Anda di halaman 1dari 2

1

Perlindungan Profesi Guru


Oleh: Gunawan, M.Pd
Inti dari pendidikan adalah pembelajaran, yaitu proses yang memfasilitasi peserta didik
agar belajar, bagaimana memenuhi kebutuhan pendidikan dan menumbuhkembangkan
potensi peserta didik ke arah yang diinginkan oleh peserta didik yang beragam latar belakang
sosial, pendidikan, ekonomi, budaya, sosioemosional, motivasi, kecerdasan, sikap, gaya serta
kecenderungan. Dalam hal ini peran guru sangat penting sebagai pelaksana terdepan, yang
bertanggungjawab pada layanan pribadi siswa, diagnosis dasar, merencanakan, memilih dan
menggunakan metode, prosedur evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dengan tugas dan tanggung jawab tersebut guru adalah profesional (dalam UU No 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen) yang memiliki kompetensi pengetahuan dan
keterampilan profesional yang diperoleh melalui pengalaman formal dalam jenjang
pendididikan dan pelatihan tertentu. Dalam melaksanakan tanggungjawab profesionalnya
selain memiliki kompetensi pengetahuan dan keterampilan akademik dan pedagogik, seorang
guru juga harus berada pada kondisi emosional, kejiwaan yang tenang.
Mungkin ketidakpastian kerja seperti kerja tanpa perjanjian tentang jaminan gaji,
kesehatan, jaminan pensiun, masa kerja yang tidak menentu seperti pada kasus guru kontrak
atau honorer di sekolah negeri atau guru di sekolah swasta, membuat posisi guru sangat
lemah, PHK, gaji rendah membayangi keseharian seorang guru. Faktor lainnya seperti
kebebasan guru dalam menyuarakan ide dalam sebuah sekolah rawan merubah psikologi
guru. Kasus-kasus lainnya baik terkait dengan hak pribadi, hak akademik maupun hak dalam
menjalankan tanggung jawab profesi masih belum didapatkan oleh guru secara baik,
termasuk guru negeri pada ketimpangan pendapatan yang sangat jauh berbeda antara guru
yang bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi.
Kasus lain seperti dalam diagnosis atas perilaku siswa untuk melakukan tindakan
pencegahan, evaluasi ketuntasan atau kelulusan siswa, termasuk perubahan-perubahan
pada kebijakan pendidikan yang tidak diikuti oleh kompetensi guru karena keterbatasan
sumber daya untuk pengembangan diri. Jarang sekali lembaga pendidikan sekolah memiliki
alokasi keuangan untuk program pengembangan profesi bagi guru sebagaimana amanat
Undang–Undang No 14 Tahun 2005 yang mengamanatkan adanya pembinaan dan
pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Faktor eksternal seperti
ekonomi keluarga, lingkungan kerja sekolah, akademik dan sosial tersebut di atas mungkin
mempengaruhi internal pribadi guru yang selanjutnya menciderai tugas profesional seperti
kasus-kasus hukum yang menimpa guru selama ini.
Negara, institusi pendidikan dan masyarakat perlu menciptakan kondisi dan suasana
yang memungkinkan pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik, hal tersebut terkait
2

dengan pemenuhan hak guru sebagai profesional. Perlindungan hak yang harus diberikan
kepada guru antara lain sebagai berikut:
1. Perlindungan untuk pengembangan profesional seperti peningkatan kompetensi dan
efektifitas dalam melakukan diagnosis dasar siswa, perencanaan, metodologi dan
evaluasi pengetahuan dan keterampilan profesional.
2. Perlindungan untuk menggunakan metode yang wajar agar standar perilaku murid sesuai
dengan yang diperlukan untuk menjaga lingkungan belajar yang optimal
3. Perlindungan untuk bersuara dalam pengambilan keputusan yang bersifat profesional
yang mempengaruhi guru dan berkalaborasi dengan rekan-rekan profesional.
4. Perlindungan untuk mengkritik program pendidikan dan memiliki tanggung jawab unutk
melakukannya secara profesional
5. Perlindungan untuk bekerja dilingkungan dengan sanitasi yang sehat dan kondusif untuk
proses belajar mengajar.
6. perlindungan untuk mendapatkan pelayanan secara wajar akan sumber daya, bahan dan
jasa dari staf pendukung di sekolah maupun di dinas yang terkait dan memiliki tanggung
jawab untuk menggunakannnya secara efisien
7. perlindungan untuk memberikan pertimbangan, saran perbaikan dari evaluasi yang adil
dan wajar dari kinerja yang dilakukan.
8. Perlindungan guru untuk protes pada kasus yang ekstrim dalam menolak penugasan
tugas mengajar ketika guru percaya bahwa kualifikasi dan pengalamannya tidak akan
memberikan layanan dan keamanan yang memadai untuk siswa.
9. guru memiliki hak untuk dilindungi dari diskriminasi atas dasar prasangka ras, agama,
warna, jenis kelamin, karakteristik fisik, kecacatan, status keluarga, usia, keturuan,
tempat asal, tempat tinggal, latar belakang sosial ekonomi atau latar belakang bahasa.
10. guru secara kolektif dan kolegial memiliki hak untuk menjadi anggota organisasi yang
mewakili profesional, masalah ekonomi dan kontraknya, memiliki suara dalam
menentukan kriteria dan prosedur evaluasi kinerja profesional guru, dilindungi
berdasarkan ketentuan yang digariskan dalam kontrak kerja dengan pemilik sekolah,
tawar-menawar untuk gaji dan kondisi kerja yang termasuk prosedur pengaduan yang
adil dan merata, menerima pendapatan yang memadai saat mengajar dan setelah
pensiun, dan memiliki tanggung jawab untuk mendukung secara aktif organisasi
profesional mereka yang tujuannya untuk mengatur hubungan antara guru dan pemilik
sekolah dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, status guru dan status profesi guru.

Anda mungkin juga menyukai