MB
PERAN PERAWAT DALAM
TAHAP TANGGAP DARURAT
PERAWAT
PENYELAMATAN MELAKUKAN TUGAS TRANSPORTASI
KORBAN
(RESCUE) DIBAWAH KOORDINASI TIM
TANGGAP DARURAT BENCANA
BARAK
TIDUR COMM
CENTER
RAWAT
SEMENTARA
POSKO
LAPANGAN
LOGISTIK-OBAT &BMHP
Faktor risiko:
• Kerusakan dan pencemaran lingkungan
• Jumlah pengungsi yang banyak, berdesakan
pada satu ruang tertutup
• Tempat penampungan tidak memenuhi syarat
• Kualitas dan ketersediaan air bersih terbatas
• Kelompok faktor risiko tinggi (balita, ibu hamil
dan usia lanjut)
• Pengungsian dekat dengan sumber
pencemaran dan endemis penyakit menular
Langkah-langkah pencegahan
penyebaran penyakit
• Pengumpulan data menggunakan form terlampir (pk
2)
• Pengolahan, penyajian data, analisis dan interpretasi
dan penyebarluasan informasi
• Kalkulasi kebutuhan logistik untuk penatalaksanaan
kasus dan kebutuhan tenaga medis/perawat untuk
penatalaksanaan kasus juga diperlukan
• Imunisasi (PK 2)
• pengendalian vektor untuk meminimalkan faktor
resiko dan mencegah terjadinya KLB (pk 2)
• Penatalaksaanaan dan penanggulangan penderita
sesuai dengan protap (PK 2)
KEWASPADAAN
UNIVERSAL dalam
Pencegahan Penularan
• Pencegahan penularan infeksi dari patogen yang
ditularkan melalui darah dan cairan tubuh
infeksius lain:
- HIV - sifilis
- Hepatitis B - malaria
- Hepatitis C - CMV
Salah satu dari upaya pengendalian
infeksi di rumah sakit
Upaya pencegahan dasar atau
standar
–Pada semua kondisi
Bagian inti dari teknik isolasi
Kewaspadaan universal ditujukan untuk
mengisolasi patogen; BUKAN
mengisolasi pasien
Rantai Penularan Infeksi
AGENT
Virus
HIV, HBV, HCV
HOST RESERVOIR
Petugas kesehatan Pasien
luka di kulit, mukosa tidak Darah, cairan vagina,
intak serebrospinal, dll
Paparan
tusukan jarum, teriris,
percikan darah
Virus
Dokter/dokter gigi
Yang bekerja di
Perawat
fasilitas kesehatan
Siswa kemungkinan
Pekarya kontak dengan
Petugas laboratorium darah/cairan tubuh
Petugas laundry pasien
Pengasuh rawat
Daya tahan tubuh!
Teknisi , dll
Paparan
Perkutan
– Tertusuk jarum
– Teriris pisau/skalpel
Paparan
• Kontak dengan membran mukosa atau
• Kontak dengan kulit
yang tidak intak
• luka
• terkelupas
• dermatitis
Cairan tubuh yang infeksius
HIV
Potensial berisiko
Risiko tinggi • Cairan amnion
• Darah • Cairan serebrospinal
• Cairan mani • Cairan pleura
• Cairan vagina • Cairan peritoneal
• ASI • Cairan perikardial
• Cairan sendi
Cairan tubuh yang infeksius
Risiko rendah
• cairan serviks
• muntah
kecuali
• feses terkontaminasi
HIV • air liur darah yang
• keringat terlihat
• air mata
• Urin
• Gigitan/cakaran
Barier/ proteksi
Sarung tangan
Apron
Petugas Masker
Kaca mata pasien
kesehatan
Sepatu tertutup
Plester kedap air
Proteksi
• Sarung tangan
Masker
Untuk mencegah
percikan darah
ke mulut atau
rongga hidung
Proteksi
PIRINGAN
Cuci tangan sosial KULTUR
• Tiap mulai dan sesudahMENUNJUKKAN
kerja
PERTUMBUHAN
• Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
MIKROORGANIS-
• Setelah melepas sarung tangan, ke toilet
ME SETELAH 24
• kotor JAM TANGAN
Cuci tangan aseptik DILETAKKAN DI
• Tiap prosedur aseptik MEDIA
Cuci tangan
Pilihan alat-alat Pelindung
• Risiko penularan:
• perkutan Þ 0,3%
• Kontak dengan membran mukosa
Þ 0,09%
• Kontak dengan kulit yang tidak intak
Þ < 0,1%
Kejadian paparan perkutan (n=
45)
40
35
30
25 37
20
15
10
5 8
0
saat menyuntik sesudah menyuntik
• Tertusuk jarum:
• Bersihkan luka tusukan dengan sabun dan bilas
dengan air mengalir
• Memijat tidak mengurangi risiko
• Selaput lendir terpercik (mulut, mata):
• Bilas dengan air yang mengalir
• Tentukan status sumber darah/cairan tubuh yang
dicurigai
• Laporkan!
Follow up klinis
One-hand
technique
Pengelolaan Alat/Benda Tajam
(Sharp Precautions)
Pisau bedah, jarum suntik,
pecahan kaca, dsb
Segera singkirkan ke dalam
wadah tahan tusukan oleh
pemakai
Wadah limbah tajam di tempat
strategis, anti tumpah
Dilarang menyerahkan alat
tajam secara langsung
Jangan menutup jarum suntik
dg dua tangan, gunakan satu
tangan
Penanganan alat terkontaminasi
Dekontaminasi
Rendam 10-30’ dalam larutan klorin 0,5%
Dinginkan
Siap pakai
Alat
Pelindung Diri
Covid-19
Cover All
Kacamata Google
Masker N95
Face Shield
Masker Bedah
Sarung Tangan
Apron Plastik
Sepatu Boot
Shoe Cover
Baju Khusus
Cara
Pemasagan
APD Cover All
Cara
Pelepasan
APD Cover All
Referensi
Baird MS (2016). Manual of Critical Care Nursing (7th ed.). Philadelphia: Elsevier Saunders.
Burhan, E., Susanto, A. D., Nasution, S. A., et al (2020). Protokol Tatalaksana Covid-19. Jakarta:
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI.
Geng, S., Mei, Q., Zhu, C., Yang, T., Yang, Y., Fang, X., & Pan, A. (2020). High flow nasal
cannula is a good treatment option for COVID-19. Heart & lung : the journal of critical care,
S0147-9563(20)30113-8.
Han Y, Yang H. (2020). The transmission and diagnosis of 2019 novel coronavirus infection
disease (COVID-19): A Chinese perspective. J Med Virol.
Hugo et al (2012). Humidified High Flow Nasal Oxygen During Respiratory Failure in the
Emergency Department: Feasibility and Efficacy. Respiratory Care, 57 (11) 1873-1878
Li G, Fan Y, Lai Y, Han T, Li Z, Zhou P, et al (2020). Coronavirus infections and immune
responses. J Med Virol, 92(4):424-32.
Liu F, Xu A, Zhang Y, Xuan W, Yan T, Pan K, et al. (2020). Patients of COVID-19 may benefit
from sustained lopinavir-combined regimen and the increase of eosinophil may predict the
outcome of COVID-19 progression. Int J Infect Dis; published online March 12.
Ong SWX, Tan YK, Chia PY, Lee TH, Ng OT, Wong MSY, et al. (2020). Air, Surface
Environmental, and Personal Protective Equipment Contamination by Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) From a Symptomatic Patient. JAMA;
published online March 4.
PERKI (2020). Pedoman BHD dan BHJL pada COVID-19.
http://www.inaheart.org/news_and_events/news/2020/4/13/pedoman_bhd_dan_bhjl_pada_
covid_19.