Anda di halaman 1dari 7

kelompok 4

KELEBIHAN KEKURANGAN
Penggunaan judul yang terlalu panjang.
Melalui analisis akar penyebab Terjadinya kesalahan dalam penulisan
(root cause analysis) dengan seperti tidak ada nya spasi antar kalimat
padacv jatayu catra Internusa, kalimat yang
diagram sebab akibat isu disingkat (dsb).
permasalahan dapat terdata Penggunaan Angka seperti [1], [2] dan
lainnya dalam paragraf sangat tidak efektif
secara jelas sehingga dan tidak nyambung.
dampak, penyebab dan solusi Terdapat tulisan yang salah seperti couse-
effect dan dobel.
dapat diidentifikasi
Terdapat paragraf yang tidak sama
selanjutnya memudahkan posisinya (tidak sejajar).
dalam pemodelan proses Terdapat kesalahan dalam penulisan angka
di asal instansi yang harusnya di belakang
bisnis (STMIK Rosma^1)
Terdapat kesalahan dalam peletakan
halaman harusnya dimulai dari 1 bukan 202.

KESIMPULAN
Hasil dan pembahasan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan analisis akar penyebab (root cause analysis) dengan
menggunakan diagram sebab-akibat dapat membantu dalam
menganalisis dampak, penyebab, dan solusi permasalahan yang
dihadapi, yang pada gilirannya memungkinkan proses perancangan
ulang (redesign process) yang lebih efisien untuk transaksi
penjualan di CV. Jatayu Catra Internusa. Selain itu, melalui
penggunaan proses bisnis yang diusulkan, kita dapat merancang
sistem yang dapat diimplementasikan dengan sukses. Sistem ini
kemudian dapat dipantau dan dievaluasi secara berkelanjutan,
membuka peluang untuk perbaikan berkelanjutan yang mendukung
pertumbuhan dan efektivitas dalam jangka panjang
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021

Qualitative Process Analysis: Studi Kasus


Transaksi Penjualan Pada CV. Jatayu Catra
Internusa
Lila Setiyani1
1
STMIK Rosma
Jl. Kertabumi No. 62 Karawang, Indonesia
Lila.setiyani@dosen.rosma.ac.id

Abstrak

Proses bisnis merupakan inti dari semua aktivitas perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan
perusahaan, proses bisnislah yang meningkatkan semua sumber daya perusahaan yang ada untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengelolaan proses bisnis yang efektif dan efisien dapat menciptakan nilai kompetitif bagi sebuah
perusahaan. Proses bisnis yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan peluang. Namun, perusahaan mungkin
tidak memahami dan mengelola proses bisnis mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan
qualitative process analysis pada proses transaksi penjualan CV. Jatayu Catra Internusa. Metode root cause analysis
dipilih untuk menganalisis akar penyebab permasalahan, sehingga didapat alternative solusi yang dapat di usulkan
untuk perbaikan proses bisnis. Peneliti menggunakan sumber informasi dari narasumber yang diambil melalui
wawancara dengan staf yang menangani transaksi penjualan. Hasil dari penelitian ini adalah data dampak, penyebab
dan solusi yang kemudian di modelkan kedalam proses bisnis usulan (redesign process) menggunakan Business
Process Modeling Notation (BPMN). Pemodelan proses bisnis usulan ini dapat ditindak lanjuti oleh perusahaan
untuk diimplementasikan sehingga proses transaksi penjualan dapat menjadi lebih baik.

Kata kunci: Proses bisnis, redesign process, BPMN

I. PENDAHULUAN redesign, process implementation dan process


monitoring [1].
Pengelolaan proses bisnis pada organisasi atau CV. Jatayu Catra Internusa, telah melakukan
perusahaan mendorong pengurangan biaya, waktu, identifikasi proses yang berjalan pada transaksi
dan sumber daya lain serta meningkatkan penjualan. Dalam proses transaksi penjualan
keunggulan kompetitif yaitu “inovasi” [1]. Teori tersebut, ditemukan beberapa sub proses
pengelolaan proses bisnis yaitu business process diantaranya proses pembuatan quotation, input
management memberikan kerangka arahan yang purchase order dari customer, pembuatan surat jalan
dapat mendorong implementasi dari pengelolaan untuk pengiriman pesanan, pembuatan return
tersebut. Business process management adalah produk dari customer, pembuatan invoice,
segala yang mentransfer hasil rekayasa ulang proses pembuatan purchase order untuk supplier, input
bisnis, teknologi business process management surat jalan dan faktur dari suplier, pembuatan return
tidak hanya menyediakan alat dan infrastruktur produk ke suplier, pembayaran faktur dari supplier.
untuk menentukan, mensimulasi dan menganalisis Sub proses pada transaksi penjualan tersebut
model proses bisnis, akan tetapi juga alat untuk memiliki potensi untuk dilakukan peningkatan
mengimplementasikan proses bisnis sedemikian proses melalui pengelolaan proses bisnis, sehingga
rupa sehingga eksekusi artefak perangkat lunak didapat proses yang lebih baik, yang berdampak
yang dihasilkan dapat dikelola [2]. Business process pada pengurangan biaya, efisiensi waktu pelayanan,
management merupakan suatu seni pengelolaan efisiensi sumber daya manusia dan lain – lain. Hal
proses bisnis. Siklus hidup dari business process ini, menarik peneliti untuk melakukan qualitative
management diawali dengan process identification, process analysis pada transaksi penjualan CV.
process discovery, process analysis, proces Jatayu Catra Internusa yang merupakan tahapan ke

202
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021

tiga dari business process management life cycle. II. METODE PENELITIAN
Process analysis merupakan tahapan, dimana
masalah yang terkait dengan proses yang berjalan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data
(as-is) diidentifikasi, didokumentasikan dan bila primer dari narasumber yang menangani transaksi
memungkinkan diukur menggunakan ukuran penjualan pada CV. Jatayu Catra Internusa. Teknik
kinerja. Keluaran dari tahapan ini adalah kumpulan pengambilan data dilakukan dengan wawancara.
masalah yang terstruktur. Masalah di prioritaskan Hasil wawancara kemudian diolah sehingga
berdasarkan potensi dampaknya dan perkiraan menghasilkan informasi berupa proses bisnis
upaya diperlukan untuk menyelesaikannya [3]. transaksi penjualan yang dimodelkan menggunakan
Dalam qualitative process analysis, [3] business process modelling notation (BPMN).
memperkenalkan beberapa metode diantaranya Berdasarkan pemodelan tersebut peneliti
adalah value added analysis [4], waste analysis, melakukan qualitative process analysis
stakeholder analysis, dan root cause analysis. menggunakan metode root cause analysis dan tools
Dumas (2013) mengungkapkan bahwa qualitative cause-effect diagram.
process analysis dapat dilakukan dengan metode
root-cause analysis dan menggunakan tools [5] III. HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu cause-effect diagram [1]. Root cause analysis
merupakan suatu metode pemecahan masalah yang Hasil dan pembahasan berisi implementasi
bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab sistem (jika ada lengkapi dengan foto/gambar),
masalah [6][7][8]. Beberapa peneliti juga telah pengujian sistem, analisis hasil, diskusi, dsb. Hasil
menggunakan tools cause-effect diagram untuk penelitian harus sesuai dengan tujuan penelitian
mengetahui akar penyebab permasalahan yang diuraikan sebelumnya. Pada bagian ini juga
diantaranya [9],[10],[11],[12]. Penelitian ini perlu dikemukakan perbandingan hasil penelitian
bertujuan untuk melakukan qualitative process dengan peneliti sebelumnya.
analysis pada proses transaksi penjualan yang ada Hasil pemodelan proses bisnis yang berjalan
padaCV. Jatayu Catra Internusa. Hasil dari adalah sebagai berikut :
qualitative process analysis ini dapat digunakan
oleh CV. Jatayu Catra Internusa untuk melakukan
redesign process.

203
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021

Gambar 1. Proses bisnis transaksi penjualan pada CV. Jatayu Catra Internusa

menggambarkan dalam bentuk cause-effect-


Berdasarkan hasil pengumpulan data, diagram.
narasumber menyampaikan bahwa terdapat kendala
yang dihadapi dalam transaksi – transaksi nya
diantaranya :
1. Adanya penginputan data dobel
2. Tidak adanya integrasi antar file
3. Sulitnya melihat histori
4. Sulitanya mengetahui nilai laba bersih

Berdasarkan informasi tersebut, maka dilakukan


analisis untuk dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh CV. Jatayu Catra Internusa. Dalam
teori business proses management, kita mengenal
analisis qualitative dengan menggunakan metode
Root Cause Analysis. Metode adalah teknik yang
membantu analisis untuk mengidentifikasi dan
memahami akar masalah dari sebuah isu. Untuk
melakukan root cause analysis, kita dapat
menggunakan cause-effect-diagrams yang Gambar 2. Cause and effect Diagram
merupakan gambaran antara pemberi efek negatif
dan potensial yang disebabkan. Oleh sebab itu Berdasarkan hasil analisis couse effect diagram
peneliti untuk menyelesaikan masalah yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
dihadapi CV. Jatayu Catra Internusa, peneliti akan

204
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021

Dampak Penyebab Solusi


sistem informasi fitur :
yang mendukung 1. Otomatisasi
pengukuran nilai record
laba bersih transaksi
Tidak penjualan ke
terintegrasinya dalam
data database
Tidak Pencatatan penjualan
terintegrasinya mengguna excel 2. Otomatisasi
file antar Antar file excel kalkulasi laba
proses yang di gunakan bersih
dalam pencatatan 3. Integrasi data
penjualan tidak antar proses
berelasi 4. Otomatisasi
Sulitnya Tidak adanya record data
melihat histori sistem database customer
transaksi
Sales Tidak akuratnya
melakukan data customer
double input Tidak adanya
data customer database customer
Sales tidak Tidak
Gambar 3. Cause-effect outline view mengetahui terdokumentasinya
histori data penjualan
Berdasarkan couse-effect analysis dapat penjualan Tidak adanya
diidentifikasi bahawa isu permasalahan pengelolaan database penjualan
transaksi penjualan dapat diselesaian sebagai
berikut : Berdasarkan tabel 1, peneliti mengusulkan
redesign proses sebagai berikut :
Tabel 1. Dampak, penyebab dan solusi
Dampak Penyebab Solusi
Pimpinan Pengukuran Mengembangkan
melihat nilai dilakukan manual sistem informasi
laba berish Tidak adanya penjualan dengan

205
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021

Gambar 4. Proses bisnis usulan (Process redesign)

IV. KESIMPULAN REFERENSI


Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian [1] M. Dumas, M. La Rosa, J. Mendling, and H.
dapat disimpulkan bahwa root cause analysis A. Reijers, Fundamentals of Business
menggunakan cause-effect diagram dapat Process Management. Springer Berlin
digunakan untuk menganalisis dampak, penyebab Heidelberg, 2013.
dan solusi masalah sehingga dapat dilakukan [2] M. P. Papazoglou, “Web services and
redesign process yang lebih baik untuk transaksi business transactions,” World Wide Web,
penjualan pada CV. Jatayu Catra Internusa. vol. 6, no. 1, pp. 49–91, 2003, doi:
Selanjutnya, menggunakan proses bisnis usulan 10.1023/A:1022308532661.
tersebut, dapat dilakukan design system yang dapat [3] M. Dumas, M. La Rosa, J. Mendling, and H.
diimplementasikan sehingga dapat dimonitor dan A. Reijers, Fundamentals of Business
dievaluasi untuk perbaikan berkelanjutan. Process Management. 2013.
[4] D. Drury and H. Doran, “Research Brief.
UCAPAN TERIMA KASIH The Value of Value-Added Analysis,” Natl.
Sch. Boards Assoc., vol. 3, no. 1, pp. 1–4,
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan 2003.
terima kasih kepada STMIK Rosma yang telah [5] H. A. Yuniarto, A. D. Akbari, and N. A.
memfasilitasi peneliti dalam penulisan artikel ini Masruroh, “Perbaikan Pada Fishbone
sertta dukungannya dalam mengimplementasikan Diagram Sebagai Root Cause Analysis
hasil penelitian ini. Tool,” J. Tek. Ind., vol. 3, no. 3, pp. 217–

206
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021

224, 2013, doi: 10.25105/jti.v3i3.1565. “Analisis Kerusakan Mesin Asphalt Mixing


[6] T. Trisnal, S. Pujangkoro, and L. N. Huda, Plant Dengan Metode Fmea Dan Cause
“Analisis Implementasi Lean Manufacturing Effect Diagram (Studi Kasus: Pt Puri Sakti
Dengan Lean Assessment Dan Root Cause Perkasa),” Ind. Eng. Online J., 2018.
Analysis Pada Pt. Xyz,” J. Tek. Ind. USU, [11] A. Ramandha, C. D. Kusmindari, and S.
vol. 3, no. 3, pp. 8–14, 2013. Hardini, “PELAKSANAAN TOTAL
[7] M. K. Rahma Ari; Indraswari, Risma, PRODUCTIVE MAINTENANCE
“Why Are Babies Dying ? (Root Cause TERHADAP KINERJA BUCKET WHEEL
Analysis Kematian Bayi Di Karawang),” J. EXCAVATOR MELALUI CAUSE
Ilm. Kesehat. Diagnosis, vol. 14, no. Vol. 14 EFFECT DIAGRAM ( Studi Kasus pada PT
No. 4 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Bukit Asam , Tbk ),” in Bina Darma
Diagnosis, pp. 318–321, 2019. Conference on Engineering Science, 2020,
[8] H. Mardesci, “Analisa Produk Cacat pp. 340–354.
Menggunakan Metode Peta Kendali dan [12] V. D. Afriyanti, N. U. Handayani, D. T.
Root Cause Analysis,” J. Teknol. Pertan., Industri, F. Teknik, U. Diponegoro, and C.
vol. 7, no. 2, pp. 45–50, 2018. Diagram, “Analisis Proses Penanganan
[9] V. Hurisandi and M. M. Ulkhaq, “Kudus Keluhan Pelanggan Pt Telkom Indonesia
Dengan Metode Overall Equipment Regional Iv Unit Regional Operation Center
Efectiveness Dan Cause-Effect Diagram,” ( Roc ) Menggunakan Metode Process
Ind. Eng. Online J., pp. 1–7, 2017. Failure Mode,” Ind. Eng. Online J., vol. 6,
[10] E. P. Setiawan and N. B. Puspitasari, no. 4, 2017.

207

Anda mungkin juga menyukai