Anda di halaman 1dari 12

TEORI BELAJAR

BAHASA
BEHAVIORISTIK
KELOMPOK 2

Dosen Pengampu: Dr. Arju Muti'ah, M. Pd.


NAMA ANGGOTA
KELOMPOK

1. Sevia Dwi Wijayanti P. B. 210210402057

2. Sofiah Ainul Izzah 210210402064

3. Ghina Febyta Larasati 210210402069

4. Ardianti Putri Lestari 210210402121


TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Pengertian Ciri-ciri

Tokoh Hukum Belajar


Behavioristik Behavioristik

Penerapan Teori
Behavioristik
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK?

Teori behavioristik merupakan teori


yang lebih mengutamakan pada
perubahan tingkah laku seseorang sebagai
akibat adanya stimulus dan respon. Dengan
kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan
yang dialami siswa dalam hal kemampuan guna
merubah tingkah laku dengan cara interaksi
antara stimulus dan respon.

Teori belajar behavioristik sangat menekankan


pada hasil belajar, yaitu adanya perubahan
perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai
secara konkret.

CIRI-CIRI TEORI BEHAVIORISTIK

Menurut Rusli pada buku Sumarsono dkk (2002 : 12) , ada beberapa ciri-ciri teori
belajar Behavioristik antara lain yaitu:

1. Mengutamakan faktor lingkungan


2. Memfokuskan tingkah laku taang terlihat melalui pemakaian metode objek
3. Perkembangan tingkah laku seseorang bergantung kepada bagaimana cara
belajar
4. Penekanan pada faktor bagian (beberapa elemen dan tidak seluruhnya)
5. Bersifat mekanis atau mengutamakan reaksi dan mekanisme menjalin
kedekatan, refleksi dan kebiasaan-kebiasaan
6. Lebih mengutamakan masa lalu, atau berfikiran historis
TOKOH-TOKOH BEHAVIORISTIK

1. Edward Lee 2.Jhon Broades


Thorndike (1871-1949) Watson (1878-1958)

Menurut Thorndike, belajar


adalah proses interaksi antara Belajar menurut Watson adalah
stimulus dan respon. Stimulus proses interaksi antara
yaitu apa saja yang dapat stimulus dan respon, namun
merangsang terjadinya kegiatan stimulus dan respon yang
belajar seperti pikiran, dimaksud harus berbentuk
perasaan, atau hal-hal lain yang tingkah laku yang dapat
dapat ditangkap melalui alat diamati (observabel) dan dapat
indera. Sedangkan respon yaitu diukur. Artinya, walaupun ia
reaksi yang dimunculkan peserta mengakui adanya perubahan-
didik ketika belajar, yang juga perubahan mental dalam diri
dapat berupa pikiran, perasaan, seseorang selama proses
atau gerakan/tindakan. belajar, namun ia menganggap
hal-hal tersebut sebagai faktor
yang tak perlu diperhitungkan.
TOKOH-TOKOH BEHAVIORISTIK
3.Edwin Ray Guthrie 4.Burrhusm Frederic
(1886-1959) Skinner (1904-1990)

Edwin Guthrie menggunakan Skinner (1904-1990) menganggap


variabel hubungan stimulus dan reward dan reinrforcement
respon untuk menjelaskan merupakan faktor penting dalam
terjadinya proses belajar. Namun belajar. Skinner berpendapat bahwa
Guthrie mengemukakan bahwa tujuan psikologi adalah meramal
stimulus tidak harus berhubungan mengontrol tingkah laku. Pada teori
dengan kebutuhan atau pemuasan ini, guru memberi penghargaan
biologis semata. Dijelaskannya hadiah atau nilai tinggi sehingga
bahwa hubungan antara stimulus anak akan lebih rajin. Teori ini juga
dan respon cenderung hanya disebut dengan operant
bersifat sementara, oleh sebab conditioning. Operant conditioning
itu dalam kegiatan belajar adalah suatu proses penguatan
peserta didik perlu sesering perilaku operans yang dapat
mungkin diberikan stimulus agar mengakibatkan perilaku tersebut
hubungan antara stimulus dan dapat diulang kembali atau
respon bersifat lebih tetap. menghilang sesuai keinginan
HUKUM TEORI BEHAVIORISTIK

Hukum Kesiapan Hukum Latihan

Hukum kesiapan berarti Hukum latihan memiliki arti


bahwa kegiatan bahwa semakin banyak latihan,
pembelajaran akan semakin besar peluang untuk
memberikan berhasil. Artinya, kegiatan
hasil yang diinginkan jika pembelajaran akan berhasil
ada kesiapan, baik kesiapan jika peserta didik dibiasakan
oleh pendidik untuk latihan secara kontinu
maupun peserta didik. dan terukur.

HUKUM TEORI BEHAVIORISTIK

Hukum Efek Hukum Sikap

Hukum sikap berarti sikap


Hukum efek berarti bahwa yang terbentuk setelah
efek yang dirasakan oleh melakukan pembelajaran.
peserta didik setelah Perubahan sikap dipengaruhi
belajar akan memotivasi oleh hal-hal yang ia
dirinya untuk terus belajar. dapatkan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK
DALAM PEMBELAJARAN

Teori behavioristik dalam kegiatan


pembelajaran di aplikasikan oleh beberapa hal
seperti tujuan dari pembelajaran, materi
pelajaran, karakteristik siswa, media serta
fasilitator pembelajaran yang ada disekolah.
Aplikasi teori behavioristik ini dalam suatu
proses pembelajaran yaitu untuk
memaksimalkan tercapainya tujuan
pembelajaran baik pada pelajaran Bahasa
Indonesia maupun pelajaran yang lainnya.
Seorang guru dalam hal ini perlu menyiapkan
dua hal yakni menganalisis kemampuan awal
dan karakteristik siswa sebagai subjek yang
akan diharapkan mampu untuk menguasai
sejumlah kompetensi yang telah ditetapkan
dalam standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA

2. Penggunaan pembelajaran
1. Penggunaan penguatan positif
berulang-ulang

3. Penggunaan pengkondisian klasik 4. Penggunaan reinforcement negatif

5. Penggunaan pembelajaran terstruktur 6. Penggunaan imitasi dan modeling


DAFTAR PUSTAKA

Anam, Mohammad Syamsul. Dwiyogo Wasis D. TEORI BELAJAR


BEHAVIORISTIK DAN IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN. Edisi Vol.1
Nahar, N.I. PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES
PEMBELAJARAN. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Edisi Vol.1m
Najmi, H, Nursalim. 2020. Teori Belajar Bahasa. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Edisi Vol.7 No.2
Nahar, N.I. PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES
PEMBELAJARAN. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Edisi Vol.1
RK Rusli, MA Kholik. 2012. TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN.
Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai