Anda di halaman 1dari 2

Melalui Keppres ini, Presiden juga mencabut penetapan kedaruratan kesehatan

masyarakat Covid-19 dan penetapan bencana nonalam penyebaran Covid-19 sebagai


bencana nasional.
Pada saat Keppres ini mulai berlaku sejumlah Keppres sebelumnya dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku. Peraturan tersebut adalah Keppres Nomor 11 Tahun
2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19, Keppres Nomor
12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19 sebagai
Bencana Nasional, dan Keppres Nomor 24 Tahun 2021 tentang Penetapan Status Faktual
Pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kelonggaran yang saat ini telah dapat dirasakan oleh masyarakat diharapkan tidak
menjadikan masyarakat acuh terhadap kondisi kesehatannya. Muhadjir menyarankan
masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan di berbagai tempat
sebagaimana ketika pandemi Covid-19 berlangsung. Sehingga diharapkan tidak hanya
Covid-19, tetapi juga penyakit menular lain tetap dapat dihindari.

Sebelumnya, Indonesia menghadapi pandemi virus corona penyebab Covid-19 selama kurang
lebih tiga tahun atau sejak kasus pertama ditemukan pada Maret 2020 lalu. Saat itu, dua warga
Kota Depok, Jawa Barat dinyatakan positif Covid-19.

Seiring waktu berjalan, virus itu terus menyebar dan memuncak. Indonesia bahkan pernah
mencatat lebih dari 50 ribu kasus Covid-19 per hari. Indonesia juga pernah mencatat lebih dari
500 ribu kasus aktif.

Sebagai upaya penanggulangan, pemerintah memerangi penularan lewat pemberian vaksin


Covid-19 empat tahap hingga memberlakukan berbagai pembatasan sosial.
Baca artikel CNN Indonesia "Jokowi Terbitkan Keppres Cabut Status Pandemi Covid-19"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230628121531-20-967519/
jokowi-terbitkan-keppres-cabut-status-pandemi-covid-19.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

residen Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyatakan status Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) berakhir dan kini berstatus endemi. Penetapan berakhirnya
status pandemi COVID-19 tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 17 Tahun
2023.

Keputusan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 diambil setelah pertemuan Komite Darurat
WHO pada Kamis (4/5/2023). Komite tersebut memberikan rekomendasi agar WHO
mendeklarasikan akhir dari darurat kesehatan publik global Covid-19 yang telah berlangsung
selama lebih dari 3 tahun.

Namun, Ghebreyesus menegaskan berakhirnya kondisi darurat tidak berarti Covid


bukan lagi ancaman kesehatan global.

Covid telah dinyatakan sebagai kondisi darurat global sejak 30 Januari 2020. Status
darurat global bertujuan untuk memfokuskan pemerintah di seluruh dunia dalam
penanganan pandemi, serta mendorong kolaborasi dalam pengembangan vaksin
dan perawatan Covid.

WHO menyatakan berakhirnya kondisi pandemi Covid menunjukkan keberhasilan


negara-negara di seluruh dunia, tetapi tetap menegaskan bahwa Covid bakal terus
ada di muka bumi

Pada puncaknya di Januari 2021, sekitar 100.000 orang meninggal setiap pekan


karena Covid. Per April 2023, jumlah kematian akibat Covid sekitar 3.500 orang per
pekan.

WHO tidak pernah mendeklarasikan awal atau akhir dari pandemi. Namun, WHO
pertama kali menggunakan kata "pandemi" untuk mendeskripsikan wabah Covid
pada Maret 2020.

Amerika Serikat telah mengumumkan akhir pandemi Covid sejak 2022. Adapun, Uni
Eropa menyatakan kondisi darurat Covid sejak April 2022.

Akhir kondisi darurat Covid bisa berarti berakhirnya kolaborasi internasional


termasuk dalam hal pendanaan untuk penanggulangan Covid.

Anda mungkin juga menyukai