Anda di halaman 1dari 79

PROSES MENGGAMBAR ILUSTRASI MENGGUNAKAN TEKNIK POINTILIS

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 11 SATAP LIUKANG KALMAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UniversitasMuhammadiyah Makassar

Oleh

Kasmiati
NIM 10541088615

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020

2
3
4
5

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kasmiati

Nim : 105 41 0886 15

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Judul Skripsi : Proses Menggambar Ilustrasi Menggunakan Teknik


pointilis Siswa Kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim penguji

adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Kasmiati
6

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :Kasmiati

Nim : 105 41 0886 15

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini,
saya yang menyusunnya sendiri (tidak dibuat oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing
yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak melakukan penjiplakan ( plagiat ) dalam penyusunan skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti yang tertera pada butir 1, 2, dan 3, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai denganaturan yang berlaku.
Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Perjanjian

Kasmiati
7

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jangan pergi mengikuti kemana jalan akan berujung,

Namun buatlah jalanmu sendiri dan tinggalkanlah jejak

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya yang sederhana ini

untuk orang-orang yang kucintai dan kusayangi sepanjang hidupku,

kepada Bapak dan Ibu, Saudara, serta Sahabatku

yang senantiasa mengiringi langkahku dengan doa dan segala motivasi.


8

ABSTRAK

Kamiati.10541088615.2020.Proses Menggambar Ilustrasi Menggunakan Teknik


Pointilis Peserta Didik Kelas VIII SMPN 11SatapLiukang Kalmas. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Benny Subiantoro dan
Pembimbing II Irsan Kadir.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas tentang proses
menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis peserta didik kelas VIII
SMPN 11 Satap Liukang Kalmas dan untuk mengetahui hasil menggambar
ilustrasi menggunakan teknik pointilis peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap
Liukang Kalmas. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilakukan di SMPN 11 Satap Liukang Kalmas pada peserta didik kelas VIII dalam
proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis menggunakan metode
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik.
Dengan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data,
verifikasi/kesimpulan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pesertaa didik
dalam proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis pada peserta
didik kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas dalam menggambar ilustrasi
sudah baik dari 23 peserta didik, 10 peserta didik mendapat kategori baik, dan 13
peserta didik mendapat kategori cukup,mulai dari cara menyiapkan alat dan
bahan, menggambar desain objek ilustrasi, dan memberikan arsiran pada desain
yang sudah digambar sampai pada proses penyelesaian.
9

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataala

berkat limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis masih diberikan

nikmat hidup berupa nikmat kesehatan, kekuatan, kesempatan, dan nikmat iman

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta

taslim semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Sallallahu

Alaihiwassallam beserta sahabat dan keluarga beliau yang selalu setia menemani

hingga takdir-takdir berkehendak atas diri-diri mereka.

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai

pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang setulusnya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, arahan dan

bimbingan, sejak awal pembuatan sampai selesainya skripsi ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.


10

3. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn., Ketua Program Studi

Pendidikan Seni Rupa FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Drs.Benny Subiantoro, M.Sn. Dosen pembimbing I.

5. Bapak Irsan Kadir, S.Pd. M.Pd Dosen Pembimbing II.

6. Bapak/ibu Dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas

Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan banyak bantuan dan

masukannya, baik dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi.

7. Bapak Askari, S. Pd. Kepala Sekolah SMPN 11 Satap Liukang Kalmas

yang telah memberikan izin penelitian.

8. Ibu Andi Aminah guru mata pelajaran seni budaya SMPN 11 Satap

Liukang Kalmas yang telah memberikan bantuan serta arahan selama

penelitian.

9. Khususnya kedua orang tua saya, Ayahanda Firman dan Ibunda Nur Sia

yang telah tulus memberikan cinta dan kasih sayangnya yang tiada henti

untuk saya anaknya.

Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan

skripsi dengan sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa

dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang

sifatnya membangun guna penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritikan dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
11

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat bermanfaat

bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, September 2020

Penulis
12

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................iv

SURAT PERNYATAAN .........................................................................................v

SURAT PERJANJIAN ............................................................................................vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................vii

ABSTRAK ................................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................xii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xv

DAFTAR SKEMA ...................................................................................................xvi

DAFTAR BAGAN ....................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................3
13

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ....................................5

A. Kajian Pustaka ..........................................................................................5


B. Kerangka Pikir..........................................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................18

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ......................................................................18


B. Variabel dan Desain Penelitian ................................................................19
C. Devinisi Operasioanal Variabel................................................................21
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................22
E. Teknik Analisis Data ................................................................................24
F. Instrumen Penilaian…………………………………………………..25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................27

A. Hasil Penelitian ........................................................................................27


B. Pembahasan ..............................................................................................36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .........................................................................41

A. Simpulan...................................................................................................41
B. Saran .........................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP
14

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1: KI dan KD seni rupa kelas VIII kurikulum 2013 ......................…...15

Tabel 3.1: Instrumen Penilaian ..........................................................................26


Tabel 3.2: Kriteria Penilaian ..............................................................................26

Tabel 3.3: Penilaian Oleh Ibu Andi Aminah Guru Mata Pelajaran Seni
Budaya Mengenai Peraktik Menggambar Ilustrasi
Menggunakan Teknik Pointilis pada Siswa Kelas VIII SMPN
11 Satap Liukang Kalmas .................................................................31

Tabel 4.1: Indikator Penilaian ............................................................................35

Tabel 4.2: Kategori Nilai Dalam Pembelajaran Menggambar Ilustrasi


Menggunakan Teknik Pointilis .........................................................35
15

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1: Ilustrasi naturalis karya Yoki Mirantiyo .................................. 8

Gambar 2.2: Ilustrasi dekoratif karya Dita Alfajrin ...................................... 9

Gambar 2.3: Ilustrasi kartun karya Richo…………………………………...9

Gambar 2.4: Ilustrasi karikatur karya Brainly………………………………10

Gambar 2.5: Ilustrasi khayalan karya Esref .................................................. 10

Gambar 2.6: Ilustrasi vignette kayrya Bang Ical ........................................... 11

Gambar 2.7: Contoh gambar menggunakan satu warna ............................... 13

Gambar 2.8: Contoh gambar menggunakan beberapa warna ....................... 13

Gambar 3.1: Peta lokasi penelitian................................................................ 19

Gambar 4.1: pensil ........................................................................................ 28

Gambar 4.2: Buku gambar ............................................................................ 28

Gambar 4.3: Penghapus ................................................................................ 29

Gambar 4.4: Pulpen....................................................................................... 29

Gambar 4.5: Mengarsir dengan teknik pointilis............................................ 30


16

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 1: Kerangka Pikir ...................................................................................... 17

Skema 2: Desain Penelitian................................................................................... 21


17

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 3.1: Interaksi komponen dalam analisis data (interactive modal) ..................25
18

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Format Observasi

LAMPIRAN 2 : Format Wawancara

LAMPIRAN 3 : Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN 4 : Persuratan
19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilustrasi berasal dari bahasa latinilustrare yang artinya penampakan,

kemuliaan, cahaya, penerangan dan penggambaran secara hidup-hidup. Ilustrasi

merupakan seni membuat gambar yang berfungsi memperjelas dan menerangkan

naskah. Ilustrasi dapat membantu memudahkan pembaca untuk mengingat konsep

atau gagasan yang disampaikan.Ilustrasi menghemat tempat penyajian sebab

ilustrasi dapat menyajikan suatu konsep yang rumit dan luas dalam ruang atau

tempat yang terbatas. Ditinjau dari fungsinya, ilustrasi memiliki tiga fungsi yaitu

deskriptif, ekspresif dan analitis.Ilustrasi berfungsi deskriptif,yaitu menggantikan

uraian tentang sesuatu secara verbal dan naratif dengan menggunakan kalimat

yang panjang. Uraian verbal dan naratif tersebut tidak efisien karena memerlukan

ruang yang cukup banyak dan kurang efektif karena menyita perhatian pembaca

pada bagian itu saja.

Gambar ilustrasi termasuk dalam karya dua dimensi. Ilustrasi merupakan

seni membuat gambar yang berfungsi memperjelas dan menerangkan naskah. Ada

beberapa teknik dalam ilustrasi salahsatunya adalah teknik pointilis.

Pointillisme adalah teknik menggambar menggunakan bentuk titik-titik

kecil untuk menciptakan sebuah gambar. Titik-titik cat yang dibuat di atas kanvas

dibuat sedemikian rupa sehingga warna berbaur secara visual untuk menciptakan

kesan halus. Pointilisme pertama kali disebut ‘divisionisme’.


20

SMPN 11 Satap merupakan lembaga pendidikan formal yang berada di

bawah naungan Pemerintah, pengetahuannya masih minim tentang seni budaya

terlebih gambar ilustrasi. Masalah yang sering dihadapai oleh para guru di

Sekolah yakni kurangnya motivasi peserta didik dalam belajar seni budaya (seni

rupa). Maka peneliti berinisiatif melakukan penelitian dengan judul “Proses

Menggambar Ilustrasi Menggunakan Teknik Pointilis Kelas VIII SMPN 11 Satap

Liukang Kalmas”. Dengan adanya penelitian ini akan diarahkan menjadi kegiatan

kreatif agar dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik

dan kepekaan siswa terhadap keindahan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis

pada peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas?

2. Bagaimanakahhasil menggambarilustrasi menggunakan teknik pointilis pada

peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan pada rumusan masalah

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dengan jelas tentang proses menggambarilustrasi

menggunakan teknik pointilis pada peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap

Liukang Kalmas.
21

2. Untuk mengetahuihasilmenggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis

pada peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, baik manfaat teoritis maupun

manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengembangkan keterampilan berkarya seni ilustrasi dengan

menggunakan teknik pointilis.

b. Untuk meningkatkan kreativitas dalam pembuatan karya seni ilustrasi dengan

mengguanakan teknik pointilis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat mengetahui perkembangan keterampilan menggambar ilustrasi

dalam penguasaan teknik pointilis bagi peserta didik SMPN 11 Satap Liukang

Kalmas.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam

upaya peningkatan pembelajaran seni budaya, mata pembelajaran seni rupa

menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan landasan teoritis dan menggunakan literatur

yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, oleh karena itu beberapa hal

yang merupakan data ilmiah yang dijadikan sebagai bahan penunjang dalam

melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian menggambar

Menurut Sumanto (2005: 47) menyatakan bahwa:

Menggambar adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang


dirasakan dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis
dan warna. Menurutnya menggambar adalah proses mengungkapkan ide,
angan-angan, perasaan, pengalaman yang dilihatnya dengan menggunakan
jenis peralatan menggambar tertentu.

Menggambar merupakan ungkapan ide, gagasan, maupun perasaan

seseorang yang dituangkan dalam karya melalui bentuk garis dan warna. Menurut

Pamadhi (2007: 9) mengemukakan bahwa:

Menggambar adalah membuat gambar dengan media alat tulis seperti


pensil, spidol, atau alat lukis seperti pastel, cat minyak, maupun cat poster
dan cat air, serta menoreh dengan benda tajam pada benda yang lain
sehingga menimbulkan gambar.

Menurut Witabora (2012: 662) menyatakan bahwa:

Menggambar adalah prinsip mendasar dalam ilustrasi. Gambar adalah


landasan bagaimana pencitraan tersebut terbentuk.merupakan dasar dari
semua gaya ilustrasi, dari realis hingga abstrak. Setiap ilustrasi harus
dipahami, dirancang, dan disajikan secara layak untuk dipresentasikan; dan
menggambar berperan dalam setiap tahap tersebut.Menggambar juga
memberi informasi mengenai identitas illustrator, mengembangkan, dan
membentuk ikonografi pribadi illustrator merupakan atribut fungsional

5
6

yang harus dipunyai seorang ilustrator dan menentukan dasar


perbendaharaan visual.Observasi dan belajar mengamati merupakan bagian
dari pembelajaran ilustrasi. Penguasaan gambar secara objektif dan analitis
akan memberikan pengetahuan secara detail tentang subjek dan
menghasilkan imajinasi untuk berkreasi Menggambar adalah cara di mana
ide divisualisasikan dari konsep hingga hasil akhir. Menggambar bermain
dengan komposisi, wama, tekstur, bentuk, skala, ruang, perspektif, aspek
emotif, dan asosiatif.Pemahaman objektif dan analitis dalam gambar
merupakan dasar utama untuk memahami subjek.Ini adalah keterampilan
akademis dan praktis yang penting untuk ilustrator saat merekam informasi
dan membangun konsep.

Berdasarkan pemaparan teori di atas dapat disimpulkan bahwa

menggambar adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan perasaan yang

dialami baik secara mental maupun visual menggunakan media alat lukis sehingga

menimbulkan gambar.

Menurut Gumelar (2015: 9) “Definisi menggambar tidak lagi meniru yang

sudah ada tetapi jauh menjadi lebih lengkap dalam makna dan

pelaksanaannya”.Yaitu, menggambar tidak harus selalu meniru dari sesuatu yang

sudah ada dan boleh menciptakan sesuatu yang baru dengan ide yang muncul dari

pemikiran.

2. Pengertian ilustrasi

a. Pengertian seni ilustrasi

Menurut Salam (1994: 1) bahwa :

Secara etimologis, istilah ilustrasi yang diambil dari bahasa Inggris


illustrastion dengan bentuk kata kerjanya to illustrate, berasal dari bahasa
latin illustrare yang berarti membuat terang. Dari pengertian ini kemudian
berkembang menjadi membuat jelas dan terang, menunjukkan contoh
khususnya dengan menggunakan bentuk-bentuk, diagram dan sebagainya,
memberi hiasan dengan gambar-gambar.
7

Jadi seni ilustrasi merupakan sebuah representatif yang menjelaskan

sebuah sejarah atau sesuatu yang akan terjadi, baik dalam bentuk audio, visual

ataupun audio visual.

Menurut Witabora (2012: 660) Menjelaskan bahwa:

Ilustrasi berasal dari kata latin illustrare yang berarti menerangi atau
memurnikan. Dalam kamus The American Heritage of The English
Language, illustrate mempunyai arti memperjelas atau memberi kejelasan
melalui contoh, analogi atau perbandingan, mendekorasi.

Menurut RM. Soenarto dalam buku Maharsi (2016: 4) disebutkan bahwa

“ilustrasi adalah suatu gambar atau hasil proses grafis yang membantu sebagai

penghias, penyerta ataupun memperjelas suatu kalimat dalam sebuah naskah

dalam mengarahkan pengertian bagi pembacanya”. Dan dijelaskan pula oleh

Qauliyah (2015) menyatakan bahwa:

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan
hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud dari pada bentuk. Tujuan
ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan,
puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual,
tulisan tersebut lebih muda dicerna.

Dalam dua definisi ini secara lugas dikatakan bahwa ilustrasi memperjelas

sebuah pengertian yang ada dalam naskah atau tulisan. Selain memperjelas,

ilustrasi yang berupa diagram, grafik ataupun coretan tangan (manual atau dengan

alat bantu digital) berfungsi pula untuk menghiasi sekaligus semakin

menghidupkan pengertian dalam naskah ataupun tulisan tersebut. Menghidupkan

ini berkaitan dengan perasaan audiens ketika membaca naskah sedih, gembira,

marah dan lain-lain. Sehingga transfer emosi dalam konteks meng’hidup’kan

naskah tersebut terjadi sesuai dengan representasi bentuk visual dari naskah atau

tulisan tersebut.
8

b. Jenis-jenis gambar ilustrasi

Berdasarkan penampilannya gambar ilustrasi memiliki bentuk yang

bermacam-macam, di antaranya:

1) Gambar ilustrasi naturalis

Menurut Suhernawan (2010: 89) “gambar ilustrasi naturalis adalah gambar

yang memiliki bentuk dan warna yang sama dengan kenyataan (realis) yang ada di

alam tanpa adanya pengurangan atau penambahan”.

Gambar 2.1: Ilustrasi naturalis karya Yoki Mirantiyo


(Sumber: 1.blogspot.com.4.jpg)

2) Gambar ilustrasi dekoratif

Menurut Suhernawan (2010: 89) “gambar ilustrasi dekoratif adalah

gambar yang berfungsi untuk menghiasi sesuatu dengan bentuk yang

disederhanakan atau dilebih-lebihkan (digayakan)”.


9

Gambar 2.2: Ilustrasi dekoratif karya Dita Alfajrin


(Sumber: 2.blogspot.com)

3) Gambar kartun

Menurut Muksin (2014: 22) menjelaskan bahwa:

Gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri khas
tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah anak-anak,
omik, dan cerit bergambar. Bentuk kartun dapat berupa tokoh manusia
maupun hewan dan bersft menghibur.

Gambar 2.3: Ilustrasi kartun karya Richo


(Sumber: richo-docs:blogspot.com)

4) Gambar karikatur

Menurut Mukmin (2014: 22) menjelaskan bahwa ‘”gambar karikatur

menampilkan karakter yang dilebih-lebihkan, lucu, unik, terkadang mengandung


10

kritikan dan sindiran. Objek gambar karikatur apa diambil ari tokoh manusia

maupun hewan”.

Gambar 2.4: Ilustrasi karikatur karya Brainly


(Sumber: 2.blogspot.com.jpg)

5) Gambar ilustrasi khayalan

Menurut suhernawan (2010: 90) “gambar ilustrasi khayalan adalah gambar

hasil pengolahan daya cipta secara imajinatf (khayalan)”. Cara penggambaran

seperti ini banyak ditemukan pada ilustrasi cerita, novel, roman, dan komik.

Gambar 2.5: Ilustrasi khayalan karya Esref


(Sumber: bp.blogspot.com.jpg)
11

6) Vignette

Menurut Mukmin (2014: 22) menjelaskan bahwa, “sebagai pengisi dari

sebuah cerita atau narasi dapat disisipkan gambar ilustrasi berupa vignette”.

Vignette adalah gambar ilustrasi berbentuk dekorastif yang berfungsi sebagai

pengisi bidang kosong pada kertas narasi.

Gambar 2.6: Ilustrasi vignette kayrya Bang Ical


(Sumber: id-tatic.z-dn.net.jpg)

c. Teknik gambar ilustrasi

Menurut Qauliyah (2015) teknik gambar ilustrasi sebagai berikut:

1. Teknik arsir
Teknik arsir merupakan menggambar dengan membuat garis-garis
sejajar atau menyilang untuk mendapatkan gelap terang objek gambar.
2. Gosok (dussel)
Teknik dussel dalam menggambar ilustrasi berfungsi untuk
menentukan gelap terang objek gambar dengan menggosokkan media
pada kertas.
3. Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang berguna untuk
menentukan gelap terang dengan menggunakan komposisi titik-titik.
4. Teknik basah
Teknik basah merupakan teknik menggambar ilustrasi yang
menggunakan cat air dengan cara membasahi kertas gambar dengan
air. Gambar yang dihasilkan akan memiliki kehalusan dalam warna
5. Teknik kering
12

Merupakan teknik menggambar ilustrasi menggunakan cat air dengan


kertas gambar yang kering.

3. Unsur-unsur seni rupa

pada prinsipnya dalam berkarya seni rupa harus diperhatikan


unsur-unsur antara satu dengan lainnya yang saling berkaitan sehingga
dapat mengghasilkan karya yang lebih bermakna. Hal-hal tersebut adalah:
1. Titik merupakan unsur yang terkecil atau sering disebut noktah.
Sebuah titik bila dikumpukan akan menjadi bentuk lain yang lebih
berarti.
2. Garis adalah dua titik yang dihubungkan menjadi satu. Garing
memiliki dimensi panjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus
yaitu: pendek, panjang, vertical, horizontal, lurus, melengkung,
berombak, dan seterusnya.
3. Bidang merupakan suatu bentuk dengan ukuran luas atau sesuatu yang
oleh garis dalam ilmu pengetahuan, yang dikenal bidang, seperti
lingkaran, segitiga, bujur sangkar, dan jajar genjang.
4. Ruang ialah sesuatu yang memiliki volume.
5. Tekstur ialah kesan rasa yang ditimbulkan permukaan suatu benda
yang dengan meraba akan timbul rasa, sperti halus, kasar, dan
bergelombang.
6. Gelap terang merupakan unsur yang paling menonjol karena akan
menimbulkan kesan ruang atau dimensi sehingga bentuk yang dua
dimensi akan terkesan tiga dimensi.
7. Warna merupakan pantulan cahaya yang ditangkap oleh mata paa
permukaan suatu benda. (Artono, dkk. 2007: 7).

4. Teknik Pointilis

“Teknik Pointilis adalah teknik di mana tersusun atau terbentuk dari titik

kecil, titik-titik yang berbeda dari warna yang diterapkan dalam pola untuk

membentuk sebuah gambar” (Georges Seurat, 1886).

Pengertian titik adalah “sebuah nokta terdiri dari gumpalan sejumlah

molekul atau atom” (wawancara: Benny Subiantoro). Menurut Faisal dan

Mukaddas (2015: 58) menjelaskan bahwa:

Konsep titik menunjukan kedudukan atau posisi dalam ruangan. Ia tidak


memiliki panjang dan lebar, serta kedalaman. Ia menandai atau membatasi
kedua ujung sebuah garis. Tempat tungal pada perpotongan garis, dan
13

pertemuan garis-garis pada sebuah bidang atau sudut sebuah benuk benda
padat (tiga dimensional).

Gambar yang menggunakan teknik pointilis dengan satu warna dan


beberapa warna.

Gambar 2.7: Contoh gambar menggunakan satu warna


Sumber: adisuruh.blogot.com

Gambar 2.8: Contoh gambar menggunakan beberapa warna


Sumber: s-media-cache-ako.pinimg.com

5. Alat dan media dalam menggambar

a. Bidang gambar

Menurut Suhernawan (2010: 22) “bidang gambar atau kertas gambar

merupakan bahan utama untuk menggambar bentuk. Kertas ini terdiri atas

beragam jenis sesuai dengan keperluan dan kepentingan masing-masing”. Namun,

lazimnya menggunakan kertas gambar putih seperti karton putih dengan ukuran
14

A3 atau kertas tipis seperti HVS. Kertas gambar untuk keperluan menggambar

bentuk sebainya bertekstur kasar dan idak licin.

b. Pensil

Menurut Suhernawan (2010: 22) bahwa:

Pensil yang dapat digunakan dalam menggambar adalah pensil yang


memiliki isi yang berupa grafis berwarna hitam. Pensil ini terbagi menjadi
tiga jenis. Pertama, jenis pensil yang bertanda H (Hard) atau pensil kertas
yang biasanya digunakan untuk menggambar teknik bagi para perancang
bangunan (arsitek) atau bisa juga seperi pensil untuk menggambar bentuk.
Mulai dari H, 2H, 3H, 4H, 5H dan seterusnya. Ukuran tersebut berarti
semakin banyak H-nya pensil akan semakin keras. Kedua, jenis pensil
sedang yaitu jenis pensil yang bertanda HB dan F. Ketiga, yaitu jenis
pensil yang bertanda B, 2B, 3B, 4B, 5B, dan seterusnya. Huruf B berasal
dari kata “Bold” atau warnanya hitam atau pekat. Semakin banyak angka
pengikutnya maka semakin lunak. Pensil jenis inilah yang tepat untuk
menggambar bentuk.

c. Pensil warna

Pengunaan pensil warna dapat dilakukan dengan cara mengarsir atau

memblok warna. Tekanan pada penggunaan pensil sangat mempengaruhi

ketajaman warna.

d. Penghapus

Menurut Elfira (2010: 18) “penghapus digunakan jika terjadi adanya

kesalahan dalam membuat gambar, selain menghapus bagian yang salah,

penghapus ternyata bisa digunakan untuk membuat efek tertentu pada gambar

benda”. Biasanya memberi efek cahaya atau memberi bentuk luar pada benda

yang digambar. Gunakanlah penghapus karet lembut agar kertas gambar kertas

gambar tidak rusak saat adaa bagian gambar yang dihapus.


15

6. Kurikulum 2013 pendidikan seni budaya SMP/MTS

a. KI dan KD seni budaya SMP/MTS

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi

sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterapilan.

Adapun untuk mata pelajaran seni budaya, kompetensi dasar yang

dikembangkan terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok kompetensi dasar

pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3 dan kompetensi dasar keterampilan

dalam rangka menjabarkan KI-4. Berikut kompetensi dasar mata pelajaran seni

budaya khusus seni rupa kelas VIII berdasarkan Permendikbud nomor 24 tahun

2016.

Tabel 2.1: KI dan KD seni rupa kelas VIII kurikulum 2013

Kompetensi Inti 3 Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


(Pengetahuan)
3. Memahami dan 4. Mengelolah, menyaji, dan menalar dalam
menerapkan pengetahuan ranah kongkret (menggunakan, mengurai,
(faktual, konseptual, dan merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
prosedural) berdasarkan rasa rana abstrak (menulis, membaca, meghitung,
ingin tahunya tentang ilmu menggambar,dan mengarang) sesuai dengan
pengetahuan, teknologi, seni, yang dipelajari di Sekolah dan sumber lain
budaya terkait fenomena dan yang sama dalam sudut pandang/teori.
kejadian tampak mata
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, 4.1 Menggambar menggunakan model dengan
teknik, dan prosedur berbagai bahan dan teknik berdasarkan
menggambar menggunakan pengamatan
model dengan berbagai bahan
3.2 Memahami prosedur 4.2 Menggambar ilustrasi dengan teknik
16

Kompetensi Inti 3 Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)


(Pengetahuan)
menggambar ilustrasi dengan manual atau digital
teknik manual atau digital
3.3 Memahami prosedur 4.3 Membuat poster dengan berbagai bahan
menggambar poster dengan dan teknik
berbagai teknik
3.4 Memahami prosedur 4.4 menggambar komik dengan berbagai
menggambar komik dengan teknik
berbagai teknik
Sumber: https://www.terpintar.web.id/permendikbut-no-24-tahun-2016-tentang
KI-dan-KD-download-lampiran/

Pembelajaran gambar ilustrasi terdapat pada kelas VIII kompetensi dasar

3.2 yaitu memahami prosedur menggambar ilustrasi dengan teknik manual atau

digital, pada materi ini siswa diharapkan mampu memahami prosedur

pembelajaran menggambar ilustrasi menggunakan teknik manual yaitu teknik

pointilis dan kompetensi dasar 4.2 yaitu mengambar ilustrasi dengan teknik

manual dan digital yaitu siswa diharapkan mampu membuat karya ilustrasi

dengan teknik manual yaitu teknik pointilis.

B. Kerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diurai pada kajian

pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai

acuan konsep berpikir tentang Proses Menggambar Ilustrasi Menggunakan Teknik

Pointilis Kelas VII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas.


17

Skema kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai


berikut:

SMPN 11 Satap Kurikulum Konsep Peserta Didik


Liukang Kalmas Pembelajaran Seni Menggambar Kelas VIII
Budaya Ilustrasi

Teknik Pointilis Hasil Karya


Ilustrasi

Hasil Penelitian

Skema 2.1: Kerangka pikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. JenisdanLokasiPenelitian

1. JenisPenelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yang dimaksud dengan

penelitian deskriktif kualitatif adalah jenis penelitian yang berusaha

mengungkapkan sesuatu atau memberi gambaran secara objektif sesuatu dengan

kenyataan yang sesungguhnya.“Peneliti Kualitatif percaya bahwa kebenaran

adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-

orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka” ( Danim, 2002).

2. LokasiPenelitian

Penelitian ini berlokasi di SMPN 11 Satap Liukang Kalmas, yaitu terletak

di DesaPammas, Kecamatan Kalu-Kalukuang,Kabupaten Pangkep,

ProvinsiSulawesi Selatan. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan atas daerah

tersebut, hal ini dianggap tepatdengan sasaran penelitian sehingga memudahkan

peneliti dalam menggali data dari subjek penelitian. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa proses menggambar ilustrasi mennggunakan teknik pointilis di

SMPN 11 Satap Liukang Kalmas belum pernah dilakukan sebelumnya. Inilah

alasan mengapa peneliti ingin melakukan penelitian di SMPN 11 Satap Liukang

Kalmas.

18
19

B T

B. Lapangan

Keterangan:

: Lokasipenelitian SMPN 11 SatapLiukangKalmas

: RumahWarga

: Masjid

Gambar 3.1: Peta lLokasi pPenelitian


(Sumber: Peneliti)

B. Variabel dan DesainPenelitian

1. Variabel penelitian

Setyosari (2010: 108) menyatakan bahwa:

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam


melakukan penelitian sedangkan direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud
menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua
pengertian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu
meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang
akan diteliti.
20

Variabel penelitian ini adalah sasaran yang akan diteliti untuk menjadi

objek pengamatan dalam penelitian ini yaitu, Proses Menggambar Ilustrasi

Menggunakan Teknik Pointilis pada peserta didik Kelas VIII SMPN 11 Satap

Liukang Kalmas.Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis pada peserta didik

kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas.

b. Bagaimana hasil menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis pada

peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas.

2. Desain penelitian

Desain penelitian menurut Setyosari(2010 : 148) “merupakan rencana atau

struktur yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh

jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian”.


21

Adapun bentuk desain penelitian ini dapat digambarkan dalam skema

sebagai berikut:

Teknik Pengumpulan Data


(observasi, wawancara, tes praktik,
dokumentasi)

Proses Menggambar Hasil Menggambar Ilustrasi


Ilustrasi Menggunakan Menggunakan Teknik Pointilis
Teknik Pointilis pada pada Peserta Didik Kelas VIII
Peserta Didik Kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang
SMPN11 Satap Liukang Kalmas.
Kalmas

PengelolahandanAnalisis Data

Deskripsi Data

Kesimpulan

Skema3.1: Skema desain penelitian

C. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional

variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan. Serta

memudahkan sasaran penelitian hingga tercapainya perolehan data yang valid.

Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis pada Peserta

Didik Kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas. Adapun yang dimaksud

oleh peneliti ialahtahap-tahap menggambar ilustrasi menggunakan teknik


22

pointilis. Dengan tahap awal pembuatan sketsa pada buku gambar hingga

tahap akhir pengarsiran dengan teknik pointilis.

2. Hasil berkarya ilustrasi menggunakan teknik pointilispada Siswa Kelas VIII

SMPN 11 Satap Liukang Kalmas. Yang dimaksud disini adalah hasil

kreativitas peserta didik dalam menggambar ilustrasi menggunakan teknik

pointilis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Rohidi (2011: 182) nenyatakan bahwa:

Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati


sesuatu, seseorang, suatu lingkungan atau situasi secara tajam terperinci,
dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara. Metode observasi
dalam penelitian seni dilaksanakan untuk memperoleh data karya seni
dalam suatu kegiatan dan situasi yang relavan dengan masalah penelitian.

Observasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung

terhadap kegiatan belajar Siswa dengan mengamati sejauh mana menggambar

ilustrasi menggunakan teknik pointilis.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari para informan.Teknik

wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam “Wawancara mendalam

lebih menyerupai percakapan dibandingkan dengan wawancara yang terstruktur

secara formal” (Rohidi, 2011: 208). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian
23

ini pertanyaannya tidak terbatas dan tidak dirumuskan terlebih dahulu, yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah guru senibudaya SMPN 11

LiukangKalmas. Adapunalasandiwawancarainya guru senibudayayaitu, karena

guru adalah orang yang pertama terlibat langsung dengan siswa saat proses belajar

mengajar berlangsung di kelas. Seorang gurulah yang lebih mengetahui kemajuan

atau pun kendala-kendala yang dihadapi oleh para peserta didik pada saat proses

belajar. Sehingga gurulah narasumber yang dirasa paling tepat untuk

diwawancarai pertama kali.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dapat pula dikatakan sebagaipemberian atau pengumpulan

bukti-bukti dan keterangan seperti gambar-gambar dan sebagainya. Teknik ini

dilakukan untuk memperkuat data-data sebelumnya.Teknik ini digunakan untuk

memperoleh data dan dokumen atau catatan dengan menggunakan kamera foto

untuk pengambilan gambar yang dapat dilakukan sewaktu pembuatan desain yang

sedang berlangsung.

4. Tes praktik

Tes praktik yakni tes dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data

tentang proses praktik peserta didik dalam berkarya seni Ilustrasi menggunakan

teknik pointilis. Dengan tes, kemampuan peserta didik dapat diukur. Tespraktik

dilakukan dengan mengamati kegiatan Siswa dalam berkarya. Menyediakan alat

dan bahan yang akan digunakan berupa kertas dan drawing pent.
24

E. Teknik Analisis Data

Adapun langkah dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dilakukan dalam

mencari suatu data yang akurat dengan tujuan data yang diperoleh relevan dengan

data yang diinginkan.

2. Reduksi data

Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengelompokkan dan

mengklasifikasikan data. Data yang terkumpul selama penelitian diseleksi dan

diidentifikasikan untuk kemudian dikelompokkan sesuai permasalahannya, selain

itu seleksi dilakukan untuk menentukan data yang dibutuhkan dan data yang tidak

dibutuhkan.

3. Sajian data

Merupakan kegiatan setelah melakukan reduksi data yang kemudian

menyajikan data tersebut. Kalimat-kalimat yang panjang dalam catatan lapangan

perlu disajikan dalam suatu sajian yang baik dan jelas sistematisnya.

4. Menarik kesimpulan
25

Langkah ini merupakan bagian dari hasil pengumpulan data yang

diperoleh dan merupakan inti dari hasil deskripsi dari uraian yang ditampilkan,

sehingga dapat menarik kesimpulan atas data yang diperoleh selama kegiatan.

Model analisis yang dilakukan adalah analisis interaktif. Artinya tiga

komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data, penarikan simpulan atau

verifikasi (Miles dan Huberman dalam Rohendi, 2011: 233). Model interaktif

dalam analisis data menurut Miles dan Huberman dalam bukunya Rohidi (2011:

233) sebagai berikut:

Pengumpulan

Data Penyajian

Data

Reduksi

Data
Kesimpulan:
penarikan data

Bagan 3.1: Interaksi komponen dalam analisis data (Interactive Model)


(Miles dan Huberman dalam Rohendi, 2011 : 233)
26

F. InstrumenPenilaian
Kriteria penilaian terhadap gambarilustrasi menggunakanteknikpointilis

dinilai dengan indikator sebagai berikut:

Tabel 3.1: Instrumen Penilaian

(Sumber: Margonodan Aziz: 88 dan 143)

Hasil Penilaian
No Indikator
Sangat
. Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang
kurang
1.
Ketepatan Tema
2.
Sketsa
3.
Kerapian
27

Tabel 3.2: Kriteria Penilaian

Kriteria Indikator
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Pencapaian Kompetensi

90-100 Sangat baik 4

80-89 Baik 3

70-79 Cukup 2

50-69 Kurang 1

30-49 Sangat kurang 0

(Sumber: Margonodan Aziz: 88 dan 143)


28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka data yang telah

diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk deskritif kualitatif, yang bertujuan

untuk mendiskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan

sifat populasi atau daerah atau bidang-bidang tertentu, sesuai dengan indikator

dalam fokus penelitian. Adapun hasil analisis masing-masing data tersebut

sebagai berikut:

1. Proses Menggambar Ilustrasi Menggunakan Teknik Pointilis Kelas VIII


SMPN 11 Satap Liukang Kalmas

Proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilismerupakan

kegiatan yang dilakukan oleh para peserta didik di kelas VIII SMPN11 Satap

Liukang Kalmasdalam mewujudkan ide atau gagasan melalui bahan yang telah

disediakan sehingga menghasilkan suatu bentuk dan hasil karya seni yang

unik.Adapun tahapan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan konsep penciptaan berdasarkan materi pembelajaran

Pada tahap ini sebelum siswa menggambar lustrasi terlebih dahulu guru

memberikan materi tentang menggambar dengan teknikpointilis dan

memperagakan didepan kelas mulai dari pengenalan alat dan bahan, cara

membuat sketsa, kemudian mengarsir gambar dengan teknik pointilis.

28
29

b. Menyediakan alat dan bahan

Menyediakan alat dan bahan merupakan tahap awal yang harus dilakukan

dalam menggambar ilustrasi menggunakan teknik poinilis.Alat dan bahan yang

harus disiapkan diantaranya pensil, penghapus, pulpen, dan buku gambar.

Gambar 4.1: Pensil


(Dokumentasi Foto: Kasmati, 2020)

Pensil merupakan alat yang digunakan baik itu untuk menulis maupun

menggambar. Pensil adalah alat yang bagus digunakan bagi pemula ketika ingin

membuat desain sebuah gambar atau sketsa dibanding dengan pulpen, spidol,

drawing pen dan sejenisnya, karena sifatnya yang mudah dihapus ketika ada

goresan yang salah. Adapun jenis pensil yang digunakan peserta didik kelas VIII

SMPN11 Satap Liukang Kalmas untuk membuat sketsa adalah pensil 2B.

Gambar 4.2: Buku gambar


29
30

(Dokumentasi Foto: Kasmati, September 2020)

Buku gambar digunakan sebagai media dalam membuat gambar.Buku

gambaryang digunakan peserta didik kelas VIII SMPN 11 SatapLiukang Kalmas

dalam menggambar adalah buku gambar ukuran A4.

Gambar 4.3: Penghapus


(Dokumentasi Foto: Kasmati, September 2020)

Penghapus berfungsi untuk menghapus desain atau sketsa yang salah

selama proses penggambaran berlangsung.

Gambar 4.4: Pulpen


(Dokumentasi Foto: Kasmati, September2020)

Sedangkan dalam proses pengarsiran objeknya, baik umbuhan maupun

hewan peserta didik kelas VIII SMPN 11 SatapLiukang Kalmas menggunakan

pulpen.

c. Mengambar sketsa objek pada buku gambar

30
31

Setelah alat dan bahan disiapkan, selanjutnya membuat sketsa pada buku

gambar.Sketsa yang dibuat sesuai dengan objek yang mereka pilih.Ada yang

menggunakan objek tumbuhan (flora) dan ada juga yang menggunakan objek

hewan (fauna).

d. Melakukan proses pengarsiran dengan teknik pointilis

Setelah sketsa tersebut selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah

dengan memberikan arsiran pada gambar tersebut dengan menggunakan teknik

pointilis

Gambar 4.5: Mengarsir dengan teknik pointilis


(Dokumentasi Foto: Kasmiati,September 2020)

2. Kualitas hasil karya menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis


pada siswa kelas VIIISMPN11 SatapLiukang Kalmas

Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil yang diperoleh selama

penelitian berlangsung, yaitu tentang hasil proses menggambar ilustrasi

menggunakan teknik pointilis pada peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap

Liukang Kalmas dengan KKM pada mata pelajaran seni budaya yaitu 65. Dengan

31
32

teknik pengumpulan data yang berupa tes praktik menggambar ilustrasi dengan

teknik pointilis.

Adapun indikator pencapaian kompetensi yang digunakan untuk menilai

hasil karya siswa terdiri atas gagasan atau bentuk, kreativitas dan nilai

Penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1: Penilaian Oleh Ibu Andi Aminah Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
Mengenai Peraktik Menggambar Ilustrasi Menggunakan Teknik
Pointilis pada Siswa Kelas VIII SMPN 11 SatapLiukang Kalmas

Indikator Penilaian
No. Nama Siswa Jumlah Rata- Kategori
Bentuk Krestivitas nilai
Nilai rata

1. Alda Depika

89 86 86 261 87 Baik

2. Akik Zaman
Riansyah
82 85 80 248 82,6 Baik

3. As’ad Karimadani

86 80 85 251 83,6 Baik


8

4. Bunga Dia

78 78 79 235 78,3 Cukup

78

32
33

5 Dian Putri

87 89 84 260 86,6 baik

6. Fadila

81 80 79 240 80 Baik

7. Firdaus Diry

78 79 79 236 78,6 Cukup

8. Habiburrahman

75 76 76 227 75,6 Cukup

9. Inzan Kamil

87 86 87 260 86,6 Baik

10. Irzam Irzandi

79 76 79 234 78 Cukup

11. Laly Saikani

80 88 86 254 84,6 Baik

33
34

12. Melda Cahyati

80 80 80 240 80 Baik
80

13. Mohhammad
Ibrahim

80 79 78 237 79 Cukup

14. Muhammad Afdal

75 75 78 228 76 Cukup

15. Nurul Salfa

81 80 81 242 80,6 Baik

16. Randan Zulkarnain

73 70 73 216 72 Cukup

17. Raodatul Jannah

34
35

73 72 73 218 72,6 Cukup

18. Ridayanti

78 75 73 226 75,3 Cukup


78

19. Rismayanti

87 75 77 239 79,6 Cukup

20. Sarmiani

81 81 80 242 80,6 Baik

21. Sri Wahyuni Surya


Ningsi

72 73 73 218 72,6 Cukup

22. Sulastri

72 75 75 222 74 Cukup

35
36

23.
Silfadli

70 70 73 213 71 Cukup

Jumlah
828 1808 1814 5447
Rata-rata keseluruhan 79,47 78,60 78,86 78,97

Tabel 4.2: Indikator Penilaian

Hasil Penelitian
No. Indikator
Penilaian Sangat
Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
baik
1. Bentuk - 13 11 - -

2. Kreativitas - 9 13 - -

3. Nilai - 9 14 - -

Adapun kategori penilaian dalam belajar menggambar ilustrasi


menggunakan teknik pointilis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3: Kategori Nilai Dalam Pembelajaran Menggambar Ilustrasi
Menggunakan Teknik Pointilis

No Nilai Kategori
1 90-100 Sangat Baik
2 80-89 Baik
3 70-79 Cukup

36
37

4 50-69 Kurang
5 30-49 Sangat Kurang

Berdasarkan klasifikasi nilai di atas maka dapat dideskripsikan bahwa

siswa yang mendapat nilai 90-100 dikategorikan sangat baik, nilai 80-90

dikategorikan baik, nilai 70-79 dikategorikan cukup, nilai 50-69 dikategorikan

kurang, dan yang mendapat nilai 30-49 dikategorikan sangat kurang.

Dalam praktik menggambar ilustrasi dengan pointilis menggunakan media

buku gambartentu saja mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam

membuat sebuah gambar. Keberhasilan suatu pembelajaran pendidikan seni

budaya menggambar ilustrasi pada suatu Sekolah tidak akan diketahui tanpa

adanya suatu sistem penilaiandalam proses belajar mengajar. Adapun hasil

penilaian nilai hasil belajar pendidikan seni budaya menggambar ilustrasi di kelas

VIII SMPN 11Satap Liukang Kalmas yaitu tes praktik dan penugasan.

B. Pembahasan

1. Proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis pada siswa


kelas VIII SMPN11 Satap Liukang Kalmas

Pada penyajian hasil penelitian di atas, peneliti telah mengungkapkan

analisis dan penelitian yang prinsipnya mencakup dua persoalan pokok, yaitu:

Proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis,danhasil karya dan

penilaian hasil belajar seni budaya (menggambar ilustrasi menggunakan teknik

pointilis).

37
38

Sehubungan dengan teori menggambar yang dikemukakan oleh Sumanto,

peserta didik kelas VIII SMPN11Satap Liukang Kalmas menggambar ilustrasi

menggunakan teknik pointilissesuai dengan ekspresi pribadi yang lahir dalam diri

masing-masingsiswa.

Seperti yang telah dijelaskan oleh Pamadhi, bahwa mengambar adalah

membuat gambar denan media alat tulis seperti pensil, spidol, atau alat lukis

lainnya sehingga menimbulkan gambar.Maka seperti ilulah siswa kelas VIII

SMPN11 SatapLiukang Kalmasmenggambar ilustrasi dengan teknik pointilis

menggunakan pensil untuk membuat sketsa gambar dan menggunakan pulpen

sebagai alat untuk memberikan kesan arsiran pada objek yang digambar.

Adapun tahap atau langkah-langkah dalam proses menggambar ilustrasi

dengan teknik pointilis pada peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang

Kalmasyaitu sebagai berikut:

1. Menentukan konsep terlebih dahulu sebelum berkarya. Seperti objek

apa nantinya yang akan digunakan ketika menggambar.

2. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis seperti: pensil,

penghapus, buku gambar, dan pulpen.

3. Menggambar desain objek di atas media buku gambar dengan

menggunakan pensil.

4. Melakukan proses pengarsiran dengan teknik pontilis menggunakan

pulpen pada desain gambar yang telah disket sebelumnya.

38
39

Adapun media untuk menggambar ilustrasi yang digunakan peserta didik

kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas adalah menggunakan buku

gambar.Dalam proses menggambar ilustrasi siswa kelas VIII SMPN 11 Satap

Liukang Kalmas menggunakan teknik pointilis. Dimana siswa menggunakan

pulpen sebagai alat untuk memberikan arsiran.

Terlihat pada pelaksanaan proses menggambar ilustrasi menggunakan

teknik pointilis, siswa sudah mulai antusias dan termotivasi mengikuti kegiatan

pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas VIII

SMPN 11 Satap Liukang Kalmas dalam menggambar pada mata pelajaran seni

budaya khususnya seni rupa secara keseluruhan dikategorikan cukup. Tercermin

padaperolehan nilai atau skor yang dicapai. Dari hasil tes tersebut dapat

ditemukan beberapa kesulitan siswa dalam membuat gambar atau dalam

mendesain serta pada proses pengarsiran, mereka mengalami kesulitan dalam

menentukan pencahayaannya, sehingga berpengaruh terhadap hasil akhir

karya.namun secara garis besar siswa sudah lumayan bagus dalam proses

pengerjaannya.

2. Kualitas hasil karya menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis


pada siswa kelas VIII SMPN 11 SatapLikang Kalmas
Beberapa aspek yang harus dipenuhi yaitu bentuk, kreativitas dan nilai

pada peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Likang Kalmas.

Menurut Sumardjo (2000: 115) bahwa :

a. Bentuk

39
40

Sebuah benda seni harus memiliki wujud agar dapat diterima secara

indrawi (dilihat, didengar, atau didengar dan dilihat) oleh orang lain. Benda

seni itu suatu wujud fisik. Tetapi, wujud fisik itu sendiri tidak serta merta

menjadi karya seni. Berseni dan tidaknya suatu wujud fisik ditentukan oleh

nilai yang ada di dalamnya…Nilai itupun selalu bersifat subjektif. Tidak

ada nilai tanpa subjek. Benda, objek, atau kenyataan itu sendiri seolah

bebas nilai. Benda seni hanyalah suatu objek yang kepadanya dapat

diberikan nilai-nilai oleh subjek penerima seni….Nilai bentuk inilah yang

pertama-tama tertangkap oleh penerima atau penikmat seni. Nilai bentuk

tersebut terdiri atas nilai bahan seni atau juga disebut ‘medium’suatu

bentuk seni.

b. Kreativitas

Menurut Ashari (2016: 24-25)

Prinsip dasar kreativitas sama dengan inovasi, yaitu memberi nilai tambah

pada benda-benda, cara kerja, cara hidup, dan sebagainya, agar senantiasa

muncul produk baru yang lebih baik dari produk yang sudah ada

sebelumnya yang membedakan secara fundamental adalah kreativitas

dipandang sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah, artinya

kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan untuk mengembangakan

ide-ide baru dan cara baru dalam pemecahan masalah serta menemukan

peluang, sedang inovasi merupaka kemampuan untuk menerapkan

kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang,

atau disebut sebagai kemampuan melakukan tindakan... kreativitas disini


40
41

sangant erat kaitannya dengan gaya perseorangan, karena proses

penciptaan karya seni merupakan kesatuan integral dari berbagai faktor,

elemen, serta unsur terkait seperti faktor internal dan eksternal.

Kreativitas merupakan kemampuan berfikir kemampuan

melahirkan ide ide baru atau cara baru dalam pemecahan masalah serta

menemukan peluang. Seperti halnya dalam karya seni yang diciptakan,

nilai kreativitasnya dapat dilihat dari ide,tema, atau gagasan yang tertuang

dalam karya tersebut dimana karya yang kreatif adalah karya yang

memiliki tema yang unik berbeda dari yang lain merupakan karya baru

yang lebih baik dari karya sebelumnya.

Menurut Sumarjo (2000: 83) :

Sebuah karya seni kreatif adalah karya yang tidak dibatasi oleh aturan-

aturan atau konvensi yang telah ada sebelumnya. Keaslian atau orisinalitas

menjadi nilai utama dalam seni. Sebuah karya kreatif adalah karya yang

memiliki kaualitas individual dan berbeda dari sebuah temuan yang

orisinal.

c. Nilai

Menurut Sumardjo (2000:135) “ Nilai adalah sesuatu yang

bersifat subjektif, tergantung pada manusia yang menilainya” Nilai estetik

bersifat subyektif beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur-unsur

fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera

penikmatnya atau orang yang melihatnya. “Suatu benda dikatakan


41
42

memiliki nilai jika benda itu berguna dan berkualitas (baik, benar, adil,

indah, dsb). Nilai atau kualitas itu harus tertentu, yang dapat menyebabkan

orang mengakuinya.” (Sumardjo, 2000: 139).

• Nilai keindahan

“Menurut kamus, indah adalah suatu kualitas yang membuat

senang penginderaan dan kegembiraan batin. Sesuatu yang indah dapat

memberikan perasaan senang inderawi dan kegembiraan jiwa.” (Sumardjo

2000: 155). Indah dapat menggugah perasaan dan memberikan kepuasan

batin seperti halnya pemandangan alam maupun karya seni.

Dalam karya seni memiliki dua nilai keindahan yaitu intrinsik dan

ektstrinsik. Nilai intrinsik karya seni berarti nilai yang ada di dalam karya

seni, merupakan pembentukan fisik dari suatu karya seni yang dapat

ditangkap oleh indera mata maupun telinga. Sedangkan ekstrinsik

merupakan nilai yang ada di luar karya seni sehingga yang dimaksud

adalah kualitas yang di luar dari suatu perwujudan fisik, nilai ini berupa

makna, pesan, yang terkandung dalam karya seni diluar dari bentuk

fisiknya.

Sumardjo (2000: 140) menyatakan bahwa :

Nilai-nilai dasar dalam seni apapun dapat disimak sebagai berikut

ini. Nilai pertama dalam seni adalah nilai penampilan (appearance) atau

nilai wujud yang melahirkan benda seni. Nilai ini terdiri dari nilai bentuk

42
43

dan nilai struktur. Nilai kedua adalah nilai isi (content) yang dapat terdiri

atas nilai pengetahuan (kognisi), nilai rasa, intuisi atau bawah sadar

manusia, nilai gagasan, dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang

dapat terdiri nilai moral, nilai sosial, nilai religi dsb. Nilai ketiga adalah

pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukkan adanya nilai bakat

pribadi seseorang, nilai keterampilan, dan nilai medium yang dipakainya.

• Komposisi dan Proporsi

penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni agar membentuk

sebuah karya seni yang baik dipengaruhi oleh komposisi dan proporsi

sebuah karya.

Menurut Ajim (2016) bahwa :

Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut

keseimbangan,kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni

rupa.

Keseimbangan (balance) adalah kesan yang dapat memberikan rasa

mapan (tidak berat di salah satu sisi) sehingga tidak ada ketimpangan

dalam penempatan unsur-unsur rupa (garis,bentuk,warna, dll). Kesatuan

(unity) adalah hubungan keterkaitan antara unsur-unsur rupa yang

mengarah pada pusat perhatian. Unsur-unsur gambar yang baik akan

menyatu-padu, tidak terkesan terpencar atau berantakan. Irama (rhythm)

adalah uraian kesan gerak yang ditimbulkan oleh unsur-unsur yang

dipadukan secar berdampingan dan keseluruhan. Keselarasan (harmony)

43
44

adalah kesan kesesuaian antara unsur yang satu dengan unsur yang lain

dalam satu kesatuan susunan.

Proporsi adalah kesan kesebandingan yang ideal (pantas, sesuai,

dan benar) antara unsur yang satu dengan unsur lainnya dalam satu

kesatuan unsur rupa. Penggambaran bentuk objek yang tidak proporsi akan

terlihat janggal. Misalnya, gambar tangan manusia yang ukurannya lebih

panjang dari ukuran kakinya.

Dapat disimpulkan bahwa komposisi merupakan kesesuaian,

keseimbangan susunan atau tata letak objek. Sedangkan proporsi adalah

kesebandingan yang ideal pada objek antara unsur yang satu dengan unsur

lainnya sehingga tercipta satu kesatuan karya.

• Warna

Ashari (2016: 49-50) menyatakan bahwa :

Adanya gelombang cahaya dengan frekuensi yang dapat mempengaruhi

penglihatan kita disebut warna…warna yang dapat kita lihat terbagi atas :

1. Warna primer: atau disebut warna tulen yaitu warna yang tidak bisa

dibuat dengan memakai warna yang lain sebagai bahannya. Warna primer

ini adalah: merah, kuning, dan biru.

2. Warna sekunder: warna tahap kedua, yaitu warna yang dapat dibuat

dengan campuran antara dua warna primer: merah bersama kuning

menghasilkan orange, kuning bersama biru hasilnya hijau, biru bersama

merah hasilnya ungu.

44
45

3. Warna tersier: adalah warna tahap ketiga, dibuat dengan warna sekunder

dicampur dengan warna primer yang bukan komplemen dari warna

itu.Merah dengan orange hasilnya orange kemerahan, biru dengan hijau

hasilnya hijau kebiruan, biru dengan ungu hasilnya ungu kebiruan.

Warna adalah salah satu elemen atau medium seni rupa, merupakan unsur

susunan yang sangat penting, baik untuk seni rupa murni maupun terapan.

Hubungan warna dengan kehidupan manusia demikian eratnya, sehingga

warna memiliki peran sangat penting, yaitu: (1) warna sebagai warna, (2)

warna sebagai representasi alam, (3) warna sebagai tanda/lambang/simbol.

Berdasarkan kriteria penilaian tersebut dapat diuraikan pencapaian

kompetensi kualitas selama proses menggambar ilustrasi menggunakan

teknik pointilis peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Likang Kalmas

yaitu sebagai berikut:

1. bentuk

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi pada aspek bentuk,

siswa memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, dimana siswa yang

memiliki tingkatan nilai yang sangat baik dipengaruhi oleh cara berfikir

yang baik. Berdasarkan tabel indikator penilaian di atas, maka peserta

didik yang mendapat kategori baik dilihat dari bentuk karyanya berjumlah

13 orang dengan nilai kualitatifnya (70-79). Maka dapat disimpulkan

bahwa nilai rata-rata dari hasil karya menggambar ilustrasi dengan teknik

pointilis pada peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Likang Kalmas

berdasarkan indikator penilaian dari aspek bentuk yaitu (79-47).


45
46

2. kreativitas

Selama proses berkaya berlangsung siswa begitu antusias. Hal ini

sebagian besar mempengaruhi kreativitas menggambar siswa, sebab hasil

dari desain atau sketsa siswa rata-rata sudah mendekati bentuk asli

objeknya.

Dilihat dari tabel indikator penilaian,maka siswa yang mendapat

kategori baik dilihat dari sketsa yang dibuat berjumlah 9 orang dengan

nilai kualitatifnya (80-89) dan 13 lainnya berada pada kategori cukup

dengan nilai kualitatifnya (70-79). Jadi indikator penilaian dari sketsa

yaitu (78,60) berada pada kategori cukup.

3. Nilai

Pada hasil karya menggambar ilustrasi menggunakan teknik

pointilis pada siswa kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas

berdasarkan pada aspek nilai karya banyak dari siswa yang dalam proses

pengerjaannya tidak begitu rapi. Hal ini dapat dilihat dari komposisi dan

proporsi bentuk dari objek yang digambar. Ada sebagian dari siswa yang

menggambar tidak menempatkan objek gambarnya berada di tengah-

tengah buku gambar. Sehingga hasil yang didapatkan masuk kategori baik

untuk 9 peserta didik dengan nilai kualitatifnya (80-89) dan nilai kualitatif

(70-79) untuk 14 siswa.Maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari

hasil karya menggambar ilustrasi dengan teknik pointilispada peserta didik

kelas VIII SMPN 11 Satap Likang Kalmas berdasarkan indikator penilaian

dari aspek kerapian yaitu (78,86) berada pada kategori cukup.


46
47

Maka hasil karya menggambar ilustrasi menggunakan teknik

pointilis peserta didik kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas dilihat

dari segi gagasan/ide, sketsa, dan kerapian diperoleh rata-rata nilai 78,97

berada pada kategori cukup.

47
48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “Proses

menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis peserta didik kelas VIII

SMP 11 Satap Liukang Kalmas”, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Seperti yang telah dikemukakan pada penyajian hasil penelitian bahwa

proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis terdiri dari

beberapa tahapan yaitu: menentukan konsep sebelum berkarya,

menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, menggambar sketsa objek

pada buku gambar, terakhir mengarsir gambar dengan teknik pointilis.

Pada tahap pengerjaannya membutuhkan ketelitian dan kesabaran.

2. Hasilkarya siswa dari proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik

pointilis dapat dinyatakan cukup dengan rata-rata nilai 78,97. Ini dapat

dilihat dari hasil karya yang mereka ciptakan dengan indikator penilaian

yang ditetapkan. Dimana hasil karya peserta didik secara keseluruhan

dapat mencapai nilai rata-rata standar.

B. Saran

Setelah mengurai tentang proses menggambar ilustrasi menggunakan

teknik pointilis peserta didik kelas VIII SMP 11 Satap Liukang Kalmas. Maka

penulis menyarankan beberapa hal:


48
49

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan ide dan

mengembangkan kreativitas, hendaknya guru lebih memberikan

penjelasan tentang kreativitas sehingga ide siswa manpu berkembang

dengan baik.

2. Sebaiknya pendidik, mampu melakukan dan memberikan metode

pengajaran yang baik sehingga mampu membangkitkan minat belajar

siswa. Serta memberikan arahan untuk membuat gambar ilustrasi dengan

teknik pointilis yang sederhana tetapi menarik untuk dijadikan apresiasi

dari segi pewarnaan.

3. Kepada Kepala Sekolah, tenaga pengajar dan pihak-pihak yang terkait di

lingkungan SMPN11 Satap Liukang Kalmas. Dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan dalam bidang kesenian maka sangat perlu diperhatikan

sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran.

49
50

DAFTAR PUTAKA

Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Danim, 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung. Pustaka Setia.

Gumelar, M.S. 2015. Elemen dan Prinsip Menggambar : An1mage.

Maharsi & Indria. 2016. Ilustrasi Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Margono, T. dan Aziz, A. 2010.Seni Rupa Untuk SMP-MTS Kelas VII, VIII dan
IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Mukmin, dkk. 2014. Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang,
Kemdikbud.

Pamadhi, H. 2007. Estetika Untuk Anak Usia Dini.Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta.

Rohidi. T. R. 2011. Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung. STISI


Press.

Rohidi, T. R. 2011. Metode Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara


Semarang.

Salam. 1994. Seni Ilustrasi: Sebuah Tinjauan Historis. Artikel pada Jurnal Seni
IV/02-April 1994, ISSN 0853-4551, terbitan BP Institut Seni
Indonesia, Yogyakarta.

Setyosari, 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta.

Sugiono, 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhernawan, R. dan Nugraha, R. A. 2010. Seni Budaya VII, VIII, IX. Jakarta: PT.
Heksa Prima Abadi.

Sumanto.2005.Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi.

Suwardi, E. 2011. MetodologiPenelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

50
51

Witabora, J. 2012. Peran dan Perkembangan Ilustrasi. Humaniora.Vol.3 No.2.

Witjaksono, M.D. 2017. Penggunaan Media Gambar Ilustrasi Dalam


Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya Dan Keterampilan Peserta
Didik Kelas III MIN 7Bandar Lampung. Skripsi tidak diterbitkan.
Lampung : Institut Agama Islam Negeri RadenIntan Lampung, (Online),
(http://repository.radenintan.ac.id/463/ (diakses 14 Januari 2020)

Qauliyah, A. 2015. Teknik Gambar Ilustrasi. (Online),


(https://www.astalog.com/7368/teknik-gambar-ilustrasi.htm di akses 14
januari 2020)

51
52

52
53

Lampiran 1

FORMAT OBSERVASI

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap objek. Pada penelitian ini objek yang akan diamati adalah proses

menggambar ilustrasi menggunakan teknik pointilis pada siswa kelas VIII SMPN

11 Satap Liukang Kalmas. Adapun hal – hal yang diamati terdiri atas:

No. Observasi Deskripsi Data


1. Alat dan bahan apa yang digunakan Alat yang digunakan dalam proses
dalam proses menggambar ilustrasi menggambar menggambar ilustrasi
menggunakan teknik pointilis pada menggunakan teknik pointilis
siswa kelas VIII SMPN 11 Satap adalah pensil, penghapus, pulpen.
Liukang Kalmas. Sedangkan bahan dalam
menggambar ilustrasi
menggunakan teknik pointilis
adalah buku gambar.
2. Proses menggambar ilustrasi Proses menggambar ilustrasi
menggunakan teknik pointilis pada menggunakan teknik pointilis
siswa kelas VIII SMPN 11 Satap adalah memikirkan konsep sebelum
Liukang Kalmas. menggambar ilustrasi, kemudian
sediakan alat dan bahan, lalu
gambar desain objek iustrasi di atas
kertas gambar ukuran A4 dengan

53
54

menggunakan pensil 2B. Setelah


desain tersebut terbentuk pada
permukaan kertas gambar, lanjut
dengan memberikan arsiran pada
sketsa yang sudah digambar tadi
yaitu dengan menggunakan pulpen
dengan teknik pointilis.

54
55

Lampiran 2

FORMAT WAWANCARA

Wawancara yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dalam

penelitian yang berjudul “proses menggambar ilustrasi menggunakan teknik

pointilis siswa kelas VIII SMPN 11 Satp Liukang Kalmas”. Wawancara dilakukan

oleh peneliti pada guru dan siswa kelas VIII.

Adapun proses pertanyaan dalam format wawancara yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

Untuk Siswa

1. Bagaimana pendapat kamu tentang proses menggambar ilustrasi menggunakan

teknik pointilis?

2. Apa saja Alat dan bahan untuk menggamba ilustrasi menggunakan teknik

pointilis?

3. Kesulitan seperti apa yang dihadapi ketika menggambar ilustrasi

menggunakan teknik pointilis?

55
56

Untuk Guru

1. Model pembelajaran apa yang ibu gunakan pada pembelajaran menggambar

ilustrasi?

2. Kendala apa sajakah yang dihadapi siswa dalam proses menggambar ilustrasi
menggunakan teknik pointilis?

Daftar Kehadiran Siswa Kelas VIII SMPN 11 Satap Liukang Kalmas

Tahun Ajaran 2020

No NamaSiswa I II III P/L ket


1 Akik zaman riansyah ✓ ✓ ✓ L
2 Alda depika ✓ ✓ ✓ P
3 As’ad karimadani ✓ ✓ ✓ L
4 Bunga dia ✓ ✓ ✓ P
5 Dian putri ✓ ✓ ✓ P
6 Fadlia ✓ ✓ ✓ P
7 Firdaus diry ✓ ✓ ✓ L
8 Habiburrahman ✓ ✓ ✓ L
9 Inzan kamil ✓ ✓ ✓ L
10 Irzam irzandi ✓ ✓ ✓ L
11 Laily saikani ✓ ✓ ✓ P
12 Melda cahyati ✓ ✓ ✓ P
13 Mohhammad Ibrahim ✓ ✓ ✓ L
14 Muhammad afdal ✓ ✓ ✓ L
15 Nurul salfa ✓ ✓ ✓ P
16 Randan zulkarnain ✓ ✓ ✓ L
17 Raodatul jannah ✓ ✓ ✓ P
18 Ridayanti ✓ ✓ ✓ P
19 rismayanti ✓ ✓ ✓ P
20 sarmiani ✓ ✓ ✓ P
21 Sri wahyuni surya ningsi ✓ ✓ ✓ P
22 Sulastri ✓ ✓ ✓ P

56
57

23 Silfadli ✓ ✓ ✓ L

Lampiran 3

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1: Proses menggambar ilustrasi menggunakan tekni pointilis


(Dokumen Foto: Kamiati, September 2020)

57
58

Gambar 2: Pemberiaan arsiran dengan teknik pointilis


(Dokumen Foto: Kasmiati, September 2020)

Gambar 3: Proses menggambar ilustrasi menggunakan tekni pointilis


(Dokumen Foto: Kasmiati, September 2020)

58
59

Gambar 4: Pemberiaan arsiran dengan teknik pointilis


(Dokumen Foto: Kasmiati, September 2020)

Gambar 5: Hasil gambar ilustrasi dengan teknik pointilis


(Dokumen Foto: Kasmiati, September 2020)

59
60

Gambar 6: Hasil gambar ilustrasi dengan teknik pointilis


(Dokumen Foto: Kasmiati, September 2020)

60
61

61
62

62
63

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Kasmiati, lahir di Sabah tanggal 2 Oktober 1997, anak

bungsu dari dua bersaudara, dari pasangan Ayahanda Firman

dan Ibunda Nur Sia. Menumpuh Sekolah Dasar SDN 185

Lembang Kecamatan Lembanga Kabupaten Pinrang dan

lulus pada tahun 2009.

Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP 2 Lembang

Kecamatam Lembang Kabupaten Pinrang, lulus pada tahun 2012. Melanjutkan

Sekolah Menengah Atas di SMAN 8 Pinrang dan lulus pada tahun 2015.

Kemudian pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar mengambil Program Studi Pendidikan Seni Rupa.

63

Anda mungkin juga menyukai