Anda di halaman 1dari 38

PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

 Materi 11
PENCEGAHAN BULLYING DI SEKOLAH
Tim Narasumber
SMA Negeri 1 Mawasangka
LANDASAN HUKUM?
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Nomor 82 Tahun 2015
tentang
Pencegahan dan Penanggulangan
Tindakan Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan
BULLYING/PERUNDUNGAN?
menyakiti orang lain, baik secara fisik
maupun psikis, dalam bentuk kekerasan
verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan
dari waktu ke waktu (KBBI)

terdapat unsur ketidakseimbangan


kedudukan dan pengulangan
PENGERTIAN:
Tindak kekerasan (Bullying):
didefinisikan sebagai perilaku
verbal atau fisik yang sengaja
dilakukan secara terencana
oleh seseorang atau kelompok
orang yang merasa lebih
“berkuasa” terhadap
seseorang ataupun
sekelompok orang yang
“merasa” tidak berdaya
melawan perlakuan tersebut
TINDAK KEKERASAN

Tindak kekerasan (bullying)


merupakan salah satu faktor
yang mengancam tumbuhnya
budaya positif sekolah
dan iklim sekolah yang
kondusif.
BENTUK-BENTUK:
Bullying secara verbal biasanya
dilakukan dengan:
 Memanggil nama dengan nama jelek
 Mengolok-olok ras / etnis / agama
 Mengolok-olok bentuk fisik
 Mengejek kemampuan
 Mengumpat
 Membentak
 dan perilaku verbal lainnya yang
disengaja untuk mengganggu
BENTUK-BENTUK:
Bullying secara fisik biasanya dilakukan
dengan:
 Menendang
 Mendorong (kasar)
 Menghukum push up/berlari,
 Memukul
 Menjegal/menginjak kaki,
 Menjambak
 Menampar
 Melempar dengan barang
 Meludahi, Memalak dan lain-lain
KAPAN DAN DIMANA TERJADI:
Bullying di sekolah bisa terjadi:
 Di kelas saat proses
pembelajaran, atau saat jam
pelajaran kosong, atau saat
pergantian antar jam
pembelajaran
 Di luar kelas saat istirahat, saat
datang sebelum masuk, atau saat
menjelang pulang.
 Di jalan menuju atau dari sekolah
DENGAN CARA APA DILAKUKAN:

Bullying dapat dilakukan:


 Secara langsung (face to
face) baik individual
ataupun secara kelompok.
 Melalui media (media
sosial seperti facebook,
whatpp, sms, email, dll)
SIAPA PELAKUNYA
teman sekolah
orang tak dikenal
tenaga kependidikan di sekolah
guru
orang tua
Saudara, dll.
KARAKTERISTIK INDIVIDU YANG POTENSIAL
MENJADI KORBAN BULLYING:

 sulit bergaul/canggung
 kurang percaya diri
 siswa pandai /kurang pandai
 cantik/ganteng atau sebaliknya
 siswa yang dianggap “pelit” tidak mau
memberikan contekan
 siswa yang berpenampilan lain (kuper)
 mempunyai logat bicara tertentu, gagap
 siswa dengan ekonomi yang baik/tidak
baik
JIKA DIKAITKAN DENGAN
PERLAKUAN ORANG TUA
Anak-anak korban bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung terlalu
melindungi (over protective)
dan selalu mengkhawatirkan
atau terlalu mencemaskan anak
(Santrock, 2004 : 354)
JIKA DIKAITKAN DENGAN
PERLAKUAN ORANG TUA:
Anak-anak pelaku bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung otoriter,
berperilaku kasar, menolak
kehadiran anak, atau terlalu
permisif terhadap perilaku
agresi anak (Santrock, 2004 :
354)
JIKA DIKAITKAN DENGAN
PERLAKUAN ORANG TUA:

Anak-anak pelaku bullying (sangat


agresif) cenderung akan menjadi
pelaku kenakalan remaja, dan
pelaku tindakan kekerasan serta
terjebak dalam tindakan kriminal.
DAMPAK PERILAKU BULLYING

 Dampak Fisik
 Sakit kepala, sakit dada, luka
memar, luka tergores benda
tajam, dan sakit fisik lain. Pada
beberapa kasus dampak fisik
akibat bullying mengakibatkan
kematian.
DAMPAK PERILAKU BULLYING

 Dampak Psikologis
 Kesejahteraan psikologis
menurun
 Adaptasi sosial menjadi semakin
buruk
 Mengalami emosi negatif seperti
marah, dendam, kesal, tertekan,
takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam, cemas) namun merasa
tidak berdaya menghadapinya.
DAMPAK PERILAKU BULLYING
 Dampak Psikologis (lanjutan.....)
 Tidak kerasan di sekolah (ingin
pindah atau keluar dari
sekolah, sering tidak masuk
sekolah)
 Perasaan rendah diri
bertambah
 Prestasi akademik terganggu
USAHA SEKOLAH
Intervensi:
• Pendekatan direct vs indirect, “pendekatan tanpa
menyalahkan (no blame approach)”.
Contoh pada kasus seorang peserta didik sering
berkata/bertutur tidak santun tidaklah baik jika guru
langsung menyalahkan peserta didik, tetapi semua
warga belajar harus instropeksi.

• Harus sistemik:
Pihak Siswa  pelaku, korban, pembantu pelaku,
pembela korban & siswa bystander;
Pihak sekolah  pihak orang tua maupun masyarakat
sekitar.
USAHA SEKOLAH
• Foot in the door strategy: Prosedur untuk
menciptakan kepatuhan dimana peminta
memulai dari sebuah permintaan kecil,
apabila permintan itu dipenuhi kemudian
meminta lain yang lebih besar dan
seterusnya hingga tujuan tercapai.
Pendekatan ini memerlukan intervensi
Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah adalah kunci utama dari
intervensi.
USAHA SEKOLAH
LANJUTAN ...
• Buat “diagnosa” masalah bullying secara
obyektif (penelitian & di cross check dengan
data sekolah, guru BP): Clique Bullying atau
Group Bullying.
• Intervensi dirancang bersama pihak sekolah,
sebaiknya menggunakan no blame approach
dan bersifat jangka panjang.
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
 Kembangkan suasana sekolah yang
humanis
 Kembangkan budaya yang positif
 Kembangkan dan tegakkan aturan
sekolah
 Kembangkan hubungan positif antar
warga sekolah (kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, siswa), dan juga
dengan masyarakat sekitar.
DOKUMENTASI PLS
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
 Orang dewasa (guru, orang tua, dan
masyarakat dewasa) perlu memberi
tauladan dengan tidak
menampakkan perilaku kekerasan
(modelling)
 Sertakan program anti bullying di
sekolah, lembaga peribadatan, dan
kegiatan kemasyarakatan
dimanaremaja terlibat.
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
 Guru dan orang tua perlu waspada jika:
 pakaian seragam sekolah robek atau
rusak;
 pulang sekolah kelaparan meskipun
telah dibawakan bekal makanan atau
uang (mungkin bekal dan uang jajan
dirampas);
 bersedih, menangis, marah-marah/uring-
uringan;
 prestasi belajar menurun dan sulit
berkonsentrasi
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
 Guru dan orang tua perlu waspada jika:
(lanjutan....)
 anak menjadi pendiam, mengurung
diri, penakut, dan cemas;
 sering membawa barang-barang
tertentu (sesuai permintaan perilaku
bullying);
 anak menjadi kasar dan dendam, dan
melakukan perilaku bullying pada
orang lain.
ADA BEBERAPA SARAN BAGI ANAK
YANG BERESIKO TERKENA BULLYING:
 Jangan membawa barang berharga,
terutama ke sekolah;
 Jangan suka menyendiri;
 Jangan cari gara-gara dengan pelaku
Bullying;
 Jika Anda suatu saat terperangkap
dalam situasi Bullying, kuncinya adalah
tampil percaya diri atau cuek saja;
 Anda harus berani melapor kepada guru
di sekolah atau orang tua di rumah;
BEBERAPA PENYEBAB KORBAN BULLY
TIDAK MELAPOR?

 Khawatir dianggap lemah


 Khawatir bullying semakin
meningkat
 Memalukan
 Orang yang introvert
 Khawatir dibuang kelompoknya
BEBERAPA CARA MENGATASI
BULLYING:
 Pemahaman agama dan komunikasi;
 Mengembangkan kecerdasan
emosiaonal;
 Menyadarkan anak sebagai makhluk
sosial;
 Kebijakan menyeluruh di sekolah;
 Membuat program anti Bullying;
BEBERAPA TIPS UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA BULLYING:
 Berikan alternatif komunikasi yang
mengakuinya;
 Putus mata rantai pelaku dan budaya Bullying;
 Ajarkan cara mengantisipasi kekerasan dan
bukan melakukannya;
 Tingkatkan kepedulian lingkungan sosial untuk
mencegah praktik Bullying;
 Dukung gerakan diet siaran TV dan berita
kekerasan di media sosial;
INTERVENSI DALAM
BIMBINGAN KONSELING:
 Dalam rangka menanggulangi kegiatan Bullying
di sekolah, perlu ada upaya-upaya bimbingan
dan konseling yang terintegrasi. Pelaksanaan
pemberian bimbingan dan konseling kepada
siswa pelaku dan penderita Bullying;
 Pendekatan bimbingan dan konseling yang
diguanakan dalam mengatasi Bullying di sekolah
dapat dengan menggunakan pendekatan
eklektik yaitu pendekatan yang terintegrasi
seperti pendekatan perilaku, pendekatan
berpusat pada pribadi, pendekatan transaksi
analitis, humanis dan sebagainya;
BULLYING DALAM HUKUM
DI INDONESIA
 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak;
 UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
 Pasal 170 KUHP (pengeroyokan);
 Pasal 310 KUHP (pencemaran nama baik/
penghinaan);
 Pasal 333 KUHP (penculikan);
 Pasal 335 KUHP (perbuatan tidak menyenangkan);
 Pasal 351 KUHP (penganiayaan);
CONTOH PASAL
BULLYING DALAM HUKUM
DI INDONESIA

Pasal 351 KUHAP


Penganiayaan diancam dengan pidana penjara
paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
CONTOH PASAL
BULLYING DALAM HUKUM
DI INDONESIA

Pasal 170 KUHAP


Setiap pelaku yang melakukan perbuatan tindak
pidana pengeroyokan secara terang-terangan
diancam pidana penjara paling lama 5 tahun 6
bulan.
CONTOH PASAL
BULLYING DALAM HUKUM
DI INDONESIA
UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 27
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusi-
kan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang memiliki :
(1) muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) muatan perjudian.
(3) muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
CONTOH PASAL
BULLYING DALAM HUKUM
DI INDONESIA
UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 28
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
CONTACT PERSON

Jika ANDA siswa SMAN 1 Mawasangka


mengalami di-bullying, segera hubungi
Nomor HP/WA berikut ini:
081342570000
Atas Nama:
La Saruji, S.Pd., M.Sc
Kepala SMAN 1 Mawasangka
JANGAN SAMPAI
BULLYING
MENGANTARKAN
ANDA KE PENJARA
Terima
Terima Kasih
Kasih

Anda mungkin juga menyukai