Anda di halaman 1dari 10

FISIKA TEKNIK 2

FRENA FARDILLAH, M.Pd

Nama : Achmad Aldy Febrian


NIM : 2226201019
Kelas : Reguler A / Semester 2
Prodi : Teknik Industri
Pengertian Energi Potensial

Dalam fisika, energi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Energi
ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, seperti ketika ada benda jatuh, ketika kamu
menggunakan listrik, dan lain-lain. Salah satu energi yang ada dalam fisika adalah energi
potensial.

Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda sebagai akibat dari keadaan atau
kedudukannya. Energi potensial biasa disebut juga sebagai energi diam karena dimiliki oleh
setiap benda yang tidak bergerak.

Istilah potensial berasal dari kata dasar potensi, yang berarti kemampuan yang tersimpan.
Untuk itu, dikutip dari situs Politeknik Negeri Bandung, energi potensial adalah energi yang
tersimpan dalam sebuah benda.
Untuk itu, dapat diketahui bahwa benda yang sedang diam pun memiliki energi potensial di
dalamnya. Contoh energi potensial dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1.
Apabila kamu meletakkan pensil di atas meja, pensil tersebut sejatinya telah terikat
dengan gaya gravitasi. Dengan demikian, apabila meja tersebut dihilangkan, maka
pensil akan jatuh akibat usaha dari energi potensial gravitasi.
2.
Ketika kamu menarik tali busur dan menahannya, maka tali busur tersebut
memperoleh energi potensial. Akibatnya, ketika tali busur dilepas, maka anak panah
akan melesat. Hal tersebut diakibatkan oleh usaha dari energi potensial.
3.
Ketika buah kelapa jatuh dari pohon, maka di tanahnya akan terlihat bekas jatuhnya.
Bekas tersebut merupakan akibat dari energi potensial yang dimiliki kelapa akibat
jatuh dari ketinggian.
Jenis Energi Potensial dan Contoh Soalnya
1. Energi Potensial Gravitasi
Jenis energi potensial yang pertama adalah energi potensial gravitasi. Dikutip dari
bahan ajar Universitas Gunadarma, energi potensial gravitasi adalah energi potensial
suatu benda yang disebabkan oleh kedudukan benda tersebut terhadap gravitasi bumi.

Rumus energi potensial gravitasi adalah sebagai berikut.

Ep = m x g x h

Keterangan:
Ep = energi potensial (Joule)
m = massa benda (kg)
g = gravitasi bumi (biasanya 10 m/s²)
h = ketinggian benda (m)

Berikut beberapa contoh soal energi potensial gravitasi agar kamu lebih paham cara
menggunakan rumus energi potensial.

Contoh Soal 1
2 buah benda dengan berat 10 kg dan 4 kg terletak di tangga ketiga dan kelima.
Tinggi tiap anak tangga adalah 20 cm. Apabila diketahui gravitasi bumi di tempat
tersebut adalah 10 m/s² , tentukan besarnya energi potensial kedua benda tersebut.

Jawaban:
Diketahui,
mA = 10 kg
hA = 20 cm x 3 = 60 cm = 0,6 m

mB = 4 kg
hB = 20 cm x 5 = 100 cm = 1 m

g = 10 m/s²

EpA = mA x g x hA = 10 x 10 x 0,6 = 60 Joule


EpB = mB x g x hB = 4 x 10 x 1 = 40 Joule

Jadi, energi potensial pada benda pertama adalah sebesar 60 Joule dan pada benda
kedua adalah sebesar 40 Joule.
2. Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik adalah energi yang diperoleh ketika sebuah partikel bermuatan
bergerak dalam suatu medan listrik. Ketika itulah, medan listrik akan mengarahkan
gaya dan melakukan kerja terhadap partikel tersebut.

Rumus energi potensial listrik adalah sebagai berikut.

Ep = k x (Q x q / r)

Keterangan:
Ep = energi potensial (Joule)
k = konstanta Coulomb
Q = muatan sumber atau muatan listrik yang menimbulkan medan listrik (Coulomb)
q = muatan uji atau muatan listrik yang mengalami perpindahan dalam medan listrik
(Coulomb)
r = jarak muatan dari q ke Q (m)

Berikut contoh soal energi potensial listrik agar kamu lebih paham cara menggunakan
rumus energi potensial.

Contoh Soal
Diketahui 2 buah muatan, A dan B, terpisah 3 meter satu sama lain. Muatan A
memiliki q sebesar +11 μC dan muatan B memiliki q sebesar -5 μC. Berapa
perubahan energi potensial yang terjadi ketika muatan B bergerak ke muatan A?

Jawaban:

Diketahui,
r=3m
Q = 11 x 10^-6 C
q = 5 x 10^-6 C
k = 9 x 10^9 N.m²/C²

Ep = k x (Q x q / r)
Ep = 9 x 10^9 x (11 x 10^-6 x 5 x 10^-6) / 3
Ep = 495 x 10^-3 / 3
Ep = 165 x 10^-3 Joule

Jadi, energi potensial listrik yang terjadi ketika muatan B bergerak ke muatan A
adalah sebesar 0,165 Joule.
3. Energi Potensial Pegas
Energi potensial pegas adalah energi yang diperlukan untuk meregangkan atau
menekan pegas. Energi potensial ini biasanya dimiliki oleh benda-benda elastis,
seperti bola karet, pegas, karet, dan lain-lain.

Contoh penerapan energi potensial pegas adalah sebagai berikut.


1. Pada anak panah yang dilepaskan.
2. Pada mobil mainan yang bergerak maju setelah diberi gaya dorong dari belakang.

Rumus energi potensial pegas adalah sebagai berikut.

Ep = 1/2 x k x (x²)

Keterangan:
Ep = energi potensial (Joule)
k = konstanta Coulomb
x = perubahan posisi (m)

Berikut beberapa contoh soal energi potensial pegas agar kamu lebih paham cara
menggunakan rumus energi potensial.

Contoh Soal 1
Sebuah pegas memiliki konstanta sebesar 200 Nm. Pegas kemudian direntangkan dan
panjangnya berubah menjadi 20 cm. Tentukan energi potensial elastis pegas tersebut.

Jawaban:
Diketahui,
k = 200 Nm
x = 20 cm = 0,2 m

Ep = 1/2 x k x (x²) = 1/2 x 200 x 0,2 x 0,2 = 4 Joule

Jadi, energi potensial elastis pada pegas tersebut adalah 4 Joule.


Potensial Listrik Oleh sebuah partikel
Sudah kita hitung di Bab 1 sebelumnya bahwa kuat medan listrik pada jarak r dari partikel
bermuatan Q memenuhi
1 𝑄
E= . 2
4𝜋𝜀0 𝑟
Potensial listrik pada jarak r dari partikel tersebut kita hitung sebagai berikut (sama halnya
menghitung energi potensial)
𝑟
V( 𝑟⃗) = 𝑉(𝑟0 ) − ∫𝑟0. ⃗⃗⃗⃗
𝐸. 𝑑𝑟

Karena titik acuan bisa juga berjarak tak hingga dan potensial adal sama dengan nol,
𝑄 1 1
V( 𝑟⃗) = 0 − 4𝜋𝜀 [∞ − ]
0 𝑟

1 𝑄
V( 𝑟⃗) = 4𝜋𝜀
0 𝑟

Potensial Listrik Oleh Banyak Partikel


Cara menentukan potensial listrik yang dihasilkan banyak partikel cukup mudah, yaitu hanya
dengan melakukan penjumlahan aljabar (penjumlahan biasa) potensial listrik yang dihasilkan
masing-masing partikel. Penjumlahan ini sangat berbeda dengan penjumlahan medan listrik
yang dihasilkan oleh sejumlahan muatan. Untuk medan listrik kita harus melakukan
penjumlahan secara vector (memperhatikan besar dan arah).
⃗⃗⃗⃗⃑|
Jarak muatan q1 ke titik P = R1 =|𝑟⃑ − 𝑟1

Jarak muatan q2 ke titik P = R2 =|𝑟⃑ − ⃗⃗⃗⃗⃑


𝑟2|
⃗⃗⃗⃗⃑|
Jarak muatan q3 ke titik P = R3 =|𝑟⃑ − 𝑟3
𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
1 𝑞1 1 𝑞2 1 𝑞3
=( 4𝜋𝜀 ) + (4𝜋𝜀 ) + (4𝜋𝜀 )
0 𝑅1 0 𝑅2 0 𝑅3

Sejumlah partikel berada pada posisi r1,r2,r3 . Muatan masing-masing partikel adalah q1, q2,
dan q3. Kita ingin menentukan potensial pada titik pengamatan P yang berada para posisi r
Contoh :
Tiga partikel berada pada posisi seperti pada Gambar dibawah ini. Muatan masing-masing
partikel adalah q1 = 2 µC, q2 = 4 µC, dan q3 = -5 µC. Kita ingin menentukan potensial listrik
di titik P.

q1 (0,2) -- (0i +2j)


q2 (2,-3) -- (2i -3j)
q3 (4,1) -- (4i + j)
P (4,4) -- (4i+4j)

Jarak q1 ke titik P = R1 =|𝑟⃑ − ⃗⃗⃗⃗⃑


𝑟1| = (4i +4j)- (0i+2j) = (4i +2j) = √42 + 22 = 4,47 𝑚
⃗⃗⃗⃗⃑| = (4i +4j)- (2i-3j) = (2i + 7j) = √22 + 72 = 7,28 𝑚
Jarak q2 ke titik P = R2 =|𝑟⃑ − 𝑟2

Jarak q3 ke titik P = R3 =|𝑟⃑ − ⃗⃗⃗⃗⃑


𝑟3| = (4i +4j)- (4i+j) = (0i + 3j) = √32 = 3 𝑚
𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
1 𝑞1 1 𝑞2 1 𝑞3
=( )+( )+( )
4𝜋𝜀0 𝑅1 4𝜋𝜀0 𝑅2 4𝜋𝜀0 𝑅3

= 4025 + 4945+ - 15000 = - 6030 volt


Contoh :
• Tentukanlah potensial listrik di titik A dan B akibat kedua muatan
• Tentukanlah energi potensial sistem tiga muatan berikut, jika
q1 = +q, q2 = -4q dan q3 = +2q dengan d = 12 cm dan q = 150 nC
• Energi potensial sistem sama dengan usaha yang diperlukan
untuk menyusun muatan-muatan tersebut
• Energi potensial sistem sama dengan usaha yang diperlukan
untuk menyusun muatan-muatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai