Anda di halaman 1dari 30

X BKDP

Semester
Genap

BAB 8. MELAKSANAKAN PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU


(Persiapan Alat & Bahan, Pembuatan Sambungan,
Pekerjaan Finishing)
1. Persiapan Alat Kayu
a. Peralatan Tangan
• Penggaris Siku, digunakan untuk mengukur sudut kayu
agar membentuk sudut 900.
• Perusut, digunakan untuk membuat garis sejajajr dengan
satu tepi benda kerja.
• Ketam, digunakan untuk menghaluskan permukaan
benda kerja.
• Kikir, digunakan untuk meratkan kayu sebelum
dihaluskan dengan ampelas.
• Palu, digunakan untuk alat bantu memukul kayu.
• Klem, digunakan untuk mengencangkan dan mengikat
benda kerja agar tidak geser.
1. Persiapan Alat Kayu
a. Peralatan Tangan

Penggaris siku Perusut Ketam

Kikir Palu Klem


1. Persiapan Alat Kayu
b. Mesin Portable (Mesin Tangan
Mesin Portable merupakan peralatan kayu yang
menggunakan mesin dan dapat dipindahkan dengan
mudah, penggunaannya harus berhati hati karena
berpotensi membahayakan pengguna.
• Mesin Bor, digunakan untuk memberikan lubang
pada kayu sesuai ukuran dan bentuk mata bor.
• Mesin Ampelas Portable.
• Mesin Ketam Portable.
• Mesin Trimmer atau Router, digunakan untuk
membuat profil, sponing, alur dan panil
1. Persiapan Alat Kayu
b. Mesin Portable (Mesin Tangan)
Prosedur :
• Berikan tanda pda kayu yang akan dilubangi.
• Pastikan kayu dalam keadaan statis dan
tidak bergeser dari tempatnya.
• Berikan kayu penyangga yang diletakkan
tepat di bawah benda kerja agar tidak
terjadi kerusakan.
• Letakkan pucuk mata bor tepat pada tanda
yang telah dibuat.
• Posisi mesin bor harus tegak lurus dengan
benda kerja.
Mesin Bor • Berikan sedikit tekanan pada bagian yang
akan di bor dan jangan terlalu kuat.
• Keluarkan mata bor dari lubang yang telah
dibor pada saat mesin bor dalam keadaan
hidup.
1. Persiapan Alat Kayu
b. Mesin Portable (Mesin Tangan)
Prosedur :
• Letakkan alas pada benda kerja.
• Hidupkan mesin dan posisikan tepat di atas
benda kerja.
• Jangan memberikan tekanan pada mesin
karena dapat menimbulkan goresan.
• Jangan menjalankan mesin tanpa ampelas
agar tidak terjadi kerusakan pada bantalan.
• Mesin ini dapat digunakan menjadi
stasioner dengan menempatkan mesin pada
suatu dudukan yang statis.
Mesin Ampelas Portable
1. Persiapan Alat Kayu
b. Mesin Portable (Mesin Tangan)
Prosedur :
• Untuk pengetaman awal, titik beratkan
pengetaman pada tangan kiri dan posisikan
tangan kanan sebagai pendorong.
• Untuk pengetaman terakhir, titik beratkan
pada tangan kanan, sedangkan tangan kiri
sebagai penahan dan memotong lurus.
• Mesin ketam dapat pula dijadikan statis
dengan memberikan dudukan.

Mesin Ketam Portable


1. Persiapan Alat Kayu
b. Mesin Portable (Mesin Tangan)
Prosedur :
• Gambar alur atau bentuk yang diinginkan
sesuai kedalamannya dengan menggunakan
pensil atau perusut.
• Letakkan benda kerja di sebelah kiri mesin
router.
• Hidupkan atau matikan mesin sebelum
mengenai benda kerja.
• Mesin ditekan ke arah benda kerja agar roda
penghantar dapat mengikuti bentuk benda
kerja dengan baik.

Mesin Trimmer atau Router


1. Persiapan Alat Kayu
c. Mesin Stasioner
Mesin Stasioner merupakan peralatan kayu bermesin
yang menetap dan tidak dapat dipindah pindah.

