Askep HIV-AIDS
Askep HIV-AIDS
Definisi
Meningitis kriptokokal (MK) merupakan radang meninges (selaput otak dan sumsum tulang
belakang) akibat infeksi jamur Cryptococcus. Jamur ini menyerang sistem saraf pusat (SSP)
terutama pada pasien terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) stadium lanjut,
sehingga oleh The Center for Disease Control and Prevention (CDC) dimasukkan sebagai
penyakit oportunistik terkait acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).Mortalitas
penyakit ini tinggi, berkisar 20-30%.
(Wijaya, 2021)
Patofisiologi
Manifestasi klinis
1. Gejala klinis Meningitis Kriptokakus umumnya karena hipertensi intrakranial akibat
obstruksi aliran cairan serebrospinal (CSS).
2. Mekanisme hipertensi intrakranial pada Miningitis Kriptokakus belum sepenuhnya
dimengerti
3. salah satunya diduga akibat deposisi sel ragi Cryptoccous beserta kapsul
polisakaridanya di vilus arachnoidalis yang berakibat blokade aliran CSS.
ASKEP
Tahap pengkajian
1. Riwayat kesekatan sekarang
2. Riwayat kesehartan dahulu
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan TTV
Tingkat kesadaran
Pengkajian saraf kranial
Pengkajian rangsangan meningeal
Breathing
Blood
Bladder
Bowel
Bone
Diagnosa
1. Gangguan perfusi jaringan serebral
2. Nyeri akut bd agen injuri fisik
3. Resiko infeksi bd imunodefisiensi
4. Intoleransi aktivitas bd penurunan kekuatan otot
5. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral bd proses inflamasi di selaput otak
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan bd penurunan nafsu makan
Intervensi
Gangguan perfusi jaringan serebral :
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Identifikasi penyebab peningkatan TIK( mis: lesi menepati ruang, gangguan
metabolism, edema serebral, peningkatan tekanan vena, obstruksi aliran cairan
serebrospinal, dan hipertensi intracranial idiopatik
Monitor peningkatan TD
Monitor pelebaran tekanan nadi
Monitor penurunan frekuensi jantung
Monitor irregularitas irama nafas
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respons pupil
Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalam rentang yang diindikasikan
Monitor tekanan perfusi serebral
Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan serebrospinal
Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
Ambil sampel drainase cairan serebrospinal
Kalibrasi transduser
Pertahankan sterilitas system pemantauan
Pertahankan posisi kepala dan leher netral
Bilas system pemantauan sesuai kondisi pasien
Susun jadwal pemantauan sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Informasikan hasil pemantauan jika perlu
Daftar Pustaka
Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Widago, wahyu., Toto Suharyanto, S. Kep, Ns., Ratna Aryani, S. Kep, Ns.
2013.Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta:
Katalog Dalam Terbitan (KDT).
Efrida, E., & Ekawati, D. (2012). Kriptokokal meningitis: Aspek klinis dan diagnosis
laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 1(1) : 39-44.