Anda di halaman 1dari 15

Cara Penulisan dan Ejaan yang Benar

oleh
Kelompok 5
Bunga Juniar Mesya Ratuhanrasa
Christika Ryflina Malemboris
Jeremy Dimhetrio Muntu
Ni Made Kettie Charity
Ni Nyoman Trisna Willantari
Ni Wayan Arianti
Norma Maria Adam
Ratna Cytra Dewi
Sekapur Sirih
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan
Republik Indonesia. Tentu, kita sudah gunakan setiap harinya,
baik dari segi tulisan maupun ucapan.
Sadar tidak kalau kita sering salah menggunakan kata dalam
bahasa Indonesia? Rupanya, banyak kata dalam bahasa Indonesia
yang sudah menahun salah kita gunakan, namun tak kita sadari.
Sebab, kita kurang peduli dengan bahasa kita sendiri. Bahkan,
kadang kita tidak menyadari kalau menggunakan kata yang tidak
sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), akhirnya,
malah menyesatkan orang lain. Padahal sebagai penutur bahasa
Indonesia, seharusnya kita lebih peka terhadap penggunaan kata.
Apa saja kata dalam bahasa Indonesia yang biasanya salah
diucapkan atau ditulis? Yuk, cek penulisan berikut ini!
1. Silahkan atau Silakan?
Silahkan atau silakan?
Kalau lagi datang ke suatu
tempat, sering tidak melihat
kalimat sapaan seperti
“silahkan masuk”?
Berhubung sering melihat
tulisan seperti ini, kita pun
jadi berasumsi bahwa tulisan
yang tepat adalah silahkan.
Kalau begini ceritanya, kamu
harus koreksi, karena tulisan
yang tepat adalah silakan.
Alasannya, dalam KBBI tidak
ditemukan kata dasar “silah”
namun adanya kata “sila”.
Kata “sila” itu sendiri
memiliki artian sudilah
kiranya, yaitu kata perintah
yang halus.
2. Antri atau Antre?
Antri atau antre?
*lagi janjian sama teman*
“Susan, udah sampai mana?
Udah berangkat belum?”
“Iya ini udah di stasiun
kereta, lagi antri beli tiket
dulu. Tunggu ya!”
Menurut kamu penulisan kata
antri di pembicaraan tadi
sudah tepat belum? Ya, cara
penulisan ini juga salah dan
yang tepat adalah antre.
Meski seringkali kita temukan
penulisan “mohon mengantri”
di tempat umum seperti di
halte, stasiun, atau tempat
lainnya tetapi jangan sampai
ikutan salah ya!
3. Sekedar atau Sekadar?
Sekedar atau sekadar?
Kalau sedang membuat
tulisan, biasanya kamu lebih
menulis kata sekedar atau
sekadar? Untuk kamu yang
sering mendengar “sekadar
mengingatkan”, selamat
kamu sudah tepat!
Menuliskan kata sekedar itu
salah karena dalam KBBI
tidak terdapat kata dasar
"kedar" yang ada adalah
"kadar" maka yang tepat
adalah sekadar ya!
4. Dimana atau Di mana?
Dimana atau di mana?
“Kamu dimana? Dengan
siapa? Semalam berbuat
apa?”
Kalau kamu punya pacar yang
posesif seperti ini pasti
menyebalkan ya? Coba selain
sifatnya yang posesif ada lagi
tidak hal yang menyebalkan
lainnya? Benar, dia
menuliskan kata dimana
kurang tepat! Apabila kita
merujuk dengan pedoman
EYD (Ejaan yang
Disempurnakan), setiap kata
depan seperti di- dan ke-,
harus ditulis terpisah jika
menunjukkan tempat.
Jadi, kalau pacar kamu posesif
kayak tadi, coba suruh dia
koreksi dulu penulisan
katanya.
5. Aktifitas atau Aktivitas?
Aktifitas atau aktivitas?
Untuk penulisan kata ini ada
pengecualian. Mungkin kamu
sudah mengecek di kamus KBBI
bahwa hanya menemukan kata
dasar aktif jadi kamu menulisnya
dengan tulisan aktifitas. Tapi
yang benar sebetulnya adalah
aktivitas.
Mengapa demikian? Kita perlu
ingat bahwa kosakata ini
merupakan kata serapan dari
bahasa asing. Di bahasa
Indonesia, kata asing diserap baik
dalam bentuk kata dasar maupun
kata berimbuhan. Sesuai kaidah,
imbuhan asing yang berakhiran
-ity akan diserap bersama kata
dasarnya. Maka dari itu, kata
asing active tetap diserap menjadi
aktif sedangkan untuk activity
diserap menjadi aktivitas. Untuk
contoh kata lainnya, misalnya
seperti penulisan kata efektif
dengan efektivitas.
6. Praktek atau Praktik?
Praktek atau praktik?
Ayo jujur, sebagai mahasiswa
yang sudah melakukan
praktikum di laboratorium,
apakah kamu lebih sering
menggunakan kata praktek
daripada praktik? Sama
dengan sebelumnya, kata ini
juga merupakan kata serapan
dari bahasa Inggris practice.
Untuk setiap kata yang
memiliki akhiran -ic maka
perubahan yang tepat ke
dalam bahasa Indonesia
menggunakan -ik sehingga
penulisan yang tepat adalah
praktik. Ini juga berlaku
untuk penulisan yang benar
adalah malapraktik bukan
malapraktek ya!
7. Nasehat atau Nasihat?
 Nasehat atau nasihat?
Tahukah kamu kalau kata ini
merupakan kata serapan dari
bahasa Arab? Kata ini berasal
dari kata kerja “nashaha” yang
berarti “khalasha”, yaitu
murni serta bersih dari segala
kotoran. Lalu yang benar
nasehat atau nasihat? Yang
tepat adalah nasihat karena
dalam penyerapan bahasa
Arab ke bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan
perubahan bunyi huruf harus
disesuaikan dengan ciri khas
Indonesia melafalkannya.
Maka dari itu, penulisan huruf
vokal yang tepat
menggunakan i bukan e.
8.Analisa atau Analisis?
Analisa atau analisis?
Kalau lagi membuat tulisan
ilmiah, pernah tidak kita
menggunakan kata analisa
atau analisis? Kata ini juga
merupakan kata serapan dari
bahasa Inggris yaitu analysis.
Dalam penyerapan ke dalam
bahasa Indonesia, akhiran
-ysis berubah menjadi -isis.
Jadi dicatat ya, yang benar
adalah analisis bukan analisa!
9. Resiko atau Risiko?
Resiko atau risiko?
Masih sering menggunakan
kata resiko? Mulai sekarang,
ayo ubah tulisanmu yang
benar menjadi risiko! Kata ini
diambil dari bahasa Inggris
risk. Kalau kita mau coba cek
di KBBI, maka kita akan
menemukan arti dari kata
risiko, yaitu akibat yang
kurang menyenangkan
(merugikan, membahayakan)
dari suatu perbuatan atau
tindakan.
10. Perduli atau Peduli?
Perduli atau peduli? 
Kalau kata yang satu ini juga
sering keliru, dituliskan
menjadi perduli padahal yang
tepat adalah peduli.
Makanya, mulai PEDULI
dengan penulisan bahasa
Indonesia yang benar!
Contoh Lainnya
Ejaan yang Salah Ejaan yang Benar
• Frustasi • Frustrasi
• Bis • Bus
• Diagnosa • Diagnosis
• Goa • Gua
• Himbau • Imbau
• Hembus • Embus
• Kaos • Kaus
• Lembab • Lembap
• Narkotika • Narkotik
• Terlanjur • Telanjur
Bagaimana?
Apakah kamu termasuk salah satu yang sering
melakukan kesalahan penulisan tadi?
Mulai sekarang, mari perbaiki cara penulisan kita agar
sesuai dengan kaidah yang ada dan tidak menyesatkan
orang juga, serta dapat turut berkontribusi dalam
kemajuan negeri ini. Kerena kemajuan suatu bangsa
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang ada
didalamnya.
Tunjukkan kalau kita bangsa Indonesia, dapat berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
Semoga bermanfaat!
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai