PENDAHULUAN
Tahukah Anda bahwa keberadaan bahan kimia yang bersifat mutagenik itu benar-benar ada.
Namun, pengaruh yang ditimbulkan bagi tubuh Anda tidak akan memberikan kemampuan super,
layaknya tokoh mutan dalam serial televisi. Lalu, apa pengaruhnya bagi tubuh Anda? Mengapa
bahan kimia mutagenik yang dilarang kementerian kesehatan perlu diwaspadai? Bagaimana cara
menghindari zat kimia mutagenik yang dilarang kementerian kesehatan ini? Mungkinkah untuk
melakukan pertolongan pertama saat terpapar zat mutagenik?
Kenali juga bahaya yang bisa timbul atau reaksi dari senyawa kimia mutagenik terhadap tubuh
Anda. Ketahuilah keterkaitan zat kimia mutagenik dengan karsinogenik, serta perbedaan dari
keduanya. Mari kita perhatikan bersama-sama informasi berikut, sehingga Anda dapat
melakukan tindakan pencegahan ataupun perawatan yang dibutuhkan.
Perlu diketahui bahwa “mutagen” – sebutan untuk zat yang dapat menyebabkan mutasi, memiliki
kecenderungan untuk berubah menjadi “karsinogen” – sebutan untuk zat yang menyebabkan
kanker. Namun tidak semua mutasi terjadi karena keberadaan mutagen. Mutasi merupakan
proses terjadinya perubahan susunan DNA sebesar 1 tingkat diatas batas ambang normalnya.
Maka dari itu, tak heran jika kementerian kesehatan menetapkan adanya Peraturan Menteri
Kesehatan, Nomor 472/MENKES/PER/V/1996, tertanggal 09 Mei 1996. Dalam peraturan ini,
menyebutkan 11 ragam bahan kimia mutagenik yang dilarang kementerian kesehatan.
Tak hanya itu, peraturan ini juga memuat serangkaian larangan sehubungan dengan sifat bahan
kimia berbahaya lainnya; mulai dari zat yang beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik,
korosif, iritan, dan oksidator. Keberadaan zat kimia ini berbahaya bagi tubuh dan keselamatan
Anda, baik secara langsung ataupun tak langsung.
Perlu diingat bahwa mutagenisitas dan karsinogenisitas jelas berhubungan antara satu sama lain.
Satu penelitian yang dicatat National Center for Biotechnology Information, U.S. National
Library of Medicine menunjukkan bahwa 157 dari 175 karsinogen yang diketahui (atau sekitar
90% dari zat karsinogen) juga dikategorikan sebagai mutagen.
Teori mutasi somatik kanker menyatakan bahwa agen-agen ini dapat menyebabkan kanker
dengan menginduksi mutasi sel-sel somatik. Dengan demikian, pemahaman mengenai
mutagenesis sangat relevan dengan masyarakat kita. Sehingga penting bagi Anda untuk
mengenal zat kimia mutagenik yang dilarang kementrian kesehatan.
Mutagenisitas mengacu pada kapasitas agen kimia atau fisik untuk menyebabkan terjadinya
mutasi (perubahan genetik). Agen perusak DNA yang menyebabkan lesi hingga terjadinya
kematian sel atau mutasi adalah genotoksin. Semua mutagen bersifat genotoksik, tetapi tidak
semua genotoksin adalah mutagen, karena mereka tidak dapat menyebabkan terjadinya
perubahan pada urutan DNA”.
Dalam genetika, genotoksisitas menggambarkan sifat agen kimia yang merusak informasi
genetik di dalam sel menyebabkan mutasi, yang dapat menyebabkan kanker. Untuk menguji
molekul genotoksik, peneliti menguji kerusakan DNA pada sel yang terpapar substrat beracun.
Uji Toxikologi in vitro dan in vivo telah dikembangkan untuk menilai potensi bahan kimia
‘penyebab kerusakan DNA yang dapat menyebabkan kanker. Berikut merupakan daftar 11 bahan
kimia mutagenik yang dilarang kementerian kesehatan.
Banyak dari senyawa ini telah terbukti bersifat karsinogenik dan mutagenik. Contohnya;
pengawet makanan AF-2, food fumigant ethylene dibromide, obat hycanthone (antischistosome),
beberapa aditif pewarna rambut, dan senyawa industri vinil klorida; semua itu berpotensi
meningkatkan kasus mutasi.
Dengan memahami spesifisitas mutagen pada bakteri, kita telah dibantu untuk melihat implikasi
langsung zat penyebab mutasi pada lingkungan tertentu dalam menyebabkan kanker pada
manusia. Misalnya; Sinar ultraviolet dan aflatoksin B1 telah lama diduga menyebabkan kanker
kulit dan kanker hati.
Sekarang, analisis mutasi DNA pada gen kanker manusia telah memberikan bukti langsung
tentang keterlibatannya. Gen yang dimaksud disebut p53, merupakan salah satu dari sejumlah
gen penekan tumor – gen yang melindungi protein untuk menekan proses pembentukan tumor.
Sejumlah besar pasien kanker mengalami adanya mutasi pada gen-gen penekan tumor. Maka
dari itu keberadaan zat kimia mutagenik yang dilarang kementerian kesehatan perlu benar-benar
diwaspadai.