Anda di halaman 1dari 8

Belajar Menulis Rumah Membaca

Materi 1

KATA DASAR
Menulis itu dimulai dari kata dan bahasa. Kata
dan bahasa adalah alat utama dalam tulisan.
Penyampaian pesan, cerita, harapan,
keinginan, curahan hati dan pikiran melalui
tulisan selalu berkaitan dengan kata dan
bahasa. Dengan kata lain, kata dan bahasa
adalah alat wajib dan mutlak dalam tulisan.
Sebab, tidak ada ceritanya orang menulis tanpa
kata-kata. Sehingga sebelum menulis,
setidaknya kita sudah memahami kata-kata
yang ingin kita pakai. Apakah kata-kata itu
sudah benar atau kurang tepat? Apakah kata
yang ingin kau tulis untuk mewakili isi hati dan
pikiranmu itu sudah sesuai dengan aturan baku
atau tidak?

Sebagai seorang penulis, kamu harus


memahami itu. Kamu harus mengerti apa kata-
kata yang kamu gunakan itu sudah sesuai ejaan
atau pedoman. Jika belum tahu, kamu harus
mengeceknya di kamus dan memastikan bahwa
kata-kata yang kau tulis itu sudah baku. Itu
bukan sekadar kewajiban bagi sikap penulis,
tetapi juga tanggung-jawab. Tanggung-jawab

A’yat Khalili
Belajar Menulis Rumah Membaca

terhadap ketepatan berbahasa dan sebagai


pemakainya. Jika bahasa dan kata-kata penulis
saja sudah rusak, bagaimana yang bukan
penulis, dipastikan hancur dan berantakan.

Maka dari itu, kita wajib mempelajari dasar-


dasar kata. Tidak malas mengecek kamus.
Punya keinginan untuk menengok lembar demi
lembar thesaurus. Karena itu memang
keharusan yang lebih dari sekadar aturan, tetapi
juga sebagai pemakai dan pengembang bahasa
yang baik dan benar.

Maka, dalam kesempatan ini, sebagai materi 1,


kami memberikan materi dasar “Kata Baku dan
Tidak Baku” untuk sedikit banyak mengajak
teman-teman lebih mengenal kata-kata dalam
Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebab,
adakalanya banyak orang justru tidak bisa
membedakan mana kata yang baku dan tidak
baku, mana kata yang sudah menjadi bahasa
nasional dan bahasa yang masih mentah/asing.

Lebih parahnya, komunikasi dalam pergaulan


hidup sehari-hari pun hampir bisa dipastikan
sudah lebih banyak kehilangan bahasa
bakunya. Tentu saja, semua itu adalah
pengaruh media sosial. Lantas apa salah

A’yat Khalili
Belajar Menulis Rumah Membaca

memakai kata-kata gaul dan tidak baku? Tidak,


hanya saja bagi seorang penulis, bahasa itu
adalah bagian dari tanggung-jawab, etika,
tugas, amanat dan sikap untuk merealisasikan
dan menyosialisasikan dalam karyanya.
Tulisan dengan publikasinya mempunyai
transformasi sosial yang luas dalam menjaga
dan memelihara bahasa nasional yang baik dan
benar.

Jika penulisnya saja (sebagai pemakai bahasa)


sudah sembarangan, bagaimana mereka yang
tidak menulis. Jika dari bahasa saja sudah tidak
benar, kemungkinan dalam mengarang juga
tidak bagus. Sebab, bahasa adalah karakter
dalam jiwa tulisan, yang secara implisit juga
menjadi perilaku dan karakter pemakainya.
Bahasa adalah alat pertama manusia
berhubungan dengan orang lain, bahkan
dengan dirinya sendiri. Jika bahasa tidak baik,
komunikasi juga tidak akan berjalan dengan
efektif. Sebab, bahasa dan pergaulan adalah
penentu kuat dan nyamannya hubungan, antara
penulis dan pembaca.

Selama berabad-abad manusia putus dan


terpecah belah, bahkan dalam hubungan
asmara, banyak yang disebabkan bahasa.

A’yat Khalili
Belajar Menulis Rumah Membaca

Sering saya mendengar seseorang bercurhat


akibat putus dengan kekasihnya dan kemudian
patah hati, hanya gara-gara pasangannya kasar
dan keras dalam berbicara, sehingga
menyinggung dan tidak indah kedengarannya.
Sehingga, perasaannya sakit dan terluka. Dan
di sisi lain, bisa kita bayangkan, hanya karena
sebuah kata dan bahasa seseorang bisa nyaman
dengan orang lain yang bahkan belum
dikenalnya di kejauhan, dan sebaliknya sering
bertengkar lantaran saling cela dan caci maki,
meski mereka saling bertetangga dan
berdekatan. Dalam hal ini, kemudian kita juga
menyadari betapa besarnya pengaruh sebuah
kata dan bahasa dalam kehidupan. Tidak ada
amanat paling prinsipil bagi pemakainya,
terutama penulis, selain menjaga keutuhan dan
kesempurnaannya sesuai pedoman yang sudah
ada.

Di bawah ini, sedikit banyak alasan kenapa


seseorang tidak senang menggunakan kata dan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, antara
lain:

1. Terpengaruh komunikasi dalam


pergaulan hidup sehari-hari, yang
kebanyakan memang tidak senang

A’yat Khalili
Belajar Menulis Rumah Membaca

berbahasa baku, lebih suka bahasa gaul


dan pop.

2. Terpengaruh dialog dan percakapan


artis, baik di televisi atau media sosial,
yang memang jadi penyakit kekinian.
Tanpa disadari, mereka pun telah
membubuhkan penyakit mental dan
karakter dalam cara berbahasa.

3. Tidak adanya dukungan dari berbagai


pihak, salah satunya dari peran orang
tua, guru, teman dan lingkungannya.

4. Terpengaruh banyak tulisan roman


pop/picisan, percakapan gaul, meme
dan segala bentuk mediasi di akun
sosial dan internit, yang secara umum
memang kurang baik bahasanya.

5. Tidak ada kemauan dan keinginan


untuk berbahasa baik dan benar,
sehingga tidak tahu dan tidak biasa
menggunakan, karena dianggap kaku
dan terlalu formal.

Setidaknya hal tersebut, yang membuat orang


di sekitar kita kurang tertarik, bahkan tidak

A’yat Khalili
Belajar Menulis Rumah Membaca

menyadari pelestarian bahasa ibunya. Adanya


banyak penyakit media sosial tersebut,
setidaknya bisa kita lawan dengan
memperbanyak sosialisasi, pelatihan menulis
dari dasar dan juga latihan mengerjakan soal.
Kita bisa menguji kata per kata yang sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yang
pada intinya hanya terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu Kata Baku dan Tidak Baku.

Kata Baku
Kata Baku adalah kata yang digunakan sesuai
dengan pedoman atau kaidah bahasa Indonesia
yang telah ditentukan. Dalam pengertian yang
lain, kata baku merupakan kata yang sudah
benar aturan dan ejaannya sebagaimana kaidah
Bahasa Indonesia, dan sumber utama dari
bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).

Kata Tidak Baku


Kata Tidak Baku adalah kata yang digunakan
tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah
bahasa yang sudah ditentukan oleh PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Demikian, penjelasan kata baku dan tidak

A’yat Khalili
Belajar Menulis Rumah Membaca

baku. Untuk sedikit menguji kompetensi


teman-teman dalam urusan kata dan bahasa, di
bawah ini kami memberi tugas untuk memilih
kata-kata yang menurut anda benar sesuai
kaidah PUEBI. Jawaban bisa ditulis di bawah
soal atau langsung melingkari yang benar atau
mencoret yang salah atau mengetiknya kembali
di WA. Silakan dikerjakan tanpa membuka
kamus. Kejujuran adalah keberhasilan masa
depan, dan kebohongan adalah kegagalan dan
kehancurannya. Selamat mengerjakan.

1. Survey atau survei


2. Lembab atau lembap
3. Mesjid atau masjid
4. Na’as, naas atau nahas
5. Lubang atau lobang
6. Sekedar atau sekadar
7. Jadwal atau jadual
8. Jomblo atau jomlo
9. Ustad, ustaz atau ustadz
10. Apotek atau apotik
11. Aktifitas atau aktivitas
12. Efektif atau efektiv
13. Aktiv, aktip atau aktif
14. Kwitansi atau kuitansi
15. Nasehat atau nasihat
16. Silakan atau silahkan

A’yat Khalili
Belajar Menulis Rumah Membaca

17. Karier atau karir


18. Nafas atau napas
19. Resiko atau risiko
20. Subyek atau subjek
21. Elit atau elite
22. Analisa atau analisis
23. Jum’at atau jumat
24. Di mana atau dimana
25. Kesana atau ke sana
26. Di sini atau disini
27. Ke mana atau kemana
28. Dari pada atau daripada
29. Ke mari atau kemari
30. Ke pada atau kepada
31. Diatas atau di atas
32. Di mana-mana atau dimana-mana
33. Tehnik, teknik atau tekhnik
34. Tarif atau tarip
35. Manager atau manajer
36. Jaman atau zaman
37. Hembus atau embus

JAWABAN: pilihan tulis di bawah ini:

A’yat Khalili

Anda mungkin juga menyukai