Anda di halaman 1dari 11

FARMAKOEKONOMI

A. Jurnal Nasional Infeksi Saluran Kemih 1

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN GOLONGAN

ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT

INAP KELAS II DAN III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRATON

KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015-2018

Bentuk penelitian Penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif.

(Hal. 122)

Penetapan populasi dan Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien dengan

sampel kasus penyakit infeksi saluran kemih yang menjalani

rawat inap di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan

tahun 2015-2018. Dan untuk sampel didapat sebanyak

23 data pasien ISK rawat inap dari rekam medik RSUD

Kraton Kabupaten Pekalongan tahun 2015-2018. Sampel

yang telah didapatkan digolongkan berdasarkan

golongan antibiotik yang digunakan dan kelas

perawatan. (Hal. 122)

Kriteria inklusi Pasien rawat inap di RSUD Kraton Kabupaten

Pekalongan periode Januari - Desember tahun 2015 -

2018 dengan kasus ISK berusia rentang umur 18 - 65

tahun, mendapatkan terapi antibiotik golongan

sefalosporin, quinolon, aminoglikosida dan penicillin.

(Hal. 123)

Kriteria eksklusi Tidak ada

Jumlah dan teknik Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik


pengambilan sampel purposive sampling. (Hal. 122)

Karakteristik subyek a. Jenis Kelamin

penelitian Laki - laki

Perempuan

b. Umur

5 - 25 tahun

6 - 35 tahun

6 - 45 tahun

6 - 55 tahun

6 - 65 tahun

c. Terapi Antibiotik yang Digunakan

Quinolon i.v

Sefalosporin i.v

Aminoglikosida i.v

Penicillin i.v

d. Lama Terapi Antibiotik Kelas I dan II

Quinolon

Sefalosporin

Penisilline

Aminoglikosida

(Hal. 123)

Alternatif
Nama Obat dan Bentuk Rute Dosis
Kandungannya Sediaan Pemberian

Gol. Quinolon Tidak ada Tidak ada Tidak


ada

Gol. Sefalosporin Tidak ada Tidak ada Tidak


ada

Gol. Tidak ada Tidak ada Tidak


Aminoglikosida ada

Gol. Penicillin Tidak ada Tidak ada Tidak


ada
Klinis:

Outcomes yang ● Length of stay (lama perawatan)

dihasilkan: Faktor yang mempengaruhi lama rawat pasien bisa dari

derajat keparahan penyakit, efek samping obat, pasien

sudah mengonsumsi obat sebelum masuk rumah sakit

dan kemampuan melawan penyakit dari masing-masing

individu yang berbeda.

Lama terapi antibiotik pada tiap kelas perawatan pasien

ISK rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan

tahun 2015-2018 menunjukkan bahwa golongan

antibiotik Quinolon memiliki rata-rata lama pengobatan

yang paling singkat untuk perawatan di kelas II dan kelas

III jika dibandingkan dengan golongan antibiotik

sefalosforin, penisilin, dan aminoglikosida.

Perhitungan rata-rata lama pengobatan dalam satuan hari

yaitu:

total lama terapi penggunaan antibiotik


jumla h pasien yang menggun akan antibiotik segolongan
(Hal.123)

Perspektif dan Biaya medis langsung (direct medical cost) :

komponen biaya: ● biaya antibiotik

● biaya tambahan farmasi seperti obat selain

antibiotik dan alkes

● biaya laboratorium

● biaya sarana prasarana: biaya akomodasi kamar,

biaya pelayanan tindakan dan asuhan

keperawatan, biaya awat darurat, biaya tindakan

non operatif, dan visite dokter.

(Hal. 124)

B. Jurnal Nasional Infeksi Saluran Kemih 2

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTARA PENGGUNAAN

SIPROFLOKSASIN DAN KOTRIMOKSAZOL PADA PASIEN INFEKSI

SALURAN KEMIH DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

Bentuk penelitian Penelitian studi observasional dengan mengumpulkan

data rekam medik secara retrospektif cross sectional.

(Hal. 9)

Penetapan populasi dan Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien

sampel penyakit infeksi saluran kemih di Rumah Sakit

Universitas Hasanuddin Makassar. Sampel dalam


penelitian ini yaitu berupa data rekam medik dari pasien

penyakit infeksi saluran kemih di Rumah Sakit

Universitas Hasanuddin Makassar periode Januari -

Desember didapatkan 19 pasien dan periode Januari -

Juni 2019 didapatkan 13 pasien. Akan tetapi dari

penelitian yang dilakukan hanya didapatkan 16 pasien

yang memenuhi kriteria inklusi. (Hal. 9)

Kriteria inklusi Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu:

1. Pasien rawat inap yang menderita infeksi saluran

kemih

2. Pasien yang berumur 18 tahun ke atas

3. Pasien yang menggunakan antibiotik siprofloksasin

dan kotrimoksazol

4. Pasien yang memiliki data rekam medik lengkap

(Hal. 9)

Kriteria eksklusi Pasien akan diekslusi apabila:

1. Pasien yang pindah dan pulang paksa

2. Data status pasien yang tidak lengkap, hilang, serta

tidak jelas terbaca

3. Pasien infeksi saluran kemih yang menggunakan

antibiotik lain

(Hal. 9)

Jumlah dan teknik Teknik pengambilan sampel yaitu Totality sampling

pengambilan sampel (Hal. 9)

Karakteristik subyek a. Usia


penelitian 18 - 25 tahun

26 - 35 tahun

36 - 45 tahun

46 - 55 tahun

56 - 65 tahun

> 65 tahun

b. Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

c. Lama Rawat Inap

1 - 3 hari

4 - 6 hari

7 - 10 hari

> 10 hari

d. Antibiotik

Siprofloksasin

Kotrimoksazol

(Hal. 9)

Alternatif

Nama dan Bentuk Rute Dosis


Kandungan Sediaan Pemberian
Obat

Gol. Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Fluoroquino
lone
( Siprofloks
asin

Gol. Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Trimethopri
m-
Sulfamethox
azol
( Kotrimoks
azol )

(Hal. 11)

Outcomes Perantara klinis:

Kejadian tanda infeksi yang dialami pasien di Rumah

Sakit UNHAS tahun 2018 dan periode Januari sampai

Juni 2019, dilihat dari pemeriksaan laboratorium

(peningkatan leukosit).

1. Peningkatan Suhu (Demam)

Demam menjadi penanda bahwa tubuh sedang

melakukan perlawanan terhadap agen-agen

mikroorganisme. Peningkatan suhu tubuh tersebut dapat

diatasi dengan pemberian antibiotik terapi dengan

antibiotik luas secara intravena, dan pasien membaik

dalam waktu 48-72 jam. Pasien yang demam dengan

suhu tubuh > 37derajat Celsius diberikan parasetamol

dan antibiotik terapi untuk menurunkan suhu tubuh.

2. Peningkatan Leukosit

Efektivitas penggunaan antibiotik dapat dilihat

berdasarkan parameter keberhasilan dalam

menyembuhkan pasien infeksi saluran kemih seperti

pengamatan nilai leukosit dalam urine. Berdasarkan

hasil penelitian di lapangan didapatkan bahwa antibiotik

golongan fluoroquinolon yaitu siprofloksasin dan


antibiotik golongan Trimethoprim- Sulfamethoxazol,

yaitu kotrimoksazol yang banyak digunakan sebagai

terapi. Persentase efektivitas dihitung dengan

membandingkan jumlah pasien mencapai target terapi

dengan pasien yang menggunakan antibiotik. Nilai

persentase efektivitas semakin tinggi, maka semakin

efektif kelompok antibiotik yang digunakan. (Hal. 11-

12)

Perspektif dan Komponen biaya medik langsung meliputi:

komponen biaya: ● Biaya antibiotik (Biaya yang digunakan untuk

membayar obat yang digunakan pada pasien ISK

selama perawatan)

● Biaya obat non antibiotik (biaya pembelian obat

lain diluar antibiotik siprofloksasin dan

kotrimoksazol yang digunakan pasien untuk

mengurangi keluhan atau gejala yang dialaminya

seperti: demam, nyeri dan lain-lain.

● Biaya laboratorium (Biaya yang diperlukan sebagai

faktor penunjang seperti laboratorium dan

pengambilan spesimen)

● Biaya konsultasi dokter (Jasa yang diberikan dokter

langsung kepada pasien selama mendapatkan

perawatan di rumah sakit)

● Biaya rawat inap (Biaya rawat inap pasien selama

perawatan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin)


(Hal: 11)

C. Jurnal Internasional Infeksi Saluran Kemih

Cost-effectiveness analysis of ceftazidime/avibactam compared to imipenem as

empirical treatment for complicated urinary tract infections

Bentuk penelitian Randomized and comparative study. (Hal. 633)

Penetapan populasi dan Populasi penelitian ini adalah pasien Rawat Inap dengan
infeksi saluran kemih terkomplikasi dari perspektif
sampel
perawatan kesehatan. Sampel 5000 pasang pasien yang
menggunakan (CAZ-AVI atau imipenem sebagai
pengobatan empiris)
(Hal. 635)
Kriteria inklusi Pasien yang menggunakan (CAZ-AVI atau imipenem

sebagai pengobatan empiris). Model tersebut mencakup

dampak tambahan dari patogen yang resisten; pasien

yang tidak menanggapi pengobatan empiris dialihkan ke

pengobatan lini kedua colistin + carbapenem dosis

tinggi pada kedua kelompok. (Hal. 635).

Kriteria eksklusi Pasien yang tidak menggunakan (CAZ-AVI atau

imipenem sebagai pengobatan empiris) antibiotik yang

banyak digunakan di Eropa untuk cUTIs, seperti yang

disarankan oleh para ahli klinis Italia

Jumlah dan teknik Teknik pengambilan sampel berdasarkan data dari studi

pengambilan sampel recapture

Hal: 634

Karakteristik subyek Karakteristik subyek penelitian meliputi 5000 pasang

penelitian pasien yang menggunakan (CAZ-AVI atau imipenem


sebagai pengobatan empiris). Model tersebut mencakup

dampak tambahan dari patogen yang resisten; pasien

yang tidak menanggapi pengobatan empiris dialihkan ke

pengobatan lini kedua colistin+carbapenem dosis tinggi

pada kedua kelompok. (Hal: 633)

Alternatif

Nama dan Rute Bentuk Dosis


Kandungan Pemberian Sediaan
Obatnya

Ceftazidime Intravena Vial 7500 mg


/ avibactam (Serbuk (dosis
kering) harian rata -
rata)

Imipenem Intravena Vial 2000 mg


(Serbuk (dosis
kering) harian rata -
rata)
Hal: 636
Outcomes Perantara klinik:
Urutan pengobatan terdiri dari pengobatan empiris
diikuti oleh pengobatan lini kedua. Analisis tersebut
membandingkan urutan intervensi:
1. CAZ-AVI dan pengobatan lini kedua dengan
kombinasi colistin dan dosis tinggi carbapenem
(colistin + CBP dosis tinggi)
2. imipenem diikuti oleh pengobatan lini kedua
dengan colistin + CBP dosis tinggi.
Outcome klinis yang dihasilkan:
- presentase pasien sembuh pada pengobatan
dengan CAZ-AVI 97.65 % sedangkan presentase
pasien sembuh dengan imipenem yaitu 91.08%
- presentase pasien yang meninggal di rumah sakit
pada pengobatan CAZ-AVI 1.68% dan
presentase pada pengobatan imipenem 3.03%
- presentase pasien dengan kejadian yang
merugikan pada CAZ-AVI sebanyak 1.00% dan
pada pengobatan dengan imipenem sebanyak
1.03%
- length of stay pada pengobatan CAZ-AVI 10.65
hari dan pada pengobatan dengan imipenem
12.55 hari
Hasil analisa menunjukkan bahwa CAZ-AVI
memberikan hasil kesehatan yang lebih baik
(peningkatan penyembuhan klinis, rawat inap lebih
pendek, dan QALY yang lebih tinggi) dibandingkan
dengan imipenem. (Hal. 635-639).
Perspektif dan
Perspektif dan komponen biaya perawatan kesehatan
Komponen biaya didanai oleh publik Italia (pihak ketiga).

● Studi obat untuk CAZ-AVI (Ceftazidime/avibactam)


dan imipenem tersedia di situs resmi Italian Medicine
Agency (AIFA).
● Biaya colistin didasarkan pada harga Inggris (dari
British National Formulary) karena database AIFA
tidak memiliki informasi ini.
● Biaya rawat inap dihitung sebagai rata-rata biaya unit
perawatan intensif (ICU) serta biaya bangsal umum,
menimbang durasi di setiap lokasi.

( Hal. 635)

Anda mungkin juga menyukai