Anda di halaman 1dari 30

ZINE#1

Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 1


Préambule: The Only bertahun-tahun perdebatan tentang
mana yang paling shahih, bagaikan
Limit Is You sebuah lika-liku tak berkesudahan
dari labirin yang kita sendiri sedang
“Of course, social media platforms beromantisir didalamnya. Semuanya
have hardly tamed the new gener- akan terus berkutat dalam jebakan
ation. Continuing the process of as- labirin yang sama bila kita tidak per-
similation and reinvention, today’s nah tahu apa yang sebenarnya kita
uprisings draw on every aspect of bisa dan mampu lakukan dalam ke-
punk that could not be domesticated, hidupan subkultur ini.
commodiϐied, or outϐlanked. Riots
without punk shows; black sweat- Kami adalah salah satu dari sekian
shirts without patches on them, so banyak orang yang tertampar oleh
the police can’t identify you; deϐiance sebuah “penegasan” dari Have Heart
and rebellion without anthems, with- melalui single terakhir kali nya yang
out aesthetics, without hope. If any- berjudul Lions and Lambs. Fakta bah-
thing, we have overcorrected against wa apa yang telah selama ini kami
the vestiges of the hippie era that lakukan tak pernah membuat kami
persisted in the ϐirst phase of punk. sadar bahwa kami hanya berjalan di
When the Pistols came out, they were tempat dan tak pernah berlari; kami
reacting against a subculture that in- adalah objek dari apa-apa yang mer-
volved too much art, and not enough eka sayangkan keberadaannya.
rebellion; too much entertainment,
and not enough disruption; too much Namun yang terpenting dari itu
optimism, and not enough reality. As semua adalah tentang bagaimana
we move deeper into a century that reaksi yang bisa kita timbulkan atas
is already characterized by destruc- munculnya suatu kesadaran terse-
tion and despair, we could do with but. Semuanya hanya akan menjadi
a little more art, creativity, and opti- “sebuah pengetahuan” bila akhirnya
mism.” (Crimethinc, 2022) hanya mentok pada batasan “sadar
saja”. Beberapa substansi memang
Whatever the fuck you call it, (for sudah selayaknya hanya berhenti
us) it remains alive. Mungkin dalam dalam taraf pengetahuan, tapi ketika
perjalanannya di nusantara ini me- kita tahu bahwa ada hal yang me-
mang telah bermutasi menjadi suatu mang benar-benar bisa kita lakukan
sub-genetik baru, yang memang dari hasil “proses menyadari” terse-
tak pernah dilahirkan dari embrio but, maka sudah selayaknya pula
yang sama dengan yang aslinya. Be- bila kita dapat memulai untuk men-
ratus-ratus teori dan manifestasi gambil langkah pertama dari reaksi
dalam pengejawantahan maknanya, tersebut.
2 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
Zine ini merupakan wadah tambah-
Gabungan
an dari berbagai pemikiran yang ti- Romusha Ngamuk:
dak tertampung dalam materi musik
kami. Bukan hanya birahi saja yang Eksplanasi Lirik
harus disalurkan, tetapi pemikiran
pun harus tetap kudu bucat hahaha. Pasca penjajahan “fase kedua”
Beberapa tulisan diambil dari rang- oleh Jepang circa 1945-1947, jalur
kaian kontemplasi dan point of view Tagogapu-Padalarang1 pada ma-
kami terhadap apa-apa yang sedang sanya pernah menjadi jalur yang
terjadi dewasa ini, khususnya dalam profan bagi para pemakai jalan
lingkup subkultur yang sedang kita dan siapapun yang dirasa memiliki
semua jalani. Kami rasa agak penting kekayaan yang lebih daripada yang
untuk mendokumentasikan luapan lain. Adalah sekumpulan eks romu-
pemikiran ini karena jika tidak ditu- sha yang menjadi dalang dari ser-
liskan biasanya sering lupa dan ikut amnya jalur antar-wilayah tersebut.
menguap bersama hembusan asap Mereka dipulangkan setelah akhirnya
rokok. Jepang dipukul mundur dari Indone-
sia oleh serangkaian peristiwa yang
Pada akhirnya, hanya diri kita sendiri berkaitan sebelumnya. Masyarakat
yang benar-benar bisa kita kenda- kala itu memanggil mereka dengan
likan, dan diri kita sendiri pula yang sebutan garong yang merupakan
menjadi batasan utama diantara akronim dari gabungan romusha
semua kesempatan-kesempatan
ngamuk. “Entah bagaimana mereka
yang ada. Sudah saatnya kita semua
kemudian menjadi orang-orang jahat
membangun tatanan skena ideal
yang kerjaannya merampok orang-
kita sendiri. Nyala obor dari pres-
ent generation subkultur ini harus orang yang lewat di wilayah Pada-
tetap menyala dan selalu membakar larang dan sekitarnya. Para garong
semua ketidaksesuaian yang ada. ini tidak peduli korbannya orang
Republik atau pihak Belanda, selama
You have a voice, express your anger bertahta dan berduit maka mereka
You have a mind, deny their power akan menyikatnya tanpa ampun.”1
You have two eyes, know your enemy Ya, nama band ini terinspirasi dari
You have one life, the choice is yours! orang-orang “pesakitan” yang memi-
lih meneruskan hidup mereka un-
Dropdead - You Have A Voice tuk menjadi segerombolan bangsat.
(Self Titled, 1993) Kami tak ingin menelusuri lebih jauh
mengenai motif dari para eks ro-
musha ini, namun ada hal lain yang
Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 3
sedikitnya bertemu dengan tujuan hati akan “memberi” kepada semua
kami dalam “meminjam” nama mer- orang -kaya, miskin, baik, jahat, can-
eka. Dikatakan bahwa para gabungan tik, jelek, dan semua turunan yin dan
romusha ngamuk ini tak akan pan- yang- tentang apa yang kami pikir-
dang bulu dalam menjarah, mereka kan dan kami rasakan sejauh peng-
tak mempedulikan tingkatan derajat, etahuan yang kami punya. Band "an
harkat, dan martabat korbannya se- introvert-esque power(that hate)
lama orang-orang itu masih punya violence quartet” ini sejujurnya tak
harta untuk mereka rampas. Dengan lebih dari sekumpulan “masyarakat
berbekal semua pengalaman dan awam kurang pintar takut neraka”
kemalangan saat dipaksa mencicipi yang ingin mencoba bersuara peri-
panasnya “neraka”, opsi yang terse- hal apapun yang berbagi kegemaran
dia bagi mereka untuk menentukan musik yang sama. “Mun teu hoream”
pilihan hidup seakan-akan mengeru- adalah satu-satunya batasan yang
cut kedalam satu titik yang sangat kami pasang dalam semua aktivi-
mungkin dicampuri oleh sentimen tas band-bandan orowodol kami.
dendam, kemarahan, pembalasan, Terakhir, kami ingin mengutip se-
dan kebebasan. Stigma dan respon dikit ide dari Jean-Paul Sartre bahwa
negatif dari masyarakat mengenai “manusia dikutuk untuk menjadi be-
perilaku keharaman mereka pun bas, karena ketika telah dilahirkan ke
seakan-akan hanya menjadi substan- dunia, manusia bertanggungjawab
si “masuk kanan keluar kiri”. Yang atas semua hal yang mereka lakukan”.
terpenting adalah bagaimana mereka Menjadi bebas bukan hanya seka-
bisa menjalani kehidupan yang mer- dar bisa dan mampu melaksanakan
eka percayai, perihal jawaban antara semua hasrat yang terkekang tanpa
benar atau salah terbatasi oleh sekat menghiraukan hukum sebab-akibat
tipis tak bercelah bernama kematian. dari tindakan yang dilakukan. Leb-
Berkaitan dengan wasilah kami da- ih dari itu, sebagai makhluk hidup
lam memulai band-bandan yang yang dianugerahi akal sehat dan
orowodol ini, sangat barang tentu otak yang bisa berpikir, sedikitnya
tujuan kami tak seekstrim seperti kita harus tahu tentang apa yang
narasi yang kami ungkapkan dia- sebetulnya kita -dan akan- lakukan,
tas, kami masih tidak seberani itu. dan akhirnya memegang tanggu-
Melainkan ide utama dari perilaku ng jawab penuh atas hal itu semua.
garong itu sendiri yang menjadi in- 1
https://historia.id/politik/articles/sejarah-ga-
spirasinya. Tapi, instead of menjarah, r o n g - g a b u n g a n - r o m u s h a - n g a m u k- D We 8 B / p a g e / 1
merampas, ataupun perilaku “men-
gambil” lainnya, kami dengan senang

4 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1


1. BEASISWA GRATIS UN- secara tidak langsung tertanam
TUK MUDA MUDI RICHMOND dalam benak orang-orang diatas,
maka izinkanlah kami untuk tetap
Masih ingat dengan rentetan misi berteriak dan selalu mendo’akan
bom bunuh diri sebuah keluarga “yang terbaik” bagi mereka di alam
yang menargetkan beberapa gereja dunia dan kubur (baca: neraka) sana
di Surabaya awal tahun 2021 silam?
Atau dengan “trendinya” kembali 2. GLOSARIUM KEBENCIAN
agenda-agenda mass shooting yang YANG TIDAK PANTAS DIDEN-
belakangan terjadi di seluruh penju- DANGKAN KEPADA BINATANG
ru dunia? Atau bagi semua orang di-
luar sana yang dengan sewenang-se- Hal yang getek (geli) ini terus be-
wenangnya memaksakan kehendak rulang-ulang dalam benak kami. So-
dan kuasa mereka melalui jalan ke- called-leftist-esque dan para “social
kerasan, kebrutalan, kebiadaban, ser- justice warrior” akan selalu berang-
ta membuang jauh sisi privat dan hak gapan bahwa ihwal tersebut mer-
dari masing-masing orang? Kami jadi upakan hak pribadi masing-masing
tergerak untuk beranggapan bahwa orang; sebagai wujud kesyukuran
sebuah kepercayaan akan sesuatu nikmat; sebagai bentuk apresiasi
hal dapat membuat manusia untuk diri; sebagai bentuk penyaluran ek-
melakukan hal-hal yang diluar batas sistensi diri; sebagai penanda chek-
kewajaran dan akal sehat, membu- point pencapaian hidup; dan blab-
takan semua aspek kehidupan demi lablabla. Ya, itu semua memang
sebuah capaian akan tujuan per- benar, kami pun sama sekali tak
ilakunya. Dalam lagu ini, kami ingin menentang fakta itu. Silakan laku-
menunjukan bahwa tak peduli seber- kan apa yang kalian suka. Jika perlu,
apa kecil substansi dari “sebab” yang budidaya perilaku ϐlexing ini harus
dilakukan, akan selalu menghasilkan tetap turun temurun ilaa yaumil qi-
“akibat” yang muncul dari sana. Ken- yamah, agar kami masih tetap punya
dati aftermath yang timbul mungkin alasan untuk selalu tertawa dan ter-
tak akan terasa di dunia, kami ma- hibur atas apa yang kalian sebut se-
sih percaya bahwa akan selalu ada bagai “kemewahan hidup” (kami ber-
pembalasan kepada siapapun dan bicara tentang semua strata “standar
dimanapun -yang berhubungan- atas kemewahan” setiap kalangan mas-
“sebab” yang orang tersebut lakukan. yarakat). Sehat-sehat kalian semua!
Jika hidup memang benar-benar se-
buah simulasi realistik dari game 3. MADE IN CHINA
“Grand Theft Auto” yang mungkin

Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 5


Ada sebuah pepatah berbunyi, “99% kan dua pengalaman konyol kami
seluruh isi dunia adalah ciptaan tu- kala itu: Pertama, seorang teman
han, dan 1% sisanya adalah buatan kami yang agak mabuk berat saat itu
China”. Sebuah data2 menunjukan sudah lupa jika dia menjadi sasaran
bahwa pada tahun 2018 silam Chi- kemarahan panitia acara atas per-
na menjadi yang terdepan perihal ilaku “rehe”-nya karena dikatakan
persentase ekspor barang ke seluruh “telah merusak properti” set panggu-
dunia. Semua stereotip tentang per- ng mereka dengan melakukan stage
ilaku dan budaya orang Tionghoa diving yang sebenarnya nggak cha-
sana nyatanya tak menggoyahkan os-chaos amat (baca: sampai meru-
posisi mereka sebagai salah satu sak alat); Kedua, ketika kami men-
-jika boleh dikatakan- sumber daya gadakan small gigs disebuah tempat
manusia yang paling produktif di yang -diluar kesepakatan- stage-nya
alam jagat raya ini. Setiap negara tiba-tiba dilindungi oleh beberapa
pun pasti memiliki daerah “China- pria berbadan kekar dengan dalih
town”-nya tersendiri. Kami sama agar situasi tetap kondusif, memaksa
sekali tak memiliki intensi untuk kami untuk menjadi seperti penon-
berperilaku rasis dan semacamn- ton bayaran sebuah lenong di stasiun
ya, tapi kami hanya heran mengapa televisi. Ya, sedikit sentimental me-
orang-orang Indonesia -termasuk mang. Tapi kalau kita lihat lebih luas,
kami- tidak bisa sehebat mereka fenomena gigs intruder ini memang
padahal “sarua dahar sangu”. Tapi agak sedikit menjengkelkan sih.
ujung-ujungnya kami tak terlalu am- Catatan penting, sangat tidak dibe-
bil pusing, karena satu hal yang pasti narkan pula untuk bertindak sesuka
-yang bisa kita lakukan- adalah kem- hati loncat ke sana ke sini, hiraukan
bali melanjutkan siklus hidup yang semua masalah di muka bumi ini
membosankan ini, sembari udud hingga merusak properti dan stage
garpit dan ditemani seduhan kopi set alat yang ada. Biasa aja meureun.
sachet, masa bodo teuing lah lieur!

2
h t t p s : / / c h i n a p o w e r. c s i s . o r g / t r a d e - p a r t n e r / 5. IT’S ALMOST THE SAME BUT
IT’S NOT THE SAME AT ALL

Kala itu jagat media sosial diheboh-


4.HAIL TO THE ANTI kan dengan “kelakuan” Atta Halil-
ARCHAIC TROUPE intar yang membuat sebuah konten
youtube mengenai kesedihan Aurel
Lagu ini sebetulnya dibuat berdasar- Hermansyah tepat -tidak berang-

6 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1


sur lama- setelah istrinya itu men- kedua anak saya yang masih kecil-ke-
galami keguguran. Dilanjut dengan cil serta permohonan keluarga besar
kabar tentang Gofar Hilman yang saya kepada majelis hakim yang
terlibat dalam tindakan pelecehan mulia, akhirilah penderitaan kami ini
seksual, dan kata-kata pembelaan dengan membebaskan saya dari sega-
dari para penggemarnya menjadi la dakwaan…”3. Kutipan dari pleidoi
ramai diperbincangkan. Apakah yang diajukan oleh Sang Maha Tidak
pantas bagi seorang publik ϐigur un- Bersalah, Juliari Batubara, mengenai
tuk menjual kemalangan diri sendi- keterlibatan dirinya dalam kasus
ri, istri, atau keluarga demi sebuah korupsi Bansos pandemi Covid-19
produk digital yang mereka sajikan, tahun 2021 silam. Sang Penyamun
bukan semata-mata meraih empati mencoba melindungi dirinya sendiri
khalayak melainkan udang dibalik dengan mengelak segala fakta yang
batunya adalah mencoba mencari telah jelas dibeberkan, lalu mencoba
keuntungan dari itu semua? Dan bermain sebagai korban yang tidak
apakah hal yang bijak bagi para tahu menahu tentang masalahn-
suporter seorang publik ϐigur untuk ya. Katanya, pelaku pemerkosaan
menjadi ultras buzzer idola mereka dan kejahatan terhadap anak-anak
yang bukannya ikut berdiri bersa- biasanya sering menjadi sasaran
ma penyintas tapi malah menyerang bullying oleh para napi senior di
balik penyintasnya itu sendiri? He- lembaga pemasyarakatan. Kami kira
mat kami, orang-orang ini sepertin- tak ada salahnya bila pelaku korup-
ya ingin mencoba menormalisasi si bansos covid ditambahkan dalam
hal-hal yang mereka pikir benar, tapi sasaran tersebut untuk mendapa-
ternyata berbanding terbalik den- tkan “sambutan” yang sama.
gan kata benar itu sendiri. Lantas,
apa itu hal yang benar-benar benar? 3
h t t p s : / / w w w . k o m p a s . c o m / t r e n /

Tapi akhirnya, kami jadi lebih men-


gerti bahwa semuanya selalu ber- 7. NO SUPERMAN? NO PROBLEM
gantung pada yang namanya uang.
Sangat sulit untuk merubah stigma
masyakarat yang dari dulu sering
6. I’D RATHER BE ROT IN dilabelkan kepada beberapa orang
THESE MANOR FARMS, BUT yang berkecimpung dalam suatu
THIS PLACE ARE FINE TOO bidang tertentu, yang dalam konteks
ini yaitu seorang tukang becak. “Nak,
“Oleh karena itu permohonan saya, kamu harus jadi orang pintar ya, ha-
permohonan istri saya, permohonan rus rajin belajar agar tidak menjadi

Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 7


tukang becak”, ”Kamu kalau masih melewati kehidupannya dan bukan
terus nakal kayak gini jangan salahin karena mereka ini tidak pintar. Ka-
Ibu ya kalo kamu nanti udah gede lau pengertian pintar ini dinilai dari
jadi tukang becak”, dan stigma lain- perspektif akademis, mungkin benar
nya yang sering berseliweran yang mereka banyak yang kurang. Tapi
kami sendiri pernah dengarkan betul apakah adil jika kita menilai mere-
ketika kami masih kecil. Kami lam- ka hanya dari perspektif akademik
pirkan kutipan tulisan “Tukang Be- saja?. Penilaian itu seolah-olah hanya
cak dan Nasib” dari Dion Yoga4 yang akan menjadi hukuman sosial yang
sangat mewakili pemikiran kami. justru akan sangat mudah digener-
“…Lalu apa yang menjadi dasar an- alisir oleh masyarakat bahwa tukang
ggapan anda ketika seorang tukang becak itu memiliki stigma buruk bagi
becak (mungkin) dianggap sebagai kehidupan sosial kemasyarakatan…”
orang bodoh? Apakah bodoh kare- 4
h t t p s : / / w w w. ko m p a s i a n a . c o m / a k u d i o n _ 0 1 7 / 5 5 2 8 9 c -
na kenapa mau menjadi tukang be-
cdf17e6190698b4593/tukang-becak-dan-nasib
cak?, dianggap bodoh karena tukang
becak terstigma secara sosial se-
bagai pekerja berpendidikan sangat
8. BEHOLD! THAT FAMOUS
rendah?, atau berkeyakinan kalau
PREACHER HAS ALLOWED
tukang becak tidak memiliki keahl-
THIS FOR ONCE A WEEK
ian apa-apa selain “nggenjot”? atau
lebih luas lagi, apa karena tukang be-
Katanya5, ada 3 hal yang dapat men-
cak tidak mendapatkan kompensasi
gontrol fungsi ereksi bagi pria, yaitu
yang sepadan yang semestinya di-
reϐlexogenic (rangsangan sentuhan),
siapkan oleh negara demi kehidupan
nocturnal erection (seperti “morning
yang layak sesuai UUD 45? Bagaima-
wood”), dan psychogenic (rangsan-
na perasaan anda ketika menge-
gan dari fantasi dan panca indera).
tahui kalau seorang tukang becak
Dari ketiga kategori diatas, psycho-
mampu membiayai anaknya kuliah
genic nerves (wabil khusus untuk
hingga selesai di fakultas kedokter-
jomblo-jomblo sange-an diseluruh
an di salah satu Universitas Negeri
dunia) menjadi alasan yang paling
ternama? Bukankah kenyataan itu
sering muncul, dan dalam beberapa
banyak kita jumpai? Ternyata tu-
kasus tertentu dapat mengilhami
kang becak seperti hal nya manusia
bibit-bibit perilaku sexual offend-
pada umumnya memiliki kewajiban
ers6. Hal yang paling umum tentu
dan hak yang sama dalam memper-
berawal dari nonton si goblog bo-
oleh kehidupan, hanya tukang becak
kep. Intinya pesan kami adalah use
tersebut kurang beruntung dalam
bokep responsibly. Silakan gunakan
8 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
bokep ketika memang “media peny- meremehkan wabah yang mematikan
alur birahi” lainnya agak sulit untuk ini, sebagian yang lain masih tetap
dijangkau, baik secara materil, moril, berpegang teguh pada pendiriann-
kemampuan, dan kendala beungeut. ya, sebagian yang lain terus berkutat
Tapi ketika bokep itu sendiri sudah dalam pertanyaan siapa yang salah,
mulai melahirkan intensi dan fantasi sebagian yang lain tak pernah tahu
diluar nalar, aturan, dan kesehatan apa yang harus mereka perbuat, dan
(contoh: rapist, pedophile, sexual sebagian yang lainnya masih melan-
abuse terhadap anak-anak, dan lain- jutkan perjuangannya untuk mencari
lain), jauhi bokep -dan hal-hal arous- makna dari kehidupan itu sendiri.
ing lain- sejauh-jauhnya dalam ruti- Rest in peace untuk semua orang
nitas diri kita, berlatih menghindari yang telah gugur dalam melawan
pornograϐi dan mulai mendekatkan covid, semoga tuhan memberkati.
diri kepada Gusti nu Maha Suci (teu
kétang, kumaha manéh wéh ieumah).
10. PREDATOR KENIK-
5
https://healthmatch.io/erectile-dysfunction/
what-nerves-control-erectile-function#how-do- MATAN HAUS ORGASME
t h e s e - n e r v e s - w o r k- t o g e t h e r - t o - p r o d u c e - a n - e r e c t i o n
6
h t t p s : / / w w w. l i n k e d i n . c o m / p u l s e / s e x u a l - f a n t a -

s i e s - c r i m e - r i s k- fa c t o r s - p re d i c t i o n - m i c h e l l e - j o r g e n s e n Sejujurnya, kami tak terlalu


mempedulikan praktik promiskui-
tas di kalangan anak muda masa
9. ISYARAT KEPARAT kini, karena yang kami tahu para
PENYEBAB MELARAT pelakunya memang sudah paham
(bagi yang sudah paham) mengenai
Pandemi Covid-19 medio 2020-2021 konsekuensi dan prinsip konsensu-
dan saat puncaknya lalu seakan-akan alnya. Tapi kampretnya, masih ban-
mengukuhkan pemikiran Albert yak yang sangat hobi untuk ϐlexing
Camus tentang betapa absurdnya keahlian dan “kelebihan ϐisiknya”,
dunia yang kita tinggali ini. Ketika seakan-akan mereka semua su-
semua hal yang tidak pernah kita dah jauh melampaui ketampanan
bayangkan sebelumnya, menjadi se- seorang Bokir Segan dan kecanti-
buah malapetaka yang rasanya tak kan Dian Sastrowardoyo dengan
kunjung usai. Sebagian orang sudah potongan rambut bondol. Lagi, ini
mulai lupa mengenai tujuan menga- memang perkara sentimental, tapi
pa ia masih hidup, sebagian yang lain kami sedikit gatal untuk tidak mele-
mulai mempertanyakan mengapa deknya. Ya, siap, kalian semua me-
mereka seakan-akan “dipilih” untuk mang cantik dan tampan! Tapi kami
sakit, sebagian yang lain masih terus yakin, cinta yang kalian gunakan

Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 9


sebagai landasan bukan tentang butkan contohnya. Tapi sebenarnya,
objeknya, melainkan predikat dari apa yang kita semua cari dan dapa-
praktiknya itu sendiri. Emang ba- tkan dari sebuah minuman beral-
reuki éwéan wéh lah maranéh mah. kohol? Mengapa alkohol seringkali
dikambinghitamkan sebagai biang
kerok dari semua permasalahan, ke-
11. TRADISI BER- celakaan, dan tindakan kekerasan?
SYUKUR DI HARI RAYA Bagi kami, alkohol tak lebih dari
sebuah penghangat perbincangan,
Diceritakan ada seorang pemuda pengusir rasa gugup, obat insomnia,
beriman yang dijebak oleh seorang dan sumber daya bagi kebutuhan
pelacur di dalam rumahnya. Ia dih- dopamin kami. Ini bukan tentang
adapkan oleh dua pilihan yang sulit. pembenaran bahwa kami menaϐikan
Pemuda beriman tersebut diminta semua fakta betapa jahanam-nya al-
untuk melakukan salah satu dari kohol, tapi berikan kami ruang untuk
dua pilihan yang diberikan oleh sang berkata: Fuck off bagi kalian semua
pelacur: membunuh seorang anak yang rehe; Fuck off bagi kalian semua
atau menyetubuhi sang pelacur. Dan yang madot ukur keur gagayaan
ketika sang pemuda menolak untuk hungkul; Fuck off and go straight to
melakukan kedua pilihan tersebut, fucking hell bagi kalian semua yang
sang pelacur akan berteriak bahwa tidak responsible dalam penggunaan
ia telah diperkosa oleh sang pemuda. alkohol dan memilih alkohol sebagai
Tapi sang pemuda beriman diber- shortcut untuk pemulus kalian da-
ikan pilihan alternatif, yaitu me- lam perilaku kekerasan, pelece-
nenggak minuman keras bersama han, dan perilaku goblog lainnya.
sang pelacur. Lantas pilihan alter-
natif itu pun segera ia laksanakan,
yang -singkat cerita- membuat dir-
inya secara tidak sadar melakukan 12. ATAS DASAR VISUAL KAU
semua perbuatan dosa yang di- GUSUR MINUMAN ENERGIKU
tawarkan; menyetubuhi sang pela-
cur dan membunuh seorang anak. “Hari ini ada momen sejarah. Kita
mulai (pembangunan) dengan
Benar, alkohol memang seberbaha- mendahulukan kepentingan mas-
ya itu. Tak dapat dipungkiri bahwa, yarakat. Daripada (lahan kosong)
faktanya, penyebab segala kerusakan ini menjadi tempat lewat Jin mend-
kadang memang berawal dari minu- ing dijadikan tempat bermanfaat
man jahanam itu, tak perlu kami se- seramai Alun-alun Bandung di pu-

10 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1


sat kota,” kata Ridwan Kamil dalam lamanya di area tersebut. Mereka
sambutannya saat peletakan batu digusur paksa tanpa diberi solusi
pertama Taman Asia Afrika7. Sebuah kemana mereka akan direlokasi. One
sambutan dari walikota saat aca- thing lead to another, masalah selan-
ra peletakan batu pertama Taman jutnya silih berdatangan dari rasa
Asia Afrika (yang kemudian biasa bingung menjajakan dagangannya
disebut warga setempat Taman Ko- dimana hingga bagaimana mendapa-
rea). Pernyataan yang menurut kami tkan pelanggan setianya lagi. Dan
blunder dan kurang valid. Mengapa? jika disimak betul-betul, secara ti-
Karena kami ingin mempertanyakan dak langsung dengan membeli dari
masyarakat yang seperti apa yang para pedagang tersebut kami telah
menginginkan dibangunnya tempat berhasil meminimalisir ketergantun-
rekreasi semacam itu. Seperti diketa- gan kami pada toko-toko minuman
hui pada pertengahan 2015, ribuan korporat (baca: toko minuman be-
rumah dan juga sejumlah pabrik sar legal menurut pemerintah yang
yang berada di Jalan Jakarta, Jalan menjual minuman bercukai yang
Banten, dan Jalan Karawang, digusur tentunya mahal), sebenarnya karena
pemerintah. Warga sudah tinggal di teu boga duit loba wéh jadi manggih
sana lebih dari 20 tahun. Walikota jalan alternatifna hahaha. Sama hal-
menjanjikan akan membangun apar- nya yang dirasakan para pedagang,
temen rakyat sebanyak seribu unit. kami merasakan jalan alternatif kami
Tapi masalahnya, apa benar dengan di jegal paksa oleh kelompok ter-
dibangunnya taman yang bersifat tentu (baca: pemerintah) dan sedik-
tematik tersebut, dilaksanakan un- itnya merenggut kebahagiaan kami.
tuk memenuhi permintaan mas- Miris memang, demi memenuhi has-
yarakat, atau hanya memenuhi rat kelompok tertentu pemerintah
“pesanan” dari kelompok-kelom- rela melakukan apa saja tanpa mem-
pok tertentu? Wallahualam. berikan solusi nyata dari datangnya
Sebenarnya di lagu ini kami tidak permasalahan-permasalahan baru.
ingin membahas tentang hal-hal Sampai saat ini kami tidak tahu para
berbau pemerintahan itu. Yang kami penjual ciu Jl. Jakarta ini pindah
resahkan adalah bagaimana dampak kemana. Kami pun telah melaku-
yang ditimbulkan dari segala macam kan pencarian-pencarian bersifat
“proyek strategis” pemerintah ter- gembel tapi nihil. Mungkin dari ka-
hadap penduduk existing setempat, lian ada yang tahu larinya kemana?
7
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4454862/lah-
termasuk tukang ciu (baca: minu- an-bekas-gusuran-di-kawasan-kiaracondong-akan-jadi-superblok.
man alkohol dengan segala keari-
fannya) yang sudah berniaga sekian

Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 11


13. WHEN CAMUS MET SARTRE IN apapun tapi tetap ditenggak tentu
A BIKINI BOTTOM’S COURTHOUSE akan menghasilkan efek samping
atau ketidaknyamanan yang tidak
Kami sadar bahwa kadar ego seo- diinginkan, setali tiga uang dengan
rang manusia sangat bervariatif, kultur nangkring yang menjangk-
tak cukup untuk bisa ditakar den- iti semua kalangan usia dan sosial
gan alat ukur yang universal karena di negeri ini, loba teuing nangkring
ambang batasnya pun akan selalu beak duit, kurang nangkring asa
menyesuaikan dengan lingkungan teu hirup. Tapi lagu ini sebetulnya
dan hal-hal yang dihadapinya. Tapi lebih berkonteks sebagai gumaman
ihwal alamiah yang selalu tampak, hati ketika terjebak dalam sebuah
adalah bagaimana sebuah ego bisa “forum” tongkrongan runtah (baca:
membuat seseorang merasa menja- ngaler ngidul haha-hihi). Bayang-
di -in superlative way- “tuhan bagi kan situasi seperti ini: Rabu malam
seluruh umat”. Ketika bertemu den- diakhir bulan sepulang kerja setelah
gan orang yang dibawah kelasnya melewati berbagai deadline peker-
(dalam hal ilmu, pengetahuan, dan jaan tai anjing, rencananya Anda
pengalaman), tak sungkan-sungkan ingin mengambil pesanan pre-order
untuk menahbiskan dirinya sebagai yang sudah lama dinantikan diru-
“Sang Maha Tahu” melalui berbagai mah teman Anda. Niat hati hanya
indikasi yang diperlihatkan baik se- akan check-in sebentar mengambil
cara tersurat maupun sebaliknya. barang lalu pulang untuk beristira-
Lagi, perihal penerimaan dan pe- hat, tak dinyana sudah banyak teman
nilaiannya pun sulit untuk diukur lainnya yang seakan-akan mence-
dan dibakukan, karena katanya gah Anda untuk pulang lebih cepat,
“semua orang punya batasannya yang akhirnya membuat Anda ber-
masing-masing”, But Fuck It! Satir tahan lebih lama ditengah terjangan
ini ditujukan bagi semua orang yang stomach rumble akibat terlewatn-
merasa dirinya tuhan bagi yang lain- ya makan malam dan rasa penat
nya. Kalian Memang Menyedihkan. lelah setelah bekerja. Tai emang.

14. LATE NIGHT WEEK- 15. IT’S LUNCHTIME


END ROUTINE YOU MOTHERFUCKER

Sebuah obat yang jika dikonsumsi Kami pikir lagu ini memiliki lirik
melebihi anjuran dosisnya, ataupun yang paling lugas diantara lagu yang
ketika tidak mengalami keluhan lain. Ini adalah rangkuman cara pan-

12 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1


dang dan pemikiran idealis kami masih akan terus berlaku. What’s
mengenai output -dalam hal ini karya makes us pleasant, it always matter.
musik- dari apa yang kami sebut se-
bagai band-bandan. Semua orang
berhak beropini, this music’s sucks, 16. TIM DUNCAN IS THE PER-
that music’s awesome, blablabla…. SON WE NEED RIGHT NOW!
Kami tak ingin terlalu ambil pusing
dengan hal itu semua. Kita semua Ya, tak ada yang istimewa, tak pula
tahu, dalam skala terkecil, perkem- memiliki makna yang tersirat. Lagu
bangan zaman telah memberikan ini hanyalah sebuah nostalgic scene
tekanan yang lebih besar bagi kita dari kegoblogan remaja-remaja ku-
untuk dapat bertahan dalam ke- rang bergaul pada zamannya. Tapi
hidupan bersosial (“bersosial” disini kami yakin, saat itu kami sangat
dimaknai sebagai standar moral yang membutuhkan Tim Duncan sebagai
sudah semakin men-direct tentang “petugas damkar” ulung yang selalu
apa yang harus dan apa yang tidak siap siaga mengevakuasi kami dari
boleh), atau setidaknya bisa berada “kebakaran” yang telah kami perbuat.
di jalur yang sama dengan mayori-
tas. Ya, sangat cheesy sekali memang
ketika mulut berkata punk, tapi raga
tak lebih dari seorang masyarakat 17. PAKET SUPER DUP-
mayoritas taat aturan. Tapi katan- ER HEMAT DARI KACZYNSKI
ya, punk itu sendiri adalah sebuah
state of mind, kalian mungkin lebih Theodore Kaczynski mungkin ada-
paham, dan kami pun rasanya tak lah salah satu dari sekian orang
perlu (baca: tak berkapasitas) berk- yang menyadari dan meyakini bah-
hotbah lebih lanjut tentang hal itu. wa perkembangan teknologi indus-
Kami kira, ketika dihadapkan dengan tri adalah sebuah kemunduran bagi
fakta-fakta diatas, menjalani hidup peradaban manusia. Dalam essaynya
sebaik-baiknya masih lebih penting yang berjudul “Industrial Society and
ketimbang mempermasalahkan hal- It’s Future”8 yang menjadi bendera
hal yang diluar kontrol kita. Akhirn- putihnya9 atas teror yang ia lakukan
ya, dalam konteks ini, bagaimana (Kaczynski menawarkan “gencatan
kalau kita sama-sama menyantap senjata” dengan pihak otoritas se-
makan siang yang sudah kita cari tempat untuk berhenti melakukan
dengan susah payah bercucuran ke- teror dan mengirim paket bom raki-
ringat selama sebulan penuh, karena tan ke berbagai universitas, dengan
there is no such things as free lunch syarat essaynya yang berjudul “In-

Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 13


dustrial Society and It’s Future” di- 18. FOREVER LOS SANTOS
publikasikan dalam The Washington
Post, sebelum akhirnya tetap tertang- Jika SPEED membuat lagu One Blood
kap juga karena di-cepu-kan oleh ka- We Bleed sebagai ode bagi komuni-
kaknya sendiri), ia curhat mengenai tas hardcore di hometown mereka,
pemikirannya mulai dari modern serta Agnostic Front yang dengan
leftism, revolusi, hingga probabilitas bangganya mengukuhkan For My
keberhasilan genetic engineering Family sebagai tribute song bagi
pada manusia. Beberapa bahasannya seluruh kawan-kawan mereka di
menurut kami mungkin tidak rele- Lower East Crew, maka izinkanlah
van dan berseberangan, namun lebih kami untuk sedikit “mengenang” si-
banyak pula pemikiran beliau yang sa-sisa reruntuhan dari tempat kami
bertemu dengan pemahaman dan berasal, yang menjadi wadah awal
keyakinan kami, bahkan dewasa ini bagi kami untuk memahami apa yang
sudah banyak yang terjadi dari pe- -secara universal- disebut sebagai
mikiran-pemikiran yang sudah dia kolektif do-it-yourself. Kami belajar
prediksikan. “Omong Kosong Sistem bagaimana mengorganisir kegia-
Ini, Omong Kosong Revolusi Ini” di- tan secara mandiri, menormalisasi
maknai sebagai bentuk ekspresi satir collective funding dalam seluruh
dari buah perjuangan dan pemikiran agenda kami, hingga bermutualisasi
beliau, ketika memang nyala obor dengan ruang-ruang grassroot lain-
yang ia kobarkan sedari lalu tak ada nya. Sedikit cerita, terhitung medio
yang membuatnya tetap berapi. Tapi 2012-2017 merupakan rentang ek-
omong-omong, kami jadi tergelitik sistensi dari kokolektifan ini. Los
untuk mengaitkan, mungkin Ted Santos sendiri diambil dari sebuah
Kaczynski ini adalah seorang fanboy rumah terbengkalai yang menjadi
dari band Milisi Kecoa, karena jika venue pertama kolektif ini mengor-
dipikir-pikir ia adalah sebuah repre- ganisir gig (kabar terakhir rumah ini
sentasi10 yang “terlalu ekstrim” dari sudah ada yang menghuni). Namun,
lagu Kami Marah milik mereka, ha- redupnya kolektif ini bukan tentang
nya saja dia mungkin teu boga batur perkara sellout, atau “berkompromi”
untuk bisa bergerak secara kolektif. dengan korporat seperti yang sering
banyak dinarasikan, melainkan kare-
8
https://web.cs.ucdavis.edu/~rogaway/classes/188/mate-
rials/Industrial%20Society%20and%20Its%20Future.pdf na pemikiran kami pribadi yang leb-
h t t p s : / / e n . w i k i p e d i a . o r g / w i k i / U n a b o m b e r _ M a n i fe s t o
ih mendahulukan realistis ketimbang
9

h t t p : / / m i l i s i ke c o a . b l o g s p o t . c o m / s e a rc h / l a b e l / ly r i c s
idealis, atau mungkin lebih tepatnya
10

kami masih belum sanggup untuk


menjalani “kehidupan punk yang

14 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1


sesungguhnya”. Secara gambaran
umum, kami ingin meminjam kalimat
Let’s Dancing Your
“stasiun pemberhentian sementara” Asses Off Until You Fi-
milik Herry Sutresna11. Seperti cerita
masa muda pada umumnya, semuan-
nally Realize How Em-
ya berakhir ketika masing-masing barrassed You Are
tokoh mulai berkutat dengan “ke-
hidupan sebenarnya”. Ketika impian
masa depan, himpitan ekonomi, dan “You are the dancing queen
tuntutan kebutuhan untuk bertahan Young and sweet, only seventeen
hidup mulai mempersempit ruang Dancing queen
gerak untuk terus aktif mengor- Feel the beat from the tambourine,
oh yeah”
ganisir kolektif. Catatan penting,
kami tidak akan pernah melupa-
“You can dance, you can jive
kan semua nilai-nilai yang pernah
Having the time of your life
kami dapatkan dan perjuangkan. See that girl, watch that scene
Digging the dancing queen”
Secara lebih luas, lagu ini kami ded-
ikasikan bagi semua insan kolektif Mungkin salah satu ungkapan yang
yang masih terus bergelut dan mem- cukup tepat untuk menggambarkan
pertahankan etos-etos yang telah semangat dan gairah para pemu-
lama dipegang teguh; ketika tekanan da-pemudi dalam mengekspresikan
kanan kiri atas bawah selalu men- perasaan mereka saat menari. Bu-
erjang, semangat pergerakan masih daya barat pun acapkali memper-
terus menyala melalui masing-mas- lihatkan bahwa dansa merupakan
ing jalan yang diyakininya. Selalu salah satu kegiatan yang menjadi
ingat dari mana kita semua berasal. sebuah ritual pelipur lara, ungka-
pan suka cita, maupun tradisi pen-
https://subkulturindonesia.wordpress.
giring kematian. Tapi sejujurnya,
11

com/2017/05/18/jalan-lain-dan-batas-kompromi/
read/2021/08/10/174500065/5-poin-pleidoi-juliari--mo-
makan tahi dengan prolog ini, yang
hon-dibebaskan-hingga-minta-maaf-ke-jokowi-dan?page=al
sangat ingin kami sampaikan adalah
bagaimana keheranan sekaligus ke-
takjuban kami saat memperhatikan
para sobat skena spektator ekshibi-
si musik-musik “bawah tanah” yang
terlalu menjiwai kutipan lirik dari
Dancing Queen milik ABBA diatas.

Kami tak tahu sejarah kemunculan


Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 15
kawan-kawan “dancer” ini -dan sama pop kultur zaman sekarang: The
sekali tidak ingin tahu- tapi dari se- Worm Dance, merayap ala tentara,
menjak kami mulai menyukai skena The Spongebob’s Cramp Dance, dan
(entah skena apalah ini namanya) ini, gerakan-gerakan lain yang mungkin
fenomena “pogo” masih terus lestari terlihat nyeleneh -semakin aneh se-
sampai sekarang. Medio 2010-2012 makin keren-. Ini betul-betul kami
kami ingat betul ketika kami masih temukan di gig terakhir yang kami
SMP, para kader-kader penari akro- saksikan. Lalu pertanyaannya, apa-
batik ini punya kegiatan akhir pekan kah salah mereka berbuat hal sema-
bernama -tanpa bermaksud untuk cam itu? Dan bolehkah kita melarang
berkelakar terhadap genre musik mereka untuk berbuat hal tersebut?
tersebut- “Latihan Beatdown”. Sesi Mari kita coba jawab pertanyaan ini
grup ini biasanya dilakukan dengan dengan menguraikan beberapa hi-
menu latihan: jungkir balik; koprol; potesis berbasis asumsi mengenai
tendangan tak beraturan; tendangan motif dari kawan-kawan (kami ke-
putaran 360 derajat; pukulan tak be- habisan label untuk menamai mer-
raturan; dan gerakan-gerakan lainn- eka) ini, dengan demikian mungkin
ya yang bersifat pukulan dan tendan- setidaknya kita bisa menilai apakah
gan. Semua gerakan itu dilakukan ini hal yang normal dilakukan da-
secara bersamaan oleh tiap-tiap lam suatu pentas, atau bisa menja-
orang dalam satu lingkaran “moshpit”, di sebuah whistleblower yang layak
atau berupa semacam kontes bagi diperdebatkan bagi teman-teman
orang-orang itu untuk saling menilai yang memiliki keheranan yang sama.
gerakan mana yang paling sangar
dan brutal dalam latihan tersebut. Motif pertama: tidak lain dan tidak
Latihan ini selanjutnya akan mere- bukan adalah karena passion mereka
ka salurkan dalam gigs akhir pekan akan musik itu sendiri. Tiap orang
yang pada masa itu memang banyak punya caranya masing-masing saat
diadakan, baik dari kawan-kawan menikmati musik dalam sebuah gig,
kolektif maupun oleh tim promotor dan tipe orang ini lebih memilih
panggung rigging. Di dalam moshpit menikmatinya dengan cara mereka:
yang sesungguhnya itu rekan-rekan agak sulit dijelaskan tapi kalian mun-
pogo-ers mengeluarkan keahliannya gkin lebih tahu yang biasa orang-
yang mungkin sebelumnya telah di- orang ini lakukan saat band mulai
asah dengan rajin pada saat latihan. bermain. Kita tak boleh lupa men-
Hingga sampai dengan gig terakhir genai fakta bahwa beberapa adegan
yang sudah kami datangi, fenomena perkelahian dalam sebuah gig selalu
pogo ini makin berevolusi melahir- diawali dengan sentimen “senggol
kan beberapa gerakan baru yang bacok”, dan jika dirunut ke hulunya
mungkin mengikuti perkembangan (dengan mengabaikan faktor-faktor
16 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
lain) kesalahan pasti dimulai dari Motif kelima: Tak bisa menolak aja-
orang yang “terlalu bersemangat” kan sirkelnya ketika datang ke gig
dalam hal cara mereka menikmati untuk ikut bersenang-senang den-
musiknya. Kami berbicara tentang gan cara yang biasa mereka laku-
lingkup yang lebih besar dari sekadar kan -mengokupasi sebagian space
persoalan “dancing queen” ini. Seder- dalam moshpit dengan melakukan
hananya, jika masalah gigs intruder kegiatan mereka (kami kurang pa-
adalah sebuah himpunan A, maka ham istilah untuk menggambarkan-
persoalan dancing queen ini hanya nya)-. Mereka mungkin biasanya
salah satu dari sekian banyaknya hanya ikut berpogo dengan gera-
elemen dari himpunan A itu sendiri. kan alakadarnya karena memang
dipaksa untuk ikut melakukannya.
Motif kedua: Ingin mencoba ger-
akan-gerakan baru yang mungkin Motif keenam: Ingin mencari perha-
pernah mereka saksikan sebelum- tian dan respek orang lain. Di zaman
nya: dari gig terakhir yang mereka yang serba viral ini sangat mudah
datangi; dari youtube; dari kawan bagi kita untuk menghakimi orang
sejawat mereka; atau dari referen- yang memiliki kepribadian atten-
si-referensi lainnya yang membuat tion-seeking sebagai sebuah kesala-
mereka tertarik untuk mencobanya. han dalam kehidupan bersosial: Bisa
iya bisa tidak, karena pada akhirnya
Motif ketiga: menonton pagelar- suara publik yang biasanya akan me-
an musik sambil berolahraga? nentukan benar atau salahnya. Dalam
Mengapa tidak. Sekali merengkuh hal ini, kami kira mereka mendapat-
dayung, dua tiga pulau terlampaui. kan respek kami karena masih bisa
tampil maksimal dan mengabaikan
Motif keempat: terpengaruh band- prasangka buruk bagi mereka, disaat
wagon effect dari teman atau orang mungkin sebagian orang terdistraksi
lain yang lebih dulu berkecimpung dengan tingkah laku mereka (sambil
di dunia persilatan mereka. Orang- menggerutu, mengernyitkan dahi,
orang dengan motif ini lebih cend- lalu berkelakar “ari si eta kunaon?”).
erung sebagai pengikut keramaian:
jika crowd sudah mulai banyak yang Keenam motif diatas sedikitnya mem-
melakukan aksi tersebut, mereka ti- berikan gambaran tentang bagaima-
dak akan segan untuk berbuat lebih na bisa hal sedemikian uniknya itu
dari itu. Tapi jika tak ada satupun yang dilakukan oleh seorang makhluk
memulai, mereka akan tetap berpo- hidup yang bernapas. Namun sejat-
sisi sikap sempurna sampai dengan inya, terdapat garis tipis antara “para
panggilan perang akhirnya ditabuh. pelaku bela diri” (oh kami masih pu-
nya ternyata) ini dengan orang-orang
Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 17
yang memang bersenang-senang akan tetap berlaku. Siapalah kami
dalam menikmati ketukan cepat ala ini berhak mengatur apa yang harus
band hardcore pada umumnya. Bisa dilakukan oleh orang lain. Adalah hal
kita rasakan sendiri atmosfer antara yang naif bila kami ingin menjejal-
moshpit dengan crowd yang bergu- kan kehendak dan keinginan kami
mul di depan panggung, diiringi hilir kepada orang-orang tertentu un-
mudik para old-school-slammer yang tuk memiliki perspektif yang sama
berlomba-lomba untuk crowd-surf- dengan apa yang kami ingin dan
ing diantara lautan manusia seperti kehendaki. Tapi poin pentingnya,
halnya crowd-set impian saat konser kendali masih tetap berada di tan-
Last Show-nya Have Heart 2009 si- gan kita. Kita bisa membatasi ruang
lam (maaϐkan tata bahasa memalu- lingkupnya dengan mengorganisir
kan campuran kami), dibandingkan sendiri “tatanan impian” kita, atau
dengan kondisi crowd yang telah menjalankan misi pendakian gunung
kita pertanyakan sebelumnya dalam Everest: dengan sedikit demi sedikit
paragraf diatas. Dalam beberapa mencoba mengubah apa yang telah
pentas yang lebih intim semacam melenceng dari jalurnya. Dan batu
studio gigs atau showcase lebih jarang bata pertama yang bisa kita susun
ditemukan kehadiran para gigs in- untuk memulai itu semua adalah
truder ini, karena memang biasanya dengan membangkitkan kembali
kegiatan ini lebih eksklusif dengan gairah akan collective-based move-
hanya beberapa teman dekat dari ment, yang -bisa dikatakan- menjadi
band-nya itu sendiri yang tahu -dan salah satu motivasi bagi kita untuk
diberi tahu-. Yang kami tahu kultur setidaknya bisa memperbaiki apa
ini agak sedikit hilang eksistensinya yang bisa kita perbaiki, dan me-
dari waktu ke waktu (terlepas dari mantik kembali hal esensial yang
pengaruh pandemi covid yang masih -secara tidak sadar- sudah lama
berlangsung). Jika dulu medio 2011- meredup dari tujuan utamanya.
2019 (yang kami ingat) banyak gigs
kolektif yang agak rutin dilaksanakan
semacam: studio gigs di Elang Musik
Studio; gigs on-the-house-nya Ru-
mah Pirata; dan gigs dari teman-
teman kolektif lainnya yang mun-
gkin sampai sekarang masih terus
rajin dilaksanakan under the radar.

Pada akhirnya, istilah “there’s no such


thing as a moral police” dalam per-
skena-an duniawi masih terus dan
18 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
JANGAN PERCAYA semua hal belum tentu benar adan-
ya, sebab semua itu juga bisa saja di
APAPUN JUGA rekayasa untuk membelenggu kebe-
basan kita. Kita punya pikiran dan
CHEAPTALK BY JQ sanggup berdiri diatas kaki sendiri.
dimuat dalam zine Hardcore Sudah Terbangkan angan pikiran kita un-
Mati tuk berdialektika dan memberi ne-
gasi-negasi terhadap semua hal yang
Apa yang ada didepan kita, jangan kita temui. Jangan menyerah dengan
begitu saja kita percaya. Terutama sedikit saja cobaan, sebab barangkali
kabar selentingan, omongan, dan kita akan menemukan kegunaan dari
semua bentuk metaϐisik. Jangan per- sesuatu yang belum ada sebelumnya.
caya pada apapun terutama pada
hal-hal yang tidak kita butuhkan. Jangan hanya menurut perintah, se-
Jangan sampai kita tertipu oleh hal- bab kita bebas, kita punya pilihan.
hal yang tidak dapat kita rasakan dan Kita hidup terlahir sebagai makhluk
buktikan. Alami semua hal di dalam yang bebas, yang punya akal. Apapun
dunia ini, alami semua kejadian yang yang akan kita lakukan pastilah kita
bisa kita alami. Percaya sama apa bisa memberi alasan mengapa kita
yang kita rasakan, bukan percaya melakukan hal tersebut. Jangan ter-
pada hal yang kita tidak rasakan. kunci hukum, sebab kita bisa melebi-
hi hukum, akal pikiran kita bisa
Buktikan semua hal yang kita temui, menginterpretasikan sesuatu lebih
ragukan terus semua itu, sebab luas lagi daripada sekadar hukum
tidak ada suatu kebenaran yang atau aturan yang dibuat oleh badan-
absolut. Pertanyakan apa yang su- badan alat negara. Jangan percaya
dah ada. Pertanyakan apakah kita negara, sebab mereka tidak pernah
membutuhkan itu semua, mengapa merubah nasib kita. Kita yang me-
kita melakukan itu semua. Kerjakan nentukan apa yang ingin kita perbuat.
semua hal sesuai dengan kesadaran
kita. Jangan berdasarkan suruhan Jangan taati hukum, jangan percaya
atau perintah orang lain. Apalagi ber- negara, kalau perlu pertanyakan
dasarkan hukum atau ajaran turun kenapa kamu percaya sama tuhan.
temurun. Lakukan itu berdasarkan Apa kebutuhan kamu percaya sama
kebutuhan kita, dan keinginan kita. tuhan. Jangan seperti orang kebanya-
kan yang ngaku percaya sama tuhan
Lakukan dengan alasan yang bisa tapi suka memaksakan kehendak
kita terima dengan akal kita. Per- bahkan bikin pasukan perang un-
tanyakan semua hal sampai kita tuk membunuh orang lain, memang
muak dengan semua itu. Sebab tuhan menghalalkan pembunuhan.
Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 19
Ingat… tuhan nggak pernah mem- lit untuk kami persepsikan dalam
beri hak kepada manusia untuk sebuah kata-kata. Agak terasa geli
menghilangkan nyawa orang lain. mendengarnya tapi memang itu yang
sebenar-benarnya kami rasakan.
Jangan terprovokasi hanya karena Setelah kami telusuri, keadaan terse-
rasa heroisme yang anjing edan, tapi but dinamakan dengan frisson, yang
kamu pertanyakan kembali mengapa menurut Wikipedia memiliki arti se-
terjadi keterasingan diantara kita. bagai sebuah respons psikologis dari
Mengapa manusia masih ingin sal- rangsangan pendengaran dan peng-
ing menguasai. Jadi jangan pernah lihatan yang seringkali menstimulasi
percaya pada apapun juga. Percaya keadaan afektif yang menyenangkan
sama semua hal yang kamu alami dan bersifat sementara. Ada pula
sesuai dengan kebutuhan kamu, riset yang telah dilakukan menge-
jangan lakukan hal yang berlebihan, nai fenomena “ganjil” tersebut, yang
sebab ketika kita rakus, kita akan pada akhirnya didapatkan hipotesis
semakin terjebak pada komodiϐi- bahwa hal tersebut disebabkan dari
kasi hasil rekayasa para borjuis. pembesaran volume ϐiber pada otak
yang menjadi penyambung antara
korteks pendengaran dengan area
yang memproses emosi. (baca seleng-
kapnya mengenai riset tersebut di
https://academic.oup.com/scan/
Does the Glamorous article/11/6/884/2223400?log-
i n = f a l s e ) .
Bow are Way More
Important than the Sebagai manusia praktis yang ser-
ingkali mempunyai sikap “screw your
Un-sharp Arrows? theory, i’ll get my own prove” kami
kira pendekatan secara “teoritis ilmi-
Tulisan ini terinspirasikan dari pen- ah” (atau apapun itu namanya) tidak
galaman kami ketika mendengar- lebih dari hanya membuka wawasan
kan sebuah lagu yang menimbulkan keilmuan itu sendiri dan sekadar
perasaan yang sulit digambarkan “masuk kanan keluar kiri”. Tapi se-
ketika mendengarkan lagu tersebut. dikit banyak, berlandaskan dari teori
Nafas terasa agak sedikit sesak dan dan pengalaman tersebut, masih ada
berat; dada terasa bergetar dengan hal yang mengganjal bagi kami, yaitu
frekuensi yang tidak lama; leher bagaimana sebuah rangsangan pen-
bagian belakang terasa dingin; ada dengaran -dalam hal ini musik- bisa
perasaan senang di dalam hati; dan menyebabkan hal seunik itu terjadi.
lain-lain yang sedikit banyak su- Ketika ada beberapa orang yang tel-
20 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
ah mendeklarasikan dirinya bahwa dan sejalan dengan teori mengenai
“this music really changed my life” “honest signal” yang sedikit kurang
pada sebuah karya musik, kami kira berdeϐinisi: pesan yang tidak akan
hal itu bukan bullshit naivety bela- mungkin dipalsukan kecuali dalam
ka, karena pemahaman kami ber- kondisi terdesak. Kami ingin sedikit
kata bahwa mereka sendiri -secara meng-highlight salah satu ide dari es-
pribadi- memang merasakan hal itu say mereka yang sedikitnya bertemu
(meskipun tidak dapat dipungki- dengan pemahaman dan keresahan
ri bahwa sebagian yang lain hanya yang kami rasakan. Berikut kutipan-
omong kosong belaka). Berkaitan nya: “Engagement with music thus
dengan itu, kami kira musik memang affords access to multiple and simul-
memiliki efek magis tersendiri. Kami taneously available layers of meaning,
berpendapat bahwa ada substansi allowing participants in a musical be-
yang menjadi salah satu pengaruh haviour to interpret the signiϔicance
penting dalam pembuatan musik itu of the music individually and inde-
sendiri. Kami tak mencoba berlaga pendently while collectively affording
membuat deϐinisi dari fungsi sebuah to participants a sense that the music
musik, tapi perasaan kami berkata embodies an honest signal. Hence mu-
bahwa ada hal yang -mungkin- se- sic can be viewed as embodying the
dikit luput dari kerangka berpikir characteristics of the medium opti-
kebanyakan orang, yang sejatinya mally adapted for the management
ingin kami ingatkan kembali dalam of social uncertainty outlined earli-
tulisan sampah ini. Kami akan men- er, though one feature attributed to
coba menulis kegelisahan kami ini that medium, that of being rooted in
secara to the point selurus-lurusnya. mechanisms that would increase the
likelihood that participants would ex-
Sedikit riset gembel yang kami perience each others’ states and inten-
lakukan, ada ide yang menarik dari tions as mutually manifest, remains to
essay milik Ian Cross dan Ghofur be properly addressed for the case of
Eliot Woodruff dalam “Music as a music.” (Cross & Woodruff, 2009:9).
Communicative Medium”, yang lebih (baca selengkapnya mengenai es-
kurang menguraikan bahwa musik say tersebut di https://www.music.
adalah sebagai sebuah medium un- org/pdf/summit/2014medium.pdf).
tuk berkomunikasi, dan secara har- Mereka mencoba mengungkapkan
ϐiah mungkin bisa dikategorikan bahwa musik akan selalu meng-
sebagai wadah penyampaian pesan hasilkan multi-interpretasi yang se-
dari satu orang -pembuat musik- layaknya tidak harus dikendalikan
ke orang yang lainnya -pendengar oleh siapapun, meskipun pada akh-
musik mereka-. Bahwa musik mer- irnya hanya akan ada satu manifes-
upakan sebuah komunikator emosi, tasi yang memang sesuai dengan
Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 21
yang ditulis oleh si penulis lagu. Ide paikan dalam sebuah musik. Objek
tersebut menurut kami adalah se- substansi itu semua kami kira tidak
buah sudut pandang mahfum yang bisa diwujudkan secara universal,
dibangun dari kombinasi antara te- yang mana penyampaiannya pun
ori dan pengalaman. Maksud kami secara eksplisit memang betul-bet-
adalah, sebuah pemikiran seringkali ul dibubuhkan oleh si pembuat lagu
selalu muncul dari rangkaian kon- ataupun dimaknai dalam manifes-
templasi maupun pengamatan atas tasi liar yang dibuat oleh para pen-
segala hal yang kita rasakan dan dengar lagu, karena “multiple layers
alami, yang selanjutnya ditopang of meaning” yang disampaikan oleh
oleh teori-teori pendukung yang Cross dan Woodruff sama sekali tidak
selaras dengan pemikiran mereka. bisa kita kesampingkan. Kami kira
tidak ada aturan baku yang harus
Kami selalu percaya bahwa bobot dijadikan default “setelan pabrik”
dari sebuah musik bukan melulu mengenai “siapa harus mengikuti
tentang kerumitan akord yang dipi- siapa” tentang pemahaman makna
lih; seberapa ear-catchy nya materi sebuah lagu, pun dengan si pembuat
instrumen yang diracik; dan sefan- lagu yang tidak selayaknya menggen-
tastis apa performance atau “atrak- eralisasi dan memaksakan kehen-
si” yang ditampilkan. Sejatinya, ada dak mereka, akan menjadi hal yang
substansi yang menjadi nilai esensial tidak menyenangkan lagi menulis
yang kadang terlupakan dari sebuah musik bila hal demikian itu terjadi.
musik itu sendiri, yaitu mengenai Kami kira keberagaman manifestasi
makna atau pesan atau ikhtisar yang yang dihasilkan menjadi keunikan
ingin disampaikan oleh si penggu- tersendiri dalam sebuah karya musik.
bah musik atau penulis lagu kepada
orang-orang yang mendengarkan Berkaitan dengan perwujudan pe-
lagu mereka. Kami memiliki keyak- san yang disampaikan, banyak
inan bahwa musik itu sendiri masih metode yang bisa diaplikasikan
-dan akan selalu- menjadi alternatif kedalam berbagai macam “wadah”
dari beberapa medium yang sudah yang ada. Yang paling konkret ten-
ada dalam menyampaikan segala tu melalui lirik, tapi sejatinya ma-
macam perasaan yang membuncah, sih banyak metode lain yang sebe-
dan luapan dari pemikiran-pe- tulnya menjadi kapabilitas sebuah
mikiran yang sedikitnya terlintas band, penyanyi, dan lain-lain. Kami
dalam benak si penulis lagu. Hal ini coba uraikan pendapat kami se-
membuat kami lebih yakin bahwa jauh yang kami tahu dan pahami.
substansi yang dimaksud adalah
1. Lirik menjadi salah
mengenai pesan; isu; konteks; atau
satu jalan yang paling instan un-
apapun itu namanya, yang tersam-
22 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
tuk menyampaikan pesan. Kami speech selama kita merasa substansi
kira tak ada yang lebih lugas dan yang ingin kita bicarakan telah ter-
berkelanjutan selain melalui lirik. sampaikan. Agak naif memang, tapi
2. Kami kira instrumen kami ingin meminimalisir “negative
musik bisa dikategorikan sebagai words” dalam tulisan ini, dan mem-
wadah alternatif yang lebih ban- berikan encouragement bagi kawan-
yak menghasilkan manifestasi. kawan band yang lain agar tak perlu
Jika kata-kata -lirik- lebih mudah merasa malu untuk menyampaikan
diproses dan dicerna (karena ber- pendapatnya saat mereka tampil.
hubungan dengan bahasa), instru- 4. Sebuah sikap atas isu atau
men musik -yang wujudnya lebih permasalahan yang sedang terja-
sulit untuk dimengerti- kami kira di kami kira bisa menjadi sebuah
akan lebih cenderung “ditang- cara untuk menyampaikan pesan.
kap” melalui emosi dan perasaan. Kampanye anti-rasis, anti-seksis,
3. Penampilan atau stage act kesetaraan gender, dan lain-lain ada-
kami rasa bisa menjadi salah satu lah salah satu contoh yang sering
cara yang bisa digunakan. Hampir disuarakan oleh sebuah band, yang
setiap performer di setiap gigs pasti bahkan dapat melenyapkan eksis-
selalu menyelipkan makna dari lagu tensi dari band itu sendiri ketika
yang mereka tulis. Menurut kami ini sudah tidak sesuai dengan apa yang
cukup penting untuk dilakukan, agar mereka pegang teguh. Contoh kasus
audience setidaknya sedikit lebih yang kami tahu yaitu bubarnya True
tahu apa yang akan mereka dengar- Identity terkait kasus personil mer-
kan. Beberapa performer kadang leb- eka, Jim Hesketh, yang melakukan
ih suka menyampaikan speech ten- sexual harassment terhadap seorang
tang concern dan keresahan mereka fan yang berumur 14 tahun, yang
mengenai isu ataupun permasalahan dia lakukan ketika masih menjadi
yang sedang terjadi di sela-sela jeda vokalis Champion. (baca selengkap-
penampilan, yang sedikitnya berko- nya mengenai kasus tersebut dalam:
relasi dengan salah satu dari lagu https://straightedgeworldwide.
mereka. Kami merasa etika dan ke- com/blogs/news/true-identi-
cakapan berbicara dalam menyam- ty-break-up-following-child-preda-
paikan pendapat atau speech saat tion-allegations). Poinnya adalah
penampilan berlangsung menjadi bagaimana kita mencoba untuk
poin ke-69 atau ke-212. Tak terlalu aware terhadap isu-isu -terutama
penting memperhatikan hal tersebut, di scene ini- yang terjadi, dan men-
ketika kita memang tahu apa yang coba bereaksi atas hal tersebut.
sebetulnya ingin kita sampaikan. Satu hal yang pasti, sudah men-
Tidak harus selalu “terlihat pintar” jadi kewajiban bagi kita untuk
ketika menjelaskan keresahan dalam selalu bersama para penyintas.
Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 23
5. Kami memiliki pemaha- rational man?
man bahwa ada beberapa produk Our bodies bring us nowhere, might
karya dari sebuah band yang bukan does not make right.
hanya tentang sebuah musik. Mun- There’s a gift inside your head
gkin merchandise atau gimik-gimik Called your mind.”
lainnya termasuk kedalam alternatif
produk tersebut, tapi yang mungkin Have Heart - Armed with a Mind
masih jarang disentuh adalah sebuah
(The Things We Carry, 2006)
karya tulisan: artikel, leaϔlet, zine, dan
media-media tulisan lainnya. Kami
ingin mencoba membumikan kem-
bali pemikiran bahwa sebuah band
bukan melulu tentang rilisan musik, YOUR EXISTENCE IS
bahwa sebuah band sendiri memiliki
kapabilitas sebagai “sekelompok mi- MORE POTENTIAL
sionaris” yang selalu mempertanya- THAN YOU THINK OF
kan keadaan dan ketidaksesuaian
dari apa-apa yang sedang terjadi. Saat proses brainstorming memba-
Bila pun tidak bisa memberikan pen- has perampungan zine ini saya tak
garuh terhadap yang lainnya, sedik- sengaja melihat koleksi rilisan musik
itnya kita bisa “menyelamatkan diri milik teman yang sebelumnya saya
kita sendiri” dengan mengetahui tak pernah tahu akan di-reissue, yai-
dan menyadari bahwa memang ada tu album Dorr Darr Gelap Commu-
yang salah dengan realita ini. Bu- nique dari Hark! It’s A Crawling Tar-
kankah awal tercetusnya kehidupan Tar yang dirilis ulang oleh Grimloc
per-skena-an ini berasal dari kere- Records. Rilisan itu dibundel dengan
sahan dan kebosanan atas kondisi sebuah booklet yang berisi beberapa
dan keadaan yang sedang terjadi? tulisan, lirik plus eksplanasinya, juga
dokumentasi foto dan ϔlyer. Saya ma-
“It’s the absent-minded fool who’s sih ingat medio tahun 2011-an perta-
afraid to think ma kali mendapatkan album ini dari
To extend an open hand transfer ϔile mp3 koleksi lagu-lagu di
To dare to earn a thing pc sepupu saya, yang kebetulan selalu
It’s the gift inside our heads not to menjadi tempat pembaruan referen-
take for granted si musik bagi bocah SMP sophomore
Because an unexamined life is a seed year yang ingin mulai mendengarkan
unplanted musik-musik so called underground
As the animals, they can’t reason (baca: saya). Pada masa itu, ketika
But as humans we can mencoba mendengar dan mempros-
So are you just a wild animal or a es semua musik-musik yang saya
24 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
dapatkan, saya seperti seorang anak langsung pinjam semuanya. Saya
SD apatis yang melaksanakan study bungah ketika menemukan sebuah
tour ke sebuah museum, menco- lagu yang membuat saya berpikir
ba mengikuti alur kegiatan hingga dan mencoba menelurkan manifes-
selesai sambil sesekali melihat dan tasi-manifestasi liar dalam mengin-
melakukan lirikan singkat pada se- terpretasikan lagu tersebut. Dan 14
buah diorama dan benda-benda lagu dalam album itu benar-benar
antik yang ada. Sejalan dengan im- membuat saya banyak berpikir.
presi awal saya ketika pertama men- Berbagai manifestasi dan pesan yang
dengarkan album Dorr Darr Gelap disampaikan di Dorr Darr Gelap Com-
Communique, tak ada intensi untuk munique dibungkus sangat rapi da-
mencoba mengulik lebih dalam lagi, lam campuran diksi yang -menurut
karena saat itu isi kepala saya sela- saya- agak sulit diproses dalam satu
lu dijejali dengan pemikiran “yang kali bacaan. Runutan antar kalimat
penting dengerin dulu aja, makin ban- dalam lirik bagaikan sebuah labirin
yak yang didengerin makin bagus”. yang sekali lagi menantang pen-
Singkat cerita, ketika saya sudah leb- dengar untuk mencoba bertamasya
ih memahami “materi ajar” dari pen- dalam pengejawantahan maknanya;
getahuan musik yang saya dapatkan Dorr Darr Gelap Communique adalah
(saya senang menganalogikan karya sebuah holy grail yang sangat dicari
musik yang saya “dengarkan” sebagai bagi para lyrics nerd. Hal tersebut
sebuah ilmu pengetahuan, karena semakin mengukuhkan saya untuk
sangat sering saya jumpai beberapa menahbiskan Ari Ernesto sebagai
substansi yang terkandung dalam salah satu lyricist idola saya.
lagu tak pernah saya dapatkan dalam
ilmu pendidikan praktis, dan sering- Namun dibalik kegembiraan itu,
kali menjadi jembatan bagi cabang- muncul sebuah tanda tanya dalam
cabang wawasan ilmu yang lainnya), benak saya. Herry Sutresna, Ari Er-
saya mulai memiliki -not in sexual nesto, Jordan Dreyer, Patrick Flynn,
way- fetish terhadap lagu-lagu yang dan para penulis lirik hebat lain-
mempunyai “kekuatan yang lebih nya bukanlah seorang nabi yang
besar” pada aspek lyrical-nya, dan ti- dianugerahi wahyu yang langsung
dak hanya fokus pada musikalitasnya diberikan oleh Tuhan. Mereka ti-
saja. Maka ketika menemukan rilisan dak serta merta dengan mudahnya
Hark! It’s A Crawling Tar-Tar yang membubuhkan bait-bait lirik yang
disertai lampiran booklet extras-nya “mencerahkan” pada tiap lagunya.
(saya kepincut dengan judul-judul Menurut saya, ada semacam pondasi
yang dibubuhkan pada lagunya, dan yang ditopang oleh hal-hal seperti:
juga belum pernah tahu betul lir- ilmu pengetahuan, referensi pe-
ik-liriknya), tanpa pikir panjang saya mikiran, gagasan, wawasan, pengala-
Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 25
man, dan pemahaman isu-isu sosial mungkin pernah dijalani oleh gener-
kemasyarakatan. Itu semua men- asi-generasi diatas saya, atau bahkan
jadi sebuah landasan yang sedikit sebaliknya. Namun sebaran ilmu dan
banyak mengilhami benak mereka informasi dewasa ini seakan-akan
dalam proses penulisan lirik. Ponda- terus mendobrak batas antara yang
si-pondasi itu juga yang membentuk mengalami dan yang mengetahui.
mereka menjadi seperti sekarang ini Pamudji Slamet (eks vokalis Runtah)
(atau yang sebelumnya pernah lebih pun mengakui (dikutip dari tulisan-
vokal dalam “pengaplikasiannya”). nya yang dimuat dalam zine Beyond
Mulai dari produk aktual sebuah the Barbed Wire edisi pertama) bah-
band (lagu) hingga mengadapta- wa salah satu faktor yang membuat
sikannya ke dalam aksi nyata, adalah dirinya “tetap menjadi punk” ada-
contoh konkret dari -jika boleh saya lah karena sebaran informasi yang
katakan- karya yang dihasilkan dari terbatas pada saat itu. Mungkin
pondasi tersebut. Tetapi, tanda tanya ceritanya akan lain jika ia hidup di
itu dimulai dari sini. Jika radius cak- zaman serba digital seperti sekarang.
upannya (seorang lyricist) kita coba Lagipula di era ini, bagi masyarakat
stretch lebih besar (seorang personil dengan common sense “mayoritas”,
band), semakin besar (insan-insan semuanya dituntut untuk lebih men-
perskenaan duniawi), dan lebih besar garah ke hal yang pragmatis dalam
lagi (semua orang yang melabeli di- setiap aspek, and everyone needs a
rinya sebagai punk), seberapa besar straight solution. Maka sudah selay-
urgensi kita untuk memiliki “pon- aknya jawaban yang disajikan baikn-
dasi-pondasi” tersebut? Atau jika ya sesuai dengan yang diharapkan.
kita semua memang tidak seserius
itu, bagaimana jika kita fokus pada Kita sebenarnya punya kapabilitas
salah satu layer terluar yang ingin yang lebih besar dari yang kita kira,
saya bahas: Apa sih yang sebenarnya namun secara tidak sadar itu semua
kita (yang katanya sebagai generasi terbatasi dengan hanya sekadar “suka
penerus dari kehidupan subkultur musiknya aja”. Akuilah, beberapa dari
ini) bisa lakukan di dalam subkultur kita bahkan masih berada di fase “a
ini? poser-esque spectator” di dalam dun-
ia persilatan ini. Emangnya itu salah
Saya pikir akan terlalu basi jika saya yah? Tentu saja bisa saya katakan
coba kaitkan poin pertanyaan dia- tidak, karena itu hak setiap mas-
tas dengan semua sejarah mengenai ing-masing orang. Tapi jika kita in-
counterculture punk. Saya memang gin mencoba menjawab pertanyaan
anak ingusan dari Generasi Z yang diatas, maka sudah barang tentu
tak pernah mengalami betul tentang boundaries yang ditancap dalam
kesahihan dari punk itu sendiri, yang “suka musiknya aja” harus benar-be-
26 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
nar kita remukkan. Terus saya harus apa yang kita dapatkan dari musik,
gimana dong? Mencoba mulai sadar kita harus tahu pula tentang berb-
bahwa musik bukan hanya sekadar agai realitas-realitas lainnya yang
teman nyetir dijalan; penambah se- tidak harus selalu bersinggungan
mangat ketika jogging; atau backsong dengan apa yang kita dapatkan se-
penyamar suara ewean. Musik (dan belumnya. Poinnya adalah selalu cari
segala yang ada dalam lingkupnya) tahu dan pertanyakan terus tentang
bagaikan sebuah jurnal atau catatan semua hal. Gunakan internet bukan
yang membukakan jalan bagi ilmu hanya untuk ngapornhub saja, tapi
pengetahuan. Maka dari itu, stepping juga (ngabokep ge penting sih haha-
stone pertama yang bisa kita lakukan ha) untuk cari ilmu pengetahuan dan
adalah mulai “mendengarkan” musik hal-hal yang bermanfaat lainnya.
(selalu ingat perbedaan antara “den-
gar” dan “mendengarkan”). Ketika Sudah cukup sampai disini? Saya
kita memang benar-benar menelaah rasa tidak. Ilmu yang baik adalah
betul suatu karya musik, akan tera- ilmu yang diamalkan. Yes, the world’s
sa bedanya dengan hanya sekadar still fucked up when we know it was
mendengar musik. Selanjutnya, saya fucked up. Namun semakin kita sadar
kira hal itu akan menimbulkan suatu bahwa realitasnya banyak hal yang
kebiasaan yang alurnya pun pasti tidak baik-baik saja, bukan tidak
identik: mempelajari lagu, memaha- mungkin gerakan untuk mencoba
mi lirik dan pesannya, browsing dan merubah hal itu akan sendirinya ter-
sedikit riset gembel mengenai “kand- bentuk. Ketika kita sudah mencoba
ungan” dalam lagu atau band terkait, lebih peka terhadap isu-isu yang se-
dan ilmu baru pun didapatkan. Siklus dang terjadi, terlebih lagi yang bers-
ini akan terus berulang ketika kita inggungan dengan yang sedang kita
mendapatkan referensi yang baru. jalani dalam skena ini, sedikitnya
pasti akan menimbulkan rasa ketida-
Ok, saya udah mulai “mendengarkan” knyamanan dalam diri kita. Penyalu-
musik, saya harus gimana lagi? Ketika ran perasaan tidak nyaman ini yang
sudah berada di fase ini, seharusnya akhirnya diaplikasikan melalui berb-
sudah memahami betul bahwa may- agai macam cara, yang selebihnya
oritas keresahan yang ada dalam se- saya kira pasti sedikit banyak dikua-
buah lagu pasti diambil dari realitas sai oleh ego dan keberanian. Gump-
dunia yang pernah-sedang-akan ter- alan ketidaknyamanan dan keresah-
jadi. Berbagai macam metode pen- an ini, ketika sama-sama dirasakan
yampaian pesan yang dipakai men- juga oleh orang lain, saya kira dapat
jadi suatu ciri khas tersendiri bagi menimbulkan hal-hal potensial yang
masing-masing lagu dan band. Lan- selanjutnya bisa kita katakan sebagai
tas, agar selalu tersinkron dengan sebuah “ancaman” yang menurut
Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 27
para dedengkot-dedengkot punk all dengan apa yang kita masing-masing
over the world sudah lama pudar di- yakini. Silakan tularkan nilai-nilai
makan jaman. Jangan pernah mera- yang kalian jalani, tapi jangan pernah
sa tidak diikutsertakan, semuanya coba paksakan itu semua pada setiap
bisa bergerak melalui perannya orang yang kalian tularkan. Mari kita
masing-masing. Bagi kawan-kawan ajarkan para bedebah fasis-fasis itu
yang “diberkahi” jejaring luas (atau tentang bagaimana caranya bertoler-
yang tidak pun) bisa memanfaat- ansi antar sesama. Paragraf terakhir
kan inϔluencing ability-nya untuk dari essay milik Pam dalam “Akuilah
terus mempromosikan movement Bahwa Kita Adalah Pecundang: (I)
atau raising issue yang sedang terja- Kegagalan Punk” saya kira bisa men-
di, wabilkhusus di dalam subkultur jadi closing statement yang membara.
ini. Bagi kawan-kawan yang merasa
“less powerful” bisa terus mengikuti “Semuanya tergantung kita sendi-
kabar terkini dan bisa ikut andil da- ri, apakah kita akan terus berdiam
lam setiap pergerakan yang sedang diri dan menjalani saja apa yang ada
dan akan terjadi, syukur-syukur bisa tanpa berusaha untuk membuat ses-
menginisiasi sendiri dan ikut mem- uatu menjadi lebih baik, ataukah kita
bantu kawan-kawan whistleblower belajar mengoreksi diri kita sendiri
yang terus aktif dalam radar. Semua demi perbaikan dan kemajuan bagi
kemungkinan bisa kita coba, selama diri kita sendiri maupun bagi semua
kita tahu betul apa yang sudah sep- penghuni scene ini, saat ini dan yang
antasnya benar. akan datang. Semuanya tergantung
pada diri kita.”
Sekali lagi ingin saya katakan bah-
wa tulisan ini bukan sebuah lang-
kah-langkah “how to be a modern
punk”, atau cara agar supaya keren
dan beken tai ucing. Ini murni se-
bagai sebuah ekspresi keresahan
yang muncul dari kontemplasi dan
NOW IS THE TIME
pengalaman, yang bersyukurnya saya
dianugerahi kemampuan untuk bisa
Dikutip dari pagelaran Sound and
menuliskannya kedalam artikel ini.
Fury 2019 lalu, Patrick Flynn pernah
Semua orang punya caranya sendiri
berpendapat dalam outro-speech-
untuk mengaplikasikan nilai-nilain-
show nya, “start your own fucking
ya, tak pernah ada aturan baku yang
band, don’t wait on the past, you con-
dibuat. Semua berhak bebas. Satu
trol you, peace and love”. Sedikitnya
hal yang pasti, mari kita sama-sama
bisa kita simpulkan bahwa ketika
jalani kehidupan subkultur ini sesuai
28 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1
beberapa pribadi yang telah berke- Dibawah ini tertera lagu-lagu dari daft-
cimpung dalam skena “abang-aban- ar putar yang kami beri judul “Playlist
gan” medio 2000-an silam, yang Keren Banget Waw Duarrr”. Selamat
merasa bahwa terdapat perubahan menikmati.
yang signiϐikan dalam perjalanan
scene ini, ada beberapa hal yang 1. U2 - MLK
memang telah melenceng jauh dari 2. Dropdead - The Circle Com-
yang mereka perkirakan. Tak ada plete
yang mengira perkembangan scene 3. La Dispute - King Park
4. Have Heart - Armed With A
“keramat” ini bisa melesat sejauh
Mind
apa yang telah mereka perkirakan
5. Touché Amoré - Anyone /
pada masa lalu. Intinya adalah, mer- Anything
eka terlalu lelah dengan orang-orang 6. Electro Hippies - Am I Punk
yang memang “belum bisa move on” Yet?
dari kejayaan para “raksasa” skena 7. Deaϐheaven - Sunbather
dari generasi sebelumnya. lalu per- 8. D’Lloyd - Hidup Di Bui
tanyaannya adalah, apakah kita bisa 9. Dead Prez - They School
menjawab keresahan yang mereka 10. Crass - End Result
rasakan? dan bagaimana caranya? 11. DS 13 - Proletarian Song
Jawabannya sangat sederhana: ada- 12. Vitamin X - Herida Profunda
lah dengan ikut andil dan menjadi 13. Fugazi - Arpeggiator
bagian dari pergerakan itu sendiri. 14. House of Pain - Top O’ the
Bisa dikatakan bahwa kita adalah Morning to Ya
perpanjangan tangan dari genera- 15. Charles Bradley - Changes
si sebelum kita. Layaknya sebuah 16. Suzanne Vega - Tom’s Diner
tradisi pada umumnya, eksistensi 17. Orchid - Death of a Modern-
akan memudar bila suatu hal ti- ist
dak dilestarikan secara turun tem- 18. Benyamin Sueb - Superman
urun kepada generasi berikutnya. 19. Napalm Death - You Suffer
20. Forgotten - Tuhan Telah
Panggilan pengingat telah disuara-
Mati
kan; semangat dan persistensi siap
21. The Cure - Picture Of You
dipertahankan. Terus organisir ling- 22. Milk - Outpunk
karan terkecil dibawah radar. Ban- 23. Alice In Chains - Rooster
gun jejaring seluas yang bisa kalian
dapatkan. Terapkan selalu semangat
pergerakan dan kolektif semampu ka-
lian. Karena sekarang bukan lagi nan-
ti. Karena sekarang adalah waktunya.
Peace out.

Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1 29


30 Gabungan Romusha Ngamuk Zine#1

Anda mungkin juga menyukai