Anda di halaman 1dari 2

Profil Guru Bahasa Indonesia.

A. Profil imaginer (teori, anganan, ideal)


Salah satu komponen yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut adalah guru.
Adapun yang dimaksud dengan guru adalah seseorang yang memiliki tugas mengajar, mendidik,
membimbing, memotivasi terhadap siswa untuk belajar serta membina para siswa baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Sedangkan peranan guru yang dimaksud antara lain guru sebagai model seperti
penceramah, nara sumber, fasilitator, konselor, tutor, manajer, pembina laboratorium, serta masih
banyak peranan guru lainnya. Selain hal itu guru juga mempunyai tugas pokok yang diemban oleh
guru seperti tugas personal, tugas profesional dan tugas sosial kemasyarakatan. (Sahertian, 1992 : 39).
Profil guru ideal merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai suatu keberhasilan dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini terbiasa terjadi karena sesuai dengan perkembangan
fisik, emosi, mental intelektual dan sosial para siswa. Begitu pula perkembangan kepribadian siswa
masih banyak memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang dewasa termasuk guru dan orang tua.
Tugas guru yang ideal dan profesional di dalam kelas mempunyai 3 (tiga) tugas pokok antara lain:
1. bertugas di bidang profesi yang meliputi mendidik, mengajar dan melatih anak didik, guru
2. bertugas di bidang lain guru sebagai orang tua kedua di madrasah, sebagai idola para siswa
dan memberikan motivasi untuk belajar.
3. tugas guru yang ketiga di bidang kemasyarakatan antara lain mengajar masyarakat agar
menjadi manusia yang bermoral dan berkualitas dan mencerdaskan bangsa Indonesia.

 Guru dan Jati diri


Guru dalam hal ini sering memberikan nasihat entah itu dalam bentuk perkataan maupun
perbuatan. Nasihat dalam kamus seorang guru bukanlah suatu hal asing di dalam segala aktivitas
hidupnya. Nasihat telah menjadi hal wajib dalam kamus fiqihnya. Hingga menjadi sebuah
keyakinan yang kadang dia tak berpikir bahwa itu sebuah nasihat ketika dia sedang berinteraksi
dengan seseorang saking terbiasanya.
Kebiasaan inilah yang kadang membuat lalai bagi para guru. Mereka lupa bahwa dirinya juga
penting untuk selalu memperbaiki diri. Mereka, yakni seorang guru terlalu sibuk memperbaiki diri
orang lain. Penyakit inilah 1 yang kadang melanda dan menjadi pangkal dosa bagi setiap guru.
Padahal Tuhan sangat membenci makhluknya yang hanya pandai berbicara namun rusak dalam
hal perbuatan. Guru dalam hal ini harus memulai dari dirinya sendiri sebelum dia menasihati
orang lain. Dengan mengenal dirinya sendiri maka dia akan mengenal potensi dan
kemampuannya, sebatas mana dia bisa beramar ma'ruf nahi munkar atau menasihati orang lain.
Intinya, seorang guru dalam menjalan kan aktivitasnya sehari-hari sebagai seorang guru haruslah
dimulai dari diri mereka sendiri agar apa yang mereka harapkan dari perencanaan, pengaplikasian,
dan evaluasi bisa berjalan dengan koridor yang mereka harapkan.

 Guru dan Berfikir


Berpikir adalah sebuah keniscayaan bagi setiap manusia. Manusia berbeda dengan makhluk lain
karena dia mampu untuk berpikir. Seperti yang sering kita dengar bahwa manusia juga
didefinisikan sebagai Hayawan Nathiq atau hewan yang berpikir Dengan berpikir pula manusia
bisa mengendalikan segala hal yang ada di sekitarnya.
Begitu juga guru. Seorang guru harus berpikir dalam setiap aktivitasava Tanpa sehatnya dalam
mendidik murid-muridnya. Berpikirnya seorang guru juga berimbas kepada strategia untuk
mendidik bagaimana murid bisa paham dan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran Jadi tidak
hanya berkutat mengenai konten yang akan diajarkan namun berpikir dalam hal ini juga
membahas mengenai bagaimana guru menjadikan ruang pembelajaran itu efektif dan nyaman
bagi para murid atau peserta didik.

 Guru dan Beramal


Guru dan beramal adalah sebuah korelasi yang tidak bisa dipisahkan Setelah guru tahu akan jati
dirinya, tahu akan kelebihan dan kekurangannya, tahu akan seberepa besar potensinya dan mampu
untuk berpikir tentang apa kenapa, bagaimana mengapa, dan di mana dia harus beraktivitas di
kehidupan sehari-hari atau berpikir mengenai peserta didiknya maka yang harus dilakukan
selanjutnya adalah beramal. Beramal dengan benar dan istiqamah, harus menjaga sikap dan selalu
berbuat baik agar para muridnya bisa mencontohnya dan menerapkannya di kehidupan mereka
sehari hari pula.

 Guru dengan kedalaman spiritual


salah satu aspek yang harus dipenuhi oleh seorang guru adalah aspek spiritual. Aspek inilah yang
menjadi salah satu dasar bagi seorang guru untuk menciptakan murid yang cerdas dan berkualitas.
Apa yang akan guru ajarkan kepada para murid akan terasa lebih manis jikalau guru mempunyai
kedalaman spiritual dalam pribadinya Manisnya kata atau nasihat inilah yang juga membuat
terbukanya pintu hidayah bagi seorang murid. Bahkan bisa menjadikan futuh di setiap hati para
murid
Sumber : Muhammad Nadif, (2020). Profil Guru Ideal, Jakarta : Publica Institute Jakarta
Monica Anis, (2020). PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA
MADRASAH ALIYAH. Jurnal Pendidikan. Vol 1, No 3

B. Profil Realita
Profil guru ideal adalah sosok guru yang mempunyai kompetensi peronal, kompetensi
profesional, kompetensi sosial kemasyarakatan dan kompetensi pedagogik. Seorang guru harus
mampu menunjukkan kepribadian yang mantap dan mandiri. Sehingga guru akan menonjol dilihat
dari kemampuannya di lingkungan masyarakat dibanding dengan profesi lainnya.
Akan tetapi salah satu guru bahasa indonesia yang pernah dijumpai, masih kurang memiliki sikap
yang tegas dalam menghadapi muridnya, saat kegiatan belajar dikelas beliau hanya memberikan tugas
untuk dikerjakan dan hanya menyampaikan sedikit materi, akibat dari hal ini membuat para siswa
menyepelekan guru Bahasa Indonesia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai