Anda di halaman 1dari 17

KENALI BULLYING

SEMENJAK
DI SEKOLAH
“Jika kalian pernah melakukan atau merasakan
ejekan, permusuhan, atau pukulan, Kalian bias saja
menjadi PELAKU atau bahkan menjadi KORBAN
bullying”
KASUS BULLYING DI
INDONESIA
Kasus bullying pada anak merupakan fenomena gunung es, kasus yang mencuat
terlihat sedikit namun faktanya sangat banyak, mengakar, terwariskan dari generasi
ke gernerasi sehingga kurang terpantau oleh sekolah dan orang tua.

Pandangan masyarakat mengenai kasus bullying hanya terjadi di tingkat sekolah


SMP dan SMA padahal banyak pula kasus anak saat usia 3-12 tahun (KPAI, 2015).

Menurut catatan KPAI, kasus bullying merupakan kasus dengan peringkat pertama
di Indonesia sebanyak 369 kasus diikuti oleh kasus tawuran, diskriminasi
pendidikan, ataupun pungli.
BULLYING MENJADI
ANCAMAN DI PENDIDIKAN
KITA
ICRW (2015) menunjukkan kasus kekerasan antar anak di Indonesia sebesar 84%
lebih tinggi daripada tren di Asia sebesar 70%.
KPAI : Kasus Bullying yang terjadi pada anak di < 12 tahun kurang mendapatkan
perhatian lebih karena dianggap sebagai hal yang wajar.
Setiap harinya ada 160.000 murid yang bolos sekolah karena takut di-bully
1-10 murid pindah sekolah karena takut di-bully
23 dari 36 kasus terdapat anak yang tidak nyaman di sekolah berada di level SD
dibandingkan SMP-SMA
Penelitian menyimpulkan mereka yang ditindas dapat melakukan bullying terhadap
diri sendiri sehingga membahaya diri sampai dengan kasus bunuh diri.
PAHAMI KARAKTER ANAK DI
MASA SEKOLAH (SCHOOL-
AGE) USIA 7-11 TAHUN
Kebanyakan anak menghabiskan waktu di sekolah
Anak memiliki motivasi dan kemampuan belajar yang tinggi sehingga mempengaruhi
kesejahteraan mental mereka
Usia ini cenderung lebih sering mengalami kontak social
Pertemanan di usia ini lebih banyak melibatkan interaksi verbal
Merupakan masa pembentukan karakter dan kepribadian
MARI KENALI BULLYING !!!
Bullying dikenal sebagai “penindasan/risak/perundungan” (dalam
bahasa Indonesia)
“segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau
berkuasa terrhadap orang lain bertujuan untuk menyakiti dan
dilakukan secara terus menerus”
KATA KUNCI DALAM
PEMAHAMAN BULLYING
3 Karakteristik UTAMA BULLYING:
 Ketidakseimbangan Kekuatan (Power Inbalance)
 korban berada dalam keadaan tidak mampu bertahan melawan tindakan
bullying.
cth: Pelaku berbadan besar><korban kecil, Berkelompok >< sendiri
 Intimidasi (Intimidate/deliberate bullying)
 bertujuan menyakiti secara fisik maupun psikologis
 Berulang (repeated)
 dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan
BAHAYA BULLYING
1. Bullying menimbulkan ketakutan & gangguan
psikologi
2. Bullying menimbulkan dendam dan budaya kekerasan
3. Bullying membahayakan nyawa
BENTUK-BENTUK BULLYING
Fisik Verbal Relasional/social
Memukul, menendang, Menertawakan, Tidak membolehkan
mengeroyok, memanggil dengan teman ikut bermain,
menjambak, merampas nama julukan yang tidak mengucilkan teman,
makanan, merusak di sukai, mengancam, tidak mau mengajak
barang, meminta uang menggoda hingga teman ikut belajar
jajan dengan paksa marah, berteriak bersama
kencang, menyebarkan
berita bohong
KENALI ANAK/SISWA ANDA
Ciri-ciri anak rentan di-bully:
1.Anak yg cenderung sulit bersosialisasi (ex: “culun”)
2.Anak yg fisiknya berbeda dari anak lain (ex: “kulit hitam”)
3.Anak yg cenderung berbeda dengan anak lain (ex: “berasal dari keluarga kaya” atau
“sangat payah di mapel tertentu”)
KENALI ANAK/SISWA ANDA
Ciri-ciri Anak Suka Mem-bully
1.Anak yang cemburu karena merasa gagal dalam hal akademik
2.Anak yang mengalami masalah dalam keluarga
3.Anak yang terlalu dimanja di rumah
4.Anak yang ingin mendapat pengakuan
5.Anak yang sakit hati karena kalah bersaing dengan calon korban bullying
KENALI ANAK/SISWA ANDA
Anak yang menyaksikan Bullying:
1.Reinforcer : saksi yg memperkuat tindakan pelaku dengan cara menertawakan
menjadi penonton yang bertepuk tangan, bersorak
2.Asisten : Saksi membantu pelaku dalam satu kelompok, contoh siswa yang
mengejar korban untuk diserahkan ke pelaku
3.Defender : saksi memberikan pertolongan kepada korban
4.Outsider : saksi cenderung menghindari situasi bullying
MENJAGA LINGKUNGAN ANAK
BEBAS DARI BULLYING
1. Perhatikan dan kenalilah dengan baik teman dari anak Anda
2. Berikan pemahaman cara bergaul kepada anak Anda
3. Sarankan teman dan lingkungan yang menurut Anda baik
4. Ajarkan Cinta Kasih antar sesama
5. Buat kedekatan emosional dengan Anak
6. Membangun rasa percaya diri anak
7. Memupuk keberanian dan ketegasan
8. Kembangkan kemampuan sosialisasi anak
9. Ajarkan etika terhadap sesame
10. Berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan
11. Tanamkan nilai-nilai keagamaan
12. Dampingi anak untuk menyerap informasi
13. Jadilah panuan untuk anak anda
JIKA ANAK/SISWA ANDA DI-
BULLY
1. Ajaklah berbicara dan mencurahkan isi hatinya. Kebanyakan korban merasa
takut dan tertekan untuk membicarakan apa yang terjadi
2. Bantu mereka untuk mengelola lonjakan emosi yang mereka rasakan
3. Temukan cara untuk menghidupkan kembali harga diri mereka dan tidak
mengingat kembali rasa malu dan benci diri sendiri
4. Tunjukkan kasih sayang yang besar untuk memperkuat perasaan diterima,
dihargai, dan dicintai
JIKA ANAK/SISWA ANDA
MELAKUKAN BULLYING
1. Segera ajak bicara mengenai apa yang ia lakukan. Jelaskan tindakannya
merugikan orang lain atau mengupayakan bantuan dari tenaga ahlu agar masalah
tertangani
2. Cari penyebab anak melakukan hal tersebut. Penyebab menjadi penentu
penanganan.
3. Posisikan diri untuk menolong anak dan bukan menghakimi anak
4. Ajarkan rasa empati terhadap sesame
5. Ajak anak anda mengelola energy terhadap hal-hal positif
6. Menetapkan aturan perilaku yang konsisten
CARA SEKOLAH MENGATASI
BULLYING
1. Membentuk nilai-nilai persahabatan
2. Pemberdayaan siswa untuk prososial, aktif, dan berprestasi
3. Membangun komunikasi efektif
REFERENSI
Wardhana, K. dari Buku Panduan Melawan Bullying: Stop Bullying Campaign
Olweus, D. (1993). Bullying at school: What we know and what we can do. Oxford:
Blackwell Publishing

Anda mungkin juga menyukai