Anda di halaman 1dari 16

ABSTRACT

[Draw your reader in with an engaging


abstract. It is typically a short summary
of the document. When you’re ready to
add your content, just click here and
start typing.]

ASUS
[Course title]

[DOCUMENT
TITLE]
[Document subtitle]
Daftar
Pancasila.......................................................................................................................... 3

Empat Pilar Kebangsaan........................................................................................ 3

Republik Indonesia Serikat................................................................................... 3

Sistem Pemerintahan Negara.................................................................................. 5

Presidensial................................................................................................................. 5

Parlementer................................................................................................................ 6

Semi Presidensial...................................................................................................... 8

Sistem Pemerintahan Indonesia......................................................................... 9

Our Products and Services........................................................................................ 5

1|©ZULFIKAR2021
PANCASILA
EMPAT PILAR KEBANGSAAN
1. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
2. UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA
3. NKRI SEBAGAI BENTUK NEGARA
4. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI SEMBOYAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT


 Dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat (11/02/1950), diresmikan pemakaian
lambang Negara Republik Indonesia berupa Garuda Pancasila.
 Empat hari kemudian, pada tanggal 15 Februari 1950, Presiden Soekarno
memperkenalkan lambang negara tersebut kepada publik di Hotel Des Indes (kini
menjadi Pertokoan Duta Merlin). Perancang  lambang negara Garuda Pancasila adalah
Sultan Hamid II (Syarif Abdul Hamid Alkadrie) yang berasal dari Kota Khatulistiwa,
Pontianak, Kalimantan Barat.

2|©ZULFIKAR2021
Aturan mengenai Lambang Negara Republik Indonesia dapat dilihat di
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1951 tentang
Lambang Negara.


Pasal 4
Di tengah-tengah perisai, yang berbentuk jantung itu, terdapat sebuah garis hitam tebal yang
maksudnya melukiskan katulistiwa (equator). Lima buah ruang pada perisai itu masing-
masing mewujudkan dasar Pancasila:
I. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa terlukis dengan Nur Cahaya di ruangan tengah
berbentuk bintang yang bersudut lima.
II. Dasar Kerakyatan dilukiskan Kepala Banteng sebagai lambang tenaga rakyat.
III. Dasar Kebangsaan dilukiskan dengan pohon beringin, tempat berlindung.
IV. Dasar Peri Kemanusiaan dilukiskan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi.
V. Dasar Keadilan Sosial dilukiskan dengan kapas dan padi, sebagai tanda tujuan
kemakmuran.

3|©ZULFIKAR2021
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
Macam sistem pemerintahan
1. Presidensial
Sistem presidensial atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah
dengan kekuasaan legislatif.
Ciri-ciri system presidensial :
 Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
 Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

 Presiden memiliki hak prerogatif  (hak istimewa) untuk mengangkat dan


memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.

 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada


kekuasaan legislatif).

 Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

 Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam
tahun, dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.

 Masa pemilihan umum lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.


4|©ZULFIKAR2021
 Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :

 Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan


kekuasaan mutlak.
 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara


eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas

 Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

2. Parlementer
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu
dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.

Ciri – ciri system parlementer :

 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala


negara dikepalai oleh presiden/raja.
 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.

5|©ZULFIKAR2021
 Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.

 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif

 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

 parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif
berada pada satu partai atau koalisi partai.
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

 Pembuatan keputusan memakan waktu yang cepat.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

 Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan
parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir
sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

 Masa pemilihan umum dapat berubah-ubah dengan jangka waktu tertentu.

6|©ZULFIKAR2021
 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang
besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka


menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

3. Semi Presidensial
Sistem semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem
pemerintahan: presidensial dan parlementer.
Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dual Eksekutif (Eksekutif Ganda). Dalam sistem
ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden
melaksanakan kekuasaan bersama-sama dengan perdana menteri.
Sistem ini digunakan oleh Republik Kelima Prancis.

Ciri-ciri pemerintahan semipresidensial yaitu:

1. dari presidensial
o Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

o Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan


memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.

o Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

2. dari parlementer

7|©ZULFIKAR2021
o Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden.

o Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

o Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

Sistem Pemerintahan Indonesia


 Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1
ayat 2 :

“Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut


Undang – Undang Dasar”
 Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (UUD 1945 Pasal 1 ayat 3)

“Negara Indonesia adalah Negara Hukum”


 Anggota MPR (DPR dan DPD), presiden dan wapres, anggota DPRD, dan kepala daerah
dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (UUD 1945 Pasal 22 ayat 2)

“Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan


Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah”
 Presiden tidak dapat membubarkan DPR, artinya kekuasaan antara presiden dan DPR
adalah sejajar (UUD 1945 Pasal 7C)

“Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan


Dewan Perwakilan Rakyat”
 Menteri-menteri negara sebagai pembantu presiden diangkat dan diberhentikan oleh
presiden (UUD 1945 Pasal 17 ayat 1 dan 2)
8|©ZULFIKAR2021
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.*)
 DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang (UUD 1945 Pasal 20 ayat 1)

Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk Undang


- Undang.

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan Indonesia


1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR (Tap MPR)
3. Undang-Undang (UU)
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah (PP)
6. Peraturan Presiden (Perpres)
7. Peraturan Daerah (Perda)

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA


Organisasi Pergerakan Nasional
1. Boedi Oetomo
9|©ZULFIKAR2021
Organisasi ini digagas oleh dr. Wahidin Sudirohusodo, Didirikan 20 Mei 1908 oleh dr.
Soetomo (Ketua) dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan
Mangoenkoesoemo dan Soeraji  Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan
tetapi tidak bersifat politik

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/organisasi-pergerakan-nasional/

2. Sarekat Islam (SI)


Sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh H. Samanhudi di
Surakarta pada 1911. Untuk memperluas jangkauan, SDI diubah menjadi SI. Pada 1912
SI pecah menjadi dua SI Merah pimpinan Semaun dan SI Putih Pimpinan HOS.
Cokroaminoto.

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/organisasi-pergerakan-nasional/
10 | © Z U L F I K A R 2 0 2 1
3. Indische Partij
Didirikan di Bandung 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai yaitu Ernest Eugene
Francois Douwes Dekker atau dikenal juga dengan nama Dr. Danudirja Setiabudi, dr.
Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat atau populer kita kenal dengan nama
Ki Hajar Dewantara.

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/organisasi-pergerakan-nasional/
4. Perhimpunan Indonesia / Indische Vereeniging (PI)
Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang
menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor
kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan Indonesia (PI)
diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di
Leiden, Belanda. Mereka adalah para pelajar Indonesia yang sedang menempuh
pendidikan di negeri Belanda.

https://www.kompas.com/skola/read/ Leaders of Perhimpoenan Indonesia. Left to right:


11 | ©2020/02/12/200000869/perhimpunan-indonesia-
ZULFIKAR2021 Gunawan Mangunkusumo, Mohammad Hatta, Iwa
organisasi-pertama-yang-pakai-istilah-indonesia? Kusumasumantri, Sastro Mulyono, and R.M.
page=all#page2 Sartono
5. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Adalah partai politik nasionalis di Indonesia yang didirikan pada 4 Juli 1927. PNI
didirikan oleh Presiden Pertama RI Soekarno sebelum kemerdekaan. Setelah
kemerdekaan PNI baru memasok sejumlah perdana menteri, dan berpartisipasi dalam
sebagian besar kabinet pada 1950-an dan 1960-an. Namun Partai ini dilebur
menjadi Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1973 oleh Presiden Kedua RI Soeharto.

6. Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)


Indische Social democratische Vereeniging (ISDV) adalah organisasi yang berdiri pada 9
Mei 1914 oleh Henk Sneevliet yang merupakan anggota dari Partai Buruh Sosial
Demokrat Belanda. ISDV merupakan organisasi yang menganut paham marxisme. ISDV
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Partai Komunis Indonesia pada
Desember 1920.
Tujuan ISDV adalah membawa sosialisme di masyarakat Bumiputra yang tidak hanya
didapat oleh kepala anggota yang berasal dari Eropa. Organisasi ini juga menyebarkan
paham sosial demokrat ke masyarakat Hindia saat ini Indonesia. Populernya ideologi
kapitalisme dan liberalisme juga di Indonesia juga dipelopori oleh ISDV.
Sumber:
https://www.gramedia.com/literasi/organisasi-pergerakan-nasional/#5_Indische_Sociaal_Democratische_V
ereeniging_ISDV

7. Muhammadiyah

12 | © Z U L F I K A R 2 0 2 1
Muhammadiyah adalah organisasi pergerakan nasional yang berakar pada keagamaan
yang didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh K.H Ahmad Dahlan. Tujuan
dari organisasi ini adalah tanggapan atas saran Budi Utomo untuk memberi pelajaran
agama kepada anggotanya, sehingga membuat kelompok Muhammadiyah menjadi
organisasi agama yang modern. Organisasi ini mulai bergerak dengan mendirikan
sekolah agama yang modern, panti asuhan, panti jompo, dan fakir miskin, sampai balai
pengobatan dan rumah sakit.

8.

Kedudukan Pembukaan UUD 1945 setingkat lebih tinggi dari Pasal-Pasal Batang Tubuh.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) terdiri dari empat bagian,
yaitu Pembukaan, Batang Tubuh, Aturan Peralihan, dan Aturan Tambahan.

Undang-Undang Dasar 1945

PEMBUKAAN

13 | © Z U L F I K A R 2 0 2 1
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaanya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteran umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka
disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradap,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

14 | © Z U L F I K A R 2 0 2 1
15 | © Z U L F I K A R 2 0 2 1

Anda mungkin juga menyukai