Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

HUKUM GAUS DAN KAPASITOR

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

ANDY
DINI AMINARTI SYAM
SRI WAHYUNI
ST. AISYAH
BAKRI
FITRIA AULIA IRMAYANA

MA ASSALAM TIMBUSENG

T.A 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini

bisa selesai pada waktunya.Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak/Ibu guru yang

telah membimbing dengan memberikan materi sehingga makalah ini bisa disusun dengan

baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para

pembaca. Namun terlepas dari itu, Kami sebagai penulis sekaligus penyusun memahami

bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan

kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih

baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Hukum Gaus………………………………………………… 2

B. Kapasitor……………………………………………………. 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………….. 17

B. Saran…………………………………………………………. 17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Dimulai dengan adanya revolusi

industri 2.0 yang menggantikan tenaga uap dengan tenaga listrik, listrik telah menjadi

sumber energi utama untuk manusia. Listrik pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu

listrik dinamis dan listrik statis. Listrik statis berkaitan dengan muatan listrik

dalam keadaan diam, sedangkan listrik dinamis berkaitan dengan muatan listrik dalam

keadaan bergerak Listrik statis yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari salah

satunya adalah petir.Petir terjadi ketika muatan listrik pada awan berpindah dari awan

menuju tanah atau pun menuju awan lainnya. Perpindahan muatan listrik ini diakibatkan

adanya beda potensial yang sangat besar yang juga diikuti dengan energi yang sangat

besar. Sebelum adanya hukum gauss, para fisikawan sering berfikir sebesar apa muatan

yang terkandung dalam sumber muatan seperti peristiwa terjadinya petir. Tentu

saja besarmuatan pada petir dan awan tidak mungkin tak terbatas. Besarnya medan

listrik tersebutharuslah fungsi dari jarak terhadap sumber muatan. Misalnya saja besar

medan listrik padajarak yang lebih besar akan mempunyai nilai yang lebih kecil bila

dibandingkan dengan jarakyang lebih dekat dengan sumber muatan.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan tentang apa itu Hukum Gaus?

2. Menjelaskan tentang Kapasitor?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. HUKUM GAUSS
Hukum Gauss adalah sebuah hubungan antara medan di semua titik pada permukaan
dengan muatan total yang tercakup di dalam permukaan itu. Hal ini mungkin
kedengarannya menyerupai sebuah cara yang cenderung tidak langsung untuk
menyatakan sesuatu, tetapi terbukti akan merupakan sebuah hubungan yang sangat
berguna. Selain kegunaannya sebagai alat perhitungan Hukum Gauss akan membantu
kita mendapatkan penglihatan (insight) yang lebih dalam mengenai medan listrik.
Sebelum membicarakan hukum Gauss ini, lebih dahulu kita masukkan pengertian
Fluks Iistrik. Fluks berkaitan dengan besaran medan yang “menembus” dalam arah yang
tegak lurus suatu permukaan tertentu. Fluks listrik menyatakan medan listrik yang
menembus dalam arah tegak lurus suatu permukaan. Ilustrasinya akan lebih mudah
dengan menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik (yaitu penggambaran medan
listrik sebagai garis-garis).Dengan penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks
listrik dapat digambarkan sebagai banyaknya “garis” medan yang menembus suatu
permukaan. Fluks listrik yang dihasilkan oleh medan E pada permukaan yang luasnya
dA adalah :

2
Arah elemen luas dA ditentukan dari arah normal permukaan tersebut. Fluks listrik
disebabkan adanya medan listrik, berarti adanya muatan menimbulkan fluks listrik.

Beberapa contoh :

Dengan menggunakan hukum Gauss, tentukan kuat medan listrik di dekat permukaan
bermuatan yang rapat muatannya s. Jika permukaan cukup besar dan yang ditinjau
adalah medan di dekat permukaan maka E dapat dianggap homogen dengan arah tegak
lurus permukaan.

Gunakan hukum Gauss

  

Jadi   dalam bentuk vektor 

3
 Sebuah cincin tipis mempanyai jari-jari a dan muatan Q, terdistribusi secara homogen.
Tentukan medan listrik di lilik P pada sumbunya, pada jarak x dari pusal Gambar 2-4

Jawab:

Akibat elemen dl yang mualannya dQ, besar medan lislrik di P adalah :

Disini   maka 

karena simetri, maka dalam arah sumbu y medan lislriknya nol, maka :

maka di peroleh 

4
Untuk x » a, maka : 

Medan listrik di P yang ditimbulkan oleh muatan q di O:

1 q
E ( r )= r^
4 πε 0 r 2 0

Untuk menunjukkan adanya medan, maka digambarkan beberapa vektor medan E yang
arahnya ke luar secara radial dan medan E makin kecil bila letaknya makin jauh,

1
E∝
r2

Arah medan E yang dihubung-hubungkan diperoleh garis medan

q + q

Gambar 2.2 Garis medan antara dua muatan positif dan negatif

Kekuatan medan sebanding dengan jumlah garis medan persatuan luas yang tegak lurus arah

∫ E. da
medan, atau fluks = s melalui permukaan S sebanding dengan jumlah garis medan yang
melewati S.

Muatan q di (0,0,0), fluks E melalui permukaan bola berjari-jari r:

∫ E . da=∫ k
S
( )(
q
r^ 0
r 2
. r 2 sin θ dθ dφ r^ 0 )=kq 4 π =q /ε 0

5
n
E=∑ Ei
Bila muatan banyak, belaku superposisi: i=1 dan jumlah fluks yang melewati
permukaan tertutup:

n n
q
∮ E . da=∑ ∮ E i . da=∑ ε i =Q/ε0
S i=1 i=1 0

Q jumlah muatan yang tertutup S, (2.10) dikenal sebagai hukum Gauss

Bila muatan berada dalam permukaan /selimut Gauss:

n
E

q d da

E . da=E . n^ da=Edan →da n=luas proyeksi da arah ⊥ E

q dan
E . da=k da , sedangkan =d Ω
r2 n r2

q q
∮ E .da=∮ kqd Ω= 4 πε .4 π=
ε0
0

Bila muatan q berada di luar selimut Gauss

n2
E2
d E1

q n1

6
q q
E2 . da2 = d Ω, E1 . da1 =− d Ω⇒∮ E. da=0
4 πε 0 4 πε 0

Jadi untuk muatan yang terletak di luar selimut Gauss berlaku ∮ E . da=0
Hukum Gauss dalam bentuk diferensial

Hukum Gauss untuk distribusi muatan titik ∮ E . da=q/ ε 0 , dan bila distribusi muatan
kontinu
q=∫ ρ dv , sehingga

1
∮ E . da=∫ ( ∇ . E ) dV = ε ∫ ρ dV ⇒∴ ∇ . E=q/ ε 0
V 0

Berdasarkan hukum Gauss, sifat medan elektrostatik pada konduktor:

1. Bagian dalam konduktor bebas medan, E = 0


2. Garis medan tepat di luar konduktor selalu tegak lurus pada permukaannya.

Contoh penerapan hukum Gauss

1. Tentukan medan listrik di luar bola bermuatan listrik seragam. Jejari bola R, dan rapat
muatan  = konstan.

Hukum Gauss: ∮ E.da=Q /ε0

7
1
∮ E . da= ε ρ [ 4 /3 π R 3 ]
0
4 πρ 3
E ( 4 π r2) = R
3ε 0

3
ρ R
E= ¿¿
3 ε 0 r2

Bagaimana medan listrik di dalam bola? Jawab E = 0

2. Silinder panjang bermuatan,  = kr, k = konstanta, r jarak titik dalam silinder diukur dari
sumbu silinder. Jejari silinder R dan panjangnya L. Tentukan medan listrik di dalam
silinder!
E

R
a

l
L

Muatan yang berada di dalam permukaan S, dengan jari-jari a, panjang l :

2
Q=∫ ρ dv =∫ ( kr ) ( r dr dθ dz ) = π kla3
3

Arah E radial dan  selubung silinder, sehingga di permukaan S berlaku:

∮ E .da=∫|E|da=|E|∫ da=|E| 2π al

Q 2
|E| 2 π al= = π kla3
ε0 3 ε0

1 1
∴E= k a 2 ^r 0
3 ε0 (k konstanta, bukan
4 πε 0 )

8
Pada permukaan silinder dengan jejari R

1
E= k R 2 r^ 0
3ε0

3. Suatu bidang datar tipis, dengan rapat muatan permukaan  yang seragam. Tentukan kuat
medan listrik di sekitar bidang tersebut!

Bila permukaan S dengan luas A

∮ E .dA=Q/ε0
Karena bidang tipis, maka muatan di dalam S adalah Q=σ A (dianggap satu lapisan
permukaan saja dengan luas A), sedang

∮ E.dA=2 |E| A (diperhartikan 2 permukaan untuk E

σ A σ
∴ 2 |E| A= ⇒ E= n^
2 ε0 2 ε0

3. Dua pelat sejajar, masing-masing bermuatan berbeda, dengan rapat muatan .


Tentukan medan listrik di daerah I, II, dan III

9
E
E
I II III

E E
+ -
B
A

σ
.
Pelat A dengan rapat muatan + menghasilkan medan listrik ke luar pelat sebesar
2ε 0 Jadi
di daerah I arah medan ke kiri, II dan III arah ke kanan.

Sedangkan pelat B dengan rapat muatan - menghasilkan medan listrik masuk pelat sebesar
σ
.
2ε 0 Jadi di daerah I dan II arah medan ke kanan, dan III arah ke kiri.

Kesimpulan

σ
E= .
Medan listrik di I dan III = 0, sedang di daerah II
ε0

5. Medan E pada lempeng tipis rata dengan luas tak hingga

Untuk luas lempeng tak hingga maka E hanya mempunyai arah ke luar dari permukaan dan
pada jarak yang sama (misal D) dari lempeng, besar medan tetap sama. Maka dipilih luasan
Gauss berupa silinder panjang 2D dengan luas tutup Sa dan luas dasar Sb. Muatan dalam

silinder
Qd =σ S a . Berdasar hukum Gauss:

Qd
∮ E . da= ∫ E .da+∫ E . da+∫ E . da=
ε0
Silinde r Sa Sb

σ Sa
=0+ E Sa+ E Sb=
ε0

σ
∴ E=
2ε 0

10
Medan listrik di luar luasan:

σ
E= ^z
2 ε0 (di atas permukaan)

σ
E=− ^z
2 ε0 (di bawah permukaan)

Contoh Soal
Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik homogen
sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus bidang persegi
tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang persegi tersebut (fluks
listrik)?

Jawab
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2

Jumlah Garis yang menembus bidang

Φ = E. A

Φ = 200. 4 x 10-2 m

Φ = 8 weber
Sobat punya sebuah bidan lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik sebesar
200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap bidang.
Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Jawab
Luas Bidang = Luas lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2

Cos θ = Cos 60o

( θ = sudut yang dibentuk oleh E dan garis normal — lihat gambar sebelumnya –)

Φ = E. A.cos θ

Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5

Φ = 1,54 weber

11
B. KAPASITOR
Pengertian Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 lembar plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,
keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan
pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik
yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik.Dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik), Tiap konduktor disebut keping.
Simbol yang digunakan untuk menampilkan sebuah kapasitor dalam suatu rangkaian
listrik adalah

Dalam pemakaian normal, satu keping diberi muatan positif dan keping lainnya
diberi muatan negatif yang besarnya sama. Antara kedua keping tercipta suatau medan
listrik yang berarah ke keping positif menuju keping negatif

Kapasitor berguna untuk :

1. Memilih frekuensi pada radio penerima

2. Filter dalam catu daya (power suply).

3. Memadamkan bunga api pada sistim pengapian mobil

4. Menyimpan energi dalam rangkaian penyala elektronik.

12
Kapasitas kapasitor keping sejajar

Kapasitansi atau kapasitas adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau
dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari
piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan
di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng,
maka rumus kapasitans adalah:

C = kapasitas kapasitor satuannya dalam SI (Farad disingkat F),  1 Farad = 1 Coulomb/Volt.


satuan lain μF (microfarad) 1 μF = 10-6 F

Q = muatan listrik sataunnya Coulomb, dan V = beda potensial satunnya Volt.

Kapasitas kapasitor keping sejajar juga (1) sebanding dengan luas keping A, (2) sebanding
dengan permitivitas bahan penyekat ε dan (3) berbanding terbalik dengan jarak pisah antar
keping d, secara matematika di rumuskan :

εr= permitivitas relative bahan penyekat adalah perbandingan antara kapasitas dalam bahan
penyekat Cb dan kapasitas dalam vakum atau udara Co

13
εo = 8,5 x 10-12 C2N-1m-2 adalah permitivas vakum atau udara

Jika antara kedua keeping hanya terdapat udara atau vakum  (tidak terdapat bahan penyekat ),
maka kapasitas kapasitor dalam vakum atau udara (Co) dirumuskan sebagai berikut :

Co = Kapasitas kapasitor kosongan ( Farad = F)

εo= Permitivitas ruang hampa

A = luas penampang keping (m2)

d = jarak antara dua keping (m)

Beda potensial kedua keping

Jika pada suatu kapasitor keeping sejajar beda potensialnya berubah, maka prinsip yang kita
pegang : muatan adalah kekal. Jadi muatan kapasitor sebelum disisipkan bahan penyekat
(qo) sama dengan muatan kapasitor sesudah disisipkan bahan penyekat (qb)

Energi yang tersimpan dalam kapasitor

Kapasitor menyimpan energi dalam bentuk medan listrik, Energi yang tersimpan dalam
kapasitor (energi Potensial ) W dinyatakan oleh :

W= Energi yang tersimpan pada kapasitor satuannya Joule (J)

Q= Muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor satuannya Coulomb( C )

14
C = Kapasitas kapasitor satuannya Farad (F)

V = Beda potensial antara dua keping satuannya Volt (V)

Contoh Soal

1. Sebuah kapasitor 300 µF dihubungkan kesebuah baterai 50 Volt, Tentukan besar


muatan pada keeping-keping kapasitor.

Penyelesaian :

Diketahui :  C = 300  x 10-6 F, V = 50 V

Ditanyakan : q = ….?

Jawab :    C = q/C  ® q = C V = ( 3, 00 X 10-4 ) (50 ) = 1,5 x 10-2 C atau 15 mC

2.Sebuah kapasitor keeping sejajar memiliki kapasitas 1,3 µF ketika dimuati 6,5 x 10-7 C dan

antara kedua keping tersebut terdapat kuat medan magnet 200 NC-1. Berapakah jarak antara

kedua keeping tersebut.

Penyelesaian :

Dikerahui : C = 1,3 x 10-6 F, q = 6,5 x 10-7 C, dan E = 200 NC-1

Ditanyakan : d = ….?

Jawab :         V = E. d  ® d = V/E, dari persamaan C = q/V ® V = q/C

d = q/CE =   q  = 6,5 x 10-7 /(1,3 x 10-6) (200)=  2,5 x 10-3 m atau 0,25 cm

Rangkaian Kapasitor

1. Rangkaian Seri

Dua kapasitor atau lebih dapat disusun secara seri dengan ujungnya yang disambung-
sambungkan secara berurutan seperti pada gambar di bawah ini

15
Pada rangkaian seri ini muatan yang tersimpan pada kapasitor akan sama , jadi Q Total
sama dengan muatan di kapasitor 1, kapasitor 2 dan kapasitor 3, akibatnya beda potensial
tiap kapasitor akan berbanding terbalik dengan kapasitas kapasitornya, sesuai dengan
persamaan Q = C V

Pada rangkaian seri beda potensial= tegangan sumber=tegangan total E=V tot, akan
terbagi menjadi tiga bagian. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan sifat-sifat yang dimiliki
rangkaian seri sebagai berikut:

a.       Q total = Q1 = Q2 = Q3

b.        E= Vtot = V1 + V2 + V3

c.        1/Cs   = 1/C2 + 1/C2  + 1/C3

2. Rangkaian Paralel

16
Rangkaian paralel adalah gabungan dua kapasitor atau lebih dengan kutub-kutub yang

sama menyatu seperti gambar di bawah ini. Pada rangkaian ini beda potensial ujung-

ujung kapasitor akan sama karena posisinya sama. Akibatnya muatan yang tersimpan

sebanding dengan kapasitornya. Muatan total yang tersimpan sama dengan jumlah

totalnya. Dari keteranganya dapat disimpulkan sifat-sifat yang dimiliki paralel sebagai

berikut :

a.      Q total = Q1 + Q2 + Q3

b.      E = Vtotal = V1 = V2 = V3

c.     Cp   = C1  + C2  + C3

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum Gauss adalah sebuah hubungan antara medan di semua titik pada
permukaan dengan muatan total yang tercakup di dalam permukaan itu. Hal ini
mungkin kedengarannya menyerupai sebuah cara yang cenderung tidak langsung
untuk menyatakan sesuatu, tetapi terbukti akan merupakan sebuah hubungan yang
sangat berguna. Selain kegunaannya sebagai alat perhitungan Hukum Gauss akan
membantu kita mendapatkan penglihatan (insight) yang lebih dalam mengenai medan
listrik.
Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik.Dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik), Tiap konduktor disebut keping.

B. Saran

Dengan selesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca. Makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mohon kepada para pembaca agar dapat
memberikan saran, kritik, atau komentarnya demi kelancaran tugas ini. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fisika Universitas Jl. 2/10 - ERLANGGA.

KETUT BUDIASA Makalah Hukum Gauss UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA 2013

Materi 13 Tim Dosen Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya LISTRIK
MAGNET
Nurohman Sabar M.Pd Hukum Gauss ( PDF )
Materi Kuliah Hukum Coulomb Kelompok 2 ( Power Point 2007 )

Materi Kuliah T.SUTOJO,SSi,M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2009

19

Anda mungkin juga menyukai