oC tunggal, intra DJJ: 146 x/i
kehamilannya c. BB sebelum hamil : 53 Kg uterine, Let-Li, Let-Li
2. Ibu mengatakan d. BB sekarang : 59Kg , KU ibu dan Keadaan umum ibu dan janin baik
ini adalah e. TB : 158 cm janin baik, ibu Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan bidan
kehamilan yang f. Lila : 26 cm anemia ringan.
pertama g. Hb : 10,7 gr % 10.10 2. Memberitahukan kepada ibu bahwarasa tidak
3. Ibu mengatakan WIB nyaman pda perut kanan ibu disebabkan karena
HPHTnya tanggal posisi janin di perut ibu melintang, ibu tidak
05 Desember 2. Pemeriksaan Khusus perlu khawatir.
2022 a. Inspeksi : dalam batas Cara mengatasinya :
4. Ibu mengatakan normal. a. Ibu dapat menarik nafas dalam dan
merasa tidak b. Palpasi : menghembuskannya perlahan-lahan melalui
nyaman pada -Leopold 1 :TFUpertengahan mulut untuk merilekskan ibu
perut kanan ibu. PX dan Pusat . b. Ibu dapat melakukan sujud diluarsholat
5. Ibu mengatakan Bagian fundus teraba lebih kurang 5 menit sebanyak lebih kurang
cepat lelah dan tonjolan kecil 5 kali dalm sehari agar posisi janin ibu
lesu kemungkinan ekstremitas seperti normal yaitu bagian bawah kepala.
- Leopold II : Bagian kanan Evaluasi: ibu paham dengan penjelasan yang
perut ibu teraba keras diberikan dan mengatakan akan melakukan
bulat dan melenting anjuran yang diberikan.
kemungkinan kepala dan
bagian kiri perut ibu 3. Menjelaskankan kepada ibu rasa cepat lelah dan
teraba lunak 10.25 lesu adalah efek dari Anemia ringan atau Hb ibu
kemungkinan bokong. WIB < 11 gr%. Menganjurkan ibu untuk
- Leopold III : Bagian bawah mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi
perut ibu teraba keras, seperti bayam, telur, buah naga, hati ayam untuk
panjang, memapan mengurangi keluhan yang ibu rasakan dan
kemungkinan punggung meningkatkan kadar Hb.
- Leopold IV : Tidak Evaluasi : ibu paham dan akan melakukannya.
dilakukan 4. Memberikan ibu tablet Fe dan diminum 2x1
Mc donald : 30 cm sehari untuk meningkatkan kadar hb ibu
TBJ : 2.635 gram 10.35 Evaluasi : ibu paham dan akan melakukannya
c. Auskultasi WIB 5. Menganjurkan ibu untuk kunjungn ulang 2
- DJJ : (+) mingu lagi yaitu pda tanggal 4 Agustus 2023
- Frekuensi : 136x/i atau jika ada keluhan.
- Irama : Teratur Evaluasi : Ibu bersedia melakukan kunjungan
- Intensitas : Kuar
- Punctum maksimum :
Kuadran kiri bawah
d. Pemeriksaan
Laboraturium
- Golongan darah: O
- Kadar Hb : 10,7 gr%
- Protein urine : (-)
- Glukosa urine: (-)
-Tripel E: (-)
BAB IV

PEMBAHASAN

SetelahmelakukanasuhankebidananpadaNy.Z,G1P0A0,dengananemia
ringan dan letak lintang di Puskesmas Pauh pada 21 Juli sampai 28 Juli
2023,penulis akan membahas dan menguraikan isi dari laporan kasus ini,
khususnyatinjauan kasus untuk melihat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi
pada asuhankebidanan pada ibu hamil dengan letak lintang dan anemia ringan .
Pada pembahasan ini penulisjuga membandingkan teori-teori yang ada dengan
asuhan kebidanan yang telahdiberikankepadaNy. Z G1P0A0 dengan letak lintang
dan anemia .
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi
kekuranganseldarahmerahdanmenurunnyahemoglobinkurangdari11gr/dl.Padatrime
sterIIIkadarhemoglobinkurangdari11gr/dl. Pada ibu hamilanemia yang sering
terjadiyaituanemiadefisiensibesi.
(Astarina,2014).InisesuaidengankasusyangdidapatkanolehpenulisdimanakadarHbN
y.ZG1P0A0padatrimester IIIhanya10,7gram/dl,kurangdari11gram/dl(pemeriksaan
tanggal 21 Juli 2023).
Anemiadapatmenyebabkantandadangejalaletih,seringmengantuk,malaise,p
using,lemah,nyerikepala,lukapadalidah,kulitpucat,membranmukosa pucat (misal,
konjungtiva), bantalan kuku pucat, tidak ada nafsu makan,mual,dan
muntah(Rukiyah, 2010).

Berdasarkan kadar Hb ibu yaitu 10,7 gram/dl, penulis


mengkategorikananemia yang dialami ibu adalah anemia ringan. Penggolongan ini
sesuai dengantinjauanteoriyangmenyatakanbahwaHb11gr
%untukyangtidakanemia,Hb9
– 10 g% anemia ringan, Hb 7 – 8 g% anemia sedang, dan Hb <7 g% anemia
berat.HalinimenunjukkanbahwaNy.Zmengalamianemiaringan(Manuaba,2010).
Peningkatanyang cukup rendah ini, menurut penulis disebabkan karenaibu
yang tidak mematuhi anjuran petugas kesehatan untuk meminum tablet Fesecara
teratur. Selain itu, juga didukung oleh konsumsi makanan sehari-hari ibuyang
tidak sesuai dengan kebutuhannya selama hamil. Ibu mengatakan bahwa iatidak
suka mengkonsumsi sayuran dan hanya memakannya dalam jumlah yangsedikit.
Berdasarkan pengakuan Ny. z ini, penulis mengkategorikan anemia
yangdialaminya sebagai anemia defisiensi besi. Pengkategorian ini penulis
dapatkanberdasarkan tinjauan teori yang menyatakan bahwa anemia defisiensi besi
adalahanemiayangdisebabkanolehkurangnyamineralFe.Anemia defisiensi zat besi
pada wanita bisa disebabkan oleh penurunan asupanatau penyerapan zat besi,
termasuk defisiensi nutrisi dan gangguan pencernaan,seperti diareatau hiperemesis.
Pemenuhan kebutuhan zat besi dapatdiperoleh dari konsumsi makanan seperti hati,
daging, telur, beras, sayuran hijau(bayam,kangkung, daunpapaya, dan
daunsingkong)(Yanti,2016).

AntisipasiyangtelahdilakukanpadaNy.ZG1P1A0dengananemiaringan
adalah pemeberian terapi yaitu tablet Fe dengan dosis 2 x 1 tablet per haridan
vitamin C dengan dosis 2 x 1 dalam sehari. Selain itu, ibu juga diberikankonseling
untuk mengonsumsi makanan yang bergizi serta dapat meningkatkankadarHb ibu.
DalamtinjauanteoridijelaskanbahwapemberianFeselamakehamilandan
setelah kelahiran dapat mencegah anemia. Pemantauan konsumsi tablet Fejuga
perlu diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena hal ini akansangat
mempengaruhi efektifitas penyerapan Fe. Cara minum tablet Fe yang
benaryaitudenganairputih atauairjeruk ( Astarina,2014).
Pada kasus ini sudah sesuai dengan tinjauan teori di mana, seorang
ibuhamil diberikan tablet Fe untuk mencegah dan mengatasi anemia yang
dialamiolehibusertapemenuhannutrisiselamakehamilan.SelaintabletFe,diPuskesma
s Pauh,Ny.Z
yangmengalamianemiaringanjugadiberikanvitaminC.VitaminCdiberikankepadaNy
.Z bertujuanuntukmempercepat penyerapan zat besi dalam tubuh ibu sehingga
diharapkan kadar Hbibu dapat meningkat. Selain itu, ibu juga disarankan untuk
memenuhi
kebutuhannutrisinyadenganmengonsumsimakanandengangiziseimbangterutamama
kananyangmengandungtinggi zat besi.

Namun, bahaya yang disebutkan ini tidak ditemukan pada Ny. Z


G1P0A0dimanaselamamelakukanasuhankebidananpadaNy.Z. Selama kehamilan
Ny. Z, tidak pernahterjadi perdarahan, tidak adanya hambatan dalam tumbuh
kembang janin yangdidapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan TFU yang masih
sesuai dengan usiakehamilan.
Kasus pada Ny. Z G1P0A0 dengan anemia ringan telah dilakukan
sesuaidengan asuhan kebidanan yang dimulai pada tanggal 21 Juli 20223 dengan
kunjungan ANC sebanyak 1 kali di Puskesmas Pauh.
Pada pengkajian data, juga terjadi tidak kesenjangan pada kasus ini
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukanasuhan kebidananpadaNy.Z G1P1A0
dengananemiaringan, penulismenyimpulkan sebagai berikut.
1) Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi
kekurangansel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11
gr/dl. Padatrimester III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl,
Dengandemikian,penulismenyimpulkanbahwaNy.Zmengalamianemiadima
nakadarhemoglobinnya 10,7 gram/ dl. Berdasarkan kadar Hb tersebut, Ny.
Z mengalami anemiaringan.
2) Kehamilan Ny. Z adalah kehamilan dengan letak melintang dan di
anjurkan untuk konsul ke dokterobgyn.
3) AnemiadalamkehamilanpadaNy.Z terjadikarenaketidakteraturandalam
mengonsumsi tablet Fe dan kurangnya konsumsi makanan
yangmengandungzatbesisepertisayuranhijau.Inipenulisdapatkanberdasarka
npengakuan dari Ny. Z tersebut.
4) Tanda dan gejala anemia yang terjadi pada Ny. Z adalah keluhan ibu
yangmengatakan bahwa ia cepat lelah dan pusing. Semua tanda dan gejala
tersebut merupakantandadangejaladarianemia.
5) Pencegahan dan penanganan anemia dilakukandengan pemberian
tabletFeselamakehamilandanpemenuhannutrisiibuhamilterutamayangmeng
andungtinggi zat besi.
6) Asuhankebidananpadaibuhamildengananemiatidakberbedadenganibuhamil
yangtidakmengalamianemiayaitusesuaidenganstandarpelayanan14T.Pence
gahanmaupunpenangananemiaterdapatpadaT4 yaitu pemberian tablet Fe
sebanyak 90 tablet selama kehamilan, dan T6yaitu pemeriksaan Hb. T6
tersebut merupakan program pemerintah untukmencegah terjadinya anemia
pada ibu hamil sedangkan untuk T6 berfungsiuntuk mengetahui kadar Hb
dalam darah seorang ibu hamil sehingga dapatdiketahuitingkat
anemiayangdialami olehseorangibu hamil.
B. Saran
Pada akhir pembuatan Laporan, penulis mengharapkansemua tenaga
kesehatan terutama bidan dapat terus meningkatkan
kemampuandanpengetahuanmengenaianemiadalamkehamilansehinggadapatme
mberiksanasuhanyangsesuaidengankebutuhanibu.Selainitu,kemampuan
komunikasi yang dimiliki oleh seorang bidan harus dapat terusditingkatkan
agar dapat memberikan dukungan kepada setiap ibu hamil untukterhindardari
anemia.
DAFTARPUSTAKA

Astarina, Dita. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada


IbuHamil di Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara Tahun 2014.
Jakarta:PoltekkesJakartaIII.

Dhamayani, Sri. 2014. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Trimester


IIIyang Mengalami Anemia dalam Memilih Penolong Persalinan Di
WilayahKerjaPuskesmasHamparanPerakTahun2013.Tersedia:http://repositor
y.usu.ac.id/.Diakses padaFebruari2016.

Kemenkes RI. Jadilah Kartini Indonesia yang Tidak Mati Muda


(PencananganKampanyePeduliKesehatanIbu2014).Tersedia:http://www.depke
s.go.id/.Diakses padaJuni 2016.

Nurhidayati, Rohmah Dyah. 2013. Analisis Faktor Penyebab Terjadinya


AnemiaPadaIbuHamildiWilayahKerjaPuskesmasTawangsariKabupatenSukoh
arjo.Tersedia: http://eprints.ums.ac.id/.Diakses padaMei 2016.

Pranoto,Ibnu,dkk.2013.PatologiKebidanan.Yogyakarta: Fitramaya.

Razfi, Fitrina M. 2014. Gambaran Pola Kebiasaan Cara Minum Tablet Fe


padaIbuHamilAnemiadiWilayahKerjaPuskesmasKartasura.Tersedia:http://
eprints.ums.ac.d/31229/2/BAB_I.pdf.DiaksespadaFebruari2016.

Setyoresmi,Luruh,dkk.2016.HubunganTingkatKonsumsidanKepatuhanMinum Tablet
Fe Terhadap Kadar Hb Ibu Hamil trimester II di
WilayahKerjaPuskesmasPandanwangi.JurnalGiziProgramStudiIlmuGiziKeseh
atanFKUB.

Wisnu.2013.HasilRiskesdes2013TunjukkanAksesMasyarakatTerhadapProgramPelaya
nanKesehatanIbuMeningkat.Tersedia:http://www.litbang.depkes.go.id.Diakses
pada Februari 2016.

Anda mungkin juga menyukai