Materi 11
PENCEGAHAN BULLYING DI SEKOLAH
Tim Narasumber
SMA Negeri 1 Mawasangka
LANDASAN HUKUM?
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Nomor 82 Tahun 2015
tentang
Pencegahan dan Penanggulangan
Tindakan Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan
BULLYING/PERUNDUNGAN?
menyakiti orang lain, baik secara fisik
maupun psikis, dalam bentuk kekerasan
verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan
dari waktu ke waktu (KBBI)
sulit bergaul/canggung
kurang percaya diri
siswa pandai /kurang pandai
cantik/ganteng atau sebaliknya
siswa yang dianggap “pelit” tidak mau
memberikan contekan
siswa yang berpenampilan lain (kuper)
mempunyai logat bicara tertentu, gagap
siswa dengan ekonomi yang baik/tidak
baik
JIKA DIKAITKAN DENGAN
PERLAKUAN ORANG TUA
Anak-anak korban bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung terlalu
melindungi (over protective)
dan selalu mengkhawatirkan
atau terlalu mencemaskan anak
(Santrock, 2004 : 354)
JIKA DIKAITKAN DENGAN
PERLAKUAN ORANG TUA:
Anak-anak pelaku bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung otoriter,
berperilaku kasar, menolak
kehadiran anak, atau terlalu
permisif terhadap perilaku
agresi anak (Santrock, 2004 :
354)
JIKA DIKAITKAN DENGAN
PERLAKUAN ORANG TUA:
Dampak Fisik
Sakit kepala, sakit dada, luka
memar, luka tergores benda
tajam, dan sakit fisik lain. Pada
beberapa kasus dampak fisik
akibat bullying mengakibatkan
kematian.
DAMPAK PERILAKU BULLYING
Dampak Psikologis
Kesejahteraan psikologis
menurun
Adaptasi sosial menjadi semakin
buruk
Mengalami emosi negatif seperti
marah, dendam, kesal, tertekan,
takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam, cemas) namun merasa
tidak berdaya menghadapinya.
DAMPAK PERILAKU BULLYING
Dampak Psikologis (lanjutan.....)
Tidak kerasan di sekolah (ingin
pindah atau keluar dari
sekolah, sering tidak masuk
sekolah)
Perasaan rendah diri
bertambah
Prestasi akademik terganggu
USAHA SEKOLAH
Intervensi:
• Pendekatan direct vs indirect, “pendekatan tanpa
menyalahkan (no blame approach)”.
Contoh pada kasus seorang peserta didik sering
berkata/bertutur tidak santun tidaklah baik jika guru
langsung menyalahkan peserta didik, tetapi semua
warga belajar harus instropeksi.
• Harus sistemik:
Pihak Siswa pelaku, korban, pembantu pelaku,
pembela korban & siswa bystander;
Pihak sekolah pihak orang tua maupun masyarakat
sekitar.
USAHA SEKOLAH
• Foot in the door strategy: Prosedur untuk
menciptakan kepatuhan dimana peminta
memulai dari sebuah permintaan kecil,
apabila permintan itu dipenuhi kemudian
meminta lain yang lebih besar dan
seterusnya hingga tujuan tercapai.
Pendekatan ini memerlukan intervensi
Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah adalah kunci utama dari
intervensi.
USAHA SEKOLAH
LANJUTAN ...
• Buat “diagnosa” masalah bullying secara
obyektif (penelitian & di cross check dengan
data sekolah, guru BP): Clique Bullying atau
Group Bullying.
• Intervensi dirancang bersama pihak sekolah,
sebaiknya menggunakan no blame approach
dan bersifat jangka panjang.
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
Kembangkan suasana sekolah yang
humanis
Kembangkan budaya yang positif
Kembangkan dan tegakkan aturan
sekolah
Kembangkan hubungan positif antar
warga sekolah (kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, siswa), dan juga
dengan masyarakat sekitar.
DOKUMENTASI PLS
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
Orang dewasa (guru, orang tua, dan
masyarakat dewasa) perlu memberi
tauladan dengan tidak
menampakkan perilaku kekerasan
(modelling)
Sertakan program anti bullying di
sekolah, lembaga peribadatan, dan
kegiatan kemasyarakatan
dimanaremaja terlibat.
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
Guru dan orang tua perlu waspada jika:
pakaian seragam sekolah robek atau
rusak;
pulang sekolah kelaparan meskipun
telah dibawakan bekal makanan atau
uang (mungkin bekal dan uang jajan
dirampas);
bersedih, menangis, marah-marah/uring-
uringan;
prestasi belajar menurun dan sulit
berkonsentrasi
MENCEGAH DAN MENGATASI
TINDAK KEKERASAN (BULLYING)
Guru dan orang tua perlu waspada jika:
(lanjutan....)
anak menjadi pendiam, mengurung
diri, penakut, dan cemas;
sering membawa barang-barang
tertentu (sesuai permintaan perilaku
bullying);
anak menjadi kasar dan dendam, dan
melakukan perilaku bullying pada
orang lain.
ADA BEBERAPA SARAN BAGI ANAK
YANG BERESIKO TERKENA BULLYING:
Jangan membawa barang berharga,
terutama ke sekolah;
Jangan suka menyendiri;
Jangan cari gara-gara dengan pelaku
Bullying;
Jika Anda suatu saat terperangkap
dalam situasi Bullying, kuncinya adalah
tampil percaya diri atau cuek saja;
Anda harus berani melapor kepada guru
di sekolah atau orang tua di rumah;
BEBERAPA PENYEBAB KORBAN BULLY
TIDAK MELAPOR?
Pasal 27
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusi-
kan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang memiliki :
(1) muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) muatan perjudian.
(3) muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
CONTOH PASAL
BULLYING DALAM HUKUM
DI INDONESIA
UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Pasal 28
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
CONTACT PERSON