NOMOR : 440/ /KPTS.(III)/1/2023 TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS KEBUN TEBU
PELAYANAN KLINIS (MULAI DARI PENDAFTARAN SAMPAI DENGAN
PEMULANGAN DAN RUJUKAN PASIEN) DI PUSKESMAS KEBUN TEBU 1. Menghindari pengulangan yang tidak perlu, dalam pelaksanaan pelayanan tidak melakukan pengulangan-pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan penunjang maupun pemberian terapi dan dapat juga dilakukan audit rekam medis oleh puskesmas untuk menganalisis adanya pengulangan yang tidak perlu, dan jika ada dilakukan tindak lanjut. Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu juga bisa melalui: penulisan lengkap dalam rekam medis, semua pemeriksaan penunjang diagnostik Tindakan dan pengobatan yang diberikan pada pasien dan kewajiban perawat dan petugas Kesehatan lain untuk mengingatkan pada dokter jika terjadi pengulangan yang tidak perlu. 2. Pembentukan tim Kesehatan antara profesi yang professional untuk melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara tim, dilakukan koordinasi dengan petugas Kesehatan yang lain untuk menjamin perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat waktu. Proses koordinasi dan komunikasi dalam pelayanan klinis baik pada waktu transfer maupun pergantian sift, maupun pelaporan kasus dan instruksi Tindakan sesuai dengan SOP, demikian juga koordinasi pada kasus yang memerlukan penanganan terintegrasi. 3. Penyusunan rencana layanan medis adalah kegiatan menyususn terapi atau pengobatan yang akan dilakukan untuk pasien sesuai dengan masalah Kesehatan yang dihadapi pasien. Tujuan dilakukan penyusunan rencana layanan medis agar pasien mendapatkan pengobatan yang tepat dan maksimal/komprehensif dan agar pelayanan medis khususnya pengobatan dan terapi yang dilakukan untuk mengatasi masalah Kesehatan pasien sesuai dengan kebutuhan pasien yang bersangkutan. Penyusunan rencana layanan medis tersebut harus mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual, dan tata nilai budaya pasien. 4. Petugas Kesehatan melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi pada pasien (misalnya risiko jatuh, risiko alergi obat, dsb). 5. Petugas Kesehatan diwajibkan melakukan Pendidikan/penyuluhan pada pasien adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan secara luas kepada pasien guna menanamkan sikap dan perilaku sesuai dengan informasi yang diberikan. 6. Penanganan pasien gawat darurat, suatu pertolongan yang cepat dan tepat pada pasien untuk mencegah kematian maupun kecacatan, sehingga dapat hidup dan berfungsi Kembali dalam Masyarakat sebagaimana mestinya. 7. Mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak pasien selama proses pelaksanaan asuhan. 8. Menjamin kesinambungan dalam pelayanan klinis yang dilakukan untuk pasien mencakup kebutuhan biopsikososial spiritual dengan melibatkan seluruh tim Kesehatan sesuai dengan masalah Kesehatan klien. 9. Penanggung jawab dalam pelaksanaan proses memulangkan pasien. 10. Pendaftaran adalah tempat pertama dalam menerima pasien yang berkunjung ke puskesmas untuk berobat atau berkonsultasi. 11. Menilai kepuasan pelanggan adalah kegiatan untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan puskesmas dengan menggunakan kotak saran. 12. Identifikasi pasien adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti pasien sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan tersebut dengan pasien, dengan kata lain bahwa dengan identifikasi kita dapat mengetahui identitas pasien dan dengan identitas tersebut kita dapat mengenal pasien yang satu dengan membedakan dari pasien yang lain. 13. Penyampaian informasi a. Penyampaian informasi secara langsung adalah suatu proses penyampaian pesan dari petugas kepada pelanggan atau tamu dengan menggunakan Bahasa lisan dan dengan atau tanpa menggunakan media informasi. b. Penyampaian informasi secara tidak langsung adalah suatu proses penyampaian pesan dari petugas kepada pelanggan/tamu melalui media informasi yang ditempel pada papan pengumuman. 14. Penyampaian hak dan kewajiban pasien kepada pasien dan petugas adalah penyampaian hak dan kewajiban pasien adalah proses menyampaikan hak dan kewajiban pasien, baik kepada pasien maupun petugas. 15. Koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran dengan unit-unit penunjang terkait atau rapat antar unit kerja adalah pertemuan yang dilakukan apabila ada masalah di wilayah kerja puskesmas yang melibatkan dua atau lebih unit kerja puskesmas. 16. Alur pelayanan pasien adalah proses urutan pelayanan pasien di puskesmas sesuai kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku. 17. Identifikasi hambatan adalah suatu proses untuk mengetahui hambatan yang ada di puskesmas selama proses pendaftaran. Proses identifikasi hambatan dilakukan setiap 1 tahun sekali. 18. Pengkajian awal klinis adalah prosedur ini meliputi segala Upaya yang dipakai sebagai dasar Menyusun pelayanan klinis. 19. Pelayanan medis. 20. Asuhan keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan Kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan (pengkajian, Analisa data, diagnose keperawatan, rencana Tindakan keperawatan, melaksanakan Tindakan keperawatan, dan evaluasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan. 21. Audit klinis. 22. Jika diperlukan penanganan secara tim, wajib dibentuk tim Kesehatan antar profesi. 23. Penyusunan rencana layanan medis adalah kegiatan Menyusun terapi atau pengobatan yang akan dilakukan untuk pasien sesuai dengan masalah Kesehatan yang di hadapi pasien, agar pasien mendapatkan pengobatan yang tepat dan maksimal/komprehensif. Proses penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual, dan tata nilai budaya. 24. Penyusunan rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara tim adalah suatu proses dalam membuat rencana Tindakan pelayanan pasien dengan melibatkan berbagai unit terkait untuk mencapai hasil maksimal sesuai dengan masalah Kesehatan yang dihadapi pasien. 25. Evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi/rencana asuhan adalah suatu proses penilaian pelaksanaan layanan klinis, dibandingkan dengan rencana terapi atau rencana asuhan yang sudah direncanakan. 26. Layanan terpadu adalah layanan Kesehatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah Kesehatan pasien dengan melibatkan tim Kesehatan secara komprehensif dalam melakukan pelayanan yang paripurna sehingga tercapai hasil yang diharapkan. 27. Penyusunan layanan terpadu adalah Langkah-langkah dalam mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi pada pasien dalam Menyusun SOP layanan terpadu. 28. Pemberian informasi tentang efek samping dan risiko pengobatan adalah pasien memahami mengenai efek samping dan risiko dari pengobatan yang dilakukan sehingga pasien siap menrima kemungkinan risiko yang akan terjadi saat pengobatan berlangsung atau setelah selesai pengobatan. 29. Informed consent adalah persetujuan Tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai Tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. 30. Evaluasi inform consent adalah suatu kegiatan untuk menilai efektifitas dari inform consent yang diberikan kepada pasien. 31. Pelayanan klinis adalah proses pemberian asuhan kepada pasien sesuai dengan masalah Kesehatan yang dihadapi pasien, 32. Penangan pasien gawat darurat adalah suatu pertolongan yang cepat dan tepat pada pasien untuk mencegah kematian maupun kecacatan. 33. Penanganan pasien beresiko tinggi adalah proses memberikan pelayanan klinis kepada pasien dengan penyakit yang bisa menimbulkan kematian ataupun pasien yang bisa menularkan penyakit baik pada petugas maupun pasien lainnya. 34. Kewaspadaan universal adalah suatu cara untuk mencegah penularan penyakit dari cairan tubuh yang keluar dari tubuh pasien atau penderita penyakit baik dari pasien ke petugas maupun dari pasien sat uke pasien lainnya. 35. Layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan adalah pelayanan klinis yang dilakukan untuk pasien mencakup kebutuhan biopsikososial, spiritual dengan melibatkan seluruh tim Kesehatan sesuai dengan masalah Kesehatan klien. Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian potensial cedera (KPC), dan kejadian nyaris cedera (KNC) di UPTD Puskesmas Kebun Tebu.