Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS HATUNGUN
Jl. Timur Raya Km.10.700 Hatungun Kec. Hatungun

LAPORAN HASIL RAPAT

1. Nama Kegiatan :
- Rapat Lintas Sektoral Kecamatan Hatungun
2. Tempat :
- Aula Kecamatan Hatungun
3. Hari/ Tanggal :
- Kamis, 24 Juni 2021
4. Yang Melaksanakan Tugas :
- Kepala puskesmas Hatungun
- Kepala TU Puskesmas Hatungun
- Seluruh Staf Puskesmas Hatungun
5. Narasumber Rapat :
- Kepala Puskesmas Hatungun
- Pengelola Program Puskesmas Hatungun
- Dinas Kesehatan
- Tokoh Masyarakat
6. Peserta Rapat :
- Pihak Kecamatan
- Pihak Dinas Kesehatan
- Pihak UPTD Puskesmas hatungun
- Pihak Sekolah
- Pihak Kepolisian
- Pihak Dandamril
- Seluruh Kepala Desa Wilayah Kerja Hatungun
- PKK Hatungun
- Tokoh Masyarakat
7. Agenda/ Materi Rapat/ Lokmin :
a. Pembukaan oleh pembawa acara (Hayatun Najihah, AmK)
b. Sambutan-sambutan
c. Paparan oleh Kepala Puskesmas (dr. H. Endri Purwanto)
- Sosialisasi pemberian vaksin untuk lansia di wilayah puskesmas hatungun, di
mohon untuk seluruh aparat desa untuk sesegeranya melakukan pendataan
ke wilayahnya, siapa saja lansianya beserta nomor ktp nya. Agar tim
vaksinator puskesmas bisa melakukan kegiatannya sesegera mungkin. Untuk
kriteria dan penjadwalan akan disampaikan lebih lanjut oleh vaksinator
- Rembug stunting telah dilakukan dan sekarang desa lagi gencar-gencarnya
untuk membuat anggaran buat stunting maka dimohonkan untuk setiap desa
agar mengikut sertakan tenaga kesehatan kami baik itu bidan desa, perawat
desa serta gizi desa dalam pembuatan rencana anggaran. Sehingga petugas
kami bisa memberikan gambaran keperluan untuk peningkatan status gizi
dimasing-masing desa
- Orang yang terpapar Covid 19 di Hatungun adalah yang terendah se-
kabupaten Tapin, tapi ini entah karena kesadaran masyarakat yang tinggi apa
karena masih banyak masyarakat yang tidak melaporlan dirinya apabila
mendapati tanda gejala kalau sudah terinfeksi. Maka diharapkan untuk aparat
desa sekaligus tim gugus di masing-masing desa agar terus melakukan ppkm
ke masyarakat guna menurunkan laju penyebaran covid di masing-masing
desa
d. Paparan oleh ahli gizi puskesmas hatungun (Tyas Purnamasari)
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau
pendek (kerdil) dari standar usianya
Ciri-ciri anak stunting adalah pertumbuhan yang melambat, wajah tampak
lebih muda daripada anak seusianya, pertumbuhan gigi yang melambat,
performa yang buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya, dan
nanti pada usia 8-10 tahun abak menjadi lebh pendiam, tidak banyak
melakukan kontak mata terhadap orang sekitarnya
Cara atasi stunting pada balita adalah melakukan stimulasi dini
perkembangan anak, memberikan makanan tambahan untuk balita (PMT),
rutin memantau pertumbuhan balita dengan cara keposyandu, memberikan
pelayanan dan perawata kesehatan yang optimal untuk anak
Stunting pada balita tidak bisa disembuhkan, yang bisa hanya diperbaiki
status gizinya agar kesejahteraan hidupnya meningkat. Sehingga stunting
haruslah dicegah sejak dalam kandungan dengan memperhatikan asupan
gizi atau makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Selain itu memperhatikanpola
makan anak, pola asuh orangtua, dan memenuhi kebutuhan air serta sanitasi
yang bersih untuk anak.
Untuk setiap desa, dimohonkan untuk memasukkan dana stunting khusus
untuk pembelian obat-obatan seperti FE yang akan diberikan kepada ibu
hamil serta PMT untuk ibu hamil dan bayi balita. Di wilayah kerja puskesmas
hatungun ini diharpakan desa dapat mensupport pembiayaan pembuatan
inovasi yang dilakukan kader atau petugas kesehtan untuk mensejahterakan
masyarakat khususnya program stunting
Ada banyak inovasi yang sudah dilakukan desa lain untuk program stunting,
termasuk desa di wilayah hatungun, bagi desa yang belum menunjukan
inovasinya diharapkan keaktifan kader dan aparat desanya untuk
mewujudkan inovasi tersebut. Karena nantinya apabila desa tersebut sudah
memunculkan inovasinya akan jadi nilai tambah untuk penilaian lomba, baik
itu lomba posyandu ataupun lomba desa. Tapi yang lebih daripada itu adalah
inovasi dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat agar stunting bisa
ditekan lajunya. Harapan kita semua sama, tidak ada lagi anak stunting di
wilayah kita, semua sehat semua sejahtera.
e. Paparan dari surveilans (Sri Agustina)
Virus covid 19 bermutasi sungguh cepat, sampai ini ada varian baru dari
covid 19 yaitu varian delta. Gejala varian ini tidak jauh berbeda dengan gejala
varian-varian sebelumnya meliputi sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek,
demam, batuk, kehilangan indra penciuman dan perasa. Namun varian ini
cukup mengkhawatirkan karena orang-orang hanya bergejala seperti flu
biasa sehingga bisa bebas keluar rumah dan tetap berada dikerumunan, hal
inilah yang membahayakan orang-orang akan mudah terpapar dan
memaparkan ke orang lain.
Varian delta ini transmisinya lebih cepat daripada varian alfa, sekitar 60% leih
cepat dari varian sebelumnya dan gejalanya pun lebih berat 2,5 kali meliputi
orang dengan usia muda. Kondisi yang paling rentan terinfeksi adalah
orangtua dengan usia lebih dari 50 tahun dan orang-orang yang
belum ,mendapatkan vaksin
Kasus covid di wilayah hatungun sendiri adalah yang terendah se-kabupaten
tapin. sampai ini hanya ada 8 kasus yang terlapor, terakhir kami memantau
pasien dari matang batas yang mempunyai tanda dan gejala, lalu si pasien
atas inisiatif sendiri memberitahukan hal tersebut ke gugus depan desa, pihak
desa langsung menghubungi kami, kami yang mendapatkan informasi
langsung memberikan penanganan, karena pasien positif maka kami
anjurkan untuk isolasi mandiri. Sekarang pasien sudah negatif dan kasus di
hatungun tidak ada penambahan
f. Paparan dari ketua vaksinator (Yurniah)
Menurut surat edarab (SE) nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang pelaksanaan
vaksinasi covid 19 pada kelompok sasaran lansia, komorbid, penyintas covid
19, dan sasaran tunda. Terdapat sejumlah kriteria lansia yang layak
mendapatkan vaksinasi covid 19 atara lain
- Sehat
- Jika memliki penyakit penyerta (Komorbid)
 Terkontrol
 Hipertensi dengan tensi < 180/110 mmHg
 Diabetes dalam kondisi terkendalai atau tidak dalam komplikasi akut
 Lansia dengan TBC minimal 3 minggu penobatan rutin
 Ada rekomendasi yang merawat untuk penderita kanker darah, kanker
tumor padat, kelainan darah seperti talasemia, imunohematologi,
hemofilia dan gangguan koagulasi
 Sesuai hasil pengecekan atau skrining dengan hasil dibawah 3
- Usia lansia lebih dari 60 tahun
Jadi, untuk sementara penjadwalan dimulai dari tanggal 7 Juli ini, rencana
desa pertama yang akan diberikan vaksin untuk lansia adalah desa
hatungun. Tempat pemberian vaksin adalah puskesmas hatungun. Kendala-
kendala di desa lain akan di terangkan lebih lanjut. Khususnya untuk wilayah
atau desa yang akses jalan susah ataupun yang tidak memiliki sinyal.

g. Tanya Jawab atau saran


1) Aparat Desa Hatungun
Untuk saran saja dari kami aparat desa, bagaimana untuk inovasi desa
berupa PMT tadi diajarkan dulu dari petugas gizinya seperti apa
pembuatan PMT yang benar sesuai takaran gizi
 Jawaban dari pengelola gizi (Tyas Purnamasari)
Kami akan siap sedia mengajarkan dan memberikan pelatihan kepada
masing-masing kader, asal trus di dukung oleh pihak aparat desa. Seperti
ketersedian bahan pangannya, jadi mohon tetap koordinasi dengan para
kader
2) Kapolsek Hatungun
Kami siap membantu jalannya acara vaksinasi nantinya, bagaimana
dengan jumlah yang dipaparkan apakah sudah real yang ada dilapangan
jumlah lansia kita seperti itu
 Jawaban dari ketua vaksinator (Yurniah)
Untuk data yang kami sajikan hari ini adalah data proyeksi dari kabupaten
yang kami miliki. Untuk data real, tentu yang memiliki adalah pihak desa.
Maka itu kami memohon melalui lintas sektor ini untuk setiap desa
membantu tenaga kesehatan kami di desa dalam mengumpulkan data
lansia berumur lebih dari 60 tahun. Untuk kriteria sakit dan bagaimananya,
data saja semuanya, anjurkan untuk datang pada saat hari pelaksanaan
sehingga nanti tim vaksinator kami terutama dokter puskesmas yang
menentukan apakah lansia itu layak untuk divaksin atau tidak. Maka
mohon koordinasinya juga untuk babinsa membantu jalannya pendataan.
Tambahan lagi yang didata mohon beserta nama dan nomor ktp jadi bukan
jumlahnya saja.
3) Aparat Desa Hatungun
Untuk pendataan kerumah-rumah jujur terasa lebih berat, ditambah kita
datang sambil meminta KTP atau Kartu keluarga, masyarakat ini
cenderung apabila hal-hal tersebut yang diminta serahkan otomatis
mikirnya kita mau ngasih bantuan dana, padahal sudah juga dijelaskan
kalau tujuannya bukan untuk pemberian uang, tapi tetap saja kami aparat
desanya yang ditagih dan menurut pengalaman malah dikatai
pembohong, padahal sudah dijelaskan tujuan dan maksud kami apa. Atau
malah lansia jadi pada takut duluan kalau kami langsung minta data ktp
nya. Mungkin bisa jadi pertimbangan kalau untuk data kami sediakan
melalui database kami yang ada saja, biar nanti kami pilah mana lansia
yang lebih dari 60 tahun, biar kunjungan rumah nanti saat memberikan
undangan vaksin saja bareng babinsa. Karena data di desa sudah cukup
lengkap beserta nomor KTP
 Jawaban dari Kepala Puskesmas (dr. Endri Purwanto)
Demi kemudahan pendataan bisa saja, tapi dari data desa yang miliki
apakah sudah lengkap sampai lansia yang baru meninggal sudah terdata.
Kalau ada lansia yang belum terdata, mohon juga bantuannya semua
aparat mendata sampai lansia yang sdh meninggal agar tidak dimasukkan
ke pendataan. Kalau data sudah lengkap mohon segeranya kumpulkan ke
bidan desa kami biar nanti mereka yang melaporkan ke petugas vaksinator
4) Aparat Desa Bagak
Untuk pemberian vaksin lansia di bagak, bagaimana kalau
pelaksanaannya di desa-desa saja. Mengingat para lansia ini punya
keterbatasan mobilitas, apalagi yang mengantar ke hatungun katanya
kejauhan nantinya
 Jawaban dari ketua vaksinator
Kami bersedia saja kalau harus ke masing-masing desa, tapi bagaimana
dengan jaringan, karena kami harus input data langsung ke pusat. Tapi
mungkin kami berikan solusi untuk penginputan dan cetak bukti vaksin
secara manual dulu nanti. Kami koordinasikan dulu untuk pemberian
vaksin lansia di hatungun ini dulu sebagai uji coba, bagaimana tingkat
kehadirannya. Kalau memang sedikit yang datang, maka untuk desa lain
kami harus terjun ke berbagai desa. Kita lihat kedatangan lansia di
hatungun dulu.
8. Tindak Lanjut Untuk Puskesmas Hatungun :
a) Pelaksanaan vaksinasi masal dengan sasaran lansia
b) Koordinasi pelaksanaan vaksinasi ke lansia dibantu aparat desa serta
babinsa
c) Bersama taati protokol kesehatan, cegah penyebaran covid
d) Petugas dan kader serta aparat desa bersinergi untuk membuat inovasi desa
dalam rangka cegah stunting

Hatungun, Juni 2021


Yang membuat laporan,
Kepala Puskesmas Hatungun

dr.H.Endri Purwanto
Penata Tk.I / III D
NIP.19751022 200803 1 001

Anda mungkin juga menyukai