Anda di halaman 1dari 2

Makna alinea ketiga

Alinea ketiga pembukaan UUD 1945 berbunyi,

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.

Makna alinea ketiga pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
memuat tentang hak atas kemerdekaan.

Alinea ketiga pembukaan UUD 1945 mengandung motivasi relijius, yaitu kesadaran dan
pengakuan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hanya hasil perjuangan rakyat semata,
namun juga berkat rahmat tuhan yang maha esa.

Pokok yang ketiga yang terkandung dalam "pembukaan" ialah negara yang berkedaulatan
Rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu sistim
negara yang terbentuk dalam Undang-undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan
berdasar atas permusyawaratan perwakilan.

1. Pokok Pikiran Persatuan

- Menjaga kerukunan di lingkungan keluarga.

- Bermain dengan siapa saja dan tidak membeda-bedakan teman di sekolah.

- Membantu dalam menyelesaikan masalah yang terjadi lingkungan.

- Tidak mementingkan kepentingan sendiri dan memikirkan kepentingan bersama.

2. Pokok Pikiran Keadilan Sosial:

- Bersikap adil pada anggota keluarga, seperti ayah, ibu, kakak, adik, dan saudara lainnya.

- Menaati seluruh peraturan yang berlaku, baik di sekolah, rumah, atau lingkungan lainnya.

- Menjalankan kewajiban untuk membayar pajak dengan benar dan tepat waktu.

3. Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat

- Menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah, baik di lingkup keluarga, sekolah, dan


lingkungan lainnya.
- Saling menghargai pendapat saat sedang berdiskusi.

- Ikut serta dalam pemilihan di lingkungan. Misalnya, pemilihan ketua kelas, ketua osis, dan lain-
lain.

- Bagi yang sudah cukup umur, ikut serta dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).

4. Pokok Pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa

- Taat beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

- Mengingatkan anggota keluarga untuk beribadah.

- Menghargai orang lain yang memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda.

- Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama dan kepercayaan yang kita miliki.

Penjahit baju memakan roti

Minumnya jus pepaya

Kami pamit undur diri

Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai