Anda di halaman 1dari 4

Nama: Naisyah Pihar Mufah

NPM:A1L023072
Matkul: Bahasa Indonesia

TUGAS: “Menganalisis kesalahan penulisan hutuf”

1. “Ibu mengantri di loket untuk membeli tiket kereta api tujuan kota Surabaya.”

Contoh tersebut menyatakan bahwa ada seorang ibu pergi ke loket untuk membeli
tiket kereta api tujuan kota Surabaya. Memang contoh tersebut bisa dimengerti
bagaimana maksudnya. Jika membacanya kamu juga tidak akan salah paham dengan
maksudnya.Namun, sebenarnya dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah
tersebut tetap ada kesalahan. Kesalahannya terletak pada kata tidak baku, yaitu
mengantri. Padahal kata baku seharusnya adalah mengantre.Sehingga, jika
dibenarkan akan menjadi ‘ Memang kesalahannya tidak harus terletak pada efektif
atau tidaknya. Namun, bisa juga dari kata baku atau tidaknya sehingga harus benar-
benar diperhatikan.

2. “Aku membawakan kue agar untuk diberikan kepada pamanku yang sedang
sakit.”

Dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut jika ditanya mana letak
kesalahannya, tentu kamu sudah bisa menjawabnya. Pada contoh ini kesalahannya
tidak lagi terletak pada baku atau tidak, namun terletak pada efektif atau tidaknya.
Jika diperhatikan lagi, memang contohnya tidak enak dibaca karena bertele-tele. Itu
sebabnya harus diperbaiki menjadi “Aku membawakan kue untuk diberikan kepada
pamanku yang sedang sakit”. Tentu pernyataan ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa
dengan baik dan benar.Penggunaan kata agar dan untuk tidak seharusnya diletakkan
dalam satu kalimat. Terutama jika letaknya sangat berdekatan.

3. “Maya pergi ke luar kota dengan naik motor padahal itu sangat beresiko.”

Di dalam contoh kalimat dengan penulisan yang salah ini masih cukup efektif
sehingga masih enak dibaca dan mudah dipahami. Namun, terdapat satu kesalahan
kecil pada contoh tersebut yaitu terdapat kata tidak baku. Seharusnya berisiko bukan
beresiko. Sehingga, jika diperbaiki menjadi “Maya pergi ke luar kota dengan naik motor
padahal itu sangat berisik”’. Sangat mudah memahaminya asalkan kamu banyak belajar
tentang

kata-kata baku serta belajar bagaimana menyusun kalimat secara efektif agar mudah
dipahami.Terkadang contoh seperti itu memang tidak mengundang salah paham
karena kesalahannya hanya pada baku atau tidak. Namun, jika tidak efektif tentu akan
membuat bingung pembaca atau pendengarnya.

4. “Adik hari ini dibawa ke rumah sakit akibat terserang penyakit tipes.”

Selalu perhatikan baik-baik kalimatnya jika ingin menentukan apakah memang


salah. Banyak sekali murid yang mengalami kesalahan kecil dalam mengenali mana
kalimat salah dan benar karena tidak teliti, seperti pada contoh kalimat dengan
penulisan yang salah tersebut.Kebanyakan orang mengenal dengan istilah penyakit
tipes, padahal tipes tidak baku meskipun hampir semua orang di Indonesia
mengenalnya dengan nama tersebut. Kata baku tipes adalah tifus. Sehingga,
perbaikannya adalah ‘‘Adik hari ini dibawa ke rumah sakit akibat terserang penyakit
tifus’’.  Untuk mengetahui lebih banyak tentang baku dan tidak, kamu harus sering-
sering meneliti menggunakan kamus besar bahasa Indonesia.

5. “Intan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan pengupasan


soal matematika.”

Berbeda dari contoh sebelumnya, pada pernyataan ini akan sedikit menimbulkan rasa
bingung saat dibaca. Hal ini dikarenakan letak kata pembahasan dan pengupasan
terlalu dekat, padahal kedua kata tersebut memiliki makna mirip.Pada contoh kalimat
dengan penulisan yang salah tersebut terdapat makna bahwa ‘’Intan akan bermain ke
rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan tentang soal matematika’’.  Itulah
mengapa seharusnya menggunakan salah satu saja antara pembahasan atau
pengupasan.Sehingga, jika diperbaiki akan menjadi ‘’Intan bermain ke rumah Ray
untuk mendapatkan pembahasan soal matematika’’ atau ‘’Intan bermain ke rumah Ray
untukmendapatkan pengupasan soal matematika’’. Namun, lebih enak dibaca jika
menggunakan pembahasan.
6. “Romi mengijinkan Humi menginap di rumahnya malam ini karena ada
kebakaran di rumah Humi.”

