PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Rumah Sakit merupakan Pelayanan kesehatan yang sangat penting bagi setiap Negara
termasuk Indonesia. Diantara berbagai jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit memegang
peran penting dalam mendukung jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya
karyawan, Dokter, Perawat, Tenaga Kesehatan Lain yang berkompeten dibidangnya.
Secara umum, proses Rekruitmen dan Seleksi Karyawan adalah salah satu pernan
penting dalam kualitas dan penilaian pelayanan rumah sakit di lingkungan masyarakat agar
masyarakat sekitar puas dengan pelayanan Rumah Sakit Puri Medika.
Salah satu rumah sakit yang mengalami tantangan dalam mengelola proses recruitmen
dan seleksi adalah Rumah Sakit Puri Medika Dalam hal ini bagian sumber daya manusia
Rumah Sakit Puri Medika membuat tim / komite rekruitmen pada setiap tenaga kesehatan
misalnya: komite medik (melakukan proses rekruitmen bagi dokter), komite keperawatan
(melakukan proses rekruitmen bagi keperawatan), komite tenaga ksehatan medic (melakukan
proses rekruitmen bagi penunjang medik). Pembentukan komite ini dibuat dan disahkan oleh
Direktur Rumah Sakit Puri Medika dan dilakukan kegiatan pelatihan / work shop pada setiap
komite masing-masing.
Demi meningkatkan proses pelayanan maka diperlukan ketelitian pada proses rekruitmen dan
seleksi karyawan.
1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Mengetahui gambaran dari factor input dalam rekruitmen dan seleksi karyawan
2. Mengetahui gambaran proses rektuitmen
3. Mengetahui gambaran proses seleksi
4. Mengetahui gambaran dari factor output dalam rekruitmen
5. Mengetahui kendala-kendala rekruitmen dan seleksi
2
d. SOP ( Standar Operasional Prosedur )
e. Perencanaan Kebutuhan
2. Proses
a. Rekruitmen
1) Sumber Rekruitmen
2) Metode Rekruitmen( Kredensial )
3) Kendala Rekruitmen
b. Seleksi
1) Seleksi Administrasi
2) Tes Psikotes
3) Tes Tertulis
4) Tes Wawancara
5) Tes Kesehatan
6) Keputusan Tes
3. Output
Kesesuaian jumlah pegawai yang direkrut dengan kebutuhan dan kesesuaian
persyaratan pegawai yang direkrut di Rumah Sakit Puri Medika.
3
1.6Sestematika Penulisan
Sebelum membahas lebih lanjut, penulis akan menjelaskan dahulu secara garis besar
mengenai sistematika penulisan, sehingga memudahkan pembaca memahami isi laporan
KKP ini. Dalam penjelasan sistematika penulisan laporan KKP ini sebagai berikut :
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang secara umum,
maksud dan tujuan, ruang lingkup, metode penelitian, serta sistematika
penulisan secara keseluruhan.
Bab II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang konsep dasar sistem, dan
peralatan pendukung
Bab III PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang uraian umum, tinjauan perusahaan yaitu
sejarah singkat perusahaan struktur organisasi dan fungsi,
Bab IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari apa yang
dibahas, dilanjutkan dengan saran-saran untuk mencapai suatu hasil
akhir yang baik.
2
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Konsep Dasar
Manajemen sumber daya manusia adalah aspek utama yang harus diperhatikan oleh
tiap lembaga, baik lembaga keuangan ataupun lembaga lainnya. Proses rekrutmen dan
pengembangan karyawan termasuk faktor yang terpenting dalam manajemen sumber daya
manusia. Namun pada kenyataannya kedua aspek tersebut masih dianggap kurang penting
dan justru kurang diperhatikan pada saat ini. Terbukti dari banyaknya permasalahan-
permasalahan tentang merosotnya moral para pelaku usaha, ataupun ketidak sesuaian antara
keahlian dan pekerjaan yang diterima oleh karyawan baru.
Era globalisasi adalah era yang sedang dihadapi oleh setiap bangsa pada saat ini dan
merupakan era di mana dunia menjadi terbuka dan ini menuntut kesiapan sumber daya
manusia (SDM) untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan juga menuntut kesadaran
akan hak dan kewajibannya sebagai insan berbudaya. Sumber daya manusia (SDM) sangat
dominan dalam kehidupan organisasi, oleh karena itu SDM perlu dipahami dan ditangani
secara serius, bila diharapkan peningkatan produktifitas dalam usaha merealisasi tujuan
organisasi. Sumber daya manusia harus ditarik, diseleksi dan ditempatkan secara tepat,
kemudian dikembangkan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya serta
dimotivasi agar memberi manfaat bagi kelangsungan hidup organisasi. Faktor-faktor Sumber
Daya Manusia sangat komplek dalam artian bahwa pembahasan ini meliputi rekrutmen,
seleksi, penempatan, orientasi, pelatihan, motivasi tenaga kerja dan sebagainya. Dari
serangkaian kegiatan tersebut tidak diragukan lagi bahwa proses rekrutmen, seleksi dan
penempatan tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting di Rumah Sakit Puri Medika
yang merupakan salah satu rumah sakit umum di Jakarta Utara yang sangat berkembang
dalam meningkatkan pelayanannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk
mengetahui proses rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja pada Rumah Sakit Puri
Medika. 2) Untuk mengetahui kesesuaian rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja
yang diterapkan di Rumah Sakit Puri Medika dengan konsep manajemen syariah. Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu sebagai proses penelitian
yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau pelaku
yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses rekrutmen, seleksi dan
penempatan di Rumah Sakit Puri Medika dilakukan secara sederhana namun cukup lengkap
5
dan selektif. Proses tersebut meliputi kebutuhan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, penempatan
tenaga kerja. Dalam proses rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja di Rumah Sakit
Puri Medika sudah memenuhi kriteria manajemen syariah yaitu berupa sistem yang
digunakan merekrut menggunakan sistem meryt dan carir. Sedangkan metode yang dipakai
adalah menggunakan metode tertutup dan metode terbuka adapun yang paling dominan
adalah metode terbuka. Sedangkan dalam proses seleksi dan penempatan tidak hanya
menitikberatkan pada segi lahir (performance) keahlihan saja tetapi juga mempertimbangkan
aspek spiritual (nilai-nilai ketuhanan). Dan sudah sesuai dengan penetapan profesionalisme
dalam perspektif manajemen syariah yang meliputi: kafaah (keahlian), himmatul ‘amal (etos
kerja yang tinggi), amanah (terpercaya).
Perubahan kondisi lingkungan menimbulkan dampak pada pergeseran peran SDM
dalam organisasi. Hal ini menuntut peningkatan kesadaran organisasi dalam mengelola SDM
yang dimiliki dan menjadikannya sebagai aset krusial dalam perusahaan. SDM yang dikelola
dengan baik akan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, artinya SDM
sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Dalam rangka memperoleh SDM yang
benar-benar sesuai dengan karakteristik organisasi, perlu dilakukan tinjauan ulang terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan SDM yang paling tepat. Salah satu cara untuk
memperoleh SDM yang berkualitas dan tepat adalah dengan penerapan konsep kompetensi
dalam perekrutan dan seleksi karyawan. Tuntutan atas perubahan kondisi yang terjadi
menunjukkan perlunya organisasi mengelola SDM yang didasarkan pada kompetensi
individu.
Rumah sakit merupakan suatu organisasi pelayanan jasa yang mempunyai keunikan
dalam hal Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana. Rumah Sakit merupakan organisasi
yang padat modal, padat SDM, padat teknologi dan ilmu pengetahuan serta padat regulasi.
Padat modal karena rumah sakit memerlukan investasi yang tinggi untuk memenuhi
persyaratan yang ada. Padat sumber daya manusia karena didalam rumah sakit pasti terdapat
berbagai profesi dan jumlah karyawan yang banyak. Padat teknologi dan ilmu pengetahuan
karena di dalam rumah sakit terdapat peralatanperalatan canggih dan mahal serta kebutuhan
berbagai disiplin ilmu yang berkembang dengan cepat. Padat regulasi karena banyak
regulasi/peraturan-peraturan yang mengikat berkenaan dengan syarat-syarat pelaksanaan
pelayanan di rumah sakit.
Pengelolaan Rumah Sakit yang khas menjadikan studi pengelolaan SDM Rumah
Sakit merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Terdapat dua kelompok besar dalam SDM
rumah sakit yakni tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga kesehatan lain, dan
6
tenaga non-medis yang terdiri dari tenaga administratif dan tenaga pelaksana lainnya.
Organisasi rumah sakit mempunyai bentuk yang unik, yang berbeda dengan organisasi lain
pada umumnya. Rumah sakit mempunyai kekhususan yang lahir dari adanya hubungan yang
terjadi antara Medical Staff (kelompok dokter) dan Administrator atau CEO (manajemen),
serta Governing Body. Oleh karena adanya kekhususan tersebut, membuat Rumah Sakit
memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Tuntutan adanya interaksi yang tinggi antara
ketiga hal tersebut membuat pengelolaan rumah sakit menjadi tidak mudah.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Bagian Sumber Daya Manusia ( SDM ) adalah suatu bagian di rumah sakit yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
melaksanakan segala kegiatan operational Rumah Sakit guna mencapai Visi dan Misi Rumah
Sakit. Kepala SDM bersama Kapala Bagaian Lainnya wajib membuat perencanaan
kebutuhan SDM disetiap unit pelayanan meliputi : tenaga medik, Keparwatan, Bidan, Tenaga
Kesehatan Lain dan Tenaga Non Medik untuk jangka pendek dan menengah sesuai dengan
perencanaan jenis layanan kesehatan yang disediakana guna memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan. Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja
maka kepala SDM wajib mengacu kepada standar kompetensi profesi yang bekerja di Rumah
Sakit sesuai dengan standar kompetensi profesi dibidang kesehtan yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan. Proses rekuitmen dan seleksi tenaga kesehatan dilakukan dengan
cara sebagai berikut : kebutuhan staf medik ( Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi )
ditetapkan oleh Direktur dengan mengingat klasifikasi Rumah Sakit, kebutuhan masyarakat,
persaingan yang ada diwilayah kerja, fasilitasi rujukan yang tersedia di wilayah kerja dan
perumbuhan serta pengembangan Rumah Sakit.
Kebutuahan tenaga keperawatan, bidan, tenaga ksehatan lainnya dan Non Medik
direncanakan setiap tahun melalui proses permintaan akan tenaga kerja di unit kerja masing
– masing disesuaikan dnegan pertumbuhan dan perkembangan Rumah Sakit dan disesuaikan
dengan regulasi dari Kementerian Kesehatan dan Sumber Daya yang dimiliki Rumah Sakit.
Proses untuk mendapatkan tenaga – tenaga kerja yang dibutuhan dilakukan melalui
tahapan – tahapan rekuitmen, seleksi dan penempatan sesuai dengan fungsi kerja dan
kompetensi di masing – masing unit kerja.
8
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
TAHUN 2001 : Dibangun Rumah Sakit Ibu dan Anak, dengan kapasitas 25 tempat tidur
dan mulai beroperasi tanggal 30 Oktober 2002 dengan nama “ RSIA
PURI MEDIKA”
memiliki fasilitas :
- Rawat Jalan : Unit IGD, Klinik Spesialis ; Kebidanan &
Kandungan, Kesehatan Anak, Penyakit Dalam,
9
PAru, Bedah, Gigi & Kesehatan Mulut, , Kamar
Operasi
- Rawat Inap
TAHUN 2004 : RSIA berkembang menjadi Rumah Sakit Umum dengan kapasitas tempat
tidurmenjadi 50 TT, dan penambahan jenis Poliklinik Spesialis meliputi :
Klinik Penyakit Dalam, Klinik Jantung dan Pembuluh Darah, Klinik
Mata, dan dilengkapi dengan beberapa tambahan Alat Diagnostik medik,
seperti : Treadmill, Spiro-metri, Audiometri , dll.
TAHUN 2009 : RS Puri Medika, membuka pelayanan Kesehatan Anak untuk Bayi lahir
ber-masalah (Berat Badan Lahir Rendah) yakni Pelayanan Perinatologi
sebanyak4 tempat tidur.
TAHUN 2012 : Merencanakan menambah kapsatitas tampat tidur menjadi 131 tembat
tidur dan mendirikan bangunan 7 ( tujuh ) Lantai.
TAHUN 2015 : Bulan November rencana dapat terealisasi dan mulai beroperasi dengan
komposisi Bed Sebagai Berikut :
Rumah sakit juga perlu menjalin kerjasama yang luas dan harmonis dengan
semua pihak agar mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik Pemerintah, Badan-
badang Pemerintah, Perusahaan Swasta, Asuransi dan Supplier dan lain-lain dalam
upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
10
Disamping hal-hal tersebut diatas sesuai dengan rencana jangka panjang dan
jangka pendek ( Strategi Planning RS ) yang telah ditetapkan, maka RS Puri Medika
telah dan akan mengembangkan serta menambah jenis-jenis pelayanan medis,
peningkatan jumlah dan kompetensi Sumber Daya Manusia bidang Administrasi /
Manajemen termasuk Staf Medik, Perawat dan karyawati sesuai dengan tahapan-
tahapan perencanaan.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu memberikan Rahmat dan
Petunjuknya, dan dengan dukungan dari semua pihak, maka RS Puri Medika
diharapkan dapat tampil sebagai Rumah Sakit pilihan Anda dan menjadi mitra anda
menuju sehat.
Tuhan memberikati kita semua.
11
3.1.3 Struktur Organisasi, Fungsi dan Tata Kerja Perusahaan
1. Struktur Organisasi Perusahaan
Tabel. 1
Struktur Organisasi RS Puri Medika
12
2. Struktur Organisasi Bagian SDM
Tabel. 2
Struktur Organisasi Bagian SDM
ADMINISTRAS
DIKLAT I SDM
13
- Melakukan test wawancara kepada calon karyawan yang telah lulus test
tertulis.
- Menempatkan calon karyawan sesuai hasil test dan kualifikasi yang telah
ditentukan.
- Memonitor pelaksanaan tugas-tugas karyawan sesuai dengan uraian
tugas masing-masing.
- Melakukan penilaian rutin terhadap kinerja seluruh karyawan.
- Memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran
terhadap kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan.
- Memberikan promosi, mutasi, rotasi maupun demosi karyawan sesuai
dengan hasil penilaian.
- Melakukan proses penghentian hubungan kerja sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4) Menyusun rencana kerja dan anggaran sesuai dengan strategi, kebijakan dan
system SDM yang telah ditetapkan untuk dapat memastikan sasaran mutu
bagian SDM.
5) Membuat dan melakukan pencatatan data-data HRD seperti : Kehadiran,
surat perintah lembur, cuti, dinas, surat keputusan, perjanjian kerja,
pemutusan hubungan kerja, surat peringatan dan internal letter yang
berhubungan dengan HRD.
6) Membuat dan melakukan pencatatan data-data yang berhubungan dengan
kompensasi dan benefit seperti : BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
Asuransi, Medical Claim, Punishment dan Reward dan sebagainya.
7) Membuat dan melakukan penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan
dan pengembangan termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi
pelatihan untuk memastikan tercapainya target dan produktivitas.
8) Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi
absensi karyawan di RSPM,
9) Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan
berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di RSPM.
14
10) Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban
memelihara dan menjaga citra RSPM.
11) Bertanggungjawab terhadap Perizinan Rumah Sakit.
b. Diklat
1) Menyusun program pengembangan staf keperawatan sesuai dengan
kebutuhan RSPM
2) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara keseluruhan baik
dalam jumlah maupun kualifikasi, koordinasikan dengan Bagian Personalia.
3) Menyusun program orientasi bagi tenaga keperawatan yang baru yang akan
bekerja Rumah Sakit.
4) Menyusun jadwal rapat koordinasi dengan seluruh Karu-Karu Keperawatan,
Kabag, Keperawatan.
5) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah yang dilakukan Rumah Sakit.
6) Melaksanakan bimbingan kepada tenaga keperawatan terhadap penetapan
SPO dan tata tertib pelayanan keperawatan.
7) Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan.
c. Administrasi SDM
1) Melakukan seleksi atas aplikasi lamaran yang masuk ke bagian HRD sesuai
dengan kualifikasi, kompetensi dan keterampilan serta pengalaman kerja
yang ditentukan.
2) Melakukan test terhadap calon karyawan yang memenuhi kompetensi yang
telah ditentukan.
3) Mengkoordinasikan hasil test kepada kepala bagian/unit yang membutuhkan.
4) Melakukan test wawancara kepada calon karyawan yang telah lulus test
tertulis.
5) Menempatkan calon karyawan sesuai hasil test dan kualifikasi yang telah
ditentukan.
6) Memonitor pelaksanaan tugas-tugas karyawan sesuai dengan uraian tugas
masing-masing.
7) Melakukan penilaian rutin terhadap kinerja seluruh karyawan.
15
8) Memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap
kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan.
9) Memberikan promosi, mutasi, rotasi maupun demosi karyawan sesuai dengan
hasil penilaian.
16
3.2 Pelaksanaan Kegiatan
1. Ruangan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan di RS Puri Medika lantai 4 ruang SDM adapun
gambaran ruangan SDM :
Dengan adanya denah ruangan untuk Unit SDM, maka dengan jelas dapat
diketahui letak dan posisi serta penempatan semua karyawan yang ada di Unit
SDM. Adapun perinciannya sebagai berikut :
a. Ruang Unit SDM
1) Ruang Manajer SDM
2) Ruang Kepegawaian
3) Ruang Payroll
b. Ruang Rapat
c. Ruang Sekretariat
d. Ruang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
2. Fasilitas
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan terhadap karyawan yang
diselenggarakan oleh Unit SDM Rumah Sakit Puri Medika dapat berjalan optimal,
maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan yang memadai
baik terutama Ruang Pelayanan Untuk Karyawan dan Ruang Rapat.
a. Fasilitas Ruang Unit SDM
1) Ruang Unit SDM RS. Puri Medika terletak di Lantai 4 yaitu dengan luas
3 x 4 m2
2) Untuk Ruangan 3 x 4 m2 terdiri dari :
- 2 buah meja sedang
- 1 buah meja komputer
- 2 buah lemari
- 2 buah lemari file kepegawaian
- 3 buah kursi
- 1 buah pesawat telephone
- 2 buah komputer
- 1 buah papan tulis
- 1 buah AC
17
3.2.1 Metode Pelaksanaan
1. Lokasi pelaksanaan Pektek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Puri Medika
yang beralamat Jl Singai Bambu Raya No 5 Tg Priok Jakarta Utara, tempat
Lantai 4 Bagian SDM
2. Jadwal, waktu : hari seni – jumat pukul 08.00 / 17.00 dan sabtu 08.00 /
15.00,
3. Hari pelaksanaan Pektek Kerja Lapangan 3 bulan periode Oktober –
Desember 2019
4. System pelaksanaan Pektek Kerja Lapangan tetap pada bagian SDM dan
berfokus pada judul yang diteliti,
18
3.2.3 Pembahasan
1. Analisa SDM
Kebutuhan ketenagaan di RS. Puri Medika dihitung berdasarkan
Beban Kerja dan telah mencukupi untuk melayani semua karyawan
sebanyak kurang lebih 300 orang karyawan. Pengadaan, pembinaan dan
pengembangan karyawan di Rumah Sakit Puri Medika memerlukan waktu
dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu maka diperlukan suatu
perencanaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan perunit
kerja di rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang
dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga
Unit SDM memiliki kesempatan yang luas untuk menentukan calon yang
paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan Eksternal
Recources. Internal Recources adalah proses rekruitment dari dalam Rumah
Sakit; dimana pelamar adalah sudah menjadi karyawan rumah sakit namun
ingin mencoba di unit yang berbeda atau karyawan yang memang
dipromosikan oleh atasan langsung untuk dapat menempati jabatan tertentu
sebagai upaya untuk peningkatan karir. Sedangkan untuk Eksternal
Recources adalah proses rekruitment dari luar Rumah Sakit, dimana pelamar
adalah dari orang luar rumah sakit. Proses rekruitmen dapat dilakukan
melalui iklan, Depnaker, Outsourching, Lembaga pendidikan. Adapun
proses rekruitment tersebut pada tiap unit mempunyai kualifikasi sendiri
berdasarkan unit kerjanya
2. Rektuirmen
Rekruitment adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi
dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien guna
tercapainya tujuan rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan atau rekruitment dilakukan berdasarkan
analisa kebutuhan tenaga dimana ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan
yang dilakukan.
19
3. Seleksi
a. Seleksi Umum
Proses Seleksi calon karyawan baru adalah proses penyaringan dan
pemilihan pelamar untuk diterima di perusahaan dilaksanakan oleh
Unit SDM dan bagian – bagian terkait di Rumah Sakit Puri Medika
yang meliputi seleksi administratif berupa pengecekan file dan
dokumen lamaran/curiculum vite. Penerimaan karyawan baru di
rumah sakit diadakan satu tahun sekali atau sewaktu – waktu
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga di setiap unit kerja, sehingga
tidak terjadi kekosongan atau pemborosan dalam hal ketenaga
kerjaan.
Proses seleksi tersebut meliputi dari beberapa hal, yaitu :
1) Pemeriksaan Administratif, yaitu proses pengecekan
kelengkapan surat lamaran/curiculum vitae (Ijazah, KTP, Pas
Foto, Sertifikat Kursus, Surat Ijin Bekerja dari Depnaker,
Surat Ijin Profesi).
2) Pengisian Formulir lamaran, yaitu proses pengisian
formulir lamaran di rumah sakit
3) Pemeriksaaan psikologis (psiko test), yaitu proses tes untuk
bakat , minat dan kepribadian pada diri pelamar
4) Wawancara Akhir, yaitu proses wawancara pada pelamar
sesuai dengan rekomendasi unit kerja yang membutuhkan
5) Pemeriksaan Kesehatan (khusus tenaga non medis), yaitu
proses tes kesehatan baik jasmani dan rohani pada diri
pelamar. Standar kesehatan yang harus dimiliki yaitu :
- Sehat Jasmani maupun rohani.
- Berpenampilan bersih dan menarik
- Berkepribadian baik
B. Seleksi Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para
pelamar diseleksi secara khusus oleh semua unit kerja dengan
berkoordinasi dengan Unit SDM yang memerlukan penambahan
atau penggantian karyawan. Hal ini menyangkut pengetahuan dan
kemampuan dalam menjalankan tugas sesuai dengan profesi,
20
standar kompetensi dan kode etik masing – masing serta upah yang
diterima oleh karyawan sesuai dengan peraturan dan standar yang
berlaku di pemerintah dan rumah sakit.
Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua calon
karyawan disetiap unit kerja, terdiri dari :
a. Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis dan Praktek), yaitu
proses tes untuk kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan
unit kerjanya.Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan
ataupun tanya jawab dengan materi yang meliputi :
Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus
dimiliki calon karyawan. Batas keseluruhan benar adalah 70%
benar.
b. Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada
pelamar sesuai dengan curriculum vite yang dikirmkan dan unit
kerja yang membutuhkan.Tes ini dilakukan untuk mengetahui
peminatan terhadap karyawan yang akan bekerja di salah satu
unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga yang
dibutuhkan di unit kerja tersebut dan berdasarkan kemampuan
dan kualitas calon karyawan.
21
3) bersertifikat PPR
e. Laboratorium
1) Pendidikan minimal DIII – ATLM
2) Memiliki STR
f. Fisioterapi
1) Pendidikan minimal DIII – Fisioterapi
2) Memiliki STR
g. Instalasi Farmasi
1) Pendidikan minimal S-1 Apoteker untuk Penanggung Jawab
Farmasi
2) Pendidikan minimal D-III Farmasi untuk Asisten Apoteker
3) Memiliki STR-TTK untuk Asisten Apoteker dan STRA untuk
Penanggung Jawab Farmasi
h. Rekam Medis
1) Pendidikan minimal DIII – Rekam Medis
2) Memiliki STR
i. Kesehatan Lingkungan
1) Pendidikan minimal DIII – Kesling
2) Memiliki STR
j. Tehnik Elektro Medik
1) Pendidikan minimal DIII – ATEM
2) Memiliki STR
k. Marketing
1) Pendidikan minimal S-1, diutamakan Jurusan Public Relation
l. Administrasi
1) Pendidikan minimal D-3 / SMK
m. Keuangan & Kasir
1) Pendidikan minimal Lulusan D-3 Akutansi
n. IT Support
1) Pendidikan Minimal D-III IT
2) Mengerti jaringan
3) Mengerti Program
o. Logistik
1) Pendidikan minimal D-III umum
22
p. Umum ( Satpam, Kurir, Sopir, Laundry, Cleaning Service, Dapur)
1) Pendidikan minimal SMA/SMK
2) Memiliki sertifikat dari kepolisian untuk Satpam
3) Memiliki SIM Untuk sopir dan Kurir
6. PROGRAM ORIENTASI
Program Orientasi atau Masa Percobaan merupakan salah satu program
di bidang Sumber Daya Manusia dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan serta mempersiapkan para karyawan baru agar dapat bekerja
cepat, tepat dan efisien sesuai dengan peran dan fungsinya.
Program Orientasi di Rumah Sakit Puri Medikaterbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum
tentang organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk seluruh
calon karyawan.Masa Orientasi Umum diadakan selama 6 hari (jadwal
terlampir).
b. ORIENTASI KHUSUS
Masa Orientasi Khusus ( In – Job Traning ) diadakan selama 2 Bulan
(jadwal terlampir). Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 2
(dua) bulan. Untuk menentukan apakah calon karyawan tersebut dapat
23
diterima atau tidak, Ka. Instalasi /Ka.unit kerja memberikan penilaian
terhadap calon karyawan. Jika memenuhi standar, maka calon karyawan
dinyatakan lulus oleh Ka. Instalasi/Ka.unit kerja dan kemudian diserahkan
ke bagian SDM untuk dibuat Perjanjian kerja bagi yang sudah dapat
mengurus SIP, bagi staf yang belum selesai pengurusan SIP dibuat surat
pernyataan untuk pengurusan SIP maksimal 1 tahun
24
2. Tim kredensial untuk memverifikasi dokumen calon karyawan dengan
datang langsung ke instasni / organisasi profesi karyawan tersebut.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
26