1. Pedoman ini diharapkan dapat memberikan gambaran tata cara Soil Judging
Contest pada kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional
(PILMITANAS) yang dilaksanakan pada tanggal 28 – 03Mei 2019 di
Universitas halu Oleo, Kendari.
2. Aturan kontes dan cara penilaian disajikan dalam bentuk butir (point). Butir-
butir tersebut memuat ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
menjadi kontestan dalam acara ini.
3. Untuk menilai potensi lahan/tanah dilakukan dengan cara mengumpulkan data
sumberdaya tanah/lahan, berupa :
BAGIAN I: Informasi Umum;
BAGIAN I : Morfologi Tanah;
BAGIAN II : Karakteristik Lokasi;
BAGIAN III : Klasifikasi Tanah (Nasional dan Soil Taxonomy);
BAGIAN IV : Interpretasi dan Kesesuaian Lahan.
Data tersebut dicatat dalam bentuk formulir pengamatan yang harus diisi
oleh para kontestan.
4. Pengisian pada formulir dilakukan dengan cara : (a). diisi/ditulis denga tulisan
yang jelas mengunakan bolpoin pada kolom yang tersedia, (b) mmberi tanda
(V) pada kolom yang disediakan.
5. BAGIAN I : Informasi Umum dapat diisi sebelum kontestan memasuki lubang
profil.
6. BAGIAN II dan III adalah bagian yang khusus diisi selama dalam lubang
profil tanah. Data yang ditulis berasal dari hasil pengamatan setiap lapisan
atau horison.
7. BAGIAN IV dan V adalah bagian yang dapat diisi setelah selesai pengamatan
di lubang profil, diisi setelah selesai mengisi Bagian I, II, dan III.
8. Buku Panduan Soil Judging Contest, akan diberikan kepada setiap Tim, untuk
membantu tata cara pengisian formulir, tata cara mengklasifikasi tanah pada
berbagai kategori sesuai dengan yang diminta dalam formulir isian.
9. Berbagai definisi atau keterangan rinci pada formulir deskripsi dapat dipelajari
pada Buku Pedoman Pengamatan Tanah di Lapangan.
2
ATURAN DAN PENILAIAN KONTES
Aturan Kontes
1. Peserta kontes merupakan Tim yang terdiri dari tiga orang anggota mahasiswa
aktif Ilmu Tanah dari Perguruan Tinggi atau institusi yang ada di Indonesia
yang tergabung dalam keanggotaan FOKUSHIMITI.
2. Bukti sebagai mahasiswa aktif ditunjukkan dengan Kartu Mahasiswa yang
masih berlaku dan ditunjukkan pada saat pendaftaran.
3. Nama-nama mahasiswa yang akan masuk dalam Tim Kontes, sudah
ditentukan sebelum kontes dimulai dan akan diberi nomor urut.
4. Satu lubang profil (profil tanah) berukuran 2,5 x 5 m telah dipersiapkan untuk
dideskripsi. Dalam satu lubang profil besar dapat dilakukan deskripsi oleh
sebanyak-banyaknya 5 Tim kontes.
5. Satu Tim kontes hanya boleh mendeskripsi pada nomor profil yang sudah
ditentukan.
6. Mahasiswa dan dosen Pembimbing dilarang berdiskusi atau bekerja sama
selama kontes, baik saat berada di dalam lubang profil, maupun pada saat
diluar lubang profil selama kontes berlangsung.
7. Peralatan yang akan digunakan dalam mendeskripsi akan disediakan oleh
panitia, sedangkan yang bersifat pribadi saperti sarung tangan, lap dll
disediakan oleh masing-masing peserta kontes.
8. Kontestan boleh mengukur kedalaman, mengamati warna, mengamati ada
tidaknya karatan, konkresi, lapisan kedap air dll, dengan sedikit mengganggu
dinding profil.
9. Kontestan harus mengisi lengkap blangko penilaian untuk tiap lubang profil
yang disediakan oleh panitia. Blangko penilaian harus diserahkan kepada Juri
yang menjaga di tiap-tiap profil untuk dinilai.
10. Blanko BAGIAN I, berupa isian Informasi Umum dan Informasi Biofisik
lainnya sebaiknya diisi sebelum peserta memasuki lubang profil.
11. Tiap kontestan diberi waktu paling lama 30 menit untuk menilai tiap profil
yang telah disediakan.
12. Blangko BAGIAN II dan III, harus diisi selama para kontestan berada dalam
lubang profil.
3
14. Blangko penilaian akan diberikan kepada tiap kontestan pada saat kontestan
hadir di tiap lubang profil yang akan dinilai.
15. Data pendukung yang berisi informasi tentang lokasi profil : data curah hujan
rata-rata bulan dan tahunan, suhu udara rata tahunan akan diberikan oleh
panitia.
16. Kontestan boleh membawa/menggunakan buku petunjuk ini, Pedoman
Pengamatan di Lapangan, Kunci Soil Taxonomy (2014), Petunjuk Teknis
Klasifikasi Tanah Nasional (2016), World Reference Base for Soil Resource
(2014 update 2015) pada saat kontes berlangsung.
17. Trofi dan atau hadiah akan di berikan pada pemenang Tim oleh panitia.
18. Penilaian akan dilakukan oleh Juri yang telah ditunjuk panitia. Keputusan Juri
mutlak tidak dapat diganggu gugat.
Penilaian Kontes
4
TATA CARA PENGISIAN KARTU DESKRIPSI
Dalam kartu deskripsi terdapat beberapa bagian utama yaitu :
Diisi pada kolom yang tersedia :
5
atau karatan ditentukan berdasarkan satuan-satuan dalam buku standar
warna Munsell Soil Color Chart, misalnya 10YR 3/1.
Tekstur ditentukan berdasarkan tekstur 12 kelas, misalnya pasir (sand),
pasir berlempung (loamy sand), liat (clay), liat berdebu (silty clay).
Struktur tanah yang diamati (khusus untuk Acara ini) hanya meliputi
bentuk dan ukuran.
Konsistensi ditentukan berdasarkan keadaan basah dan lembab.
Karatan yang diamati meliputi jumlah dan ukuran.
Selanjutnya seluruh profil diamati berturut-turut keadaan perakaran, padas,
kandungan CaCO3, bahan organik, corak istimewa lain dan ada tidaknya
substratum.
Dari keterangan-keterangan tersebut dapat diisi simbol dari tiap
lapisan/horizon.
8. SIMBOL HORISON UTAMA : Ditulis dengan simbol dalam Huruf Kapital :
L, O, A, E, B, C, R, M dan W.
SIMBOL SUB HORISON: Gunakan huruf kecil sebagai akhiran untuk
mencirikan jenis-jenis spesifik dari horizon-horizon dan lapisan-lapisan utama.
Contoh Bt, Bhs, Cg.
10. KEDALAMAN HORISON : dinyatakan dalam cm (batas atas dan batas
bawah)
11. BATAS HORIZON
Batas horizon dinyatakan dalam hubungannya dengan kejelasan dan topografi.
Kejelasan (diisi pada kolom yang disediakan)
- Sangat jelas (abrupt), simbol = a : lebar peralihan < 2 cm.
- Jelas (clear), simbol = c : lebar peralihan 2 -5 cm.
- Berangsur (gradual), simbol = g : lebar peralihan 5 -12 cm.
- Baur (diffuse), simbol = d : lebar peralihan >12 cm.
Topografi (diisi pada kolom yang disediakan )
Topografi horizon menunjukkan kerataan atau ketidak teraturan batas yang
memisahkan antar horizon
- Rata (smooth), simbol = s
- Berombak (wavy), simbol = w
- Tidak teratur (irregular), simbol = i
- Terputus (broken), simbol = b
6
Gambar 1. Gambar batas topografi antara horizon A dan horizon B dalam profil
tanah (Sumber: USDA-NRCS 2012)
12. TEKSTUR (isi pada kolom yang disediakan sesuai dengan simbol berikut ),
digolongkan ke dalam 12 kelas.
- Pasir (S)
- Pasir berlempung (LS)
- Lempung berpasir (SL)
- Lempung (L)
- Lermpung berdebu (SiL)
- Debu (Si)
- Lempung berliat (CL)
- Lempung liat berpasir (SCL)
- Lempung liat berdebu (SiCL)
- Liat berpasir (SC)
- Liat berdebu (SiC)
- Liat (C)
13. WARNA TANAH
Warna tanah ditetapkan berdasarkan keadaan lembab:
Warna tanah ditentukan dengan standar warna dari Buku Munsell Soil Color
Chart dan dinyatakan dalam 3 satuan: Hue, Value, dan Chroma,
Contoh : Warna tanah ditulis 7,5 YR 5/4 artinya hue 7,5YR, value 5 dan
chroma 4, warna tanah adalah coklat.
14. KONSISTENSI
Konsistensi lembab (isi pada kolom yang disediakan dengan simbol yang sesuai)
- Lepas atau loose (l)
- Sangat gembur atau very friable (vf)
- Gembur atau friable (f)
- Teguh atau firm (t)
- Sangat teguh atau very firm (vt)
- Sangat teguh sekali atau extremely firm (et)
7
15. KARATAN
Karatan adalah gejala kelainan warna dalam tanah yang diakibatkan oleh
proses reduksi dan oksidasi. Karatan dalam profil tanah dicatat mengenai
jumlah, ukuran, bandingan (kontras), batas, bentuk, dan warna.
Jumlah (isi pada kolom tersedia dengan simbol yang sesuai)
- Sedikit (few), simbol = f : 0 - 2%
- Cukup (common), simbol = c : 2 - 20%
- Banyak (many), simbol = m : >20%
Ukuran (isi pada kolom tersedia dengan dengan simbol yang sesuai)
- Halus (fine), simbol = f : 2 - 6 mm
- Sedang (medium), simbol = m : 6 - 20 mm
- Kasar (coarse), simbol = c : >20 mm
16. SELAPUT
Jenis (isi pada kolom tersedia dengan simbol yang sesuai)
- liat, simbol = c
- liat dan humus, simbol = ch
- liat dan seskuioksida, simbol = cs
- gibsit, simbol = b
- humus, simbol = h
- besi, simbol = f
- kapur, simbol = k
- mangan, simbol =m
- silika, simbol = s
- tidak dibedakan, simbol = x
8
- Gumpal, pembagian selanjutnya adalah:
o Gumpal bersudut (angular blocky), simbol = ab dan
o Gumpal agak membulat (subangular blocky, simbol = sb.
- Kersai (simbol = g):
Tanah tidak berstruktur dibedakan kedalam tiga jenis yaitu :
- Butir tunggal (single grain) simbol sg.
- Pejal (massive) simbol m.
- Baji (wedge) simbol ws. Umumnya terjadi pada tanah Grumusol atau
Vertisols
Ukuran (lingkari pada simbol yang sesuai)
- Sangat halus (very fine = vf)
- Halus (fine = f)
- Sedang (medium = m)
- Kasar (coarse = c)
- Sangat kasar (very coarse = vc)
18. PERAKARAN
Jumlah perakaran (pilih dan isi berdasarkan kedalaman)
- Sedikit: 0,2 sampai 1 per satuan luas, simbol = f
- Sedang: 1 sampai 5 per satuan luas, simbol = c
- Banyak: 5 atau lebih per satuan luas, simbol = m
21. LERENG diukur mempergunakan alat abney level atau alat lainnya
dinyatakan dalam persen (%).
22. KARAKTERISTIK PERMUKAAN :
Karakteristik permukaan tanah yang dapat diamati terdiri atas : keadaan
batuan (stoniness), dan keadaan kerikil.
9
Keadaan batuan (isi pada kolom sesuai dengan simbol)
Kriteria kelas sebaran batu atau batuan (ukuran 25 - 60 cm) mengikuti jumlah
batu atau batuan yang ada di permukaan tanah, sebagai berikut :
- Tidak berbatu (simbol = 0) : tidak ada batuan di permukaan tanah.
- Sedikit berbatu (simbol = 1): < 2% batu atau batuan di permukaan
tanah.
- Agak berbatu (simbol = 2) : 2 - 10% batu atau batuan di permukaan
tanah. Jarak antara batu-batu 30 - 100 m.
- Cukup berbatu (simbol = 3) : 10 - 25% batu atau batuan di permukaan
tanah. Jarak antara batu-batu 30 - 100 m.
- Sangat berbatu (simbol = 4) : 25 - 50% batu atau batuan di permukaan
tanah. Jarak antara batu-batu 3 - 10 m.
- Amat sangat berbatu (simbol = 5) : 50 - 90% batu atau batuan di
permukaan tanah. Jarak antara batu-batu < 3 m.
Keadaan Kerikil (isi dengan simbol yang sesuai)
Untuk kerikil kriteria serta simbol yang digunakan dalam formulir isian adalah
sebagai berikut :
- Tidak berkerikil (simbol = 0): Tidak ada kerikil di permukaan tanah.
- Sedikit berkerikil (simbol = 1): < 2% kerikil di permukaan tanah.
- Agak berkerikil (simbol = 2): < 15% kerikil di permukaan tanah.
- Cukup berkerikil (simbol = 3): 15 - 35% kerikil di permukaan tanah.
- Sangat berkerikil (simbol = 4): 35 - 60% kerikil di permukaan tanah.
- Amat sangat berkerikil (simbol = 5): >60% kerikil di permukaan
tanah.
23. BAHAN INDUK : (beri tanda pada kolom yang disediakan)
24. DRAINASE (isi dengan simbol yang sesuai)
- Sangat Terhambat (simbol = 0)
- Terhambat (simbol = 1)
- Agak Terhambat (simbol = 2)
- Cukup (simbol = 3)
- Baik (simbol = 4)
- Agak Cepat (simbol = 5)
- Cepat (simbol = 6)
25. EROSI (isi dengan simbol yang sesuai)
- Ringan (simbol = 1).
- Sedang (simbol = 2).
- Berat (simbol = 3).
- Sangat berat (simbol = 4).
10
BAGIAN IV. KLASIFIKASI TANAH
26. EPIPEDON (tandai pada kolom tersedia) : yaitu horizon permukaan bersifat
penciri antara lain: Okhrik, Umbrik, Molik, Histik, Plagen, Melanik, Antropik.
27. HORISON PENCIRI BAWAH PERMUKAAN (tandai pada kolom tersedia)
antara lain : Kambik, Argilik, Oksik, Natrik dst
28. KLASIFIKASI TANAH NASIONAL (BBSDLP 2016) diklasifikasikan
berdasarkan sifat dari data lapangan, pada kategori Jenis dan Macam Tanah.
Jenis tanah : (tandai pada kolom tersedia)
Macam tanah : (isi nama Macam tanah pada kolom tersedia)
29. KLASIFIKASI SOIL TAXONOMY (Soil Survey Staff 2014) diklasifikasikan
berdasarkan sifat dari data lapangan, pada kategori Order dan Subgroup.
Order tanah : (tandai pada kolom tersedia)
Subgroup tanah : (isi nama subgroup tanah pada kolom tersedia)
30. KLASIFIKASI TANAH WRB atau World Reference Base for Soil Rersources
2014 (FAO 2015) pada kategori Soil Grup.
Rincian kelas kesesuaian lahan dan simbol yang digunakan adalah sebagai
berikut :
11
Faktor pembatas yang digunakan untuk menilai sub kelas kesesuaian dan simbol yang
digunakan lahan adalah: