MOLLUSCUM CONTANGIOSUM
Oleh :
Ayikacantya Sudayasa, S.Ked
K1B1 22 013
Pembimbing :
dr. Siti Andayani, M.Kes., Sp.KK
FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
2023
HALAMAN PENGESAHAN
A. PENDAHULUAN
kontagiosum bersifat endemis pada komunitas padat penduduk, higiene buruk dan
daerah miskin. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak, usia dewasa dengan
aktivitas seksual aktif dan status imunodefisiensi. Penularan dapat melalui kontak
langsung dengan lesi aktif atau autoinokulasi, penularan secara tidak langsung
melalui pemakaian bersama alat-alat pribadi seperti handuk, pisau cukur, alat
dapat membantu menegakkan diagnosis pada beberapa kasus dengan gejala klinis
tidak khas. Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi virus yang dapat
gejala yang timbul diperlukan pada beberapa pasien dengan penurunan status
imun, dimana didapatkan lesi ekstensif dan persisten, penyakit ini tidak atau jarang
residif.2
B. DEFINISI
berupa papul berbentuk kubah, berkilat, dan pada permukaan-nya terdapat lekukan
C. EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini terutama menyerang anak, kadang-kadang juga orang dewasa, dan
penyakit infeksi menular seksual (IMS). Secara klinis perlu dibedakan dengan
hepes simpleks fase awal. Transmisinya dapat melalui kontak kulit langsung,
meningkat pada pasien imunokompromais, yaitu sebesar 5%-18% dan 30% pada
penderita AIDS. Penyakit ini paling banyak menyerang anak-anak usia di bawah
D. ETIOPATOGENESIS
DNA untai ganda linear. Terdapat 4 subtipe VMK, yaitu VMK 1, VMK II, VMK
III, dan VMK IV. Keempat subtipe tersebut menimbulkan gejala klinis yang sama.
Virus masuk ke sel dengan endositosis atau fusi sel. Replikasi virus menghasilkan
like).5
E. MANIFESTASI KLINIS
Lokasi penyakit in yaitu di daerah wajah, leher, ketiak, badan, dan ekstremitas
(jarang di telapak tangan atau telapak kaki), sedangkan pada orang dewasa di
daerah pubis dan genitalia eksterna. Kelainan kulit berupa papul berbentuk bulat
mirip kubah, berukuran miliar sampai lentikular dan berwarna putih dan berkilat
Jika dipijat akan tampak ke luar massa yang ber-warna putih mirip butiran nasi.
papul dapat berukuran 1-5 mm dan bertangkai, juga dapat berukuran besar hingga
F. DIAGNOSIS
tertentu pada dewasa. Salah satu pemeriksaan penunjang yang bermanfaat, yaitu
corona).5
G. DIAGNOSIS BANDING
dan neoplasma. Diagnosis banding tergantung usia dan status imunologi individu.
H. TATALAKSANA
Tata laksana MK sampai saat ini masih diperdebatkan. Hal ini karena infeksi
moluskum. Untuk mengeluarkan massa tersebut, dapat dipakai alat, antara lain
ekstraktor komedo, jarum suntik, atau kuret. Cara lain yang dapat digunakan
adalah elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO,, dan N. Sebelum tindakan
juga menimbulkan trauma pada anak. Beberapa peneliti mencoba bat topikal
dan ketiga obat tersebut cukup efektif. Cantharidin adalah ekstrak racun lebah
kulit.2
Rasa nyeri dapat diatasi dengan asetaminofen, dan bila gelembung pecah dapat
efektif, dan efek samping berupa hiperpigmentasi pasca inflamasi yang kemudian
dapat menghilang. Selain itu, obat pilihan lain adalah pengolesan dengan fenol
jenuh dan dicuci setelah 4 jam juga efektif. Rasa nyeri/pedih atau panas muncul
inflamasi. Terapi lain yang dapat dipakai adalah golongan keratolitik topikal,
salisilat. Pada orang dewasa pengobatan harus juga dilakukan terhadap pasangan
seksualnya. Bila lesi luas dan banyak, misalnya pada pasien dengan HIV/AIDS
dianjurkan terapi antivirus per oral, misalnya cidofovir, dilaporkan berhasil karena
Prognosis umumnya baik dengan terapi adekuat. Lesi MK akan sembuh sendiri
Masing-masing lesi akan sembuh sendiri secara spontan dalam 2 bulan. Durasi
selama 13,3 bulan. Lesi akan sembuh sendiri dan tidak meninggalkan bekas, tetapi
J. PENCEGAHAN
Pasien diminta menjaga kebersihan diri, tidak saling meminjam alat mandi,
misalnya handuk, pakaian dan mainan, mencegah kontak fisik sesama teman, dan