Anda di halaman 1dari 25

BIMBINGAN

UKMPPD
DIVISI NEONATALOGI

1. Seorang bayi laki-laki lahir dari ibu P2A0 secara spontan dengan BBL3200
gram dan PB 49 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis,
bergerak aktif, ada batuk, frekuensi denyut jantung 144 x/menit, ektremitas
kebiruan. Berapakah nilai APGAR pada bayi ini?

a. 7
b. 10
c. 8
d. 9
e. 6
1. Seorang bayi laki-laki lahir dari ibu P2A0 secara spontan dengan BBL
3200 gram dan PB 49 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis,
bergerak aktif, ada batuk, frekuensi denyut jantung 144 x/menit, ektremitas kebiruan. Berapakah nilai APGAR
pada bayi ini?

a. 7
b. 10
c. 8
d. 9
e. 6
2. By. Ny. Lia, lahir 2 jam yang lalu, tampak merintih dan kebiruan. Bayi dilahirkan secara
Sectio Caesarea pada usia kehamilan 28 minggu dengan indikasi gawat janin. Bayi jenis
kelamin perempuan dengan berat badan lahir 1.250 gram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
HR 160x/menit, RR 76x/menit, suhu 37,0OC, retraksi subcostal (+). Pada hasil pemeriksaan
radiologi tampak gambaran infiltrat retikulogranular. Diagnosis yang paling mungkin pada
pasien ini adalah…..

a. Transient tachypnea of newborn


b. Hyaline membrane disease
c. Pneumonia neonatus
d. Sepsis neonatorum
e. Meconium aspiration syndrome

2. By. Ny. Lia, lahir 2 jam yang lalu, tampak merintih dan kebiruan. Bayi dilahirkan secara Sectio Caesarea pada
usia kehamilan 28 minggu dengan indikasi gawat janin. Bayi jenis kelamin perempuan dengan berat badan lahir
1.250 gram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 160x/menit, RR 76x/menit, suhu 37,0OC, retraksi subcostal
(+). Pada hasil pemeriksaan radiologi tampak gambaran infiltrat retikulogranular. Diagnosis yang paling
mungkin pada pasien ini adalah…..
a. Transient tachypnea of newborn
b. Hyaline membrane disease
c. Pneumonia neonatus
d. Sepsis neonatorum
e. Meconium aspiration syndrome
3. Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia kehamilan 41 minggu di RS. Bayi lahir tidak
menangis spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal oleh dokter.
Kemudian dievaluasi, bayi belum bernapas spontan, tampak sianosis, dan HR 96x/menit.
Dokter memutuskan untuk melakukan VTP selama 30 detik, kemudian HR turun menjadi
52x/menit. Apakah tindakan selanjutkan yang akan dilakukan?

a. Melakukan koreksi VTP


b. Melakukan kompresi dada
c. Melakukan VTP + kompresi
d. Memberikan epinefrin
e. Melakukan intubasi endoktrakea

3. Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia kehamilan 41 minggu di RS. Bayi lahir tidak menangis spontan
dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal oleh dokter. Kemudian dievaluasi, bayi belum bernapas
spontan, tampak sianosis, dan HR 96x/menit. Dokter memutuskan untuk melakukan VTP selama 30 detik,
kemudian HR turun menjadi 52x/menit. Apakah tindakan selanjutkan yang akan dilakukan?

a. Melakukan koreksi VTP


b. Melakukan kompresi dada
c. Melakukan VTP + kompresi
d. Memberikan epinefrin
e. Melakukan intubasi endoktrakea
PEMBAHASAN
4. By. Ny. Tati, lahir 1 hari yang lalu, tampak kuning seluruh badan sejak lahir. Riwayat
demam disangkal. BAB warna colat dan urin berwarna kuning jernih. Riwayat lahir normal di
bidan, usia cukup bulan, berat badan lahir normal. Bayi mendapatkan ASI ekslusif. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan HR 130x/menit, RR 50x/menit, suhu badan 36.8OC. Didapatkan
sklera ikterik, kulit ikterik mulai wajah, leher, dada, perut, punggung, hingga ekstremitas.
Penanganan yang tepat pada kasus di atas adalah?

a. Observasi hingga usia 28 hari


b. Hentikan ASI, ganti susu formula
c. Foto terapi
d. Suportif
e. Transfusi tukar

4. By. Ny. Tati, lahir 1 hari yang lalu, tampak kuning seluruh badan sejak lahir. Riwayat demam disangkal. BAB
warna colat dan urin berwarna kuning jernih. Riwayat lahir normal di bidan, usia cukup bulan, berat badan lahir
normal. Bayi mendapatkan ASI ekslusif. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 130x/menit, RR 50x/menit,
suhu badan 36.8OC. Didapatkan sklera ikterik, kulit ikterik mulai wajah, leher, dada, perut, punggung, hingga
ekstremitas. Penanganan yang tepat pada kasus di atas adalah?
a. Observasi hingga usia 28 hari
b. Hentikan ASI, ganti susu formula
c. Foto terapi
d. Suportif
e. Transfusi tukar
PEMBAHASAN

5. Ny. Nina, usia 24 tahum, baru saja melahirkan bayi laki-laki secara per vaginam dengan
usia kehamilan 35 minggu, berat badan lahir 2100 gram. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit
sebelumnya, rutin kontrol di bidan selama hamil. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital dalam
batas normal. Apakah diagnosis neonatus yang tepat pada bayi tersebut?

a. Neonatus kurang bulan, berat badan lahir rendah, sesuai masa kehamilan
b. Neonatus cukup bulan, berat badan lahir rendah, sesuai masa kehamilan
c. Neonatus kurang bulan, berat badan lahir normal, besar masa kehamilan
d. Neonatus cukup bulan, berat badan lahir normal, sesuai masa kehamilan
e. Neonatus cukup bulan, berat badan lahir rendah, kecil masa kehamilan
5. Ny. Nina, usia 24 tahum, baru saja melahirkan bayi laki-laki secara per vaginam dengan usia
kehamilan 35 minggu, berat badan lahir 2100 gram. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya,
rutin kontrol di bidan selama hamil. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Apakah
diagnosis neonatus yang tepat pada bayi tersebut?
a. Neonatus kurang bulan, berat badan lahir rendah, sesuai masa kehamilan
b. Neonatus cukup bulan, berat badan lahir rendah, sesuai masa kehamilan
c. Neonatus kurang bulan, berat badan lahir normal, besar masa kehamilan
d. Neonatus cukup bulan, berat badan lahir normal, sesuai masa kehamilan
e. Neonatus cukup bulan, berat badan lahir rendah, kecil masa kehamilan

PEMBAHASAN
6. By. Caesar, laki-laki, usia 5 hari, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan kuning sejak usia
3 hari dan menetap hingga saat ini. Riwayat lahir per vaginam, cukup bulan, BBL 3000 gram.
Pasien diberikan ASI, bayi minum ASI dengan kuat dan sering. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan gerak bayi aktif, ikterus Kramer III, golongan darah Ibu dan bayi keduanya O (+).
Hasil lab didapatkan Bilirubin total 12 mg/dl, Indirek 11.4 mg/dl, Direk 0.6 mg/dl. Apakah
diagnosis yang paling tepat?
a. Ikterus fisiologis
b. Kernikterus
c. Breast feeding jaundice
d. Breast milk jaundice
e. Neonatal jaundice

PEMBAHAS
AN
6. By. Caesar, laki-laki, usia 5 hari, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan kuning sejak usia 3 hari dan
menetap hingga saat ini. Riwayat lahir per vaginam, cukup bulan, BBL 3000 gram. Pasien diberikan ASI, bayi
minum ASI dengan kuat dan sering. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gerak bayi aktif, ikterus Kramer III,
golongan darah Ibu dan bayi keduanya O (+). Hasil lab didapatkan Bilirubin total 12 mg/dl, Indirek 11.4 mg/dl,
Direk 0.6 mg/dl. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Ikterus fisiologis
b. Kernikterus
c. Breast feeding jaundice
d. Breast milk jaundice
e. Neonatal jaundice
7. Bayi laki-laki berusia 4 hari dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan buang air besar
berdarah. Hal ini dialami anak sejak 1 hari yang lalu. Anak merupakan anak pertama dan
selama ini dirawat oleh ibu dan neneknya. Anak sejak lahir mendapatkan ASI, namun oleh
neneknya sering diberikan susu formula karena dianggap ASI saja tidak cukup untuk
membuat kenyang. Pemeriksaan fisik dijumpai distensi abdomen menyeluruh, pada perkusi
terdengar hipertimpani.
Apabila dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen, apakah gambaran yang mungkin
dijumpai?

a. Coffee bean appearance


b. Target sign
c. Stepladder appearance
d. Pneumatosis intestinalis
e. Double bubble appearance

7. Bayi laki-laki berusia 4 hari dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan buang air besar berdarah. Hal ini
dialami anak sejak 1 hari yang lalu. Anak merupakan anak pertama dan selama ini dirawat oleh ibu dan
neneknya. Anak sejak lahir mendapatkan ASI, namun oleh neneknya sering diberikan susu formula karena
dianggap ASI saja tidak cukup untuk membuat kenyang. Pemeriksaan fisik dijumpai distensi abdomen
menyeluruh, pada perkusi terdengar hipertimpani.
Apabila dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen, apakah gambaran yang mungkin dijumpai?
a. Coffee bean appearance volvulus sigmoid
b. Target sign gambaran usg intususepsi
c. Stepladder appearance ileus
d. Pneumatosis intestinalis
e. Double bubble appearance atresia duodenum
8. Seorang bayi perempuan lahir di puskesmas secara spontan dari ibu G5P3A1 usia
kehamilan 38 minggu dengan presentasi belakang kepala. Setelah bayi lahir, bayi tampak
tidak bernapas, tonus otot lunglai, dan tidak ada detak jantung. Setelah dilakukan ventilasi
tekanan positif, kompresi dada, pemberian cairan, dan obat-obatan selama 20 menit tidak
ada respon.
Apa tindakan selanjutnya yang paling tepat?

A. Menghentikan resusitasi
B. Mengulangi langkah resusitasi dari awal
C. Memperbaiki langkah resusitasi
D. Melanjutkan resusitas hingga 15 menit
E. Merujuk setelah meresusitasi
PEMBAHASAN
8. Seorang bayi perempuan lahir di puskesmas secara spontan dari ibu G5P3A1 usia kehamilan 38 minggu
dengan presentasi belakang kepala. Setelah bayi lahir, bayi tampak tidak bernapas, tonus otot lunglai, dan
tidak ada detak jantung. Setelah dilakukan ventilasi tekanan positif, kompresi dada, pemberian cairan, dan
obat-obatan selama 20 menit tidak ada respon.
Apa tindakan selanjutnya yang paling tepat?

A. Menghentikan resusitasi
B. Mengulangi langkah resusitasi dari awal
C. Memperbaiki langkah resusitasi
D. Melanjutkan resusitas hingga 15 menit
E. Merujuk setelah meresusitasi
9. By. Juliet dibawa ke IGD oleh ibunya dengan keluhan sesak napas sejak lahir 1 jam yang
lalu. Ibu melahirkan di bidan dengan usia gestasi 42 minggu. Ketika melahirkan, air ketuban
tampak berwarna hijau, keruh, dan berbau busuk. Pada PF didapatkan nadi 170x/menit, RR
76x/menit, suhu tubuh 37.0OC, kulit tampak kekuningan, terdapat pernapasan cuping hidung,
retraksi subcostal, terdengar ronki basah kasar bilateral. Diagnosis yang paling mungkin pada
kasus ini adalah….

a. Meconium aspiration syndrome


b. Respiratory distress syndrome
c. Sepsis neonatorum
d. Hyaline membrane disease
e. Transient tachypnea of newborn

9. By. Juliet dibawa ke IGD oleh ibunya dengan keluhan sesak napas sejak lahir 1 jam yang lalu. Ibu melahirkan
di bidan dengan usia gestasi 42 minggu. Ketika melahirkan, air ketuban tampak berwarna hijau, keruh, dan
berbau busuk. Pada PF didapatkan nadi 170x/menit, RR 76x/menit, suhu tubuh 37.0OC, kulit tampak
kekuningan, terdapat pernapasan cuping hidung, retraksi subcostal, terdengar ronki basah kasar bilateral.
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah….
a. Meconium aspiration syndrome
b. Respiratory distress syndrome
c. Sepsis neonatorum
d. Hyaline membrane disease
e. Transient tachypnea of newborn
PEMBAHASAN

10. By. Romeo, usia 1 hari, tampak merintih dan kebiruan. Bayi dilahirkan secara Sectio
Caesarea dengan usia kehamilan 30 minggu atas indikasi gawat janin. Pada pemeriksaan fisik
tampak nafas cepat, retrasi sela iga (+), RR 70x/menit. Pada foto thorax tampak gambaran
ground glass. Penyebab pada kasus ini adalah….

a. Kelahiran preterm
b. Gangguan sintesis dan sekresi surfaktan
c. Retensi cairan dalam alveoli
d. Kelainan kongenital akibat mutasi gen
e. Infeksi intrauterin
PEMBAHASAN
10. By. Romeo, usia 1 hari, tampak merintih dan kebiruan. Bayi dilahirkan secara Sectio Caesarea dengan usia
kehamilan 30 minggu atas indikasi gawat janin. Pada pemeriksaan fisik tampak nafas cepat, retrasi sela iga (+),
RR 70x/menit. Pada foto thorax tampak gambaran ground glass. Penyebab pada kasus ini adalah….

Gangguan sintesis dan sekresi surfaktan

Dx : HMD gr. 4

11. By. Helen, berusia 8 jam di ruang perinatologi dengan keluhan kuning. Bayi lahir normal
pervaginam, cukup bulan, Apgar score 7-9, tidak demam dan tidak ada keluhan lainnya.
Tanda vital 120x/menit, RR 40x/menit, suhu 37Ocelcius. Pada PF tampak Kremer IV, bayi
tampak letargi, hepatosplenomegali (+). Diketahui ibu memiliki golongan darah O rhesus (-),
ayah B rhesus (+), dan bayi B rhesus (+). Apakah penyebab yang paling mungkin pada kasus
ini?

a. Breastfeed jaundice
b. Breastmilk jaundice
c. Atresia bilier
d. Inkompatibilitas ABO
e. Inkompatibilitas rhesus
11. By. Helen, berusia 8 jam di ruang perinatologi dengan keluhan kuning. Bayi lahir normal pervaginam, cukup
bulan, Apgar score 7-9, tidak demam dan tidak ada keluhan lainnya. Tanda vital 120x/menit, RR 40x/menit,
suhu 37Ocelcius. Pada PF tampak Kremer IV, bayi tampak letargi, hepatosplenomegali (+). Diketahui ibu
memiliki golongan darah O rhesus (-), ayah B rhesus (+), dan bayi B rhesus (+). Apakah penyebab yang paling
mungkin pada kasus ini?
a. Breastfeed jaundice
b. Breastmilk jaundice
c. Atresia bilier
d. Inkompatibilitas ABO
e. Inkompatibilitas rhesus

PEMBAHASAN

11. By. Helen, berusia 8 jam di ruang perinatologi


dengan keluhan kuning. Bayi lahir normal pervaginam,
cukup bulan, Apgar score 7-9, tidak demam dan tidak
ada keluhan lainnya. Tanda vital 120x/menit, RR
40x/menit, suhu 37Ocelcius. Pada PF tampak Kremer
IV, bayi tampak letargi, hepatosplenomegali (+).
Diketahui ibu memiliki golongan darah O rhesus (-),
ayah B rhesus (+), dan bayi B rhesus (+). Apakah
penyebab yang paling mungkin pada kasus ini?

Inkompatibilitas rhesus
12. By. Vio usia 10 hari dibawa ke IGD dengan keluhan kejang 15 menit yang lalu selama
kurang lebih 2 menit. Kejang disertai dengan demam sejak 2 hari. Riwayat bayi baru lahir di
dukun dan ibu tidak pernah melakukan ANC selama kehamilan. Pada PF didapatkan nadi
120x/menit, RR 30x/menit, SB 39.0oC, mulut mencucu seperti ikan, perut teraba keras dan
tonus otot kaku. Apakah kemungkinan diagnosis….

a. Tetanus neonatorum
b. Sepsis neonatorum dini
c. Sepsis neonatorum lanjut
d. Defisiensi vitamin K
e. Infeksi toksoplasma

12. By. Vio usia 10 hari dibawa ke IGD dengan keluhan kejang 15 menit yang lalu selama kurang lebih 2 menit.
Kejang disertai dengan demam sejak 2 hari. Riwayat bayi baru lahir di dukun dan ibu tidak pernah melakukan
ANC selama kehamilan. Pada PF didapatkan nadi 120x/menit, RR 30x/menit, SB 39.0oC, mulut mencucu
seperti ikan, perut teraba keras dan tonus otot kaku. Apakah kemungkinan diagnosis….
a. Tetanus neonatorum
b. Sepsis neonatorum dini
c. Sepsis neonatorum lanjut
d. Defisiensi vitamin K
e. Infeksi toksoplasma
13. Bayi laki-laki usia 3 hari dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan BAB disertai darah sejak 1 hari
SMRS. Demam (+). Perut tampak lebih besar. Bayi riwayat dilahirkan secara spontan per vaginam
dari ibu G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu dengan BBL 1900 gram. Bayi riwayat diberi susu
formula karena produksi ASI ibu hanya sedikit. Dari pemeriksaan didapat bayi tampak letargi,
distensi dan eritem pada abdomen (+).
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?

a. Necrotizing enterocolitis
b. Disentri basiler
c. Disentri amoeba
d. Invaginasi
e. Kolera

13. Bayi laki-laki usia 3 hari dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan BAB disertai darah sejak 1 hari
SMRS. Demam (+). Perut tampak lebih besar. Bayi riwayat dilahirkan secara spontan per vaginam dari ibu
G2P1A0 usia kehamilan 35 minggu dengan BBL 1900 gram. Bayi riwayat diberi susu formula karena
produksi ASI ibu hanya sedikit. Dari pemeriksaan didapat bayi tampak letargi, distensi dan eritem pada
abdomen (+).
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?
a. Necrotizing enterocolitis
b. Disentri basiler
c. Disentri amoeba
d. Invaginasi
e. Kolera
14. Seorang bayi perempuan berusia 8 hari datang dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan
bayi tidak mau menyusu. Hal ini disadari ibu sejak 1 hari yang lalu. Anak merupakan anak
pertama, lahir secara normal di mantri. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan bayi
tampak lemah, nadi 180 kali/menit, napas 44 kali/menit, suhu 38 C. Pemeriksaan fisik
dijumpai adanya pusar yang meradang disertai cairan berwarna kehijauan. Pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 10 g/dL, L 13.000, T 300.000, Bilirubin total 19 g/dl, GDS 30.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?

a. Extremely early onset neonatal sepsis


b. Early onset neonatal sepsis
c. Late onset neonatal sepsis
d. Omfalitis
e. Gastroskizis
14. Seorang bayi perempuan berusia 8 hari datang dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan bayi tidak mau
menyusu. Hal ini disadari ibu sejak 1 hari yang lalu. Anak merupakan anak pertama, lahir secara normal di
mantri. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan bayi tampak lemah, nadi 180 kali/menit, napas 44 kali/menit,
suhu 38 C. Pemeriksaan fisik dijumpai adanya pusar yang meradang disertai cairan berwarna kehijauan.
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10 g/dL, L 13.000, T 300.000, Bilirubin total 19 g/dl, GDS 30. Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Extremely early onset neonatal sepsis
b. Early onset neonatal sepsis
c. Late onset neonatal sepsis
d. Omfalitis
e. Gastroskizis
15. Seorang bayi perempuan lahir pada usia gestasi 38 minggu secara SC dengan BBL 3800
gram. Setelah 4 jam pasca kelahiran, bayi tampak sesak dengan RR 70x/min, terdapat napas
cuping hidung, dan retraksi subcostal. Gambaran radiologi yang mungkin pada pasien ini
adalah…

a. Kavitas dengan air-fluid level


b. Ground-glass appearance
c. Atelektasis disertai area emfisematous
d. Fisura paru yang prominen disertai hiperinflasi
e. Ellis-daimoseau appearance
15. Seorang bayi perempuan lahir pada usia gestasi 38 minggu secara SC dengan BBL 3800 gram. Setelah 4 jam
pasca kelahiran, bayi tampak sesak dengan RR 70x/min, terdapat napas cuping hidung, dan retraksi subcostal.
Gambaran radiologi yang mungkin pada pasien ini adalah…
a. Kavitas dengan air-fluid level
b. Ground-glass appearance
c. Atelektasis disertai area emfisematous
d. Fisura paru yang prominen disertai hiperinflasi
e. Ellis-daimoseau appearance

Kata kunci :
- Usia 38 minggu lahir SC -> Transient takipneu syndrome

Gambaran TTN sama dengan edema paru dimana cairan parunya mengisi fisura.

Catatan :
Ellis Daimosea app -> gambaran efusi pleura (seperti huruf S)
Kavitas dengan air fluid level biasanya pada abses paru
Ground Glass app -> HMD
Atelektasis disertai area emfisematous biasanya gambaran pada COPD
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai