Local Regulation:
Vasodilators:
Prostaglandin
Systemic Vascular
Blood Pressure = Cardiac Output x Resistance
EDRF
Vasoconstrictors:
Endothelin
Renal: Humoral:
Renin-angiotensin Vasoconstrictors
Aldosteron Angiotensin
Atrial Natriuretik Catecholamin
factor
Diagram afinitas reseptor adrenergik
Nor-epineprin epineprin
• Postural hypotention
• Postprandial hypotention
• Neural mediated hypotention
Faktor penyebab hipertensi
• Penyesuaian tek.drh ® perubahan
fungsi ginjal dan sistem saraf otonom
• Stenosis arteri renalis ® menyebabkan
hipertensi.
• Radang / kerusakan satu atau kedua
ginjal ® menyebabkan hipertensi.
Sistem saraf simpatis
• Tekanan darah selama respon fight-or-flight
• Me( - ) pembuangan air dan garam oleh ginjal
® meningkatkan volume darah dalam tubuh
• Melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan
norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang
jantung dan pembuluh darah
Hipertensi berdasarkan penyebabnya
1. Hipertensi primer / esensial ® tidak / belum diketahui
penyebabnya ( ± 90 % dari seluruh hipertensi )
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/
sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Merangsang Konsumsi
Perubahan Kerusakan SS Simpatis makanan berlemak
Perub membran PD endotel PD
fungsional Pe↑an intake
PD perifer sodium Dislipidemia DM Obesitas
Adhesi
trombosit Retensi sodium
Pe↓an di ginjal Penumpukan Hiperinsulinemia
elastisitas PD lemak di PD
TP ↑
CO ↑
TP ↑, CO ↓ Merusak
endotel PD
HIPERTENSI
Atherosklerosis
Macula Densa
B1-Adrenoreceptor Activation Intrarenal Baroreceptor
Activation Activation
JUXTAGLOMERULAR CELLS
Liver
(340AA glycoprotein cleaves
RENIN substrate on amino terminus between
residues 10 and 11)
Angiotensinogen (452AA
Angiotensin I Angiotensin Converting Enzyme
glycoprotein in circulation)
(decapeptide) (ACE; 1277AA glycoprotein in
vascular endothelium)
Other Peptides: Angiotensin II
• Ang (2-8) (octapeptide)
• Ang ( 1-7) AT1 Receptor AT2 Receptor
• Ang (2-10) + -
• Ang (3-8) Blood Pressure
Cell Growth
Apoptosis
Angiotensin II receptor blockers
• Mekanisme Kerja
Acute HT
• Hidralazine ® HT dgn kehamilan
• Nitroprusside ® HT malignan ®
enchephalopathy
Evaluasi HT sekunder
• < 5% ® penderita HT
• Recent or sudden onset
• Dewasa muda ® family history (-)
• Patients resistant to treatment
• Penderita :
• Physical findings (abdominal bruits)
• Biochemical abnormalities (unprovoked hypokalemia)
ES anti HT pd RM
Obat ES
Diuretics Xerostomia
ACE inhibitors Xerostomia, cough, angioedema
Calcium channel blockers Gingival enlargement
Vasodilators Postural hypotension
Alpha-blockers Xerostomia
Tindakan Kita ???
• Indentifikasi pasien hipertensi
• Klasifikasi hipertensi
• Histori perawatan medis individu-keluarga
• Histori organ /cardiovascular disease
• Faktor resiko
• Obat-2
• Terkontrol Þ tdk ada kontraindikasi u/
tindakan
Penting pada HT
• Ukur BP sblm dan sesudah injeksi vasokonst
• Hanya pd kasus urgensi Þ stad 3, tdk
menggunakan vasokonst atau Evaluasi dlm 1
mgg
• << vasokonst to 0.036 - 0.054 mg epineprine
(2-3 amp 2% lidocaine 1:100,000 epineprine)
per visit pd stad 2 or 3
• Hindari stress
• Nitrous oxide Þ kontrol kecemasan
• Hindari retraksi cords (epineprin) pd Stad 1-3
Pada px IM
• Penggunaan digitalis Þ kontraindikasi
epineprin
• Hati2 penggunaan Þ NSAID, makrolide,
tetrasiklin Þ toksisitas digitalis >>
• Mepivakain Þ first choice MI, CRF, angina
Kesimpulan
• Evaluasi HT 24 jam
• Penanganan segera mungkin
• Perhatikan cardiovascular risk factors
• Perhatikan penyebab sekunder HT
Coronary Stents
Prioritas Keperawatan
• Mempertahankan /meningkatkan fungsi
kardiovaskular
• Mencegah komplikasi
• Memberikan informasi tentang proses dan
program pengobatan
• Mendukung kontrol aktif pasien terhadap
kondisi
MASALAH KEPERAWATAN
• Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak
efektif b.d adanya hambatan, kurangnya
dukungan sosial, ketidakpercayaan terhadap
pengobatan atau personel kesehatan
• Tidak efektif dalam mempertahankan
kesehatan b.d kurangnya sumber informasi,
ketidakmampuan untuk mengambil keputusan,
kurang pengetahuan tentang patologi,
komplikasi dan manajemen penyakit
• Kecemasan b.d penatalaksanaan yang
kompleks, kemungkinan komplikasi, perubahan
gaya hidup
MASALAH KEPERAWATAN
• Disfungsi seksual b.d gangguan struktur atau
fungsi tubuh
• Gangguan gambaran diri b.d diagnosis penyakit
• Perfusi jaringan tidak efektif (cerebral,
kardiovaskular, renal) b.d interupsi aliran darah
Rencana Keperawatan
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Mendengar aktif
– Tentukan tujuan interaksi
– Tunjukkan ketertarikan terhadap pasien
– Dukung untuk mengemukakan perasaan
– Perhatikan adany perasaan yang atau pesan yang tidak disampaikan
– ………………...
Modifikasi perilaku
– Identifikasi motivasi pasien untuk berubah
– Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan dan beri reinforcement
– Perkenalkan pasien pada kelompok yang telah sukses dalam kasus yang
sama
– Dukung keputusan konstruktif tentang kebutuhan kesehatan
– Susun program perubahan perilaku
– ………………
Identifikasi resiko
Petunjuk sistem kesehatan
Rencana Keperawatan
Resiko tinggi penurunan curah jantung
Intervensi Kolaborasi:
• Berikan obat-obatan sesuai indikasi
– Diuretik
– Inhibitor simpatis
– Vasodilator
– Agen anti adrenergik
– Agen anti angiotensin
– Calcium channel blocker
• Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai
indikasi
• Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi
Tugas Individu
• Buatlah rencana keperawatan lengkap (3 dx
kep) pada pasien dengan gagal jantung
meliputi
– Diagnosa Keperawatan, etiologi dan gejala
– Kriteria Hasil
– Intervensi dan aktivitas