Anda di halaman 1dari 5

Nama : Salsabila Adinda

NIM : 1912101010053 TIK 7

Proses Asuhan Keperawatan dan Prinsip Penatalaksanaan


Gawat Darurat Pada Kasus HIV-AIDS : Meningitis Kriptokokal

Definisi
Meningitis kriptokokal (MK) merupakan radang meninges (selaput otak dan sumsum tulang
belakang) akibat infeksi jamur Cryptococcus. Jamur ini menyerang sistem saraf pusat (SSP)
terutama pada pasien terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) stadium lanjut,
sehingga oleh The Center for Disease Control and Prevention (CDC) dimasukkan sebagai
penyakit oportunistik terkait acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).Mortalitas
penyakit ini tinggi, berkisar 20-30%.

(Wijaya, 2021)

Patofisiologi
Manifestasi klinis
1. Gejala klinis Meningitis Kriptokakus umumnya karena hipertensi intrakranial akibat
obstruksi aliran cairan serebrospinal (CSS).
2. Mekanisme hipertensi intrakranial pada Miningitis Kriptokakus belum sepenuhnya
dimengerti
3. salah satunya diduga akibat deposisi sel ragi Cryptoccous beserta kapsul
polisakaridanya di vilus arachnoidalis yang berakibat blokade aliran CSS.

Penatalaksanaan medis meningitis


1. Pemberian cairan intravena.
2. Pemberian diazepam apabila anak mengalami kejang.
3. Pemberian antibiotik yang sesuai dengan mikroorganisme penyebab
4. Penempatan pada ruang yang minimal rangsangan seperti rangsangan suara, cahaya
dan rangsangan polusi
5. Pembebasan jalan napas dengan menghisap lendir melalui suction dan memposisikan
anak pada posisi kepala miring hiperekstensi.

Pemeriksaan Lab dan Penunjang


1. Pemeriksaan mikroskopis langsung dengan tinta India
2. Pemeriksaan antigen dengan aglutinasi lateks
3. Pemeriksaan enzyme immunoassay untuk deteksi antibodi
4. Kultur jamur
5. meriksaan biomolekular

Pemeriksaan Lab dan Penunjang


1. Pengecatan dengan tinta India
2. Kultur
3. Pemeriksaan antigen
4. Pemeriksaan scrotyping
5. Pemeriksaan cairan CSS
6. Pemeriksaan radiologis
7. CT scan kepala
8. MRI kepala
9. Foto thorax

ASKEP
Tahap pengkajian
1. Riwayat kesekatan sekarang
2. Riwayat kesehartan dahulu
3. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan TTV
 Tingkat kesadaran
 Pengkajian saraf kranial
 Pengkajian rangsangan meningeal
 Breathing
 Blood
 Bladder
 Bowel
 Bone

Diagnosa
1. Gangguan perfusi jaringan serebral
2. Nyeri akut bd agen injuri fisik
3. Resiko infeksi bd imunodefisiensi
4. Intoleransi aktivitas bd penurunan kekuatan otot
5. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral bd proses inflamasi di selaput otak
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan bd penurunan nafsu makan

Intervensi
Gangguan perfusi jaringan serebral :
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Identifikasi penyebab peningkatan TIK( mis: lesi menepati ruang, gangguan
metabolism, edema serebral, peningkatan tekanan vena, obstruksi aliran cairan
serebrospinal, dan hipertensi intracranial idiopatik
 Monitor peningkatan TD
 Monitor pelebaran tekanan nadi
 Monitor penurunan frekuensi jantung
 Monitor irregularitas irama nafas
 Monitor penurunan tingkat kesadaran
 Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respons pupil
 Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalam rentang yang diindikasikan
 Monitor tekanan perfusi serebral
 Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan serebrospinal
 Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
 Ambil sampel drainase cairan serebrospinal
 Kalibrasi transduser
 Pertahankan sterilitas system pemantauan
 Pertahankan posisi kepala dan leher netral
 Bilas system pemantauan sesuai kondisi pasien
 Susun jadwal pemantauan sesuai kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan jika perlu

Daftar Pustaka
 Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Yogyakarta:
Graha Ilmu.

 Widago, wahyu., Toto Suharyanto, S. Kep, Ns., Ratna Aryani, S. Kep, Ns.
2013.Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta:
Katalog Dalam Terbitan (KDT).

 Tarwoto. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Sagung Seto.

 Efrida, E., & Ekawati, D. (2012). Kriptokokal meningitis: Aspek klinis dan diagnosis
laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 1(1) : 39-44.

 Wijaya, M. (2021). Meningitis Kriptokokus pada Penderita HIV. CDK-292/ vol.


48(1): 8-11.

Anda mungkin juga menyukai