Anda di halaman 1dari 22

DASAR DASAR USAHA LAYANAN PARIWISATA

KELAS X ULP
SMKN 1 PEKANBARU

Judul elemen Memahami Proses Bisnis Industri Pariwisata

1. Wawasan Pariwisata
2. Industri Pariwisata
3. Isu isu global dunia industri pariwisata
Materi Pembelajaran 4. Pembaharuan pengetahuan industri pariwisata
5. Lapangan kerja di bidang pariwisata
6. Jabatan Kerja di bidang pariwisata
7. Proses Bisnis Pariwisata

Kelas 10 USAHA LAYANAN PARIWISATA

Alokasi Waktu 60 JP

Jumlah Pertemuan 10 x pertemuan

Pada akhir fase E peserta didik mampu mengidentifikasi informasi


dan wawasan secara menyeluruh tentang industri pariwisata yang
berkaitan dengan produk dan jasa pariwisata, isu- isu global
Fase Pencapaian industri pariwisata dan memperbaharui pengetahuan industri
pariwisata termasuk lapangan kerja dan jabatan kerja dengan
kemampuan, sikap, perhatian, tindakan, tanggung jawab yang
tercermin pada penampilan untuk pelayanan prima.

Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Profil Pelajar Pancasila dan berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif, Bergotong
royong dan berkeBhinekaan global

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Moda Pembelajaran Luring

Metode Pembelajaran Ceramah, Discussion, presentation

Penilaian Non Cognitive and Cognitive Assessment

Sumber Belajar E-Book, Modul, You tube, media digital.

Media Pembelajaran LCD, PPT, Video You Tube

1. Memahami wawasan pariwisata


2. Memahami industri pariwisata
3. Memahami isu isu global dunia industri pariwisata
Pemahaman Bermakna
4. Memahami pembaharuan pengetahuan industri pariwisata
5. Memahami lapangan kerja di bidang pariwisata
6. Memahami jabatan kerja di bidang pariwisata
7. Memahami proses bisnis pariwisata
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi informasi dan wawasan
secara menyeluruh tentrang industri pariwisata yang berkaitan
dengan produk dan jasa pariwisata

2. Mengidentifikasi isu isu global industri pariwisata

3. Memperbaharui pengetahuan industri pariwisata

4. Menjelaskan dan memperbaharui informasi tentang lapangan


kerja bidang industri pariwisata dengan kemampuan, sikap,
Tujuan Pembelajaran perhatian, tindakan, tanggungjawab yang tercermin pada
penampilan untuk pelayanan prima

5. Menjelaskan dan memperbaharui informasi tentang jabatan


kerja bidang industri pariwisata dengan kemampuan, sikap,
perhatian, tindakan, tanggungjawab yang tercermin pada
penampilan untuk pelayanan prima

6. Mengaplikasikan proses bisnis pariwisata setelah melakukan


kunjungan ke salah satu jenis industri pariwisata

 Pertemuan ke 1
1. Siapa yang pernah berwisata ?
2. Apakah anda pernah mendengar kata pariwisata?
3. Apa saja yang bisa dilihat dan dilakukan di tempat wisata ?
4. Apa anda pernah mendengar kata tour atau study tour ?
Pertanyaan Pemantik
 Pertemuan ke 2
1. Produk apa yang dihasilkan oleh hotel?
2. Apa saja jenis transportasi yang kamu ketahui?
3. Pertunjukkan tradisional apa yang pernah ananda tonton?
4. Apa pendapat anda tentang industri pariwisata ?
PEMBELAJARAN LURING /DARING (270 Menit)
Pertemuan ke 1

Pendahuluan (15 menit)

1. Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama, saling menyapa dan
guru mengecek kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Guru memotivasi Peserta didik dengan memberikan cerita pendek wawasan pariwisata
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi melalui tanya jawab ringan, seperti
a. Siapa yang pernah berwisata ?
b. Apakah anda pernah mendengar kata pariwisata?
c. Apa saja yang bisa dilihat dan dilakukan di tempat wisata ?
d. Apakah anda pernah mendengar kata tour atau study tour?
5. Guru penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

Kegiatan Inti (240 menit)

1. Guru membentuk kelompok belajar dengan jumlah maksimal 6 peserta didik per kelompoknya

2. Guru memberikan pengarahan untuk mencari dan mengamati video di youtube tentang
wawasan pariwisata dan juga bagaimana pariwisata dikelola dimasa pandemic dan new
normal.

3. Guru meminta peserta didik membuat resume tentang segala sesuatu yang penting maupun
belum dipahami selama mengamati video

4. Guru menyediakan beberapa lembar kertas manila bila dibutuhkan oleh kelompok dan
mempersilahkan menggunakan laptop bagi kelompok yang membawa laptop

5. Guru meminta peserta didik membuat gambar abstrak sesuatu yang berhubungan dengan
pariwisata dilihat dari segi fasilitasnya dan pariwisata dilihat dari aktivitasnya yang ada
didalamnya serta bagaimana pariwisata bisa beroperasional dalam kondisi pandemic saat ini
berdasarkan pengamatan video tersebut ataupun pengalaman dan pencarian pada sumber
informasi yang ada. (gambar boleh di kertas manila ataupun di laptop)

6. Guru melakukan komunikasi langsung kepada tiap kelompok secara bergantian untuk
memberikan bimbingan, kesempatan tanya jawab pada tiap kelompok termasuk tanyajawab
pada saat peserta didik melaksanakan presentasi

7. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya melalui penjelasan dengan
dasar “apa” dan “mengapa” detil gambar dibuat dan menjelaskan bagaimana kegiatan
pariwisata tersebut dioperasionalkan dalam kondisi pandemic kemudian menyimpulkan
tentang kegiatan pariwisata secara umum dan kegiatan dimasa pandemi
8. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa memancing penalaran peserta didik untuk
memberikan penilaian individu selama presentasi berlangsung

9. Guru memberikan instruksi praktek membuat kliping tentang kegiatan pariwisata yang sukses
dalam bisnis pariwisata dan menyimpulkan kandungan materi yang telah dibahas bersama

Penutup (15 menit)

1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan apa yang belum
dimengerti terkait materi

2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran

3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

4. Bersama sama menutup proses pembelajaran dengan berdoa

PEMBELAJARAN LURING /DARING (270 Menit)


Pertemuan ke 2

Pendahuluan (15 menit)

1. Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama, saling menyapa dan
guru mengecek kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

3. Guru memotivasi Peserta didik dengan memberikan cerita pendek wawasan pariwisata

4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi melalui tanya jawab ringan, seperti

a. Produk apa yang dihasilkan oleh hotel?


b. Apa saja jenis transportasi yang kamu ketahui?
c. Pertunjukkan tradisional apa yang pernah ananda tonton?
d. Apa pendapat anda tentang industri pariwisata ?

5. Guru penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran
6. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

Kegiatan Inti (240 menit)

1. Guru membentuk kelompok belajar dengan jumlah maksimal 6 peserta didik per kelompoknya

2. Guru memberikan pengarahan untuk mencari dan mengamati video di youtube tentang
industri pariwisata dan juga bagaimana industri pariwisata dikelola dimasa pandemic dan new
normal.

3. Guru meminta peserta didik membuat resume tentang segala sesuatu yang penting maupun
belum dipahami selama mengamati video

4. Guru menyediakan beberapa lembar kertas manila bila dibutuhkan oleh kelompok dan
mempersilahkan menggunakan laptop bagi kelompok yang membawa laptop

5. Guru meminta peserta didik membuat gambar abstrak sesuatu yang berhubungan dengan
industri pariwisata dilihat dari segi fasilitasnya dan industri pariwisata dilihat dari aktivitasnya
yang ada didalamnya serta bagaimana industri pariwisata bisa beroperasional dalam kondisi
pandemic saat ini berdasarkan pengamatan video tersebut ataupun pengalaman dan pencarian
pada sumber informasi yang ada. (gambar boleh di kertas manila ataupun di laptop)

6. Guru melakukan komunikasi langsung kepada tiap kelompok secara bergantian untuk
memberikan bimbingan, kesempatan tanya jawab pada tiap kelompok termasuk tanyajawab
pada saat peserta didik melaksanakan presentasi

7. Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya melalui penjelasan dengan
dasar “apa” dan “mengapa” detil gambar dibuat dan menjelaskan bagaimana kegiatan industri
pariwisata tersebut dioperasionalkan dalam kondisi pandemic kemudian menyimpulkan
tentang kegiatan industri pariwisata secara umum dan kegiatan dimasa pandemi

8. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa memancing penalaran peserta didik untuk
memberikan penilaian individu selama presentasi berlangsung

