Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

S G6P4A1H4 USIA
KEHAMILAN 40-41 MINGGU DENGAN
PRESENTASI BOKONG DI
RSUD PARIAMAN

KELOMPOK 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2023
KELOMPOK 1
Anggota:

Tisya Rahmayanti 2040322017


Indah Sundari 2040322018
Hayatul Hasnah 2040322019
Febby Aprilia 2040322020
Fikratul Nisa 2040322021
Putri Endah Febriyanti 2040322022
Cindy Maharani Putri 2040322023
Mu’awidza Badri 2040322024
BAB 01
PENDAHULUA
N
Latar Belakang
Keberhasilan program kesehatan ibu dan anak dapat dinilai
melalui indikator utama Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). AKI adalah semua kematian dalam ruang
lingkup tersebut di setiap 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes,
2021). AKI mengalami kenaikan dari tahun 38% yaitu
342/100.000 kelahiran hidup tahun 2000 menjadi 211/100.000
kelahiran hidup tahun 2017 (WHO, 2021). Sedangkan, Angka
Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi usia <1
Tahun per 1000 kelahiran hidup pada waktu tertentu. AKB
didunia mengalami penurunan dari 65/1000 kelahiran hidup
tahun 1990 menjadi 29/1000 kelahiran hidup tahun 2017
(WHO,2021).
Latar Belakang
Angka kematian ibu di
Indonesia pada tahun 2021
Kematian ibu diakibatkan
menunjukkan 7.389 kematian di
oleh penyebab yang relatif
Indonesia. Jumlah ini menunjukkan
sama baik di Indonesia
peningkatan dari tahun 2020
maupun Negara-negara lain
sebesar 4.627 kematian
di dunia, yaitu perdarahan
(Kemenkes, 2021). Sedangkan
saat persalinan (25%),
jumlah kematian bayi di Indonesia
infeksi selama kehamilan
tahun 2021 yaitu 20.154 kasus.
(14%), preklamsia (13%),
(Kemenkes, 2021). Di Sumatera
janin dengan persalinan
Barat, jumlah kematian ibu tahun
sungsang (13%), serta
tahun 2017 yaitu sebanyak 193
akibat persalinan yang
kasus. Sedangkan, jumlah
berlangsung lama (7%)
kematian bayi tahun 2021 di
(Vedantari dkk, 2018).
Sumatera Barat adalah 955 kasus
(Dinkes, 2021).
Presentasi bokong (Sungsang) didefinisikan bila janin
dalam posisi membujur dengan bokong berada di uterus
bagian bawah sedangkan kepala di bagian atas. Insidens
antara 3-4% dari seluruh proses persalinan dari seluruh
dunia. Presentase persalinan sungsang menurun sesuai
dengan usia kehamilan dari 22-25% pada usia 28 minggu
menjadi 7-15% pada usia 32 minggu dan 3-4% pada
kehamilan aterm.

Dengan insidensi 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada


umur kehamilan cukup bulan (lebih dari 37 minggu),
presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling
sering dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian
presentasi bokong berkisar antara 25-30%. Angka persalinan
sungsang bervariasi yaitu 40% pada umur kehamilan 20
minggu, 6-8% pada umur kehamilan 34 minggu dan 3-4% pada
kehamilan aterm. Frekuensi letak sungsang adalah dua sampai
tiga persen dimana 75% adalah complete breech presentation,
25% adalah incomplete breech presentation.
Persalinan sungsang berhubungan dengan
prolapse tali pusat dan ekstensi kepala. Resiko
pada janin prolaps tali pusat 15% pada presentasi
kaki, 5% pada bokong sempurna, dan 0.5 % pada
bokong murni. Jika kepala bayi hiperekstensi
dapat meningkatkan resiko trauma tulang
belakang.

Pertolongan persalinan sungsang masih menjadi diskusi yang menarik, karena ada yang
berpendapat bahwa operasi seksio sesarea merupakan cara terbaik untuk melahirkan sungsang
sedangkan pendapat lain percaya bahwa melahirkan pervaginam masih menjadi pilihan pertama
yang dilakukan. Dari beberapa penelitian melaporkan bahwa kematian perinatal pada persalinan
sungsang secara pervaginam lebih tinggi dibanding persalinan melalui operasi bedah Sesar,
namun pada penelitian lain melaporkan bahwa pemilihan operasi seksio sesarea pada letak
sungsang tidak selalu menjamin bahwa bayi yang dilahirkan akan selalu baik sedangkan di sisi lain
risiko dan komplikasi operasi bedah sesar teradap ibu lebih tinggi dibanding persalinan
pervaginam. Sehingga dalam pemilihan tindakan persalinan pada letak sungsang mesti
dipertimbangkan secara bijaksana. Komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan apakah dilakukan persalinan pervaginam atau seksio sesarea .
Latar Belakang
Penanganan yang sesuai
untuk letak sungsang masih
selalu menjadi isu yang
Berdasarkan latar
kontroversi. Penelitian
belakang diatas, maka
menemukan tidak ada
penulis tertarik untuk
perbedaan hasil neonatal
membahas asuhan
antara persalinan pervaginam
kebidanan pada Ny.S
dan perabdominam atau
dengan presentasi bokong
sectio caesarean. Akan tetapi,
diruang PONEK RSUD
persalinan pervaginam
Pariaman.
ditemukan berhubungan
dengan nilai APGAR yang
rendah (Vedantari 2018).
TUJUAN
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan
persalinan sungsang
Untuk mengetahui etiologi persalinan sungsang
Untuk mengetahui jenis atau posisi persalinan
sungsang
Untuk mengetahui prognosis persalinan sungsang
Tujuan Umum Untuk mengetahui diagnosis posisi janin sungsang
Untuk Untuk mengetahui mekanisme persalinan
menambah sungsang
pengetahuan Untuk mengetahui metode pertolongan persalinan
mengenai sungsang
kehamilan dan Utnuk mengetahui wewenang bidan pada
persalinan persalinan sungsang
sungsang Untuk mengetahui konsep dasar asuhan
kebidanan persalinan sungsang
Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada
persalinan presentasi bokong
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan persalinan sungsang?
2. Bagaimana etiologi persalinan sungsang?
3. Apa saja jenis atau posisi persalinan sungsang?
4. Bagaimana prognosis persalinan sungsang?
5. Bagaimana cara mendiagnosis posisi janin sungsang?
6. Bagaimana mekanisme persalinan sungsang?
7. Bagaimana metode pertolongan persalinan sungsang?
8. Bagaimana wewenang bidan pada persalinan sungsang?
9. Bagaimana konsep dasar asuhan kebidanan persalinan letak sungsan
10. Bagaimana asuhan kebidanan pada persalinan presentasi bokong?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Persalinan sungsang
Letak sungsang merupakan keadaan
dimana janin letak memanjang dengan
kepala di fundus uteri dan bokong di bagian
bawah kavum uteri.

2. Etiologi Presentasi Bokong

.Faktor ibu 2. Keadaan plasenta


a) Plasenta letak rendah
1.Keadaan Rahim
b) Plasena previa
a)Rahim arkuatus 3. Keadaan jalan lahir
b)Septum pada Rahim a) Kesempitan panggul
c)Uterus dupleks b) Deformitas tulang panggul
d)Mioma bersama kehamilan c) Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan
perputaran ke posisi kepala
B. Faktor Janin
1. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
2. Hirdosefalus atau anensefalus
3. Kehamilan kembar
4. Hirdramnion atau oligohidramnion
5. Prematuritas
Jenis posisi dan presentasi bokong

Bokong dengan tungkai ekstensi Bokong footling (footling


(frank breech) breech)

Bokong sempurna Presentasi lutut


(complete breech)
Diagnosis presentasi bokong
1. Pemeriksaan abdominal

2. Pemeriksaan dalam

2. Pemeriksaan USG
Prognosis presentasi bokong
Prognosa terhadap anak
a. Prematuritas
b. CPD, panggul sempit, placenta
previa Prognosa terhadap ibu
c. Hypoxia a.Laserasi cervix
d. Perdarahan otak karena b.Infeksi
kompresi kepala terlalu cepat c. Perdarahan post partum
e. Gangguan dalam persalinan
f. Akibat tindakan penolong
Mekanisme Persalinan
Persalinan vaginal pada
Pada saat itu, tubuh janin
presentasi bokong lebih berisiko.
mengalami putaran paksi dalam
Bokong akan memasuki panggul
dan penurunan, sehingga
(engagement dan descent).
mendorong pinggul bawah
Pinggul janin bagian depan
menekan perineum. Dengan
(anterior) mengalami penurunan
demikian, lahirlah bokong
lebih cepat dibanding pinggul
dengan posisi diameter
belakangnya (posterior).
bitrokanter anteroposterior,
Penurunan bokong berlangsung
diikuti putaran paksi luar.
terus setelah terjadinya putaran
Kelahiran bagian tubuh lain
paksi dalam. Perineum akan
akan terjadi kemudian baik
meregang, vulva membuka, dan
secara spontan maupun
pinggul depan akan lahir terlebih
dengan bantuan (manual aid).
dahulu.
Sectio cesarea

Sectio caesarea adalah suatu persalianan


buatan, dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
utuh serta berat janin di atas 500
Wewenang Bidan dalam Persalinan
Letak Sungsang

Adapun contohnya pada Ny R usia 31 tahun


Bidan dalam melaksanakan peran, melahirkan anak ke-2, pada proses persalinan
fungsi dan tugasnya diatur dalam berjalan lancar, pertolongan persalinan oleh
Undang-Undang Republik Indonesia bidan jaga di ruang bersalin, pada saat
Nomor 4 Tahun 2019 tentang pengeluaran placenta terjadi permasalahan,
Kebidanan dalam Pasal 46 ayat (1). ditunggu 15-30 menit belum ada tanda-tanda
Diperjelas kembali dalam Pasal 54 pelepasan plasenta, terlihat perdarahan, bidan
ayat (1) yang berbunyi “pelimpahan lapor dokter kunsulen, instruksi lakukan
wewenang secara mandat diberikan Placenta Manual, instruksi itu dikerjakan oleh
oleh dokter kepada Bidan sesuai bidan jaga tersebut, akan tetapi terjadi
kompetensinya. Dan Pasal 54 ayat perdarahan yang banyak dan pasien hampir
(4) yang berbunyi “dokter yang schok, dilakukan pertolongan secepat mungkin,
memeberikan pelimpahan wewenang kemudian lapor dokter kunsulen lagi akhirnya
harus melakukan pengawasan dan dokter konsulen datang dan perdarahan
evaluasi secara berkala. teratasi.
BAB 03
Asuhan
Kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S G6P4A1H4 USIA KEHAMILAN
40-41 MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG
DI RSUD PARIAMAN
 
I. DATA SUBJEKTIF
Pengkaji: Cindy Maharani, Mu’awwidza Badri, Hayatul Hasna
Tanggal : 16 april 2023
Jam : 08.00
1. Identitas
Nama ibu ; Suarni Nama Suami : Guntur
Umur : 38 tahun Umur : 40 tahum
Suku/Bangsa : Minang Suku/Bangsa : Minang
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bungin Lareh Nan Panjang Barat VII Koto Sungai Sariak
2. Anamnesa
Keluhan utama ibu :
Ibu mengatakan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari, keluar lendir bercampur darah dari kemaluan
dan ibu mengatakan bahwa hasil pemeriksaan terakhir janinnya letak sungsang
No Kehamilan Persalinan Anak Nifas K
Riwayat menstruasi Su U Pe- Pe Jenis Temp Pe- B JK Hidu Me- Lama Perd
1. Menarche : 12 tahun ami K nyul no- at nyu B/ p ning meny ara
B
2. Siklus : 30 hari ke it lon lit P / gal usui -han
3. Banyaknya : 2-3 kali g B umu
4. Lamanya : 5-7 hari r
5. Sifat darah : Encer
6. Teratur/tidak : Teratur 1. 1 40 - Bidan SP PMB   3500 L 15 - 2 thn -  
7. Dismenorhea : tidak
8. Fluor albus : tidak Bidan
2. 1 39 - SP PMB   2700 L 12 - 2 thn -  
9. HPHT : 8 Juli 2022  

3. 1 40 - Bidan SP PMB   3200 P 8 - 2 thn -


   

4. 1 15 Abortu Kuratase              
s

5. 1 40 - Bidan SP PMB   3400   5   2 thn    


 

6. Ini                          
Riwayat kehamilan sekarang
• Ibu G6P4A1H4
• Pada buku KIA ibu terlihat bahwa ibu
telah melakukan ANC sebanyak 6 kali
Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita :
dan sudah diketahui posisi janin
Jantung: Tidak ada TBC : Tidak ada
sungsang sejak bulan Januari
DM : Tidak ada Hepatitis : Tidak ada
• Pergerakan anak pertama kali
Asma : Tidak ada Hipertensi : Tidak ada
(quickening) dirasakan pada umur
kehamilan 18 minggu
Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga
• Apakah Ibu masih merasakan gerakan
Jantung: Tidak ada TBC : Tidak ada
janinnya? Ya
DM : Tidak ada Hepatitis : Tidak ada
• Penyuluhan yang sudah di dapat yaitu
Asma : Tidak ada Hipertensi : Tidak ada
kebutuhan nutrisi, kebutuhan istirahat,
persiapan persalinan
• Imunisasi : TT 5
No Jenis Sebelum dirawat Saat dirawat
. Aktivitas
1. Pola Makan 3 kali sehari dengan porsi 2 Makan 3 kali sehari
Nutrisi sendok makan ditambah lauk dan
terkadang sayur

2. Pola Tidur malam lebih kurang 7 jam dan Tidur malam 7 jam
istirahat siang 1 jam
dan tidur

3. Pola BAK : 6x/hari BAK : 2 kali saat di ponek


Eliminasi BAB : 1x/hari BAB : dihari pertama tidak
ada BAB

4. Pola Merokok : Tidak Merokok : Tidak


kebiasaan Obat-obatan : Tidak Obat-obatan : Tidak
Alkohol : Tidak Alkohol : Tidak
Jamu : Tidak Jamu : Tidak
Riwayat Sosial Budaya
Perkawinan: Kapan 2007, lama 16 tahun Pemeriksaan fisik
Kehamilan ini :tidak direncanakan Inspeksi
Tradisi yang mempengaruhi kehamilan: Tidak ada • Kepala :Bersih
Status spiritual: pelaksanaan ibadah baik • Wajah : tidak pucat
  • Mata : simetris kiri dan kanan
2. DATA OBJEKTIF konjungtiva merah muda, sklera
• Pemeriksaan Umum tidak ikterik
• Keadaan umum : Baik • Telinga : simetris kiri dan kanan,
• Kesadaran : Komposmentis tidak ada serumen
• Tanda-tanda vital • Mulut : bibir merah muda, tidak ada
• TD : 112/72 mmHg sariawan, tidak ada gigi berlubang
• Suhu : 36,8oC • Dada : tidak ada retraksi dinding dada
• Nadi : 76 x/i • Abdomen: tidak ada bekas SC, ada
• RR : 20 x/I linea alba dan tidak ada striae
• Ekstremitas : simetris kiri dan kanan,
Pengukuran tidak pucat
BB sebelum hamil : 60 kg • Genitalia: tidak oedema, dan tidak ada
BB sekarang : 72 kg tanda-tanda infeksi
TB : 158 • Anus : tidak ada haemoroid
LILA : 30,5 cm • Punggung: tidak ada pembengkakan
HPL : 15 April 2023
Palpasi
• Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar limfe
dan kelenjar tyroid
• Dada : tidak ada nyeri tekan
• Genitalia: tidak oedema dan tidak ada
• Abdomen :
tanda-tanda infeksi
• Leopold I : teraba bulat, keras dan melenting,
Auskultasi
kemungkinan kepala janin
DJJ : 144 x/i
• Leopold II : sebelah kiri teraba keras dan
Irama: teratur
memapan, kemungkinan pungng bayi. Pada
Intensitas: kuat
sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil
Punctum maximum : puki
kemungkinan ekstremitas janin
• Leopold III : teraba lunak, bulat dan tidak
Perkusi :
melenting, kemungkinan bokong janin dan
Refleks patella kiri : positif
masih dapat digerakan
Refleks patella kanan : positif
• Leopold IV : Posisi bokong yang mapan
dibawah simfisis
• Mc. Donald: 34 cm
• TBBJ: 3.255 gram
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan laboratorium
Darah
Nama pemeriksaan Hasil Nilai normal
Trombosit 223 150-400
Hematokrit 30% 37-43%
Eritrosit 3.75 4.50-5.50
Leukosit 18.34 5.00-10.00
Haemoglobin 10.10 gr/dl 12.00-14.00gr/dl

Golongan darah O
Triple E  
 HIV Non Reaktif
 HBSAg Non Reaktif
 Sifilis Non Reaktif
Skor Zatuchni Andros pada pasien

Urin Keterangan Skor


Urin reduksi : tidak ada Paritas 1
Albumin : tidak ada
Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan Usia gestasi 0
TBJ 1
Riwayat pres. Bokong 0
Pemeriksaan dalam
Tanggal 16 April 2023 Station 0
• Elastisitas perineum : Elastis Pembukaan 0
• Pembukaan :0
• Penipisan (effacement) :0 Total skor 2
• Ketuban : utuh
• warna air ketuban :-
Berdasarkan penilaian Zatuchni Andros
• apakah ada bagian janin yang
didapatkan hasil bahwa total skor pasien adalah
menumbung : tidak ada
2. Artinya pasien tidak memungkinkan untuk
• Presentasi : bokong
melakukan persalinan pervaginam sehingga
dilakukan persiapan persalinan secara caesar.
PLANNING
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital.
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil
ASSESMENT bahwa tekanan darah 112/72 mmHg, N : 96x/i,
Diagnosa S :36,5oC, pernapasan 19x/i.
Ny. S usia 38 tahun G6P4A1H4 Rasional : Pemeriksaan tanda-tanda vital bertujuan
usia kehamilan 40-41 minggu untuk mengetahui kondisi ibu saat ini
intra uterin, hidup, tunggal, letak Evaluasi : Telah dilakukan pemeriksaan tanda-
sungsang, keadaan jalan lahir tanda vital.
kesan baik, keadaan ibu dan janin 2. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dan
baik, dengan presentasi bokong. DJJ janin. Pada pukul 11.50 WIB dilakukan
pemeriksaan dalam. Berdasarkan hasil pemeriksaan
Masalah : tidak ada tersebut diketahui bahwa belum ada pembukaan
Diagnosa potensial : tidak ada pada jalan lahir, dan untuk denyut jantung janin
Masalah potensial : tidak ada masih terpantau normal.
Rasional : Pemantauan kemajuan persalinan
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan
persalinan dan menilai kemungkinan untuk
dilakukannya SC.
Evaluasi : Telah dilakukan pemeriksaan dalam
3. Melakukan pemasangan infus RL
Rasional : Pemasangan infus RL (ringer
laktat) digunakan untuk mengganti cairan
tubuh ibu yang hilang 6. Meminta persetujuan pasien dan
Evaluasi : Ibu mengatakan bersedia untuk keluarga pasien untuk dilakukannya SC
diinfus dikarenakan tidak adanya kemajuan
4. Melakukan pemberian misoprostol sesuai persalinan
dengan arahan dokter SpOG dengan tujuan Rasional : Informed consent harus
agar adanya kemajuan persalinan diberikan sebelum dilakukannya
Rasional : Misoprostol adalah obat yang tindakan oleh tenaga kesehatan.
digunakan sebagai induksi persalinan. Informed consent adalah lembar yang
Secara farmakologi efek terjadi pada menyatakan bahwa pasien dan keluarga
pemberian misoprostoloral dosis tunggal bersedia untuk dilakukannya suatu
adalah peningkatan tonus otot intrauterine. tindakan medis.
Evaluasi : Ibu bersedia diberi misoprostol Evaluasi : Suami pasien telah
5. Memantau kemajuan persalinan menandatangani informed consent
Rasional : untuk menilai pasien bias
melahirkan secara normal atau tidak.
Evaluasi : tidak ada kemajuan persalinan
7. Mempersiapkan pasien untuk SC dengan
melakukan pemasangan kateter, pemberian
antibiotic, pengambilan darah serta
mempersiapkan pakaian ibu dan bayi 8. Melakukan serah terima pasien
Rasional : karena tidak adanya kemajuan dengan ruang bedah sentral
persalinan dan sudah lewat taksiran Rasional : karena tidak adanya
persalinan 2 minggu maka pasien kemajuan persalinan maka pasien
dijadwalkan untuk SCTPP (Sectio Caesaria dibawa ke bedah sentral untuk
Transperitoneal Profunda). SCTPP adalah dilakukan SCTPP sesuai dengan
suatu cara melahirkan bayi dengan membuat persetujuan pasien
sayatan pada dinding rahim melalui dinding Evaluasi : telah dilakukan serah
depan perut. Semua kain ibu dan bayi perlu terima pasien dengan petugas di
dipersiapkan sebelum persalinan dan ruangan bedah sentral
disusun dengan rapi agar ketika persalinan 9. Melakukan SCTPP oleh dokter SpOG
berlangsung, tujuannya untuk memudahkan dan petugas bedah sentral pada
tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan pukul 09.35
Evaluasi : ibu dan keluarga bersedia untuk Evaluasi : telah dilakukan SCTPP
dilakukan SC dan keluarga telah pada Ny.S
memberikan pakaian ibu dan bayi yang
dibutuhkan
10. Menyambut kelahiran bayi pada pukul 09.45 12. Melakukan pemantauan keadaan
dengan jenis kelamin perempuan, A/S 7/8, BB umum, TTV, perdarah, kandung
3800gram, PB 48, LK 34,5cm, LP 32cm, LD kemih, kontraksi di runagan
33cm, LILA 11cm dan bayi dipindahkan ke recovery room selam 2 jam
perinatology untuk pemantauan Rasional : untuk memantau kondisi
Rasional : penilaian bayi baru lahir untuk melihat kesehtan ibu pasca operasi
keadaan bayi secra umum dan kesejahteraan Evaluasi : telah dilakukan
bayi pemantauan keadaan umum, TTV,
Evaluasi : telah dilakukan penilaian bayi baru lahir perdarah, kandung kemih, kontraksi
dan bayi dipindahkan keperina untuk pemantau di runagan recovery room selam 2
diperina selama 2 jam jam
11. Memindahkan ibu ke ruangan post op sampai 13. Menganjurkan ibu untuk melakukan
petugas diruang rawatan kebidanan menjemput mobilisasi dini
ibu untuk dipindahkan lagi ke ruang recovery Rasional : untuk memperlancar
room pada pukul 10.40 pengeluaran lochea, membantu
Rasional : untuk dilakukannya pemantauan ibu penyembuhan luka opersi ibu,
selama 2 jam mempercepat involusi uteri, dan
Evaluasi : ibu sudah dipindahkan ke ruangan post memperlancar peredaran darah
op dan telah di jemput petugas rawatan untuk Evaluasi : ibu telah melakukan
dipantau di runagan recovery room mobilisasi dini
14. Memindahkan ibu ke ruangan rawatan setelah pemantauan 2 jam
Rasional : untuk mempercepat pemulihan ibu dam memantau
agar tidak terjadinya tanda bahaya post sc
Evaluasi : telah dilakukan pemindahan
15. Melakukan rawat gabung ibu dan bayi pasca pemantauan 2 jam di
ruang perinatology
Rasional : Untuk dilakukannya pemberian ASI dan bounding
attachment
Evaluasi : Telah dilakukan rawat gabung ibu dan bayi
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN 6 JAM
POSTPARTUM PADA NY “S” TANGGAL 16 APRIL 2023
Tanggal Partus : 16 April 2023 Pukul : 09.35 WIB
Tanggal Masuk Ruang Nifas: 16 April 2023 Pukul : 10.40 WIB
 
Data Subjektif (S)
1) Ibu mengatakan ini merupakan anak keenam dan pernah keguguran 1
kali sebelumnya.
2) Ibu melahirkan tanggal 16 April 2023 Pukul : 09.35 WIB.
3) Ibu dan keluarga senang dengan kelahiran bayinya.
4) Ibu merasa lelah dengan proses persalinannya.
5) Ibu merasa sedikit nyeri pada luka jahitan SC
6) ASI sudah keluar tapi masih sedikit.
7) Ibu mengatakan sudah BAK
8) Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, asma,
jantung, diabetes militus, PMS, hepatitis, dll.
9) Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
turunan maupun menular.
Data Objektif (O)

KU ibu : sedang
Kesadaran :
komposmentis
Pemeriksaan tanda-tanda
vital
TD : 144/70 mmHg
Nadi : 114x/ menit
Pernapasan : 20x/ menit
Suhu : 36,5 ºC
Data Objektif (O)
Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Wajah Abdomen Inspeksi : terdapat
Inspeksi : Tidak pucat
bekas luka operasi dan tertutup
Palapasi : Tidak ada eodema dan nyeri
dermafix
tekan Palpasi : Kontraksi baik teraba
Mata
keras dan bundar, TFU 2 jari di
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan bawah pusat, kandung kemih
konjungtiva merah muda, sklera tidak
kosong, dan tidak ada nyeri tekan
ikterus
Genetalia
Leher Inspeksi : tampak pengeluaran
Palpasi : Tidak ada pembrsaran
lochea rubra berwarna merah
kelenjar thyroid, linfe dan vena segar
jugularis
Palpasi : Tidak ada eodema
Payudara
Anus Inspeksi : Tidak ada
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, hemoroid
puting susu menonjol, hiperpigmentasi
Eksteremitas
areola mammae
Palpasi : Tidak ada eodema dan
Palpasi : Tidak ada eodema dan nyeri nyeri tekan
tekan, tampak pengeluaran kolostrum
Assessment (A)

Ny. S Usia 38 tahun P6A1H6 6 Jam


Postpartum
Planning (P)
1. Memindahkan ibu ke ruangan post op sampai petugas diruang rawatan kebidanan
menjemput ibu untuk dipindahkan lagi ke ruang recovery room pada pukul 10.40
Rasional : untuk dilakukannya pemantauan ibu selama 6 jam
Evaluasi : ibu sudah dipindahkan ke ruangan post op dan telah di jemput petugas
rawatan untuk dipantau di runagan recovery room
2. Melakukan pemantauan keadaan umum, TTV, perdarah, kandung kemih, kontraksi
di runagan recovery room selam 6 jam
Rasional : untuk memantau kondisi kesehtan ibu pasca operasi
Evaluasi : telah dilakukan pemantauan keadaan umum, TTV, perdarah, kandung
kemih, kontraksi di runagan recovery room selam 6 jam
3. Memindahkan ibu ke ruangan rawatan setelah pemantauan 6 jam
Rasional : untuk mempercepat pemulihan ibu dam memantau agar tidak terjadinya
tanda bahaya post sc
Evaluasi : ibu telah dipindahkan keruangan rawatan
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri pada luka jahitan SC yang
dirasakan merupakan hal yang normal yang disebabkan karena adanya
perlukaan dan jahitan akan mengering biasanya 1 minggu post SC.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan penejelasan yang telah diberikan.
5. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar, posisi saat
menyusui serta cara perawatan payudara yang baik dan benar. Serta
memberitahukan ibu sebelum dan seseudah menyusui oleskan sedikit ASI
di daerah areola dan puting susu ibu.
Rasional: untuk mencegah puting susu lecet dan memperlancar
pengeluaran ASI ibu.
Evaluasi: Ibu mengerti dan sedang mempraktekan atau mengikiti tekni/cara
yang diperagakan.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini
Rasional : untuk memperlancar pengeluaran lochea, membantu
penyembuhan luka opersi ibu, mempercepat involusi uteri, dan
memperlancar peredaran darah
Evaluasi : ibu telah melakukan mobilisasi dini
7. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi pada luka
jahitan seperti gejala demam, merah, bengkak, nyeri, bernanah,
berbau, dan kesadaran berkurang. Anjurkan ibu segera ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan keadaannya
Rasional: untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka jahitan
post SC.
Hasil: Ibu mengerti dan bersedia melakukannya apabila
mendapatkan gejala tersebut.
8. Memberikan dukungan emosional kepada ibu dengan
memberikan dukungan atau support kepada ibu terkait dengan
perubahan fisiologis yang terjadi pada proses masa nifasnya.
Rasional: untuk membantu ibu berdaptasi dengan masa nifasnya.
Hasil : Ibu mengerti dan merasa senang dengan dukungan yang
diberikan
BAB IV
Pembahasan
Tanggal 16 April 2023, Ny. S usia 38 tahun G6P4A1H4 UK 40-41
minggu datang ke ruangan PONEK RSUD Pariaman dengan
keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari disertai lendir bercampur
darah sejak tadi pagi. Persalinan dianggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit. Keluarnya lendir bercampur darah
disebabkan karena pendataran dan pembukaan serviks, lendir dari
canalis cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan
yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada
bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah
terputus.
● Hasil anamnesa menunjukkan bahwa Ny. S memiliki riwayat abortus satu
kali dan tidak pernah memiliki riwayat persalinan dengan presentasi
bokong. Keduanya tidak ada hubungannya dengan kejadian letak sungsang
yang dialami Ny. S, karena etiologi letak sungsang diantaranya fiksasi
kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada. Janin mudah
bergerak seperti pada hidramnion,multipara, janin kecil, gemelli, kelainan
uterus seperti uterus aruatus, mioma uteri. Janin sudah lama mati
(Musyahida 2019). Setelah dilakukan anamnesa selanjutnya dilakukan
pemeriksaan fisik pada Ny.S dan didapatkan TD: 112/72 mmHg, Suhu:
36,8oC, Nadi: 76 x/i, RR: 20 x/i.
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil leopold I bagian fundus ibu
teraba bulat keras dan melenting kemungkinan adalah kepala. Leopold II
sebelah kiri teraba keras dan memapan, kemungkinan pungng bayi.
Pada sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil kemungkinan
ekstremitas janin . Leopold III bagian terbawah perut ibu teraba bundar
lunak dan tidak melenting kemungkinan bokong janin. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa janin letak sungsang. Leopold IV tangan
pemeriksa konvergen sehingga janin belum masuk PAP. Hasil
pemeriksaan leopold pada Ny.S sesuai dengan teori pada kasus kelainan
letak dengan presentasi bokong, Data objektif persalinan letak sungsang
yaitu gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen. Pada Pemeriksaan
abdominal kepala terletak di bagian atas, bokong pada daerah pelvis,
auskultasi menunjukkan denyut jantung janin lokasinya lebih tinggi. Pada
pemeriksaan vaginal akan teraba bokong atau kaki, sering disertai
adanya mekonium.
Denyut jantung janin normal dan taksiran berat janin 3565 gram. Hasil
pemeriksaan dalam didapatkan belum ada pembukaan jalan lahir. ketuban
utuh, dan presentasi bokong. Menurut Gray and Shanahan (2020) pada
kasus presentasi bokong dapat dilakukan partus perrcobaan pervaginam
apabila memenuhi kriteria awal pada persalinan pervagina yaitu usia
kehamilan lebih dari 37 minggu, pembukaan yang sudah lengkap, tidak ada
anomali janin pada pemeriksaan USG, panggul ibu yang adekuat, perkiraan
berat janin 2500-4000 gr, volume cairan ketuban yang memadai, dan
kriteria ketat ditetapkan untuk kemajuan persalinan normal
Pada pasien dengan presentasi bokong persalinannya dapat dilakukan
dengan 2 kemungkinan yaitu pervaginam dan perabdominal.Berdasarkan
data yang ada maka dilakukan penilaian dengan menggunakan skor
Zatuchni Andros untuk menentukan jenis persalinan yang akan dilakukan
(Lisnawati, 2018). Interpretasi dari skor Zatuchni Andros ini, yaitu ≤ 3
maka dilakukan persalinan perabdominal, skor 4 maka evaluasi kembali
secara cermat, khususnya berat badan janin. Bila nilai tetap, dapat
dilahirkan pervaginam > 5 maka dilakukan persalinan pervaginam. Hasil
dari penilaian Zatuchni Andros pada Ny.S didapatkan hasil skor 2,
sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukannya persalinan
pervaginam. Maka Ny.S direncanakan untuk persalinan section caesarea.
Sebagai persiapan persalinan section caesarea dilakukan
pemeriksaan laboratorium, didapatkan hasil pemeriksaan
labornya, yaitu HB 10.10 gr/dl, golongan darah O, dan
pemeriksaan protein dan reduksi urin negative. Setelah
didapatkan hasil pemeriksaan maka dokter obgyn memutuskan
bahwa Ny.S harus melakukan persalinan secara section caesarea
demi keselamatan ibu dan bayinya.
Kesimpulan
1. Dalam pengkajian didapatkan data subjektif dimana ibu mengatakan bahwa merasakan nyeri pinggang
menjalar ke ari-ari, keluar lendir bercampur darah dari kemaluan dan ibu juga mengatakan bahwa hasil
pemeriksaan terakhir janinnya letak sungsang serta dari data objektif saat dilakukan pemeriksaan
leopold bagian terendah janin teraba bundar, lunak dan tidak melenting diperkirakan bokong janin dan
dibenarkan oleh hasil pemeriksaan USG.
2. Interpretasi data dasar didapatkan diagnose Ny.S G6P4A1H4 Usia Kehamilan 40-41 Minggu, dengan
letak sungsang. Janin Tunggal, Hidup, Intra Uterin, Presentasi Bokong, Keadaan Umum Janin Baik.

3. Perencanaan asuhan yang akan diberikan kepada ibu diantaranya yaitu pemantauan kesejahteraan ibu
dan janin, pemantauan kemajuan persalinan, mempersiapkan persalinan, kolaborasi dengan SpOG
untuk memberikan misoprotol untuk membantu kemajuan persalinan namun tidak ada kemajuan
persalinan sehingga pasien direncanakan untuk SC dan dilanjutkan dengan persiapan SC.
DAFTAR PUSTAKA
●  Andi, Hasliani. 2017. “Penanganan Persalinan Presentasi Bokong di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi,” 18–21.

● Andi Meutiah Ilhamjaya. 2020. “Angka Kejadian Dan Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Janin Letak Sungsang dari Ibu Hamil Yang Melahirkan Di RSWS Makassar” 2 (2): 172–78.

● Astuti, Anjar Tri. 2018. “Hubungan Paritas Dan Kehamilan Kembar Terhadap Kejadian Letak Sungsang Di RSKDIA Siti Fatimah Makssar Tahun 2018” 2 (2).

● Dinda, Nur, Sitti Saleha dan Nadyah Haruna. 2021. Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Patologi dengan Persalinan Letak Sungsang.

● Fauzia, Sri Wahyuni. 2017. “Faktor Persalinan Dan Kejadian Asfiksia Di Rsud Kota Bogor” 3 (1): 20–25.

● Halimah Tu’sadiah. 2019. “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Dengan Letak Sungsang Pada Ny. I Di Rsud Dr. Drajat Prawiranegara Tahun 2019 Pregnant” 1 (1): 1–9.

● Jennewein, Lukas, Ulrikke Kielland-kaisen, Bettina Paul, Charlotte J Mo, Sophia Klemt, Sally Schulze, Nina Bock, and Wiebke Schaarschmidt. 2018. “Maternal and Neonatal Outcome after Vaginal Breech Delivery at Term of
Children Weighing More or Less than 3 . 8 Kg : A FRABAT Prospective Cohort Study,” 1–14.

● Layla Imroatu Zulaikha, Sari Pratiwi A. 2017. “Hubungan Paritas Ibu Bersalin Dengan Kejadian Letak Sungsang Di Bps Suhartatik Wilayah Kerja Puskesmas Talang.”

● Nurdiyana, Siti. 2020. “Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Letak Sungsang Di Rs Kesdam Jaya Tahun 2018” 5 (1): 128–34.

● Pramana C. Ilmu Phantom Obstetri Dalam Praktik Klinik. Sagung Seto. Jakarta. 2018

● Putra, Nordiansyah, Nurul Utami, Fakultas Kedokteran, and Universitas Lampung. 2017. “Rencana Partus Pervaginam Pada Kehamilan Aterm Dengan Presentasi Bokong Dan Ketuban Pecah Dini Vaginal Birth Aterm Pregnancy
with History Premature Ruptur of the Membranes and Breech Presentation” 7 (April): 81–84.

● Sari, Ruri Maiseptya, and Nuril Absari. 2017. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Sectio Caesarea Di Rumah Sakit DKT Bengkulu.”

● Umoh A.V, Abah M.G, Umoiyoho A.J. Breech Presentation-An Overview. Ibon Medical Journal. 27th May 2015.

● Umu Qonitun, Siti Nur Fadilah. 2019. “Faktor-Faktor Yang Melatar belakangi Kejadian Partus Lama Pada Ibu Bersalin Di Rsud Dr. R. Koesma Tuban” 7 (1): 51–57.

● Y. Berhan, A Haileamlak.The risks of planned vaginal breech delivery versus planned caesarean section for term breech birth: a meta-analysis including observational studies. BJOG 2016;123:49-57.

Anda mungkin juga menyukai