Anda di halaman 1dari 2

Nama : Leo Ahmad Wijaya

NIM : 3201421022

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling

Tugas Tujuan, Fungsi, dan Orientasi Membimbing

Saya Leo Ahmad Wijaya, menempuh perkuliahan di jurusan Pendidikan geografi. Sehingga
prioritas dalam prospek kerja saya yaitu menjadi seorang guru. Guru merupakan garda
terdepan dalam membangun dan mencerdaskan generasi bangsa. Sehingga dibutuhkan dan
diperlukan seorang pendidik yang kompeten dan terampil dalam membimbing dan mengajar.

Tugas utama seorang guru tidak hanya mengajarkan atau mentransfer ilmu di dalam kelas
saja. Akantetapi membimbing dan membentuk karakter yang baik dalam diri siswa juga
termasuk tugas dan peranan guru. Hal ini dikarenakan guru bukan hanya seorang pengajar
saja, tetapi seorang pendidik juga.

Sebagai guru geografi saya akan mengajarkan mengenai keilmuan-keilmuan geografi baik itu
secara lingkup alam maupun lingkup sosial. Saya akan memfokuskan dan mengajarkan pada
daya nalar/analisis dan berfikir kritis siswa. Hal ini diperlukan agar dalam kehidupan nyata
siswa tersebut dapat mengimplementasi ilmu yang telah didapatkan dengan mengkaji
permasalahan dan mencari solusi secara langsung.

Menurut saya ilmu yang baik itu adalah ilmu yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
Sehingga dengan pengembangan daya berfikir dan daya analisis pada siswa mengajarkan
siswa agar dapat berfikir kritis menghadapi masalah yang dihadapinya. Dengan berfikir kritis
tersebut seseorang dapat berbagi pandangannya mengenai permasalahan tersebut. Tentu
dengan adanya ilmu akan sangat berguna dan bermanfaat jika seseorang tersebut dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan, jika tidak dapat diterapkan maka ilmu tersebut
tidak dapat bermanfaat bagi orang lain dan hanya sebatas pintar di dalam dirinya saja.

Selain itu saya ingin menjadi seorang guru yang dapat menjadi orang tua saat dikelas dan
berteman di luar kelas. Hal ini bagi saya memberikan keterikatan agar siswa dan guru
menjadi dekat, dan juga guru dapat mengetahui perkembangan siswa baik dikelas maupun
diluar kelas. Dengan begitu saya sebagai guru dapat merencanakan hal apa saja yang
diperlukan dan bagaimana caranya agar saya dapat membentuk karakter dan akhlak yang baik
bagi siswa saya nantinya.

Bagi saya ilmu memang sangat penting, namun perlu dibarengi dengan adab dan akhlak yang
baik pula. Seperti pepatah mengatakan “ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan
adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh”. Ilmu akan menjadi berbahaya bagi dirinya dan
orang lain apabila tidak dihiasi dan dibarengi dengan akhlak. Sebab, kepintaran seseorang
tidak akan dihargai apabila tidak mempunyai adab, dan juga ilmu tanpa adab akan membawa
pada kesombongan. Hal ini yang sangat saya tekankan nantinya pada siswa saya, agar
menjadi generasi bangsa yang berkakhlakul karimah dan menjadi tauladan bagi orang lain.

Menurut saya dua poin tersebut sangat perlu diterapkan oleh seorang guru, sebab guru bukan
hanya pengajar, tetapi pendidik juga. Dengan ilmu-ilmu geografi yang saya ajarkan, sikap
friendly dan parenting yang saya terapkan, serta pembentukan karakter dan adab yang baik
akan sangat berdampak dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk menjadi pribadi
yang lebih baik.

Begitulah cerita saya nantinya tentang apa yang akan saya terapkan, dan apa yang akan saya
ajarkan kepada siswa-siswa saya jika saya menjadi seorang guru di sekolah. Tentu saya
sebagai seorang guru juga tidak selalu benar, dan kadangkala juga akan belajar dari siswa-
siswa saya. Dan juga dalam metode pembelajaran dan pengajaran akan saya berikan secara
persuasive bukan memaksa. Hal ini lah yang mendorong saya untuk berprinsip sebagai orang
tua dikelas, dan sebagai teman diluar kelas agar menjadi pendekatan antara saya dan siswa-
siswa saya nantinya.

Terakhir, guru saya pernah berkata “ Jika seorang guru dapat memotivasi dan menjadi teladan
siswa, maka itu merupakan sebuah anugerah. Sebab motivasi tersebut akan melekat pada diri
siswa”

Anda mungkin juga menyukai