9. Guru memberikan instruksi praktek membuat kliping tentang kegiatan industri pariwisata yang
sukses dalam bisnis pariwisata dan menyimpulkan kandungan materi yang telah dibahas
bersama

Penutup (15 menit)

1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan apa yang belum
dimengerti terkait materi

2. Peserta didik menyampaikan kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran

3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

4. Bersama sama menutup proses pembelajaran dengan berdoa

Reflections
1. Apakah terjadi permasalahan selama proses pembelajaran?
2. Apakak semua peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
3. Apa yang menjadi kesulitas siswa dalam proses pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang mengalami kesulitan telah dibantu dengan baik?
5. Apakah peserta didik rata-rata telah mencapai kompetensi yang diharapkan?
6. Apakah strategy yang diterapkan bisa memastikan peserta didik mampu menyelesaikan
kompetensinya?
MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE 1
Wawasan Pariwisata
1. Apersepsi
Pernahkan kalian melihat foto orang-orang yang sedang berlibur? Bagaimana wajah
mereka? Tersenyum? Tertawa? Sebagian besar pasti terlihat menikmati kegiatan
liburan mereka dengan berbagai macam aktivitas yang mereka minati. Berlibur
memang menyenangkan setelah lepas dari rutinitas seperti bekerja atau belajar.
Biasanya orang yang akan pergi berlibur, merencanakan tujuan dengan teman atau
keluarga. Rencana yang dilakukan seperti pergi ke tempat-tempat indah yang
diinginkan hanya untuk bersantai jauh dari tempat tinggal atau mencoba kegiatan
wisata yang menantang alam.

Tetapi tahukah kalian bahwa untuk mewujudkan keinginan berlibur tersebut maka
tidak terlepas dari peran pihak-pihak yang justru bekerja agar kegiatan berlibur
seseorang bisa tercapai sesuai harapan

Kontribusi dan kerjasama pihak-pihak tersebut akhirnya menjadi bisnis


pariwisata.

Siapa saja mereka dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Yuk kalian simak
informasi pada bagian pengamatan.
2. Pengamatan
Pernahkah kalian mendengar kata pariwisata? Atau kalian pernah mendengar kata
tour? Atau kalimat study tour? Bagaimana kalian mengartikan kata-kata tersebut,
apakah sama dengan jalan-jalan?
Bila kalian masih ragu-ragu menjawab pertanyaan tersebut atau masih bingung,
silahkan untuk memperhatikan papan informasi di bawah ini:

3. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Pariwisata
Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu kata Pari
dan kata Wisata.
Kata Pari berarti penuh, seluruh, atau semua dan kata wisata berarti perjalanan. Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan
yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi.
Menurut Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan
bukan untuk menetap ataupun mencari nafkah, melainkan hanya untuk memenuhi
rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang, ataupun liburan.
Sedangkan menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A. Yoeti (1996:116), pariwisata
adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapatkan
pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri
atau di luar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk
sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan
yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
Dilihat dari asal mula kata pariwisata yang berasal dari bahasa sansekerta maka
pariwisata berbeda artinya dengan tourism. Dalam bahasa inggris, dikenal istilah
travel, tour dan tourism. Kata travel dapat diterjemahkan dan mempunyai arti yang
sama dengan kata perjalanan atau wisata. Kata tour berarti perjalanan keliling yang
sama artinya dengan kata pariwisata. Dalam kamus Cambridge, tertulis bahwa
tourism as the business of providing services such as transport, places to stay or
entertainment for people who are on holiday. Terjemahan dari kalimat tersebut
adalah pariwisata sebagai usaha penyediaan jasa seperti transportasi, tempat
menginap atau hiburan bagi masyarakat yang sedang berlibur.

Pengertian Wisatawan
Kata wisatawan berasal dari bahasa Sansekerta, dari asal kata “wisata” yang berarti
perjalanan ditambah dengan akhiran “wan” yang berarti orang yang melakukan
perjalanan wisata. Dalam bahasa Inggris, orang yang melakukan perjalanan disebut
traveler. Sedangkan orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut
tourist.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
menyebutkan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
Organisasi Wisata Dunia/UNWTO (United Nation World Tourism Organization) ,
menyebut wisatawan sebagai pelancong yang melakukan perjalanan pendek.
Menurut organisasi ini, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke
sebuah daerah atau negara asing dan menginap minimal 24 jam atau maksimal
enam bulan di tempat tersebut.

Jenis-jenis Wisatawan
Adapun jenis-jenis wisatawan berdasarkan sifat perjalanan dan lokasi di mana
perjalanan itu dilakukan, sebagai berikut:

1) Foreign Tourist (Wisatawan Asing)


Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu
negara lain yang bukan merupakan negara biasanya orang itu tinggal.
Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman.

2) Domestic Foreign Tourist (Wisatawan Asing Domestik)


Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas,
dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara tempat ia tinggal. Misalnya,
staf kedutaan Inggris yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak pulang ke
Inggris, namun melakukan perjalanan wisata di Indonesia (tempat ia bertugas).

3) Domestic Tourist (Wisatawan Nusantara)


Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam
batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya
warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke Palembang atau ke
Monas. Wisatawan ini disingkat wisnu.
4) Indigenous Foreign Tourist
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya
berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan
wisata di wilayah negaranya sendiri. Misalnya, warga negara Jepang yang
bertugas sebagai konsultan di perusahaan asing di Indonesia, ketika liburan ia
kembali ke Jepang dan melakukan perjalanan wisata di sana. Jenis wisatawan ini
merupakan kebalikan dari Domestic Foreign Tourist.

5) Transit Tourist
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu yang
terpaksa singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya
sendiri.

6) Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata tetapi
perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi
perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis
selesai dilakukan.

Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal, yaitu:

1) Motivasi yang bersifat fisik antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan,
berpartisipasi dalam kegiatan olah raga, bersantai dan sebagainya.

2) Motivasi ingin mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain.

3) Motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui
mitra kerja, melakukan hal-hal yang mendatangkan gengsi (prestis), melakukan
ziarah.

4) Motivasi psikologis yaitu seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang
menjemukan dan yang memberikan kepuasan psikologis

5) Motivasi aktualisasi diri, kebutuhan seseorang untuk memenuhi keberadaan


dirinya sehingga lebih dikenal oleh orang lain

6) Motivasi keamanan, kebutuhan seseorang untuk merasa aman di tempat tujuan


wisata sehingga wisatawan menjadi betah saat berada di tujuan wisata tersebut.

Macam-macam perjalanan wisata


Menurut Gamal Suwantoro (2004:14) ada berbagai macam perjalanan wisata bila
di tinjau dari berbagai macam segi diantaranya:
1) Jumlah Peserta
2) Kepengaturan
3) Penyelenggara
Masing-masing penjelasannya sebagai berikut:
1) Perjalanan wisata dilihat dari segi jumlah peserta dibedakan menjadi:
a) Individual tour (wisatawan perorangan), yaitu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami isteri. Aktivitas wisata yang
dilakukan tergantung kesepakatan dua orang tersebut atau minat dari orang yang
melakukan perjalanan wisata. Bisa melakukan wisata kuliner, berbelanja oleh-oleh,
melihat festival, spa, camping, berenang dll. Obyek wisata yang dikunjungi mulai
dari obyek wisata yang sudah terkenal seperti ke Bali, Yogyakarta, Raja Ampat,
Pulau Bunaken dll
b) Family Group tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih
mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain. Aktivitas
yang dilakukan bisa camping, berbelanja, wisata kuliner,
piknik di taman dll. Obyek wisata yang dikunjungi tergantung
kesepakatan bersama tapi biasanya keluarga juga terdiri dari
anak-anak kecil maka orang tua akan memilih obyek wisata
yang ramah anak dan ada unsur edukasi seperti kebun binatang,
taman safari, museum, waterpark dll
c) Group tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang
yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kebutuhan
seluruh anggota, biasanya berkisar paling sedikit 10 orang.
Aktivitas wisata yang dilakukan biasanya kesepakatan anggota
rombongan. Wisata rombongan ibu-ibu dan bapak-bapak yang
berusia lanjut cenderung menyukai wisata ziarah ke makammakam wali, umroh atau
obyek wisata dengan unsur agama
dan kepercayaan lain atau yang disebut dengan wisata ziarah.
Bila anggota rombongan terdiri dari orang dewasa belum
berusia lanjut biasanya akan memilih paket wisata dengan
ragam aktivitas yang mewakili minat anggota rombongan
seperti berbelanja, wisata kuliner atau aktivitas minat khusus
seperti trekking, racing, bicycle touring dll. Obyek wisata yang
dipilih juga beragam dan bisa berdasarkan permintaan khusus
untuk rombongan tersebut.
2) Perjalanan wisata dilihat dari segi kepengaturan peserta dibedakan
menjadi:
a) Pre-arranged tour (wisata berencana), yaitu suatu perjalanan
wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya,
baik transportasi, akomodasi maupun objek-objek yang akan
dikunjungi. Biasanya wisata jenis ini diatur oleh suatu lembaga
yang khusus mengurus, mengatur maupun menyelenggarakan
perjalanan wisata dengan bekerja sama dengan semua instansi
atau lembaga yang terkait. Contoh untuk wisata berencana
adalah perusahaan membuat rencana wisata untuk karyawan
perusahaan dan meminta kepada biro perjalanan wisata untuk
dibuat paket wisata dengan aktivitas dan obyek wisata pilihan
dari perusahaan tersebut.
b) Package tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu suatu
produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu perusahaan
biro perjalanan atau perusahaan transportasi yang bekerja
sama biro perjalanan wisata dimana harga paket wisata tersebut
telah mencakup biaya perjalanan. Jenis paket yang ditawarkan
ada dua macam yaitu ready made tour yaitu paket wisata yang
dengan harga yang sudah ditentukan pembuat paket dan taylor. made tour yaitu
paket wisata dengan permintaan khusus dari
klien termasuk obyek wisata, akomodasi, transportasi bahkan
makanan bisa disesuaikan sesuai permintaan klien.

c) Coach tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan


ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan wisata dengan dipimpin
oleh seorang pemandu wisata dan merupakan perjalanan
wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang
di tetapkan dan dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
Pimpinan rombongan wisata ini disebut tour leader yang akan
membawa rombongan berwisata sesuai dengan program
wisata (itinerary). Biasanya coach tour dilakukan ke luar negeri
sehingga anggota rombongan merasa aman selama bepergian
karena ada yang menemani dalam perjalanan ke negara asing.

d) Special arranged tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan


wisata yang disusun secara khusus guna memenuhi permintaan
seseorang langganan atau lebih sesuai dengan kepentingannya.
Aktivitas wisata dengan permintaan khusus antara lain
menelusuri gua (caving), terjun payung (parachute), bungy
jumping, off road adventure, mountain climbing. Obyek-obyek
wisata yang dipilih juga beragam seperti gua Pindul, area
pegunungan dengan fasilitas terjun payung seperti di kawasan
Puncak Jawa Barat.

e) Optional tour (wisata tambahan), yaitu suatu perjalanan


wisata tambahan diluar program wisata (itinerary) yang telah
disusun dan disepakati di awal atas kemauan atau keinginan
dari wisatawan. Wisata tambahan antara lain yang diminati
biasanya adalah wisata belanja untuk membeli oleh-oleh.
3) Perjalanan wisata dilihat dari segi penyelenggara peserta dibedakan
menjadi:
a) Ekskursi (exscursion) yaitu suatu perjalanan wisata jarak
pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi
satu atau beberapa objek wisata. Contoh ke kebun binatang
yang ada di kota tempat tinggal wisatawan tersebut atau
perjalanan wisatawan dari Yogyakarta ke Surakarta untuk menikmati wisata kuliner
dan membeli oleh-oleh Batik khas. Solo yang dapat dilakukan pergi pulang tanpa
menginap di kota Surakarta.

b) Safari tour Tur Safari) yaitu perjalanan wisata yang


diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan maupun
objek yang bukan merupakan objek kunjungan wisata pada
umumnya. Misalnya perjalanan wisata safari tour ke Serengeti
Tanzania.

c) Cruise tour (Tur Kapal Pesiar) yaitu perjalanan wisata dengan


menggunakan kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata
yang berada di pulau-pulau atau berlabuh di kota yang ditentukan dengan
menggunakan kapal pesiar sebagai basis
pemberangkatannya. Kapal pesiar juga disebut Floating hotel
karena dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti
kamar, kolam renang, restoran, bar, casino dll sehingga
wisatawan yang ikut tur kapal pesiar tidak merasa bosan

d) Youth tour (wisata remaja) yaitu kunjungan wisata yang


penyelenggaraannya khusus diperuntukkan bagi para remaja
menurut golongan umur yang diterapkan oleh hukum negara
masing-masing. Contoh study tour sekolah menengah kejuruan
pariwisata ke obyek wisata Garuda Wisnu Kencana di Bali

e) Marine tour (wisata bahari) yaitu berwisata menikmati


pemandangan bawah laut, melalui aktivitas menyelam dengan
perlengkapan lengkap.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa wawasan pariwisata adalah cara


pandang memahami pariwisata secara utuh karena adanya seseorang
melakukan perjalanan sebagai wisatawan dengan motivasi dan tujuan
perjalanan wisata akan mendapat layanan di tempat tujuan.
LEMBAR PENILAIAN TEST TERTULIS

1. Jelaskan pendapatmu tentang pengertian pariwisata?

2. jelaskan arti wisatawan secara etimologi?

3. Jelaskan yang dimaksud domestic foreign tourist?

4. Jelaskan motivasi seseorang melakukan perjalanan?

5. Jelaskan yang dimaksud dengan individual tour?

LEMBAR PENILAIAN TEST LISAN

1. Bagaimana perkembangan pariwisata saat pandemic ?

2. Apa yang mempengaruhi perkembangan pariwisata?

3. Apa alasan utama seseorang membutuhkan berwisata?

4. Mana yang lebih diminati wisatawan, apakah berwisata di dalam negeri atau
keluar negeri? Mengapa?

5. Mengapa perkembangan daerah wisata disetiap daerah berbeda beda ?


LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK

INSTRUKSI KERJA:
Buatlah contoh macam macam perjalanan wisata (Tour) berdasarkan penyelenggara
peserta

Nama :
Kelas :

MACAM TOUR CONTOH DAN URAIAN


RUBRIK PENILAIAN

Aspek Belum Cukup kompeten Sangat kompeten


penilaia Kompeten kompeten (8-9)
(6-7) (10)
n (0-6)
Peserta didik mampu
Peserta didik Peserta didik mampu
Peserta didik mampu menjawab secara
belum menjawab secara
menjawab secara tertulis dengan tata
mampu tertulis dengan tata
tertulis dengan tata Bahasa yang benar
menjawab Bahasa yang benar
Test Bahasa yang benar dan jawaban yang
secara tertulis namun dengan
tulis dan benar dengan
dengan bahasa jawaban
dengan jawaban ditambah
dan yang masih kurang
sesuai pengembangan
jawaban yang sesuai pada bagian
pada semua bagian sesuai pemikirannya
benar tertentu
namun tetap relevan

Peserta didik mampu


Peserta didik
Peserta didik mampu menjawab secara
belum Peserta didik mampu
menjawab secara lisan dengan tata
mampu menjawab secara lisan
lisan Bahasa yang benar
menjawab dengan tata Bahasa
Test dengan tata Bahasa dan jawaban yang
secara lisan yang benar namun
lisan yang benar dan benar dengan
dengan dengan jawaban yang
dengan ditambah
bahasa dan masih kurang sesuai
jawaban sesuai pada pengembangan
jawaban yang pada bagian tertentu
semua bagian sesuai pemikirannya
benar
namun tetap relevan

Peserta didik
Peserta didik mampu Peserta didik mampu
tidak
Peserta didik mampu menyebutkan contoh menyebutkan contoh
mampu
menyebutkan contoh macam macam tour macam macam tour
menyebutkan
Test macam macam tour berdasarkan berdasarkan penyelenggara
contoh macam
Praktek berdasarkan penyelenggara peserta
macam tour
penyelenggara peserta peserta dengan baik dan
berdasarkan
dengan baik dan tepat tepat waktu dengan
penyelenggara
waktu ditambah kreatifitas
peserta

Keterangan :
Peserta didik yang belum kompeten dan cukup kompeten diperbolehkan mengikuti
remidi untuk mencapai level kompeten
Pembelajaran Remidi
• Peserta didik melakukan pengamatan di internet tentang macam macam Tour berdasarkan
penyelenggara peserta serta contohnya dan menceritakannya kembali pada proses
pembelajaran.
MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE 2

Industri Pariwisata
1. Pengertian Industri Pariwisata
Berdasarkan Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009, industri pariwisata
adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan
barang dan/jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan
pariwisata.

Menurut M.J. Projogo, Industri pariwisata adalah suatu proses kegiatan ekonomi di
bidang kepariwisataan yang produknya berupa jasa-jasa (services) untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan secara menyenangkan (comfortable), betah karena tidak
terganggu (privacy)dan terjamin keamanan pribadi (security) sehingga wisatawan
kerasan.

Keterkaitan antara industri pariwisata dengan industri hospitaliti dapat disimak dari
pendapat ahli yaitu Sue Baker, et.al (1997) menyebutkan ind senada juga
disampaikan oleh Kasavana dan Brooks (2001) yang juga mengatakan bahwa
industri hospitality adalah bagian dari bisnis yang lebih besar yang lebih dikenal
dengan nama industri perjalanan dan
pariwisata. Hal ini ditegaskan oleh Nykiel (2003) menyebutkan industri hospitaliti
terdiri dari bisnis hotel, restaurant, casino, catering, resort, club dan bisnis yang
yang lain yang dibutuhkan oleh wisatawan.

2. Ruang Lingkup Industri Pariwisata

Menurut UNWTO (United Nation World Tourism Organization), ruang lingkup industri
pariwisata dapat dikelompokkan menjadi tujuh:
a. Jasa Akomodasi (Accomodation services) yakni industri yang meliputi jasa hotel dan
motel, pusat liburan dan home holiday service, jasa penyewaan furniture untuk
akomodasi, youth hostel service, jasa training anak-anak dan pelayanan kemping,
pelayanan kemping dan caravan, sleeping car service, time-share, bed and breakfast
dan pelayanan sejenis. ustri hospitaliti adalah bagian dari kegiatan ekonomi yang
lebih besar yang disebut deng full-restoran dan rumah makan, kedai nasi, catering
service, inflight catering, café, coffee shop, bar dan sejenis an pariwisata. Pendapat
yang

b. Jasa Penyediaan Makanan dan Minuman (Food and beverageserving services) yakni
jasa yang menyediakan makanan dan minuman bagi wisatawan. Termasuk ke
dalam industri ini adalah

c. Jasa Transportasi Wisata (Passenger transport services) yakni jasa angkutan darat
seperti bis, kereta api, taxi, mobil carteran; jasa angkutan perairan baik laut,
danau, maupun sungai meliput jasa penyeberangan wisatawan, cruise ship dan
sejenisnya. Termasuk jasa angkutan udara melalui perusahan-perusahaan
penerbangan.
Di samping itu, sektor pendukung antara lain navigation and aid service, stasion bis,
jasa pelayanan parker penumpang, dan lainnya.

d. Jasa Pemanduan dan Biro Perjalanan Wisata (Travel agency, tour operator and tourist
guide services) yakni jasa layanan informasi wisata termasuk kepada kelompok ini
antara lain, agen perjalanan, konsultan perjalanan, biro perjalanan wisata,
pemimpin perjalanan dan yang sejenis.

e. Jasa Pagelaran Budaya (Cultural services) yakni jasa pagelaran tari dan fasilitas
pelayanan tarian, biro pelayanan penari dan sejenisnya. Jasa pelayanan museum
kecuali gedung dan tempat bersejarah, pemeliharaan gedung dan tempat
bersejarah, botanical and zoological garden service, pelayanan pada perlindungan
alam termasuk suaka margasatwa.

f. Jasa Rekreasi dan Hiburan (Recreation and other entertainment services) yakni jasa
layanan jasa rekreasi dan hiburan. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
pelayanan olah raga dan olah raga rekreasi, pelayanan golf course, ski, sirkuit
balapan, taman rekreasi dan pelayanan pantai. Pelayanan taman bertema, taman-
taman hiburan, pelayanan pameran dan sejenisnya.

g. Jasa Keuangan Pariwisata (Miscellaneous tourism services) yakni jasa yang berkaitan
dengan peredaran uang resmi di suatu negara melalui perusahaan yang memiliki
izin. Yang temasuk kelompok.

Proses Industri Pariwisata


Proses industri pariwisata dapat dilihat dalam diagram di bawah ini: ok ini adalah
jasa keuangan, asuransi, tempat penukaran mata uang dan yang sejenis.
Penjelasan untuk diagram di atas adalah sebagai berikut konsumen adalah
wisatawan, produsen adalah para pelaku pariwisata yang menghasilkan produk dan
jasa wisata, demand adalah kebutuhan wisatawan yang harus dipenuhi, sedangkan
supply adalah kemampuan memenuhi permintaan konsumen. Permintaan konsumen
dapat diidentifikasikan berdasarkan motivasi wisata.

Industri Pariwisata sebagai bisnis

Pada akhir dekade 1960-an, Pemerintah DKI Jakarta sudah menggunakan definisi
Industri Pariwisata yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah No. 3, tahun 1969
sebagai berikut,

Industri Pariwisata adalah usaha penyelenggaraan pelayanan untuk lalu lintas


kepariwisataan dengan maksud mencari keuntungan di bidang akomodasi/
perhotelan, kebudayaan, perestoranan, rekreasi dan hiburan, atraksi kebudayaan,
biro perjalanan, usaha kepramuwisataan (guide business), usaha-usaha
cenderamata (souvenir), usaha-usaha penerbitan kepariwisataan, penyelenggaraan
tour dan perdagangan valuta (money changer). Sebagai usaha untuk mencari
keuntungan tersebut maka industri pariwisata dipercaya mampu menambah devisa
negara dan pendapatan asli daerah masing-masing provinsi di Indonesia.
Spillane (1987) mengatakan industri pariwisata mempunyai ciriciri khusus yaitu
sebagai berikut:
• Produk wisata tidak dapat dipindahkan;
• Produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang sama;
• Produk wisata memiliki beragam bentuk;
• Pembeli tidak dapat mencicipi bahkan tidak dapat menguji
produk;
• Produk wisata merupakan usaha yang mengandung resiko
besar.

LEMBAR PENILAIAN TEST TERTULIS

1. Jelaskan pendapatmu tentang pengertian industri pariwisata?

2. Jelaskan Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 ?

3. Jelaskan yang dimaksud dengan Jasa Akomodasi dan berikan contohnya?

4. Jelaskan yang dimaksud jasa rekreasi dan hiburan serta berikan contohnya?

5. Jelaskan proses industri pariwisata?

LEMBAR PENILAIAN TEST LISAN

1. Bagaimana perkembangan industri pariwisata saat pandemic ?

2. Industri pariwisata yang manakah yang saat pandemi bisa tetap bertahan?

3. Apa yang mempengaruhi perkembangan industri pariwisata ?

4. jelaskan yang dimaksud bahwa produk wisata tidak dapat dipindahkan ?

5. jelaskan ciri ciri khusus industri wisata ?


INSTRUKSI KERJA:
Sebutkan dan jelaskan ciri ciri khusus industri pariwisata

Nama :
Kelas :

Ciri ciri khusus industri


Deskripsi
pariwisata
RUBRIK PENILAIAN

Aspek Belum Cukup kompeten Sangat kompeten


penilaia Kompeten kompeten (8-9)
(6-7) (10)
n (0-6)
Peserta didik mampu
Peserta didik Peserta didik mampu
Peserta didik mampu menjawab secara
belum menjawab secara
menjawab secara tertulis dengan tata
mampu tertulis dengan tata
tertulis dengan tata Bahasa yang benar
menjawab Bahasa yang benar
Test Bahasa yang benar dan jawaban yang
secara tertulis namun dengan
tulis dan benar dengan
dengan bahasa jawaban
dengan jawaban ditambah
dan yang masih kurang
sesuai pengembangan
jawaban yang sesuai pada bagian
pada semua bagian sesuai pemikirannya
benar tertentu
namun tetap relevan

Peserta didik mampu


Peserta didik
Peserta didik mampu menjawab secara
belum Peserta didik mampu
menjawab secara lisan dengan tata
mampu menjawab secara lisan
lisan Bahasa yang benar
menjawab dengan tata Bahasa
Test dengan tata Bahasa dan jawaban yang
secara lisan yang benar namun
lisan yang benar dan benar dengan
dengan dengan jawaban yang
dengan ditambah
bahasa dan masih kurang sesuai
jawaban sesuai pada pengembangan
jawaban yang pada bagian tertentu
semua bagian sesuai pemikirannya
benar
namun tetap relevan
Peserta didik Peserta didik mampu
Peserta didik mampu
tidak Peserta didik mampu menjelaskan ciri ciri industri
menjelaskan ciri ciri
Test mampu menjelaskan ciri ciri pariwisata
industri pariwisata
Praktek menjelaskan ciri industri pariwisata dengan baik dan
dengan baik dan tepat
ciri industri tepat waktu dengan
waktu
pariwisata ditambah kreatifitas

Keterangan :
Peserta didik yang belum kompeten dan cukup kompeten diperbolehkan mengikuti
remidi untuk mencapai level kompeten
Pembelajaran Remidi
• Peserta didik melakukan pengamatan di internet tentang macam macam Tour berdasarkan
penyelenggara peserta serta contohnya dan menceritakannya kembali pada proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai