Kantor:
Pendidikan:
1. Satu Bangsa
2. Satu Tanah Air
3. Satu Bahasa
“Jatuh bangunnya negara ini sangat tergantung dari bangs aini sendiri. Makin pudar persatuan dan
kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan seuntai gambar di peta” - Bung Hatta.
Masih adakah Yugoslavia dan Chekoslovakia Yugoslavia pecah jadi 7 negara karena perbedaan suku
dan agama. Sementara Indonesia masih bisa mempertahankan persatuan di tengah perbedaan, ratusan
suku yang ada di negara ini. Chekoslovakia juga sudah pecah menjadi 2 negara (ada bordernya, berbeda
mata uang).
Masyarakat Yugoslavia menginginkan adanya persatuan kembali karena pemisahan ini ternyata memicu
konflik antar umat beragama.
Bung Karno: Apa yang ditinggalkan untuk negeri jika suatu saat meninggal nanti?
Tito: Dirinya akan meninggalkan tantara yang berani dan tangguh untuk melindungi bangsanya. Lalu
bertanya hal yang sama ke Bung Karno.
Bung Karno: Aku tidak khawatir karena aku telah meninggalkan bangsaku dengan sebuah way of life,
yakni Pancasila.
Beliau bilang dengan fasih exploitation de l'homme par l'homme artinya manusia dieksploitasi dengan
manusia lain.
- Sekarang terbukti bahwa negara yang menjaga dirinya secara kekuatan fisik, bisa hancur juga
pada akhirnya. Sedangkan negara yang menjaga dirinya dengan nilai-nilai filosofis dan persatuan
bisa menjaga kesatuannya hingga saat ini.
- Analogi: Dinosaurus
3 Game Changer yang sangat mempengaruhi dinamika lingkungan strategis saat ini:
1. Dinamika Geopolitik China vs USA, Rusia vs Ukraina Ukarina penghasil gandum, tempat
pembuatan senjata, jalur pipa suplai gas ke Eropa
2. Perkembangan Teknologi Generasi saat ini lahir sebagai native technology
3. Pandemi Covid-19 dan ancaman penyakit lainnya
Bung Karno: “…Kita akan mendirikan negara Indonesia Merdeka sekaligus menuju pada kekeluargaan
bangsa-bangsa…”
“Kita tidak mendirikan negara untuk satu orang, satu golongan, tetapi semua untuk semua
Kita tidak mendirikan negara untuk satu orang, satu golongan tetapi semua untuk semua, sata buat
semua, semua buat sati, din agar negara menjadi kuat (Ir Sukarno)
Kesinilah kita semua harus menuju Mendirikan satu "Nationale Staat, di atas satu kesatuan bumi
Indonesia dari ujung Sumatera sampai ke Iran
National staat ini yang kemudian sering disebut dengan nation state, negara nasional, negara
kebangsaan.
931 ethnic groups, 731 different local languages, various traditional costumes
Different Religions
Musik adalah kumpulan bunyi-bunyian yang harmonis dari berbagai instrument yang berbeda.
Instrument yang berbeda asalkan kita menyepakati untuk membunyikannya pada waktu yang
tepat, maka akan tercipta harmonisasi yang indah. Jika tidak seperti itu, yang tercipta adalah
noise yang akan mengganggu dan menciptakan kebisingan.
Tsun Tsu dalam bukunya "The Art of War", mengingatkan bahwa "Untuk mengalahkan bangsa yang besar
tidak dengan mengirimkan pasukan perang yang besar, akan tetapi dengan cara menghapus
pengetahuan mereka atas kejayaan para leluhurnya, maka mereka akan hancur dengan sendirinya.
Seorang penulis Estonia Bernama Juri Lina pernah menyebutkan dalam bukunya, Architects of Deception
(2004):
1. Kaburkan sejarahnya
2. Hancurkan bukti-bukti sejarah bangs aitu hingga tidak bisa lagi diteliti dan dibuktikan
kebenarannya
3. Putuskan hubungan mereka dengan para leluhurnya.
Perspektif Geopolitik dan Pertahanan Sukarno
Maka dari itu ketahuilah, ketahuilah kondisi tanah air kita, geopolitik kita. Geopolitik ialah pengetahuan
keadaan, pengetahuan segala sesuatu berhubungan dengan geopolitik constellatie sesuatu negeri.
Tadi telah disebut Pancasila, Pancasila adalah hasil pengetahuan geopolitik. Jangan kira jikalau aku dulu
menggali Pancasila itu, ya cuma menggali seperti menggali singkong di kebun..., tidak!
Tinjauan Kesejarahan
Berasal dari kata latin, innovation, yang berarti pembaharuan dan perbuahan. Inovasi ialah suatu
perubahan yang baru menuju kea rah perbaikan.
Berdasarkan Global Innovation Index 2021, Indonesia berada di peringkat 87 dari 132 economies
featured in the GII 2021.
Human Development Report 2021/2021 Indonesia masih di ranking rendah, diatas 100.
Rata-rata pendidikan Indonesia saat ini masih di 8,86 tahun, belum mencapai target minimal 12 tahun.
Pendidikan ini harus ditingkatkan dalam rangka menghadapi fenomena bonus demografi.
Hoax Merajalela
Q&A
Selvi: Konflik wilayah adat di Indonesia sampai sekarang tak terhindarkan. Padahal masyarakan adat bisa
berkontribusi pada Pembangunan nasional. Sementara perlindungan UU nya masih belum kuat.
Bagaimana agar Masyarakat adat dapat tetap ikut serta dalam menjaga ketahanan nasional tanpa
mengubah cara hidupnya?
Narasumber: Kita harus melihat bahwa ada beberapa hukum adat yang perlu dilindungi, namun ada
perdebatan mengenai seberapa dalam hukum-hukum adat tersebut bisa harmonis dengan hukum
nasional. Ada ruang hidup masyarakat adat yang sangat menjaga nilai-nilainya dan bisa harmoinis
dengan pemerintah daerahnya. Tidak harus selalu hukum positif yang diperlukan, melainkan bisa dengan
kearifan. Kita juga perlu belajar dari kearifan lokal masyarakat adat tersebut. Selain itu, saling
menghormati (respect) juga sangat diperlukan untuk terciptanya keharmonisan.
Yoga: Dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa, bagaimana posisi kita saat ini? Apa yang masih
diperlukan oleh Indonesia sebagai peace keeper untuk ikut menjaga kedamaian dunia?
Narasumber: Pakta warsawa sudah hilang, NATO masih ada. Indonesia bersama negara-negara non-blok
karena tidak ingin masuk blok barat maupun timur. Hubungan Indonesia dengan NATO sama dengan
hubungan antarnegara, dimana bukan sebagai sekutu, bukan juga sebagai musuh, karena Indonesia ingin
menjadi peace keeper dunia.
Rosyad: Isu deradikalisasi dunia maya. Kami menghadapi tantangan mengenai pemberdayaan para
penulis dan jurnalis disana. Banyak media yang melakukan publikasi yang bersifat radikal. Apa langkah
dari Lemhanas untuk melakukan pemberdayaan media swasta?
Narasumber: Langkah yang dapat diambil adalah melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi
kepada para jurnalis. Kita tidak perlu manjawab hal-hal yang bersifat negatif. Semoga tidak bosan-
bosannya untuk membina komunitas agar dapat menghasilkan output yang baik.