Anda di halaman 1dari 28

HUBUNGAN STATUS GIZI SISWA / SISWI SMA FRANSISKUS

DENGAN AKTIVITASNYA DI SEKOLAH

(Karya Tulis Ilmiah)

Oleh :
Angelina Rachel H. (01)
Benediktus Karel C. (03)
Gusti Ayu Putu N. (13)
Ni Ketut Yuliana S. (21)
Robbyn Remingstanley (24)
Theofanus Joan Nathan M. (26)
Virya Santoso O. W. (28)
SMA FRANSISKUS BANDAR LAMPUNG
Jl. Bumi Manti II, Kampung Baru 2, Labuhan Ratu
Tahun Ajaran 2022/2023

i
HUBUNGAN STATUS GIZI SISWA / SISWI SMA FRANSISKUS
DENGAN AKTIVITASNYA DI SEKOLAH

(Karya Tulis Ilmiah)


Disusun sebagai salah satu tugas pelajaran Bahasa Indonesia, Biologi,
dan Informatika

Oleh :
Angelina Rachel H. (01)
Benediktus Karel C. (03)
Gusti Ayu Putu N. (13)
Ni Ketut Yuliana S. (21)
Robbyn Remingstanley (24)
Theofanus Joan Nathan M. (26)
Virya Santoso O. W. (28)
SMA FRANSISKUS BANDAR LAMPUNG
Jl. Bumi Manti II, Kampung Baru 2, Labuhan Ratu
Tahun Ajaran 2022/2023

ii
ABSTRAK

Pertumbuhan remaja dilihat saat mulai terjadi perkembangan


yang pesat pada tubuhnya. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh status
gizi yang dikonsumsi. Tak hanya apa yang ia konsumsi, namun
keadaan lingkungan di sekitar juga mempengaruhi status gizi di
tubuhnya. Status gizi memiliki hubungan dengan pertumbuhan dan
aktivitas para murid di sekolah. Penulis melihat teman-teman banyak
yang terlihat lemas ataupun tidak sehat saat melakukan aktivitas di
sekolah. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk membuat
penelitian mengenai hubungan status gizi remaja dengan aktivitasnya
di sekolah. Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan mengumpulkan data dari survey yang
sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data …
Penulis dapat menyimpulkan bahwa semakin berat aktivitas yang
dilakukan oleh siswa / siswi di sekolah, maka kebutuhan gizi yang
diperlukan semakin banyak.

iii
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan atas bantuan dari

Tuhan Yang Maha Esa

Orang tua

Guru pembimbing

Siswa / siswi SMA Fransiskus kelas X, XI , XII

iv
MOTTO

Motto hidup dari kelompok kami adalah :

Angelina Rachel : Mencegah lebih baik daripada


mengobati.

Benediktus Karel C. : Hidup akan lebih sempurna kalau


Anda memiliki kesehatan yang bagus

Gusti Ayu Putu Narti : Sehat berasal dari tekad dan kemauan
yang kuat.

Robbyn Remingstanley : Di dalam tubuh yang sehat terdapat


jiwa yang kuat.

Ni Ketut Yuliana : Tanpa kesehatan, hidup tak ada


artinya.

Theofanus Joan Nathan M. S. : Jangan menukar kesehatan dengan


uang.

Virya Santoso O . W . : Hidup akan lebih sempurna kalau


Anda memiliki kesehatan yang bagus

v
RIWAYAT HIDUP

Nama : Angelina Rachel

TTL : Bogor , 23 Juli 2006

Alamat : JL. Sultan haji gg harapan IV no 26, Kota sepang ,Bandar

Lampung

Riwayat Pendidikan : TK Xaverius Way Halim

SD Xaverius Way Halim

SMP Xaverius Way Halim

SMA Fransiskus Bandar Lampung

Nama : Benediktus Karel Christianto

TTL : Bandar Lampung , 15 Juni 2006

Alamat : Bumi Kemiling Permai , Springhill jalan Ruby 10 no . 28,

Bandar Lampung

Riwayat Pendidikan : TK Xaverius Way Halim

SD Xaverius Way Halim

SMP Fransiskus Bandar Lampung

SMA Fransiskus Bandar Lampung

vi
Nama : Gusti Ayu Putu Narti

TTL : Tanjung Karang , 20 Juni 2006

Alamat : Jl. Pramuka Perum RGP 1 Gg rambu No 1, Kemiling

Permai.

Riwayat Pendidikan : TK Smart Kidz

SD Xaverius Way Halim

SMP Xaverius Way Halim

SMA Fransiskus Bandar Lampung

Nama : Ni Ketut Yuliana Sari

TTL : Metro , 19 Juni 2006

Alamat : Jalan Raya Melaris, Lampung Timur

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 1 Sukaraja Tiga

SMP Negeri 2 Marga Tiga

SMA Fransiskus Bandar Lampung

Nama : Robbyn Remingstanley

TTL : Jakarta , 27 Februari 2006

Alamat : Gg. Rapol No. 14, Metro pusat, Metro, Lampung

Riwayat Pendidikan : TK Xaverius Metro

SD Xaverius Metro

SMP Xaverius Metro

SMA Fransiskus Bandar Lampung

vii
Nama : Theofanus Joan Nathan Meditama Sinulingga

TTL : Bandar Lampung , 16 Desember 2005

Alamat : Jln. Bunga Sedap Malam 3 , no 7 , Tanjung Seneng

Riwayat Pendidikan : TK Xaverius Way Halim

SD Xaverius Way Halim

SMP Xaverius Way Halim

SMA Fransiskus Bandar Lampung

Nama : Virya Santoso O . W.

TTL : Bandar Lampung , 12 Juli 2006

Alamat : Villa Citra I , Jagabaya , Antasari , Bandar Lampung

Riwayat Pendidikan : TK Xaverius Teluk

SD Xaverius Teluk

SMP Xaverius Teluk

SMA Fransiskus Bandar Lampung

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan baik. Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai bentuk uji kompetensi dasar
dan tugas kolaborasi dalam mata pelajaran biologi, bahasa Indonesia, serta
informatika.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini.

1. Ibu Sri Wahyuni S. Pd, Pak Yohanes Widianto, S. Pd dan Pak


Laorensius Angelicus S. Kom yang telah membimbing penulis dari
proses penyusunan hingga bisa menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan motivasi
dalam menyusun karya ilmiah ini.
3. Teman-teman penulis yang telah memberi bantuan dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini.

Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan status gizi
pada siswa / siswi dengan aktivitas di sekolah. Dengan ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca, penulis terima dengan
senang hati.

Bandar Lampung, 4 April 2023

Penulis

ix
DAFTAR ISI

x
xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman sekarang, gizi sudah tidak asing terdengar di
masyarakat sekitar. Sebagai remaja yang masih dalam masa
pertumbuhan, gizi sangat penting untuk tumbuh kembang dan
penunjang tubuh dalam beraktivitas. Setiap orang membutuhkan
gizi yang tidak berlebih atau kurang. Sayangnya di zaman
sekarang, banyak kasus remaja yang kekurangan gizi maupun
kelebihan gizi. Banyak faktor yang membuat kasus ini semakin
sering terlihat seperti gaya hidup yang tidak sehat dan tidak dapat
mengontrol makanan yang dimakan. Masyarakat sering kali
tergoda dengan makanan-makanan instan tanpa memikirkan
kandungan gizinya dan sering bermalas malasan, padahal gizi juga
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Dengan gizi yang cukup,
kita bisa bertumbuh dengan baik dan sehat. Namun, jika
berlebihan ataupun kekurangan gizi juga tidaklah baik bagi tubuh
karena penyakit akan datang menghambat pertumbuhan diri dan
aktivitas yang kita lakukan.

Sebagai remaja yang sering menghabiskan sebagian waktu


beraktivitas di sekolah, gizi juga mempengaruhi bagaimana siswa /
siswi beraktivitas di sekolah. Oleh sebab itu, sebagai remaja harus
berupaya mengontrol gizi dalam makanan yang dimakan agar
cukup untuk beraktivitas. Banyak sekali cara yang bisa diikuti
untuk mendapatkan gizi yang cukup. Penulis ingin memberi
informasi tentang pentingnya status gizi dan pengaruhnya terhadap
aktivitas anak sekolah.

1
Maka, mengacu pada permasalahan di atas, penulis memilih
judul Hubungan Status Gizi pada Siswa/Siswi SMA Fransiskus
dengan Aktivitasnya di Sekolah. Dengan begitu, penulis berharap
siswa / siswi SMA Fransiskus dapat mengetahui pengaruh status
gizi dengan aktivitas siswa / siswi di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang sesuai dengan latar belakang masalah
dalam karya tulis ini adalah
1. Bagaimana faktor-faktor yang memengaruhi status gizi
seseorang?
2. Bagaimana mengukur status gizi seseorang?
3. Bagaimana aktivitas para siswa/siswi SMA Fransiskus?
4. Bagaimana hubungan status gizi siswa/siswi SMA Fransiskus
dengan aktivitasnya di sekolah?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk
mengetahui
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang;
2. Mengukur status gizi seseorang;
3. Aktivitas para siswa SMA Fransiskus;
4. Hubungan status gizi siswa/siswi SMA Fransiskus dengan
aktivitasnya di sekolah.

2
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi seluruh siswa SMA Fransiskus.
Para siswa dapat mengetahui porsi makanan yang sesuai dengan
kebutuhan gizi, sehingga asupan gizi siswa sesuai dengan aktivitas
yang mereka lakukan di sekolah. Siswa dapat mengetahui berat
badan ideal.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Tentang Status Gizi

2.1.1 Definisi gizi

Menurut Tuti Sunardi, gizi adalah proses yang


merupakan beragam makanan yang dapat masuk ke tubuh. Gizi
ini berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan hidup, sebagai
alat bantu pertumbuhan, pembetulan serta pemeliharaan sel
dalam tubuh.

2.1.2 Definisi status gizi

Menurut Kemenkes RI dan World Health Organization


(WHO), status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan gizi dari makanan dengan
kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk metabolisme.

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat


komsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini
dapat pula diartikan sebagai tanda fisik yang diakibatkan oleh
karena adanya keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran gizi melalui variabel-variabel tertentu yaitu
indikator status gizi (Alatas, 2011).

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan


dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi adalah keberhasilan
dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh

4
berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga dapat
didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi (Beck,
2000).

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang


adalah

1. Konsumsi makanan

Banyak orang yang kurang menyadari bahwa mereka


telah mengkonsumsi makanan secara berlebihan maupun
kekurangan. Konsumsi makanan secara berlebihan tidak baik
untuk kesehatan karena dapat menyebabkan obesitas.
Sedangkan kekurangan konsumsi makanan pun juga tidak baik
karena dapat menyebabkan busung lapar. Seseorang harus
menjaga konsumsi makanan mereka sehari – hari sehingga
seimbang.

2. Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi status gizi adalah

1. Lingkungan keluarga berawal dari asupan makanan yang


orang tua berikan berpengaruh kepada status gizi sang anaknya
ketika masa pertumbuhan. Apabila orang tua memberikan
asupan makanan yang baik, maka status gizi anak akan baik
sedangkan apabila orang tua memberikan asupan makanan yang
buruk, maka status gizi anak akan menjadi buruk dan
menghambat pertumbuhan sang anak.

5
2. Lingkungan sekitar yang kurang baik dapat
mempengaruhi status gizi pada seseorang. Lingkungan yang
tidak bersih, kotor, dan penuh dengan bakteri atau virus bisa
membuat makanan yang layak komsumsi menjadi tidak layak.

3. Cara pengolahan makanan dan penyimpanan serta


hidangan makanan juga mempengaruhi status gizi.

2.3 Pentingnya Mengetahui Status Gizi

Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah


satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian.
Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi
terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam
proses pemulihan. Akibat yang terjadi apabila kekurangan gizi
antara lain menurunnya kekebalan tubuh (mudah terkena
penyakit infeksi), terjadinya gangguan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan, kekurangan energi yang dapat
menurunkan produktivitas tenaga kerja, dan sulitnya seseorang
dalam menerima pendidikan dan pengetahuan.

2.4 Pola Makan

1. Banyak Minum Air Putih

Banyak masyarakat perkotaan yang kurang peduli


terhadap hal ini. Tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan
ginjal, konsumsi air putih yang cukup juga bisa menghindari
terjadinya dehidrasi pada tubuh. Konsumsi air putih haruslah
sesuai dengan anjuran pola hidup sehat, yaitu paling tidak
sebanyak 8 gelas sehari. Dengan terpenuhinya cairan dalam
tubuh, maka pencernaan, stamina, dan konsentrasi akan lebih

6
terjaga. Kamu pun akan lebih maksimal saat bekerja. Sebagai
tambahan, pastikan juga kamu telah meminum air putih 20
menit sebelum dan 60 menit sesudah makan.

2. Teratur Dan Disiplin Menerapkan Pola Makan

Salah satu penyebab timbulnya penyakit maag adalah


pola makan yang tidak teratur dan terlambat. Mengatur pola
makan merupakan salah satu pola hidup sehat yang sebenarnya
penting namun sering dianggap sepele. Nah, salah satu
menerapkan disiplin dalam pola makan yaitu dengan
menerapkan pola makan yang tidak berlebihan, makan makanan
yang sehat, serta membatasi makan malam, yaitu tidak
mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat di atas
pukul 18.00. Jika memang terpaksa harus mengonsumsi
karbohidrat saat makan malam, berilah jeda setidaknya 3 jam
sebelum tidur.

3. Jauhi Makanan Berkemasan Atau Makanan Cepat Saji

Masih menyangkut pembahasan selanjutnya, hindari


makanan yang mengandung banyak bahan kimia. Umumnya,
makanan ini adalah jenis makanan kemasan ataupun makanan
cepat saji. Pada makanan kemasan, penggunaan bahan kimia
seperti pengawet, pewarna, penyedap rasa, pengenyal, dan
bahan-bahan lainnya kerap digunakan. Jika memungkinkan,
kamu bisa membawa bekal dari rumah.

4. Konsumsi Banyak Buah Dan Sayur

Buah dan sayuran merupakan sumber gizi alami terbaik.


Untuk itu, perbanyaklah buah dan sayur dalam setiap menu

7
makanan yang kamu konsumsi. Pilihlah buah dengan
kandungan serat tinggi seperti pisang, apel, pir, jeruk, dan
pepaya. Sedangkan sayur, kamu bisa memilih jenis sayuran
hijau misalkan bayam, brokoli, atau kangkung. Tidak hanya
sebagai lauk dan pencuci mulut, buah-buahan dan salad juga
cocok untuk kamu jadikan camilan.

5. Tetap Sarapan, Walaupun Hanya Sedikit

Masih berhubungan dengan disiplin dalam pola makan


sebelumnya, terkadang banyak yang melupakan sarapan dengan
alasan sibuk. Padahal, untuk memulai aktivitas dan kegiatan
sehari-hari yang super sibuk, sarapan merupakan sumber utama
kamu untuk mendapatkan energi dan konsentrasi selama
menjalankan aktivitas nanti.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian


Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kuantitatif.
Proses penelitian kuantitatif menurut Bryman (2004: 63) adalah
dimulai dari teori, hipotesis, research design, memilih research
site(s), memilih subjek/responden riset, mengumpulkan data dan
menuliskan kesimpulan untuk kemudian kembali menjadi awal
dari segalanya, teori.

3.2 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan di lingkungan sekolah yang melibatkan


beberapa siswa / siswi SMA Fransiskus yang bersedia dan
dilakukan dari tanggal 25 Januari 2023 s.d. 1 Februari 2023.

3.2 Alat

Alat yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

● Laptop
● Handphone
● Google Form
● Microsoft Word
● Microsoft PowerPoint

3.3 Subjek Penelitian

9
Target penelitian penulis adalah siswa / siswi SMA Fransiskus
Bandar Lampung dari kelas sepuluh (10), sebelas (11), dan dua belas
(12).

3.4 Cara Kerja

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan survei


menggunakan google form untuk mengumpulkan data yang nantinya
akan penulis gunakan untuk dasar penelitian ini. Dalam survei tersebut
terdapat data tinggi badan, berat badan, jenis makanan, dan jenis
kegiatan yang siswa / siswi lakukan di sekolah. Dari data yang penulis
ambil dari siswa / siswi tersebut, maka siswa bisa menghitung berat
badan yang ideal dan normal, siswa juga dapat mengetahui jumlah
kalori yang dibutuhkan dalam sehari sehingga siswa dapat menjaga
pola makan dan menjaga status gizinya

10
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang hasil penelitian dan


pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis saat melakukan
penelitian di SMA Fransiskus Bandar Lampung. Penjabaran yang
diberikan merupakan penjabaran dari rumusan masalah yang ada.

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan kepada
siswa/siswi SMA Fransiskus Bandar Lampung. Sebagai bahan
kajian data, peneliti melakukan aktivitas pencarian data melalui
survey atau kuesioner Google Form kepada siswa /siswi SMA
Fransiskus yang berjumlah siswa. Data yang diperoleh dari
penelitian ini selanjutnya dilakukan analisis untuk mendapatkan
kesimpulan yang berlaku.
Hasil penelitian ini berisi data tentang karakteristik: (1) Usia (2)
Status Gizi (3) Menu Makanan (4) Jenis Aktivitas.

Nama BBI Jenis Makanan Kebutuhan Jenis KKH Status Gizi

(KG) Kalori / aktifitas


makan
( Kal )

Judica 63 Nasi, Roti, 757 Berat 583 Normal

11
Susu, Bayam,

Udang,

Nugget,

Wortel,

Kangkung,

Singkong

Robbyn 63 Nasi, ayam , 585 Sedang 483 Normal


sop, tempe,
telor ,
kangkung ,
daun singkong

Sensen 58,5 Buncis, 533 Sedang 432 Normal

Kacang

panjang,

Oyong,

Kangkung,

Roti, Nasi

Sayu 58,5 Nasi , Bayam , 486 Ringan 452 Normal

Tempe , Telor

Virgini 54 Nasi, Telor , 458 Berat 542 Kurang


a Wyne tahu , Buncis

12
Sinta 49, 5 Nasi, Ayam Ringan
Bella

Jawaban dari kuesioner yang telah dikumpulkan, dianalisis


lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi seseorang, cara untuk mengukur
status gizi seseorang, aktivitas para siswa / siswi di sekolah,
dan hubungan status gizi siswa / siswi SMA Fransiskus
dengan aktivitas mereka di sekolah. Dari hasil yang telah
diuraikan diatas dapat dilihat sebagai berikut.

4.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang;


Berdasarkan penelitian di sekolah SMA Fransiskus
ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi status
gizi seseorang adalah makanan yang mereka konsumsi.
Terlihat dalam tabel data di atas, setiap siswa / siswi
mengomsumsi makanan yang berbeda perorang. Mayoritas
siswa mengonsumsi nasi setiap harinya sebagai karbohidrat
utama. Perbedaan yang dapat terlihat jelas terletak pada lauk
pendamping yang dikomsumsi bersamaan dengan nasi. 80%
siswa mengonsumsi daging ayam dan sayuran sebagai lauk
pendamping mereka.

Selain faktor tersebut, faktor genetik juga mempengaruhi


status gizi seseorang. Dari tabel diatas dapat diambil data
setiap masing-masing siswa / siswi memiliki kebutuhan
kalori dan berat badan ideal (BBI) yang berbeda

13
menyesuaikan kondisi fisik siswa / siswi masing-masing.
Walaupun ada BBI yang memiliki persamaan bukan berarti
kebutuhan kalori yang dibutuhkan akan sama. Selain itu,
faktor lingkungan turut menjadi pengaruh terhadap status
gizi seseorang. Lingkungan yang baik dan mendukung bisa
menjadikan status gizi seseorang menjadi baik. Sedangkan
apabila lingkungan tidak mendukung, status gizi seseorang
menjadi buruk.

4.2.2 Mengukur status gizi seseorang


Dari penelitian mengenai pengaruh status gizi terhadap aktivitas
siswa / siswi SMA Fransiskus diperoleh hasil bahwa status gizi
siswa / siswi di sekolah rata-rata berada di status normal yang
berarti bahwa kebutuhan gizi siswa / siswi per harinya
tercukupi.

Diketahui dari tabel di atas bahwa kebutuhan kalori harian rata-


rata siswa / siswi berada dikisaran 400-600 kalori yaitu 4 siswa
memiliki status gizi yang normal dan 1 siswa memiliki status
gizi yang kurang. Unsur-unsur pengukuran status gizi

4.2.3 Aktivitas para siswa SMA Fransiskus;


4.2.4 Hubungan status gizi siswa/siswi SMA Fransiskus dengan
aktivitasnya di sekolah.

14
15
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang sudah dipaparkan
pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
berjudul “ Hubungan Status Gizi Siswa / Siswi SMA Fransiskus
dengan Aktivitasnya di Sekolah ” adalah semakin berat aktivitas
siswa/siswi di sekolah, maka porsi makan yang harus siswa/siswi
konsumsi dalam satu hari semakin banyak. Namun ada juga yang
kurang dalam mengkonsumsi makanan, padahal siswa/siswi tersebut
beraktivitas berat di sekolah. Siswa / siswi SMA Fransiskus dapat
menjaga pola gizi mereka di keadaan normal.

5.2 Saran

Penulis beserta teman-teman penulis mengharapkan agar siswa /


siswi SMA Fransiskus Bandar Lampung dapat menjaga porsi makan
sehari hari. Siswa / siswi SMA Fransiskus Bandar Lampung harus
mengetahui hubungan antara porsi makanan yang dikonsumsi dengan
aktivitasnya di sekolah setiap hari. Dihimbau untuk siswa / siswi SMA
Fransiskus Bandar Lampung agar

16
17

Anda mungkin juga menyukai