Anda di halaman 1dari 5

Dewi, dkk.

: Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap praktik gigi ilegal

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP


PRAKTIK GIGI ILEGAL

Siti Rusdiana Puspa Dewi1*, Pudji Handayani2, Arya Prasetya Beumaputra3, Martha Mozartha4
1. Departemen Biomedik, Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Inderalaya
2. Departemen Ilmu Penyakit Mulut, Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya,
Inderalaya
3. Departemen Ortodonsia, Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Inderalaya
4. Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi, Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya,
Inderalaya
*Email: sitirusdiana@fk.unsri.ac.id

Diterima : 01 Maret 2020 Direvisi : 23 April 2020 Disetujui : 21 Mei 2020

ABSTRAK
Praktik gigi ilegal adalah tindakan kedokteran gigi yang dilakukan secara ilegal oleh orang-orang yang
tidak terdaftar dalam Konsil Kedokteran dan menjalankan praktik seperti layaknya dokter gigi yang
teregistrasi, yang semakin menjamur di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap praktik gigi ilegal di masyarakat Tanjung Lago, Sumatera Selatan.
Sebanyak 100 masyarakat di Tanjung Lago Sumatera Selatan diminta untuk mengisi kuisioner. Hasil
survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Tanjung Lago pernah mendatangi praktik gigi
ilegal dan mengetahui bahwa yang melakukan tindakan perawatan gigi tersebut adalah bukan dokter
gigi. Jenis perawatan yang paling banyak dilakukan adalah pembuatan gigi tiruan. Alasan utama mereka
mendatangi praktisi illegal tersebut adalah karena mudah dijangkau. Praktik gigi ilegal masih banyak
dikunjungi oleh masyarakat dalam melakukan perawatan giginya. Untuk itu dibutuhkan upaya
penyuluhan berkala untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai risiko mendatangi praktik
gigi ilegal.
Kata kunci: Praktik gigi ilegal; Tanjung Lago; Tingkat pengetahuan

ABSTRACT
Illegal dental practice is an act of dentistry illegally by people who are not registered with the Medical
Council and carry out practices like registered dentists, which increases in Indonesia. This study aim
was to find out the level of public knowledge of illegal dental practices in the Tanjung Lago community,
South Sumatera. One hundred people in Tanjung Lago, South Sumatra were asked to fill in the
questionnaire. The survey showed that the majority of the people of Tanjung Lago had visited illegal
dental practices and they know that those who perform these dental treatments were not dentists. The
most common type of treatment was removable prosthodotic. The main reason they come to these illegal
practitioners was due to the easy acces. Illegal dental practice is still widely visited by the community
in performing dental care. This requires regular counseling efforts to increase public knowledge about
the risks of going to illegal dental practices.
Keywords: Illegal dental practices; Tanjung Lago; Level of knowledge

Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol. 2 ● No. 1 ● Juni 2020 1
Dewi, dkk.: Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap praktik gigi ilegal

PENDAHULUAN menyengat, kerusakan struktur gigi dan


mengganggu kesehatan secara umum, seperti
Praktik kedokteran gigi ilegal merupakan
jantung, serta kematian (Nagarajappa, dkk.,
suatu tindakan kedokteran yang dilakukan secara
2014; Alqahtani, 2014; Kim, dkk, 2014).
ilegal oleh orang-orang yang tidak terdaftar
Di samping itu ruang praktik yang tidak
dalam Konsil Kedokteran dan menjalankan
terstandar dan pemakaian alat-alat yang tidak
praktik seperti layaknya dokter gigi yang
steril dapat menyebabkan bebagai infeksi silang
terigistrasi. Praktik kedokteran gigi ilegal sangat
dari satu pasien ke pasien yang lain. Beberapa
marak berkembang di Indonesia. Hal ini dapat
jenis infeksi yang dapat menular akibat
dilihat semakin menjamurnya salon kecantikan,
pemakaian alat-alat medis yang tidak steril
klinik gigi estetik, atau bahkan tukang gigi
adalah HIV/AIDS, Herpes Simplex, Hepatitis,
keliling yang bukan dilakukan oleh seorang
TB, dan penyakit infeksi lainnya (Barbosa, dkk.,
dokter gigi (Darmawan & Thabrany, 2017).
2015).
Di Amerika Serikat, praktik ilegal ini
Dalam Undang-undang Republik
mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Data
Indonesia nomor 29 tahun 2004, tentang praktik
dari kantor praktik dokter gigi umum
kedokteran pasal 77 dan 78, secara tegas
menyebutkan bahwa diperkirakan ada sekitar
menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan
108 juta anak-anak dan orang dewasa di
sengaja menggunakan gelar sehingga
Amerika yang tidak dapat dijangkau oleh dokter
menimbulkan kesan seolah-olah dokter atau
gigi dan menjalani praktik dokter gigi ilegal
dokter gigi yang terigestrasi dan menjalani
yang tidak steril. Di negara Inggris, praktik
metode atau alat yang digunakan oleh orang
dokter gigi ilegal inipun menjadi masalah serius.
tersebut akan diberi ancaman yang cukup berat
Masyarakat Inggris banyak menjalani praktik
(Utami & Mulyana, 2015).
gigi ilegal yang dilakukan oleh tukang gigi yang
Akan tetapi, meskipun pelaksanaan
datang dari rumah ke rumah dan korbannya
praktik ilegal ini telah diatur dan pelanggarannya
sebagian besar adalah ibu rumah tangga (Barone,
telah diancam oleh Undang-undang namun
2014; Bell, 2015).
masyarakat Indonesia tetap masih menjalani
Di Indonesia, praktik kedokteran gigi
perawatan gigi ke praktik kedokteran gigi ilegal.
ilegal ini pun semakin hari semakin berkembang
Ketidakpahaman masyarakat atau bahkan dinas
pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
terkait yang menyangkut ilegalitas sebuah
jumlah kunjungan korban ke dokter gigi pasca
tindakan medis menjadi suatu masalah yang
dilakukannya perawatan gigi secara ilegal.
memperburuk kondisi tersebut. Akibatnya, para
Praktik kedokteran gigi ilegal ini banyak
dokter gigi banyak mendapat limpahan pasien
dilakukan oleh tukang gigi keliling yang
yang berkunjung akibat kegagalan-kegagalan
berkunjung dari rumah ke rumah, salon-salon
pearawatan gigi di praktik-praktik ilegal. Hal
kecantikan yang bermodal seadanya, bahkan
inilah yang menjadi dasar pemikiran perlu
klinik kecantikan estetika. Jasa yang
dilakukannya upaya-upaya pembinaan
ditawarkanpun beragam, mulai dari yang murah
kesehatan gigi dan mulut di lingkungan
hingga yang mahal (Marsela & Kadarisman,
masyarakat agar tidak terjadi kesalahan dalam
2015).
merawat gigi-giginya dan mempertahankan
Beberapa jenis perawatan yang sering
kesehatan secara umum. Oleh karena itu tujuan
dilakukan oleh praktik kedokteran gigi ilegal
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tersebut antara lain adalah pemasangan behel
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
gigi, veneer gigi, pemutihan gigi (dental
praktik gigi ilegal pada masyarakat.
bleaching), pembuatan gigi palsu, penambalan
dengan resin komposit (sinar), pembersihan
METODE
karang gigi dan pencabutan (Sapri, 2018).
Perawatan gigi ilegal mempunyai banyak risiko, Penelitian ini merupakan penelitian
baik jangka pendek maupun jangka panjang. deskriptif observasional. Penelitian dilakukan di
Beberapa risiko yang ditimbulkan dari praktik salah satu sekolah dasar di desa Tanjung Lago,
gigi ilegal tersebut antara lain oklusi yang tidak Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
seimbang, gigi yang goyang hingga terlepasnya Sebanyak 100 orang masyarakat Tanjung Lago
gigi dari soket, rasa ngilu, kerusakan struktur mengisi kuisioner yang telah disiapkan,
enamel gigi kesulitan makan, bau mulut yang dibimbing oleh tim peneliti dalam melakukan

2 Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol. 2 ● No. 2 ● Desember 2020
Dewi, dkk.: Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap praktik gigi ilegal

pengisian data dan kuesioner yang terdiri dari Pembersihan karang gigi 2
beberapa pertanyaan menyangkut tingkat
pengetahuan dan pengalaman masyarakat dalam Pada umumnya masyarakat merasa puas
mendatangi praktek gigi ilegal. Data yang (85%) akan perawatan yang dilakukan oleh
diperoleh dari kuisioner yang telah diisi, praktisi kesehatan gigi ilegal ini. Hal ini
dikumpulkan, diolah,dan dianalisis secara dikarenakan masyarakat tersebut tidak
sederhana kemudian disajikan dalam bentuk memahami adanya efek jangka pendek dan
tabel dan dideskripsikan berdasarkan hasil jangka panjang yang dapat ditimbulkan oleh
jawaban dari kuesioner. perawatan gigi yang tidak kompeten tersebut.
Alasan utama masyarakat mendatangi praktik
HASIL gigi ilegal diantaranya adalah karena praktisi
Data yang telah dikumpulkan dari 100 ilegal tersebut datang dari rumah ke rumah
orang yang mengisi kuisioner, maka didapat (keliling) sehingga mereka tidak perlu pergi
80% masyarakat tersebut pernah mendatangi menyediakan waktu untuk mendatangi fasilitas
praktik gigi ilegal, sedangkan sebanyak 20% kesehatan dan mengantri. Alasan lainnya adalah
tidak mendatangi praktik gigi ilegal karena karena tergiur dengan iklan atau promosi yang
sebagian dari mereka cukup paham mengenai ditawarkan oleh praktisi ilegal tersebut, jauhnya
risiko dari perawatan gigi yang tidak adekuat dan lokasi fasilitas kesehatan dari rumahnya, biaya
sebagian lagi dikarenakan mereka memang tidak yang jauh lebih murah. (Tabel 3)
pernah mengeluhkan sakit gigi. Adapun
Tabel 3. Alasan kunjungan ke praktik gigi ilegal
distribusi frekuensi masyarakat di desa tersebut
dapat dilihat pada Tabel 1. Persentase
Alasan utama
(%)
Tabel 1. Distribusi frekuensi masyarakat Mudah dijangkau 51%
Promosi layanan kesehatan gigi 26%
Persentase Biaya murah 13%
Data distribusi Frekuensi
(%) Akses dan lokasi 9%
Jenis kelamin Alasan lainnya 1%
Laki-laki 45 45
Perempuan 55 55
Usia
< 20 tahun 19 19 PEMBAHASAN
21- 30 tahun 31 39 Isu maraknya praktik gigi ilegal semakin
31- 40 tahun 25 17
lama semakin ramai di Indonesia, Praktik-
41- 50 tahun 13 13
> 50 tahun 12 12 praktik gigi ilegal tersebut umumnya banyak
dilakukan oleh tukang gigi yang tidak pernah
Tabel 2 menunjukkan jenis perawatan gigi mengenyam pendidikan kedokteran gigi sama
yang paling banyak dilakukan di praktik gigi sekali dan tenaga kesehatan yang bukan dokter
ilegal adalah pemasangan gigi palsu, diikuti gigi. Banyaknya praktisi gigi ilegal ini membuat
dengan pemasangan behel gigi, penambalan masyarakat awam yang tidak paham datang
gigi, veneer, pemutihan gigi (dental bleaching), untuk melakukan perawatan gigi. Mereka tidak
pencabutan gigi, dan pembersihan karang gigi. mengetahui adanya risiko yang dapat
ditimbulkan oleh praktisi ilegal ini (Tariq, dkk.,
Tabel 2. Jenis perawatan pada kunjungan praktik 2012).
gigi ilegal Dari survei yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa masyarakat pada umumnya
Persentase lebih banyak mengunjungi praktik gigi ilegal.
Jenis perawatan
(%)
Hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan
Pemasangan gigi palsu 58 masyarakat mengenai bahayanya mendatangi
Pemasangan behel 25 praktik gigi ilegal belum banyak diketahui.
Penambalan gigi 20 Pemasangan gigi palsu merupakan jenis
Veneer 17 perawatan yang banyak dilakukan oleh
Pemutihan gigi (dental bleaching) 9 masyarakat. Pemasangan gigi palsu ini banyak
Pencabutan gigi 3 dilakukan oleh tukang gigi keliling yang

Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol. 2 ● No. 2 ● Desember 2020 3
Dewi, dkk.: Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap praktik gigi ilegal

mendatangi rumah ke rumah dan dapat juga pengetahuan masyarakat mengenai risiko
dilakukan dengan membuat janji antara tukang mendatangi praktik gigi ilegal.
gigi dengan “pasiennya”. Kebanyakan dari
mereka juga memilih memasang gigi tiruan
dikarenakan takut mencabut gigi, sehingga DAFTAR PUSTAKA
pemasangan gigi tiruan yang dilakukan dengan Alqahtani, M.Q. 2014. Tooth-bleaching procedures
menggunakan self-curing akrilik dilakukan and their controversial effects: A literature
dengan tanpa dilakukan pencabutan terlebih review. Saudi Dent. J; 26(2): 33–46.
dahulu. Mereka tidak memahami risiko yang Barbosa, M., Prada-Lopez, I., Alvarez, M., Amaral,
dapat ditimbulkan dari gigi tiruan yang dibuat B., Maria de los Angeles, C.D.C., & Tomas I.
oleh praktisi ilegal tersebut. 2015. Post-Tooth Extraction Bacteraemia: A
Jenis perawatan lainnya yang dilakukan Randomized Clinical Trial on the Efficacy of
oleh praktisi ilegal ini adalah pemasangan behel, Chlorhexidine Prophylaxis. Plos One; 10(5):
penambalan gigi, veneer, dan dental bleaching. e124249.
Perawatan dental estetis ini tentunya memiliki Barone, J.V. 2014. Know your foe The illegal
risiko kegagalan oklusi yang akan berdampak practitioner of dentistry. Journal of Prosthetic
pada masalah-masalah kesehatan gigi dan Dentistry; 31(6): 603–6.
kesehatan umum. Di samping itu pencabutan Bell, R. 2015. Dentist should not fear convert
gigi yang dilakukan oleh praktisi ilegal ini recordings. British Dent. J; 199(5): 299–300.
memiliki risiko seperti perdarahan, berbagai Darmawan. I.R. & Thabrany, H. 2017. Refleksi
penyakit infeksi, trauma pasca bedah, gangguan implementasi jaminan kesehatan nasional pada
pelayanan kedokteran gigi di fasilitas kesehatan
atau kelainan sistem tubuh lainnya, seperti
tingkat pertaa kota Tangerang tahun 2017.
jantung, serta kematian (Wiedel & Bondemark, Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia; 6(4):
2015; Oini, dkk., 2012; Krashnow, 2017). 174–183.
Masalah malpraktik yang dilakukan oleh Kim, J.E., Jung, J.I., Kim, H.N., Kim, S.Y., Jun, E.J.,
praktisi ilegal ini harus menjadi perhatian besar Kim, M.J., Joeng, S.H. & Kim, .JB. 2014.
bagi kita semua (Sapri, 2018). Mudahnya Factors related to the experience of illegal
mereka mendapatkan informasi dan pelayanan dental treatments among Korean adults: The
kesehatan gigi ilegal, bebasnya mereka membuat Fourth Korea National Health and Nutrition
iklan dan promosi praktik gigi, dan murahnya Examination Survey, 2007-2009. J Korean
harga yang ditawarkan menjadi pertimbangan Acad Oral Health; 38(4): 254–62.
mereka dalam melakukan perawatan gigi pada Krashnow, Y. 2017. Is tooth bleaching really safe?
praktik gigi ilegal. Untuk itu dibutuhkan upaya- The Science Journal of Lander College of Art
upaya dari mulai tenaga kesehatan gigi hingga and Science; 10(2): 62-72.
pemerintah setempat untuk dapat melakukan Marsela, A. & Kadarisman, Y. 2015. Aktivitas jasa
penyuluhan dan pembinaan berkala terhadap pemasangan kawat gigi. JOM FISIP; 2(2): 1–
masyarakat akan bahayanya mendatangi praktik 14.
gigi ilegal. Diharapkan masyarakat lebih Nagarajappa, R., Ramesh, G., Sandesh, N., Lingesha,
R.T. & Hussain, M.A.Z. 2014. Impact of fixed
memilih untuk mendatangi fasilitas kesehatan
orthodonti appliance on quality of life among
seperti Puskesmas atau praktik dokter gigi untuk adolescents’ in India. J. Clin. Exp. Dent; 6(4):
memilih perawatan gigi mereka. Pengawasan 389–94.
dari pemerintah terkait juga dibutuhkan untuk Oini, N., Aguiar, F.H.B., Lima, D.A.N.L. & Pascotto,
membantu mengatasi dan mengurangi dampak R.C. 2012. Advances in dental veneers:
kesehatan akibat praktisi gigi ilegal ini. Materials, applications, and techniques.
Clinical; 4(10): 9–16.
Sapri, A. 2018. Tanggung Gigat perawat asisten
operator bedah dalam menjalani profesinya di
SIMPULAN kamar operasi (studi di RSUD Dr. H. Abdul
Praktik gigi ilegal masih banyak
dikunjungi oleh masyarakat dalam melakukan
perawatan giginya. Untuk itu dibutuhkan upaya
penyuluhan berkala untuk meningkatkan

4 Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol. 2 ● No. 2 ● Desember 2020
Moeloek Propinsi lampung). Cepalo; 2(2): 32–46.
Utami, T.K. & Mulyana, A. 2015. Tanggung jawab
dokter dalam melakukan aborsi tanpa seijin ibu
yang mengandung atau keluarga dalam
perspektif hukum positif di Indonesia. Jurnal
Mimbar Justitia; 1(2): 499–517.
Tariq, M., Iqbal, Z., Ali, J., Baboota, S.,
Talegoankar, S., Ahmad, Z, & Sahni, J.K.
2012. Treatment modalities and evaluation
models for periodontitis. Int. J. Pharm.
Investig.; 2(3): 106-22
.

Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol. 2 ● No. 1 ● Juni 2020 5

Anda mungkin juga menyukai