Melalui contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut maknanya masih bisa
dipahami, yaitu terdapat peristiwa kebakaran di rumah Humi sehingga Romi
membolehkannya menginap di rumahnya. Tetapi kesalahannya pada kalimat ini
terletak pada kata mengijinkan. Mungkin, kamu juga sudah sering mendengar kata ijin
saat sekolah, misalnya ada teman yang tidak masuk. Mereka akan mengirim surat ijin
kepada guru, tetapi sebenarnya kata ijin ini salah. Bakunya adalah izin sehingga
seharusnya menjadi mengizinkan bukan mengijinkan. Jika diperbaiki maka akan
menjadi ‘’Romi mengizinkan Humi menginap di rumahnya malam mini karena ada
kebakaran di rumah Humi’’. Kalimatnya sudah menjadi lebih enak dibaca serta sudah
sesuai dengan standar seharusnya.

7. “Guru mengatakan bahwa terdapat terjadi gempa bumi pagi ini.”

Kalimatnya terkesan bertele-tele sehingga membuat bingung saat dibaca. Sebenarnya


inti kalimat tersebut sudah jelas, yaitu guru mengatakan bahwa ada peristiwa gempa
bumi pagi ini.  Namun, tambahan kata terdapat dan terjadi membuatnya menjadi tidak
enak dibaca. Seharusnya, gunakan salah satu saja dari kedua kata tersebut.
Perbaikannya adalah ‘’Guru mengatakan bahwa terdapat gempa bumi pagi ini’’ atau
‘’Guru mengatakan bahwa terjadi gempa bumi pagi ini’’. Penggunaan kata terjadi
lebih cocok dalam hal ini.Jika membicarakan peristiwa maka kamu harus
menggunakan kata terjadi agar lebih pas. Jangan lupa untuk belajar bagaimana
menggunakan kata yang pas agar semakin enak dibaca.

8. “Bunda memberiku uang saku lebih untuk membeli coklat.”

Mayoritas orang juga akan mengatakan coklat karena memang itu


kebiasaannya. Namun, dalam contoh kalimat dengan penulisan yang salah ini
mengandung kata tidak baku. Seharusnya ‘’cokelat’’ jika disesuaikan dengan kamus
besar bahasa Indonesia. Sehingga, perbaikannya adalah”‘Bunda memberiku uang saku
lebih untuk membeli cokelat”. Dengan contoh ini, kamu akan sadar bahwa banyak
sekali orang-orang salah berkata namun terus menjadi kebiasaan. Padahal,
sebenarnya terdapat standar sendiri dalam hal ini.

9. “Aku suka pergi ke sekolah dengan menaiki bis.”

Dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut harus ada perbaikan pada
kata bis karena bis tidak baku. Harus diganti dengan bus jika disesuaikan dengan
kamus besar bahasa Indonesia. Namun, sebenarnya makna dalam kalimat tersebut
mudah dipahami, yaitu subjek aku menyukai transportasi bus untuk dinaiki pergi ke
sekolah. Hanya saja kesalahan kecil tersebut menjadi poin negatif. Harus diperbaiki
menjadi “Aku suka pergi ke sekolah dengan menaiki bus’’.

10. “Hakekatnya seorang ibu dan ayah harus wajib menyayangi anaknya sepenuh
hati.”

Terdapat 2 kesalahan pada kalimat tersebut, yaitu ada kata tidak baku serta kurang
efektif. Seharusnya, menggunakan kata hakikat bukan hakekat jika disesuaikan
dengan kamus besar bahasa Indonesia. Orang-orang juga masih banyak salah
mengerti dalam penulisan ini.Kemudian, agar lebih efektif harus menghilangkan kata
harus atau wajib karena keduanya memiliki makna yang sama. Jangan pernah
menggunakan kata memiliki makna mirip dalam satu kalimat karena hal tersebut
justru akan membuat kalimatnya menjadi kurang efektif.Kamu harus memperbaikinya
menjadi ‘‘Hakikatnya seorang Ibu dan Ayah harus menyayangi anaknya sepenuh hati’’
atau ‘’Hakikatnya seorang Ibu dan Ayah wajib menyayangi anaknya sepenuh
hati”.  Banyaklah belajar contoh kalimat dengan penulisan yang salah agar semakin
paham lagi.

Anda mungkin juga menyukai