Gergaji Pita Gergaji Bundar Bermeja Mesin Ketam Perata


2. PEMILIHAN BAHAN
Pemilihan bahan merupakan tahap yang
sangat penting sebelum memulai
membuat konstruksi kayu. Untuk bahan
bangunan umumnya digunakan kayu
dengan kekuatan dan keawetan alami
yang baik. Misalnya, kayu jati, kruing,
bengkirai, dan sebagainya. Penggunaan
garam wolman mampu menambah
keawetan kayu dan mencegah rayap dan
serangga.
2. PEMILIHAN BAHAN (kelas Kayu)
1. Pengenalan Sambungan
Sambungan kayu berfungsi untuk menyambungkan
beberapa kayu agar memiliki panjang sesuai dengan
yang dibutuhkan dan agar membentuk konstruksi
tertentu. Sambungan yang baik harus memenuhi
beberapa hal seperti :
• Tidak banyak mengurangi luasan kayu.
• Menunjukan perilaku leleh sebelum runtuh (daktail).
• Mudah dan murah dalam pemasangannya.
1. Jenis Sambungan
Alat yang digunakan dalam menyambung yaitu :
• Sambungan lem, menggunakan lem sebagai material
utamanya.
• Sambungan Paku, menggunakan paku dan membuat
kayu memiliki lubang.
• Sambungan Baut, dapat didefinisikan tidak begitu
baik karena mengurangi luasan kayu sehingga
menghasilkan kekuatan yang lebih kecil. Namun,
mudah digunakan dan dipasang.
1. Jenis Sambungan

Sambungan Lem

Sambungan Paku

Sambungan Baut
Hubungan antar kayu dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, yaitu:
Sambungan kayu arah memanjang, terdiri atas sambungan
mendatar dan tegak lurus. Misalnya pada balok tembok,
gording dan lainnya. Macam sambungan memanjang yaitu :
• Sambungan bibir lurus.
• Sambungan bibir lurus berkait.
• Sambungan bibir miring.
• Sambungan bibir miring berkait.
• Sambungan memanjang balok kunci.
• Sambungan memanjang kunci jepit.
• Sambungan tegak lurus.
Sambungan Kayu arah Memanjang

Sambungan bibir lurus Sambungan bibir lurus berkaitan


Sambungan Kayu arah Memanjang

Sambungan bibir miring

Sambungan bibir miring berkaitan


Sambungan Kayu arah Memanjang

Sambungan memanjang balok kunci Sambungan memanjang balok jepit

Sambungan tegak lurus


Hubungan antar kayu dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, yaitu:
Sambungan kayu menyudut (arahnya berlainan), Misalnya pada
pintu, jendela, kuda-kuda, dan sebagainya. Macam sambungan kayu
menyudut, yaitu :
• Sambungan takikan lurus, sambungan purus dan lubang terbuka,
sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur.
• Sambungan takikan lurus ekor burung, sambungan purus dan
lubang terbuka, sambungan purus dan lubang tertutup, sambungan
purus dan lubang dengan gigi tegak, sambungan purus dan
lubangan dengan gigi garis bagi, sambungan takikan lurus ekor
burung, dan sambungan reveling ekor burung.
• Sambungan voor loef.
Sambungan Kayu menyuduh (arah berlainan)

Sambungan takikan lurus Sambungan purus lubang terbuka


Sambungan Kayu menyuduh (arah berlainan)

Sambungan takikan lurus Sambungan voor loef


Ekor burung
Hubungan antar kayu dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, yaitu:
Sambungan kayu arah melebar (sambungan papan),
Misalnya pada bibir lantai, dinding, atap, dan sebagainya.
Macam sambungan kayu melebar, yaitu :
• Sambungan lidah dan alur.
• Sambungan lidah lepas dan alur.
• Sambungan lidah bersponing dan alur.
• Sambungan lidah miring.
• Sambungan papan melebar ke arah tegak.
Sambungan Kayu arah Melebar

Sambungan lidah dan alur Sambungan lidah lepas dan alur


Sambungan Kayu arah Melebar

Sambungan lidah bersponing


dan alur Sambungan lidah miring

Sambungan papan melebar


Ke arah tegak
2. Pembuatan Sambungan
Pembuatan Sambungan Paku

1. Tambahkan lis paku pada konstruksi untuk mendapatkan hasil


yang baik, karena letak kekuatan ikatan sambungan pada paku
adalah bagian memanjang.
2. Untuk keperluan keindahan, sebaiknya menggunakan paku dengan
kepala benam sehingga lubang paku dapat ditutup menggunakan
dempul.
3. Ujung pangku sebaiknya sedikit ditumpulkan agar tidak
menimbulkan keretakan pada kayu akibat tajamnya ujung kayu.
4. Sebaiknya paku dimasukkan dengan kemiringan 800 untuk
menghasilkan ikatan yang baik.
5. Untuk menghindari kerusakan, jarak pemakuan sebaiknya diatur
agar tidak terlalu dekat. Apabila diperlukan untuk pemakuan jarak
dekat, sebaiknya dilakukan selang-sling dan bergelombang.
2. Pembuatan Sambungan
Pembuatan Sambungan Lem

Hal yang harus diperhatikan sebelum pekerjaan menyambung


kayu, yaitu :
• Lihat bentuk bentuk susunan bentuk perubahan papan dan
perhatikan cara menyambung agar mendapatkan hasil
sambungan yang datar dan rata.
• Sebaiknya warna kayu disesuaikan.
• Perhatikan pola serat kayu, sebaiknya digunakan kayu dengan
pola serat yang sama.
3. Pekerjaan Finishing
Pra-Finishing (Tahap Persiapan)

• Perencanaan Pemeriksaan Awal pada Benda Kerja, dengan cara


menandai bagian yang perlu mendapat perbaikan untuk kemudian
menetapkan jenis perlakuan yang akan diberikan.
• Pemeriksaan dan Pelepasan Sisa Lem, sisa lem harus dibersihkan
dengan menggunakan lap. Sedangkan, pelepasan sisa lem dilakukan
dengan mengikis dengan sekrap kayu, membasahi permukaan yang
terkena sisa lem untuk kemudian dibersihkan dengan sekrap,
membasahi permukaan yang terkena sisa lem untuk kemudian
dibersihkan dengan sekrap, untuk sisa lem yang sudah mongering
dank eras sebaiknya dipotong dengan menggunakan pahat,
menghaluskan permukaan yang telah dibersihkan dari lem dengan
ampelas.
• Memperbaiki kayu bergelombang atau cutter mark, dapat
dihilangkan dengan menggunakan sekrap atau dengan ketam halus.
3. Pekerjaan Finishing
Pra-Finishing (Tahap Persiapan)

• Memperbaiki kayu penyok/memar (cekungan), dapat


dilakukan dengan menggunakan setrika yang telah dipanaskan
lalu mengambil kain yang telah dibasahi dengan air dan
diletakkan pada bagian yang rusak.
• Memperbaiki lubang, dapat dilakukan dengan menggunakan
pasak kayu atau plug.
3. Pekerjaan Finishing
Pra-Finishing (Pendempulan)

• Pendempulan, dilakukan untuk menutup bagian berlubang


sehingga permukaan kayu menjadi rata. Dilakukan dengan
menggunakan dempul warna dan bahan dasar yang sesuai
dengan bahan finisihing yang akan digunakan.

Pra-Finishing (Final Sanding/Pengampelasan)

• Final Sanding (pengampelasan), bertujuan untuk meratakan


dan menghaluskan permukaan benda, tahap persiapan
sebelum pengecatan,
3. Pekerjaan Finishing
Finishing

• Finishing sangat menentukan tampilan akhir dari benda kerja, fungsinya


untuk memberikan tampilan akhir yang baik, memberikan keawetan,
melindungi dari kerusakan, dan meningkatkan mutu kayu. Finishing dapat
dilakukan dengan menggunakan cat dan melamin.

Tahapan yang dilakukan :


• Persiapan permukaan.
• Pengisian pori pori kayu
• Pewarnaan permukaan.
• Pelapisan dasar permukaan kayu.
• Pelapisan antar media
• Pelapisan akhir permukaan finishing.
• Pemolesan permukaan.

Anda mungkin juga menyukai