Anda di halaman 1dari 2

Oleh: Ihlan Nur Sahid Maulana_Sastra

Inggris_ihlan.nur

Mewujudkan Konsep Trisakti Bung Karno


"Sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni
berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan
berkepribadian di bidang kebudayaan. Itu yang Bapak maksud dengan Trisakti," kata Maulwi
mencontohkan ucapan Soekarno, seperti yang dikutip dalam buku 'Maulwi Saelan
PenjagaTerakhir Soekarno' yang ditulis Asvi Warman Adam dan 3 rekannya, Jumat
(3/10/2014).

Banyak gagasan pikiran Bung Karno yang relevan untuk menjawab dan memecahkan
problematika sosial yang dihadapi bangsa Indonesia, salah satunya adalah konsep Trisakti.
Menurut Soekarno, hanya dengan mengetahui ilmu pengetahuan modern dan mengerti
sejarah kebudayaan Indonesia barulah konsep Trisakti miliknya dapat dipahami.

Kalau diamati dengan teliti dan mendalam tentang Trisakti yang dimaksud Soekarno,
pemikiran itu akan dapat menyusun kekuatan dan pembangunan bangsa. Lebih jauh, konsep
Trisakti ini dapat membuat Indonesia bergaul di kancah international dengan pernuh harga
diri dan menghormati kedaulatan masing-masing. Selain itu Indonesia diyakini dapat
merencanakan dan menyusun pola kerja sama ekonomi dengan negara-negara industri besar
dengan percaya diri dan saling menguntungkan.

Tentang membangun karakter rakyat Indonesia, Soekarno mengaku bukanlah hal yang
mudah. Pasalnya, bangsa Indonesia saat itu baru saja merdeka dari penjajahan Belanda
selama tiga setengah abad dan tiga setengah tahun oleh Jepang. Akibat perjuangan melawan
penjajah, banyak terjadi kerusakan material, mental, serta moral. Hal ini membuat bangsa
Indonesia (saat itu) sudah terbiasa sebagai bangsa kuli di antara bangsa-bangsa lainnya.

Disinilah saya akan membahas bagaimana menerapkan dan mewujudkan Trisakti Bung
Karno dalam kehidupan nyata, sesuai dengan prinsip pertama Pancasila 1 Juni 1945 adalah
“Kebangsaan”, maka dalam mewujudkan negara sesuai cita-cita leluhur kita ini, yang paling
utama sebelum membangun di sektor lainya kita perlu membangun dari sisi Kebangsaan kita,
membicarakan Kebangsaan tentu tidak lepas dari Sumberdaya Manusianya. Dalam investasi
bidang Sumberdaya Manusia ini membutuhkan modal yang sangat besar dan hasilnya tidak
bisa dinikmati dengan instan, akan tetapi hal ini sangat mendasar. Oleh karenanya titik berat
mewujudkan negara yang bisa disegani negara lain hanyalah dengan mengutamakan
berinvestasi dalam Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan secara besar-besaran. Untuk
mewujudkan Manusia Indonesia yang berbudi luhur ini, maka Pembangunan Manusia tidak
bisa dipisahkan dengan Pembangunan Budaya, akan tetapi harus terintegrasi atau bersamaan.
Kunci utama dalam rangka perbaikan ini kita harus mensucikan hati untuk menerima ajaran-
ajaran positif yang telah diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam
masalah ini akan kita kupas ajaran-ajaran Tuhan yang diterima dan berkembang dengan baik
di masyarakat kita,mulai dari apa yang telah Tuhan berikan kepada manusia khususnya
bangsa Indonesia.

Tuhan menganugerahkan kelebihan bangsa Indonesia berupa alam dan Kebudayaan yang
begitu luhur yang bernilai sangat tinggi, tetapi Indonesia justru banyak mengadopsi ilmu-ilmu
dan tehnologi dari barat, Tehnologi adalah kelebihan mereka, sementara Kebudayaan dan
alam yang subur adalah kelebihan bangsa Indonesia, inilah yang harus kita kembangkan dan
kita perkenalkan kepada negara lain. Akan tetapi mengapa justru kita mengadopsi Ilmu
barat , cara-cara barat, keserakahannya?, individualismenya? dan lain - lain yang justru
merusak budaya kita sendiri.

Sudah selayaknya hanya bangsa Indonesia yang seharusnya mendapatkan nobel perdamaian,
karena orang asing akan belajar harmonisnya keluarga di Indonesia, rukunnya bertetangga,
dan toleransinya umat beragama. Marilah kita kembali ke alam, kembali ke budaya asli kita,
itulah yang akan kita ajarkan kepada bangsa lain, mereka akan menyesal kelak karena telah
berlaku kurang baik terhadap bangsa Indonesia yang penuh damai ini, kita selalu berdamai
dengan siapapun dari bangsa, suku, agama, ras apapun, karena hanya Indonesia yang bisa
seperti ini.

Pancasila 1 Juni 1945 adalah penjabaran dari rumus, pola atau resep dari Trisakti Bung
Karno, yang apabila kita benar benar mampu menggali, mengupas dan menerapkan harta
karun ini maka akan terwujud kesejahteraan Indonesia, yang secara otomatis akan ikut andil
menciptakan keindahan dunia bahkan akhirat. Inilah PR yang harus kita selesaikan yaitu
menyempurnakan cita-cita leluhur bangsa Indonesia, untuk membentuk suatu pemerintah
negara Indonesia yangmelindungisegenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Daftar Pustaka

1. https://news.detik.com/berita/d-2708500/begini-makna-sebenarnya-trisakti-menurut-
soekarno
2. Urip Raharjo,
https://www.kompasiana.com/uripbr/54f90513a3331111678b46d8/pembangunan-
kemanusiaan-dan-kebudayaan-harus-terintegrasi
3. LAHIRNYA PANCASILA, Penerbit Guntur, Jogjakarta, Cetakan kedua, 1949,
Publikasi 28/1997 LABORATORIUM STUDI SOSIAL POLITIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai