Anda di halaman 1dari 3

Bab 1 Proposal Metodologi Penelitian

Dini Berliana
052115153019
• Pneumonia didefinisikan sebagai infeksi akut parenkim paru oleh satu atau beberapa patogen, seperti bakteri, virus,
jamur, dan parasit (Mackenzie, 2016). Pneumonia dapat ditularkan di komunitas (community acquired pneumonia) atau
ditularkan di lingkungan rumah sakit (hospital acquired pneumonia), dan dapat ditularkan melalui aspirasi atau inhalasi
mikroorganisme patogen (Cilloniz et al., 2016).
• Untuk terapi empiris, pasien rawat jalan dapat diberikan Amoksisilin atau Amoksisilin Klavulanat, sedangkan pasien
rawat inap dapat diberikan Ampisilin atau Ampisilin Sulbaktam. Untuk pasien pneumonia yang sebelumnya sempat
dirawat di rumah sakit lain bisa diberikan Ampisilin-Sulbaktam jika sebelumnya diobati kurang dari 72 jam dan dapat
diberikan Sefotaksim atau Seftriakson jika sebelumnya dirawat lebih dari 72 jam. Untuk pengobatan pneumonia atipikal
dapat digunakan Spiramisin, Eritromisin, Azitromisin atau Klaritromisin (Setiawati et al., 2012).
• Meskipun beragam mekanisme kerja antibiotik telah diketahui, resistensi terhadap antibiotik adalah masalah potensial
yang perlu evaluasi secara kritis (Kotwani et al., 2011). Resistensi antibiotik dapat didefinisikan sebagai resistensi
mikroorganisme terhadap antibiotik yang terjadi ketika bakteri memodifikasi diri untuk melindungi dirinya dari
antibiotik (Rajan et al., 2019). Penggunaan obat yang tidak rasional, terutama dalam kondisi infeksius pada pasien anak
dibawah kelompok usia 5 tahun, telah menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia (Rajan et al.,
2019).
• Evaluasi penggunaan antibiotik merupakan salah satu indikator mutu program pengendalian resistensi antibiotik di
rumah sakit, evaluasi tersebut dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif (Menteri Kesehatan RI, 2015). Metode
kualitatif yang dilakukan dengan instrumen Algoritma Gyssens bertujuan untuk mengevaluasi dan memastikan
penggunaan antibiotik yang rasional yaitu tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat regimen dosis dan mencegah
terjadi efek samping obat. Metode kuantitatif dan alat ukur Defined Daily Dose (DDD)/100 patient-days bertujuan
• Rumusan Masalah: Bagaimana evaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif dan kuantitatif
pada pasien pediatri dengan pneumonia?
• Tujuan Penelitian: Mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif dan kuantitatif
pada pasien pediatri dengan pneumonia
• Manfaat Penelitian:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi penetalaksanaan terapi pada pasien
pediatri dengan pneumonia dalam mencapai peningkatan kualitas hidup pasien dengan pelayanan
rumah sakit (khususnya bidang farmasi klinis) yang lebih baik.

b. Hasil penelitan ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian berikutnya agar tercipta
pengobatan yang lebih optimal dan rasional.

Anda mungkin juga menyukai