Anda di halaman 1dari 4

PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 9 No 2 Tahun 2021 P-ISSN: 2337-652x | E- ISSN:

2598-3252

EKONOMI KERAKYATAN PEMIKIRAN MOHAMMAD HATTA


SERTA IMPLIKASINYA

Akhmad Suyono
Universitas Islam Riau
Akhmad@edu.uir.ac.id

Abstrak
Kajian ini berfokus pada pembahasan kasus ekonomi kerakyatan pada masa krisis
ekonomi 1998, ketika Orde Baru berperan membantu usaha mikro, UKM dan koperasi.
Penting bagi negara memahami penguasaan atas kepentingan hidup rakyat banyak, dan
tatanan pemerintahan memahami apa yang terdapat di bumi dan air, serta menggunakannya
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Penulisan artikel ini bertujuan untuk
mendefinisikan apa yang dipikirkan ekonomi Islam tentang perekonomian nasional dalam
kaitannya dengan pemikiran Mohammad Hatta dan Indonesia. Metodelogi dalam tulisan
ini adalah kualitatif studi kepustakaan.. Hasil tinjauan pustaka ini menunjukkan bahwa
pemikiran ekonomi kerakyatan ini relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Jika
aturan seperti ini terbukti membuahkan hasil, secara otomatis pemerintahan telah
menunaikan segala kewajibannya dalam memakmurkan suatu tatanan masyarakat.

Kata Kunci: Ekonomi rakyat, Mohammad Hatta.

PENDAHULUAN nasional berperan membantu usaha kecil


Pembahasan ekonomi kerakyatan menengah (UKM) dan koperasi pada
tidak lepas dari Bung Hatta. Seorang masa krisis ekonomi 1997 dan 1998. Tapi
proklamator, ekonom, dan pejuang, Bung sekarang situasinya berbeda dan banyak
Hatta tidak hanya membantu koperasi yang mati. Perekonomian
menginternalisasikan konsep ini untuk Indonesia telah mengalami tiga kali
menyelenggarakan negara yang merdeka kelesuan ekonomi yang berdampak pada
secara konstitusional. Pemikirannya juga melambatnya pertumbuhan ekonomi.
berperan sangat penting dalam Ketika situasi ekonomi memburuk, para
meletakkan dasar bagi terwujudnya ekonom dan pengamat terutama pejabat
ekonomi yang berbasis ekonomi pemerintah berupaya menjadikan usaha
kerakyatan. Beliau menegaskan bahwa di kecil sebagai penyelamat perekonomian
Indonesia, kemakmuran rakyat lebih nasional. Namun pada kenyataannya, kita
penting dari pada kepentingan rakyat. bersembunyi dalam ekonomi liberal dan
Kesejahteraan suatu tatanan rakyat melupakan ekonomi nasional. Fokus
menjadi tujuan utama pembangunan. utama dari kajian ini adalah untuk
Kasus ekonomi maupun membahas dan menganalisa pemikiran
pembangunan ekonomi layak untuk Mohammad Hatta tentang perekonomian
dibahas. Dan yang tercipta adalah nasional dan relevansinya di Indonesia.
ekonomi kerakyatan, terbukti ekonomi

44
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 9 No 2 Tahun 2021 P-ISSN: 2337-652x | E- ISSN:
2598-3252

METODOLOGI PENELITIAN menjadi semboyannya. Menurutnya,


Jenis kajian ini termasuk studi revolusi Prancis dimulai sebagai
kualitatif literatur. Studi kualitatif lebih revolusi individu untuk membebaskan
menekankan pada makna daripada rakyat dari belenggu sistem feodal yang
generalisasi. Pendekatan dalam tulisan ini mengutamakan kemerdekaan rakyat.
ialah pendekatan normatif, yakni studi Menyadari hal tersebut, masyarakat
ekonomi normatif. Data informasi tidak lupa untuk bersatu dalam
empiris dimaksudkan untuk kesetaraan dan persaudaraan. Namun,
mempertajam analisa dan menguatkan hanya karena Hatta menolak demokrasi
argument. Desain studi ini ialah studi ala Barat, bukan berarti ia menerima
fenomenologis yang bertujuan Uni Soviet, negara komunis yang
mengidentifikasi “esensi” yang terpaut disebut 'Demokrasi Rakyat'. Dalam
dengan suatu fenomena yang ditafsirkan. masyarakat desa adat Indonesia, tanah
Kajian ini mengaitkan studi tentang adalah milik desa, bukan milik rakyat.
sebagian kecil subyek melalui Seseorang dapat memanfaatkan tanah
keterlibatan yang panjang dan ekstensif. kosong itu sebaik-baiknya untuk
Sumber data dalam penelitian ini adalah kebutuhan keluarganya, tetapi ia tidak
studi kepustakaan dari buku-buku yang dapat menjualnya. Saat itu, tanah itu
ada dan berbagai media yang tersedia milik masyarakat, bukan milik rakyat.
baik offline maupun online. Data Tinjauan saya tentang demokrasi
deskriptif tentang pemikiran Bung Hatta ekonomi untuk menciptakan keadilan
dari berbagai sumber sastra sosial tidak diragukan lagi telah
ditransformasikan untuk dipadukan mempengaruhi pemikiran ekonomi
dengan teks dan pembahasan. Setelah Hatta baik dalam pemikiran ekonomi
data terkumpul, langkah selanjutnya makro maupun mikro.
adalah melakukan analisis. Teknis
deskriptif mengacu pada prosedur analitis 2. Ekonomi Rakyat untuk Mohammad
yang mendeskripsikan pemikitran tokoh Hatta
ekonomi kerakyatan. “Ekonomi rakyat terancam,” tulis
Mohammad Hatta, salah satu pendiri
PEMBAHASAN Republik Indonesia. Artikel ini menjadi
1. Demokrasi dalam Perekonomian dasar bagi konsep ekonomi kerakyatan
Pemahaman Bung Hatta tentang sebagai penyeimbang untuk mengatasi
istilah kedaulatan rakyat dan demokrasi sistem ekonomi kolonial Belanda yang
bukanlah demokrasi yang dipraktikkan didukung oleh golongan bangsawan
di negara-negara Barat. Hatta dalam sistem feodal dalam negeri dan
menganalisis apakah revolusi Prancis beberapa partai politik sipil asing yang
tahun 1789 yang dikenal sebagai menentang partai kolonial Belanda.
sumber demokrasi Barat belum Upaya untuk menghapus sistem
mewujudkan trilogy la Liberte, I’ kolonial ini menjadi tujuan utama
Egalite et la Fratrenite (kebebasan, sistem ini.
persamaan da persaudaraan) yang Koperasi adalah kata majemuk

45
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 9 No 2 Tahun 2021 P-ISSN: 2337-652x | E- ISSN:
2598-3252

dari 'ko' yang berarti bersama dan akan menjadi hasil dari orang-orang
'operation' yang berarti bekerja. Jadi kaya dan dermawan.
koperasi adalah bekerja sama. Rivewnya, jika koperasi adalah
Perkumpulan yang disebut koperasi tujuan utama untuk mengatur kebutuhan
adalah koperasi untuk mencapai hidup bersama sejauh mungkin, dan
tujuannya. Tidak ada anggota dalam untuk memperbaiki nasib ekonomi
koperasi yang bekerja sama secara lemah melalui kerjasama. Dalam
penuh untuk mencapai tujuan bersama. menjelaskan tujuan koperasi, Hatta
Koperasi menumbuhkan demokrasi membandingkan tusuk sate, sejenis
yang berakar pada hidup dengan rasa tusuk sate antar orang. Ibarat tusuk sate
tanggung jawab untuk kehidupan yang itu mudah patah saat di letakkan sendiri.
demokratis. Sesuai dengan prinsip Tetapi ketika banyak dan diikat begitu
kolektivisme ini, manajer tidak kuat, itu adalah ikatan kokoh, sehingga
menerima pendapatan dalam koperasi. sulit untuk memutuskannya. Berbeda
Hanya karyawan penuh waktu yang dengan korporasi biasa yang mencari
menerima penghasilan harian. Dia laba, koperasi tidak mencari keuntungan
(manajemen koperasi) hanya menerima seperti korporasi. Koperasi pada
biaya perjalanan dan hukum yang akhirnya menghasilkan laba, tetapi laba
dibebankan ketika dia muncul di itu bukanlah tujuan. Seperti yang telah
pengadilan. Di sisi lain, masa percobaan disebutkan sebelumnya, bentuk
hanya dapat digunakan seminggu sekali koperasi adalah untuk memenuhi
selama 2 minggu, dan dapat kebutuhan rakyat kecil. Mendapatkan
ditangguhkan jika terjadi keadaan kebutuhan hidup dengan biaya minimal,
darurat. tujuan seperti itu bukanlah keuntungan.
Dengan kebijakan kolektivis,
Hatta berpendapat bahwa koperasi KESIMPULAN
merupakan bentuk ideal bagi Berdasarkan beberapa literatur dan
pembangunan. Bagi Hutta, pembahasan di atas maka dapat di ambil
perkembangan koperasi tidak dimulai beberapa kesimpulan;
dari profesor, dokter, orang kaya, dan 1. Demokrasi yang berkedaulatan
orang pintar lainnya yang sudah menurut pandangan Hatta yaitu rakyat
memiliki kebijakan hidup bahagia untuk memiliki hak yang sama dalam hal
dirinya dan keluarganya. Bagi Hatta, berekonomi. Oleh karnanya segala
perkembangan koperasi dimulai dari upaya pemerintah diarahkan untuk
buruh miskin, petani miskin, dan kesejahteraan dan kemaslahatan dari
pengrajin miskin. Mereka terpesona sebahagian besar masyarakat.
dengan cita-cita koperasi yang 2. Kebijakan pemerintah dalam
digambarkan oleh orang-orang pintar mendorong terciptanya masyarakat
yang ingin membawa kemakmuran, yang berkeadilan dan makmur perlu
tetapi memahami bahwa jika mendapat dorongan dari berbagai
perkembangan koperasi tidak pihak. Terutama yang terlibat
diharapkan, perkembangan koperasi

46
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 9 No 2 Tahun 2021 P-ISSN: 2337-652x | E- ISSN:
2598-3252

langsung dalam perekonomian seperti, Anonim. 2002. Kumpulan pidato II.


UMKM dan koperasi Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Arief, Sritua. 2002. Ekonomi kerakyatan
SARAN indonesia; mengenang bung hatta,
1. Para ahli ekonomi terus menggali bapak ekonomi kerakyatan
gagasan-gagasan ekonomi para indonesia. Surakarta:
pemikir Indonesia dalam upaya Muhammadiyah University Press.
mengkonseptualisasikan dan Farida Swasono, Meutia. 1980. Bung
menerapkannya. Hatta, pribadinya dalam kenangan.
2. Pemerintah sebagai founding father Jakarta Sinar Harapan Bekerja
Indonesia harus mempertimbangkan sama dengan Universitas Indonesia.
kembali pandangan Hatta terhadap Hatta, Mohammad. 1971. Koperasi
perekonomian. Ide-idenya seperti membangun dan membangun
vitalisasi dan penyelesaian koperasi, koperasi. Jakarta: PT. Koperasi
aksesi ke milik negara untuk Pegawai Negeri Jakarta Rayat.
kepentingan masyarakat, dan Hatta, Mohammad. 1981. Pengantar ke
kesejahteraan rakyat diciptakan jalan ekonomi perusahaan. Jakarta:
kembali. Secara khusus, pola pikir Mutiara Offset.
Hatta adalah kewajiban bagi penulis Sideman, Zulfikri. 2002. Demokrasi
dan pemerintah memiliki tanggung untuk indonesia. Jakarta: PT
jawab untuk menghormati dan Kompas Media Nusantara.
mengikuti pola pikir beliau. Suma, M. Amin. 2008. Menggali akar
3. Dimasa datang diharapkan paradigma mengurai serat ekonomi dan
Mohammad Hatta ini terus keuangan islam. Ciputat: Kolam
berkembang bila diperlukan Publishing.
dibandingkan dengan para pemikir Swasono, Edi. 2002. Bung Hatta bapak
ekonomi lainnya. kedaulatan rakyat. Jakarta:
Yayasan Hatta.
DAFTAR PUSTAKA

47

Anda mungkin juga menyukai