Anda di halaman 1dari 6

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang hubungan interaksi orang

dengan perilaku seks bebas telak dilaksanakan pada tanggal 01 Mei sampai

dengan 01 Juli 2022. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel serta

diberikan interpretasi pada variabel yang diteliti dan hubungan variabel yang

diteliti. Hubungan variabel sebelumnya telah dianalisis menggunakan analisis

Chi-Square dengan nilai signifikansi <0,05.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Karakteristik Demografi Responden

Data umum yang disajikan dalam penelitian ini adalah jenis

kelamin,usia anak, usia orang tua, pendidikan anak, pendidikan orang

tua.

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Karakteristik Demografi Responden

Usia_Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15-17 19 31.7 31.7 31.7
18-19 41 68.3 68.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Usia_OrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 30-40 25 41.7 41.7 41.7
41-50 29 48.3 48.3 90.0
51-60 6 10.0 10.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

42
Pend_Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA/SMK 56 93.3 93.3 93.3
SMP/MTs 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

Pend_OrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 2 3.3 3.3 3.3
SMA 7 11.7 11.7 15.0
SMP 19 31.7 31.7 46.7
SD 32 53.3 53.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 26 43.3 43.3 43.3
Perempuan 34 56.7 56.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

Tabel 5.1 menunjukan bahwa mayoritas responden pada usia

remaja yaitu 18-19 tahun sebanyak 41 orang (68,3%), mayoritas usia

orang tua responden 29 orang (48,9%), mayoritas responden dengan

pendidikan SMA sebanyak 56 orang (93,3%), mayoritas pendidikan

orang tua responden SD yaitu 32 orang (53,3%) dan mayoritas

responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 34 orang (56,7%).

23
5.1.2 Variabel yang diukur

1. Interaksi Orang Tua

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Interaksi Orang Tua

Interaksi_OrangTua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 16 26.7 26.7 26.7
Sedang 30 50.0 50.0 76.7
Rendah 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan sebanyak 30 orang (50%)

responden berinteraksi dengan orang tua dalam kategori sedang.

2. Perilaku Seks Bebas

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan

Perilaku_SeksBebas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah Berprilaku 43 71.7 71.7 71.7
Seks
Pernah Berprilaku Seks 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan sebanyak 43 orang (71,7%)

responden tidak pernah berprilaku seks.

24
3. Hubungan Interaksi Orang Tua dengan Perilaku Seks Bebas

Tabel 5.4 Hubungan antara Interaksi Orang Tua terhadap Perilaku Seks Bebas

Interaksi_OrangTua * Perilaku_SeksBebas Crosstabulation


Perilaku_SeksBebas
Tidak
Pernah Pernah
Berprilaku Berprilaku
Seks Seks Total
Interaksi_ Tinggi Count 12 4 16
OrangTua % within Interaksi_OrangTua 75.0% 25.0% 100.0
%
% within Perilaku_SeksBebas 27.9% 23.5% 26.7%
% of Total 20.0% 6.7% 26.7%
Sedang Count 22 8 30
% within Interaksi_OrangTua 73.3% 26.7% 100.0
%
% within Perilaku_SeksBebas 51.2% 47.1% 50.0%
% of Total 36.7% 13.3% 50.0%
Rendah Count 9 5 14
% within Interaksi_OrangTua 64.3% 35.7% 100.0
%
% within Perilaku_SeksBebas 20.9% 29.4% 23.3%
% of Total 15.0% 8.3% 23.3%
Total Count 43 17 60
% within Interaksi_OrangTua 71.7% 28.3% 100.0
%
% within Perilaku_SeksBebas 100.0% 100.0% 100.0
%
% of Total 71.7% 28.3% 100.0
%

Berdasarkan uji analisa Chi-Square tentang hubungan interaksi orang tua

dengan perilaku seks bebas diketahui nilai signifikan atau sig. (2-tailed) sebesar

0,000. (2-tailed) 0,00 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat

hubungan antara variabel interaksi orang tua dengan perilaku seks bebas.

25
5.2 Pembahasan

Interaksi orang tua dengan remaja pada penelitian ini didapatkan bahwa

interaksi antara orang tua remaja mayoritas dalam kategori sedang. Hal ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor seperti pendidikan responden, usia responden,

pendidikan orang tua dan usia orang tua. Interaksi adalah kontak dan komunikasi

yang diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan

bersama (Saleh, 2018). Maka interaksi akan selalu berkait dengan istilah

komunikasi atau hubungan (Sadiman, 2019). Proses interaksi dimulai dari

keluarga yaitu hubungan antara orang tua dan anak, interaksi orang tua memiliki

hubungan yang sangat kuat dengan perubahan perilaku pada anak (Kathryn E.

Barnard,1994).

Kurangnya interaksi orang tua dengan remaja mengenai pentingnya aturan-

aturan dan norma yang berlaku di masyarakat, mengakibatkan remaja merasa

bebas dan tidak terkontrol dalam menerima segala informasi yang di dapat dari

luar baik hal tersebut mengarahkan ke hal yang negatif maupun yang positif.

Rentang waktu kurang dari dasawarsa terakhir, kenakalan remaja semakin

menunjukan peningkatan yang sangat memprihatinkan. Kenakalan remaja itu

meliputi seks bebas, tawuran dan terlibat dalam obat obat terlarang (Firman,

2018).

Selanjutnya hasil identifikasi perilaku seks bebas pada penelitian ini

menunjukan remaja juga ada yang melakukan perilaku seks bebas walaupun tidak

banyak. Hal ini sudah menunjukan bahwa remaja berpotensi tinggi dalam

terserangnya penyakit menular seks, resiko kehamilan yang bisa menyebabkan

26
dikeluarkan dari pihak sekolah. Perilaku seks adalah segala bentuk tingkah laku

yang dipengaruhi oleh hasrat seksual dengan lawan jenisnya. Perilaku seksual ini

bermacam-macam mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan,

bercumbu dan bersegama dengan objek bisa berupa orang lain, orang dalam

khayalan atau diri sendiri (Sarwono, 2018).

Hasil analisa hubungan interaksi orang tua terhadap perilaku seks bebas

pada remaja menggunakan uji analisa Chi-square menunjukan terdapat hubungan.

Selain itu penelitan ini menunjukan responden yang berinteraksi dengan orang tua

dalam kategori sedang dan masih banyak remaja yang berprilaku seks bebas.

Pengawasan dari orang tua yang kurang akan mempercepat remaja melakukan

hubungan seksual. Pengawasan orang tua merupakan faktor penting yang

mempengaruhi perilaku seksual remaja. Remaja yang diawasi orang tuanya akan

menunda bahkan akan menghindari hubungan seksual pertama pada usis lebih

dini.

27

Anda mungkin juga menyukai