Anda di halaman 1dari 3

BENAR

“Allah adalah Benar”

Roma 3:4

“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya”

Ibr 13:8

“Dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran
edan kekudusan yang sesungguhnya. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepad
a yang lain …”

Efesus 4:24-25

1.HAYAT DAN SIFAT ADALAH BENAR

Roma 3:4 mengatakan,” Allah adalah benar.” Efesus 4:24 mengatakan, “ Manusia baru, yang tela
h diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang susungguhnya.” Sati
Tesalonika 1:9 mengatakan, “ Melayani Allah yang hidup dan yang benar.” Dan 1 Yohanes 5:20 men
gatakan, Dialah Allah yang benar.”

Allah adalah benar, sebab Allah tetap ada (Ibr.1:10-11; Mzm.90:2), selamanya tak berubah, “ pad
a-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Yak.1:17). “Yesus Kristus tetap sama ,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr.13:8). Firman Allah juga benar _ “Se
bab Dia berfirman, maka semuanya jadi, Dia memberi perintah, maka semuanya ada” (Mzm.33:9). “
berfirmanlah Allah… Dan jadilah demikian” (Kej.1:24). “ Langit dan bumi akan berlalu tetapi perkata
an-Ku tidak akan berlalu” (Mat.24:35). “ Tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya” (1 Ptr 1:
25). “ Karena kamu telah dilahirkan kembali.. melalui firman Allah, yang hidup dan yang kekal” (1 Ptr.
1:23). Allah adalah “ Allah yang tidak berdusta” (Tit.1:2). “ Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji
Allah. Itulah sebabnya oleh karena Dia kita mengatakan ‘ Amin’ untuk memuliakan Allah” ( 2 Kor.1:2
0).

Dalam alam semesta, hanya Allah dan firman-Nya yang benar. Dalam suatu siding pelatihan di kuli
ng yang dipimpin oleh Saudara Watchman Nee, selesai bersaksi, seorang saudara bersaksi, seorang s
audara bertanya, “ mengapa orang yang dulu pernah sakit, kemudian beroleh firman Tuhan dan me
ndapat kesembuhan, namun gejala sekaitnya tetap ada?” saudara Watchman Nee menjawab, “ Hari
ini dalam alam semesta hanya Allah dan firman-Nya yang benar, lainnya semua palsu. Karena itu, jika
sudah beroleh firman Allah, maka gejala sakit itu adalah semu. Saudara tadi berkata : pertanyaan ini
saya ajukan karena sejak tahun 1936 saya muntah darah sehingga harus berbaring sepanjang tahun
1937. Kemudian saya beroleh firman Tuhan dan mendapat kesembuhan. Lalu saya pergi ke Cheefo.
Saat beberapa saudara semua tugas dipikul oleh kami yang masih muda. Setiap kali memberitakan in
jil , kami selalu melakukannya dengan sekuat tenaga. Akibatnya, adakalanya saya masih bisa muntah
darah. Gejala sakititu terus berlangsung sampai tahun 1948. Ketika di Shanghai diadakan siding khus
us, gejala sakit itu menjadi lebih parah. Saudara Watchaman Nee menjawab, “ Jika sudah ada firman
Allah, maka gejala sakit itu adalah semu. Janganlah percaya kepadanya.” Kenyataannya sungguh de
mikian, sejak tahun 1948 hingga kini (1986), selama 38 tahun, gejala sakit itu tidak kambuh lagi, dan
usia saya sekarang sudah lebih dari 70 tahun. Jawaban saudara Watchman Nee sungguh indah, ia
benar-benar adalah orang yang mengenal Allah.

Selanjutnya, saudara Watchman Nee sendiri mengisahkan kesaksian bagimana ia beroleh


kesembuhan: saya pernah sekali menderita sakit parah, berturut-turut beberapa malam saya tidak
dapat tidur. Suhu badan saya sangat tinggi, denyut nadi saya sangat cepat, saya merasa bahwa saya
sudah tidak jauh dari pintu maut. Pada malam itu, saya berdoa dan Tuhan mendengar doa saya.
Keesokan siang harinya, Tuhan memberi saya sebuah firman,” Jika Roh Dia, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, tinggal di dalam kamu, maka Ia, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh
Roh-Nya yang tinggal di dalam kamu (Rm.8:110. saya lalu mengira bahwa hari itu oleh Roh-Nya yang
tinggal di dalam kamu” (Rm. 8:11). saya lalu mengira bahwa hari itu saya pasti dapat tidur dengan
baik. Tetapi faktanya lebih buruk lagi. Suhu badan saya malah semakin tinggi, denyut nadi pun
semakin cepat. Setan segera mendatangi saya dan berkata, “ Di manakah janji firman Allah itu ?
Lihatlah, kau tidak dihidupkan! Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah
yang meninggalkan Dia yang mengasihi mereka dengan setia” ( Yoh. 17:17). Ayat pertama mengacu
kepada keadaan lahir, yakni gejala sakit di luar, itu semua sia-sia dan dusta, dan ayat berikutnya
mengacu kepada firman Allah saja yang benar. Kalau demikian, bagimanapun tingginya suhu badan
dan cepatnya denyut nadi saya, semuanya itu semu, bahkan kesulitan tidur saya pun semu. Saya
segera mengucap syukur kepada Allah dan berkata bahwa perkataan Roma 8:11 itulah yang benar,
sedang semua gejala sakit saya adalah semu. Setelah saya beriman dan mengmumkan demikian,
sore harinya suhu badan dan deyut nadi saya normal kembali, dan malamnya saya bisa tidur dengan
nyenyak.

2. HAYAT DAN SIFAT MANUSIA ADALAH SEMU

Pada satu aspek, Roma 3:4 mengatakan,”Allah adalah benar,”pada aspek lain mengatakan, “
Manusia pembohong.” sebab : ‘ Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya
seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur” ( 1 Ptr. 1:24). “ Apakah arti
hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (Yak. 4:14)… kamu
mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan”(Mzm.4:3). orang israel menghendaki Barabas,
menolak Kristus (Mat.27:21-22). orang-orang di dunia hanya ingin uang, harta, kedudukan, dan
reputasi, berambisi kepada kemuliaan yang semu, tetapi enggan akan Kristus yang benar dan
kemuliaan yang sejati.”Ia (orang-orang dunia) hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya
mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti”
( MZM.39:7). Sibuk menimbun harta, tetapi pada akhrinya sia-sia belaka. Hanya Kristuslah yang
sejati.

3. Gereja sesifat dengan Allah

Allah adalah benar, gereja sesifat dengan Allah, juga harus benar. Gereja adalah manusia baru”
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya”(Ef.4:24). dikatakan selanjutnya, karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar
seorang kepada yang lain” (Ef. 4:25). segala yang ada di dalam gereja, haruslah benar, kedustaan dan
kepalsuan tidak seharusnya ada

4. Harus menjadi orang Israel sejati


Orang Israel sejati adalah orang yang tidak ada kepalsuan di dalamnya (Yoh.1:47). melayani
dalam gereja janganlah menyimpan maksud atau ambisi apa pun. Berambisi berarti licik. Harus
murni untuk Tuhan, untuk gereja dengan setulusnya. Seperti syair sebuah lagu: “ setiap pencinta
Tuhan yang tulus, tidak menghiraukan bahagia atau celaka.

5. Benar berarti selaras lahir dan batin.

Bagaimana yang di dalam, begitu pula pernyataannya yang di luar. Yohanes pembaptis berkata
kepada Herodias itu tidak halal (Mat.14:4). Yohanes adalah seorang yang benar, batin dan lahirnya
selaras. Ketika filipus bersaksi kepada Natanael berkata, mungkinkah sesuatu yang baik datang dari
Nazaret?Ini benar, selaras lahir dan batin. Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata
tentang dia, Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”

6. Benar berarti tidak menutup-nutupi

Kadangkala, demi kebaikan orang lain, kita tidak perlu berkomentar, dengan hikmat kita boleh
mengalihkan ke perkara lain, tetapi jangan dengan kondisi lain menutup-nutupi kondisi yang sedang
anda hadapi.

7. orang yang benar baru bisa dipercayai oleh orang lain

Setiap pelayan Tuhan harus bisa dipercayai oleh orang lain, namun hanya orang yang berkarakter
benar baru bisa mendapat kepercayaan orang.

8. Orang yang benar rela mengorbankan dirinya sendiri.

Pekerjaan Tuhan menuntut pelayan-Nya berkorban. Orang yang tidak berkarakter benar, tidak
mungkin mau berkorban untuk orang lain,dan tidak mungkin mati sahid bagi Tuhan. Meskipun kasih
Tuhan mendorong kita sehingga kita berniat berkorban bagi orang lain, tetapi jika kita tidak memiliki
karakter berkorban, mustahilah kita bisa menyesuaikan diri dengan hayat Tuhan yang berkorban itu.
Orang yang selalu berebut kemanisan dan mundur bila datang kesukaran, bukanlah orang yang
benar.

9. Orang yang benar baru mantap

Setiap pelayan Tuhan harus benar, tanpa kebenaran, tidak munkin mantap. Membaca alkitab,
berdoa, bersaksi atau memimpin orang, harus benar. Jika tidak niscaya tidak bisa mantap. Orang
yang tidak benar pasti juga tidak benar dalam hal memperhatikan, melayani atau mengunjungi orang
lain. Orang yang tidak benar, tidak m

Anda mungkin juga menyukai