Anda di halaman 1dari 5

Cara Melamar Kerja Lewat Email yang

Benar
Melamar pekerjaan kini tidak lagi harus mencetak dokumen dan mengirimkannya ke kantor
tujuan. Walaupun masih ada beberapa perusahaan yang menghendaki cara demikian, tidak
sedikit juga perusahaan yang kini meminta para calon tenaga kerja untuk mengirimkan
surat lamaran beserta berkas secara digital lewat email. 

Sama dengan melamar kerja konvensional, lamaran lewat email juga memiliki etika dan
aturan yang harus diperhatikan. Pasalnya, sama saja ketika Anda ingin mengirim pesan ke
seseorang yang belum dikenal, tentu Anda harus mengenalkan diri serta mengutarakan
tujuan pengiriman email.

Maka dari itu, agar email lamaran Anda dilirik oleh perusahaan dan informasi tersampaikan
dengan tepat, berikut ada beberapa cara melamar kerja lewat email yang benar dan contoh
suratnya. Mari simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!

Berikut ada beberapa cara melamar kerja lewat email yang benar untuk bisa Anda
terapkan: 

Manfaat mengirim lamaran kerja via email:


 Hemat: tidak perlu membeli amplop lamaran, perangko atau mengeprint surat
lainnya

 Gratis ongkos kirim: hanya bermodalkan WiFi ataupun kuota

 Cepat: lamaran bisa sampai dalam hitungan detik


1. Pastikan alamat email sudah benar
Cara pertama yang harus diperhatikan adalah alamat email yang dituju sudah benar. Anda
tidak perlu memasukkan nomor surat, sebab surat ini bukan surat resmi yang dikeluarkan
oleh instansi. Namun, sama seperti surat-menyurat pada umumnya, tentu Anda tidak ingin
pesan sampai pada alamat yang salah, bukan? Maka dari itu, penting untuk memastikan
kembali email perusahaan yang dituju sudah ditulis dengan tepat. 

2. Perhatikan penggunaan alamat email


Sebelum melamar kerja, usahakan juga Anda menggunakan alamat email profesional.
Hindari penggunaan nama email yang tidak sesuai dengan nama diri Anda untuk
menghindari kecurigaan perusahaan. 

Gunakan juga domain email yang umum, seperti Google, agar memudahkan perusahaan


untuk menindaklanjuti lamaran Anda. 

3. Masukkan subject sesuai ketentuan


Umumnya, perusahaan yang mengarahkan calon tenaga kerja untuk mengirim lamaran
lewat email akan menyediakan format subject tertentu. Subject ini bisa Anda tuliskan di
bagian bawah alamat email yang dituju sebelum menuliskan isi pesan. 

Subject ini juga biasanya dituliskan secara singkat dan jelas untuk


memudahkan recruiter (pihak perusahaan) menyaring pesan yang masuk. Selain itu,
bagian ini penting untuk memisahkan pesan dari calon tenaga kerja dengan pesan khusus
operasional bisnis.

Subject yang biasa disediakan perusahaan umumnya memiliki format nama divisi yang
dituju, nama lengkap, serta sumber informasi mengenai lowongan tersebut. Namun, tiap
perusahaan tentu akan membuat format yang berbeda sehingga harus Anda perhatikan
sebelum mengirimkan email. 
Contoh subject email yang benar dan umum digunakan oleh perusahaan adalah seperti di
bawah ini: 

 Anjani Putri – UI/UX Designer – Job Application


 Anjani Putri – Content Writer – Linkedin 

4. Buatlah cover letter jelas


Walaupun email memudahkan Anda untuk langsung menyematkan dokumen yang
diperlukan, bukan berarti Anda tidak perlu menuliskan surat lamaran kerja. 

Surat lamaran yang baik atau biasa dikenal dengan cover letter mencakup informasi


seputar:

 Identitas diri;
 Sumber informasi mengenai lowongan;
 Tujuan penulisan lamaran;
 Kualifikasi atau kemampuan apa yang Anda miliki sehingga cocok dengan divisi yang dilamar;
 Kontak yang bisa dihubungi untuk proses lebih lanjut. 

5. Tuliskan salam pembuka, isi, dan salam penutup


dengan benar
Jangan lupa juga untuk menuliskan salam pembuka, isi, dan salam penutup. Salam
pembuka penting untuk dituliskan agar pihak yang dituju jelas tertulis. Anda dapat
menuliskannya seperti berikut ini:

Dengan hormat,

HRD PT Angkasa Raya

Pada bagian isi, tuliskan informasi yang ingin disampaikan dengan bahasa Indonesia
formal, kalimat efektif, dan tidak menggunakan bahasa kiasan. Dengan begitu,
pihak recruiter dapat mengetahui tujuan penulisan email Anda dengan jelas dan tepat. 

Selain itu, salam penutup bisa dituliskan seperti ini:

Hormat saya
(nama lengkap Anda)

Sebelum mengakhiri salam penutup, akan lebih baik jika Anda juga membubuhkan tanda
tangan elektronik (TTE) tersertifikasi. Dengan adanya tanda tangan tersertifikasi tersebut,
perusahaan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang Anda dan percaya bahwa Anda
sendirilah yang membuat lamaran tersebut.

Dengan kata lain, adanya TTE tersebut dapat menghindari kasus scam atau penipuan yang
mungkin bisa merugikan perusahaan. Sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk
membuat TTE tersertifikasi, seperti Privy. 

6. Lampirkan berkas persyaratan dalam satu file


Untuk memudahkan pihak recruiter untuk membaca dan menyaring berkas-berkas Anda,
ada baiknya Anda menyatukan seluruh dokumen tersebut dalam satu file. Berkas seperti
CV, ijazah, identitas diri, dsb, dapat dijadikan satu dalam bentuk PDF. 

Selain itu, hindari mengirim dokumen dalam bentuk ZIP/RAR. Walaupun memang lebih
mudah dalam memasukkan dokumen serta ukuran file tidak terlalu besar,
pihak recruiter akan kesulitan untuk membuka berkas Anda karena mereka harus
mengekstraknya terlebih dahulu. 

Apabila recruiter kesulitan untuk membuka data Anda, kemungkinan besar lamaran


pekerjaan Anda akan dibuka belakangan. Tentu Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
Solusi lainnya agar file tidak berukuran terlalu besar adalah dengan mengompresnya
melalui situs gratis yang ada di situs pencarian. 

7. Atur waktu pengiriman surat lamaran 


Langkah berikutnya yang tidak boleh ketinggalan untuk diperhatikan adalah waktu
pengiriman surat lamaran. Jika Anda ingin peluang lamaran kerja dibaca dengan cepat dan
tepat sasaran, pastikan untuk mengirimnya saat jam kerja.
Jam kerja perusahaan biasanya dimulai pada jam 08.00–15.00 atau 09.00–16.00. Hindari
pengiriman surat lamaran saat malam hari atau dini hari. Waktu optimal untuk pengiriman
email bisa dilakukan antara pukul 09.00–11.00 atau pukul 14.00–15.00.

Waktu-waktu tersebut adalah waktu produktif perusahaan sehingga kemungkinan besar


recruiter sedang membuka email dan menyaring berkas-berkas yang masuk. 

Anda mungkin juga menyukai