Patogenesis dan
Penatalaksanaan
Moluskum Kontagiosum
Kontak dengan materi yang menjadi Gen MCV yang dapat berkontribusi
isi umbilikasi lesi adalah faktor pada respon kekebalan yang
penting penularan penyakit terganggu terhadap virus ini,
Moluskum kontagiosum termasuk 3, yaitu :
Gambar 4. A. Microscopic preparation (Giemsa stain) of cellular material from the Gambar 5. Molluscum contagiosum. Histopathologic examination of a skin
area of central umbilication. B. shows intracytoplasmic molluscum inclusion bodies. biopsy specimen shows downgrowth of infected epidermal cells bearing
Sumber : Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, Halaman 1912. large eosinophilic cytoplasmic includion bodies (Henderson-Paterson
bodies). (Hematoxylin and eosin stain).
Sumber : Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, Halaman 1913.
TATALAKSANA MOLUSKUM
KONTAGIOSUM
Non Medikamentosa
01 02 03
Meskipun banyak pasien
Konjungtivitis kronis
asimtomatik, pruritus Infeksi bakteri
dan punctate keratitis
terkadang merupakan sekunder dapat terjadi,
dapat terjadi pada
masalah yang signifikan, terutama jika pasien
pasien dengan lesi
terutama pada pasien menggaruk lukanya.
kelopak mata.
dengan dermatitis atopik
yang mendasari.
PROGNOSIS MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Edukasi &
pencegahan
Moluskum Autoinokulasi dapat diturunkan
Menghindari kontak fisik langsung kontagiosum dengan mengobati semua lesi yang
ada
Menyampaikan kepada
Selama pasien sakit pasien bahwa pengobatan
dilarang berenang memakan waktu yang
lama, maka dari itu
diperlukan ketekukan dan
kesabaran
DIAGNOSIS BANDING MOLUSKUM
KONTAGIOSUM
Sumber : Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di
Indonesia 2017, Halaman 117.
REFERENSI
1. Aisah S dan Handoko RP. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi
Ketujuh (Cetakan Keenam). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
KedokteranUniversitas Indonesia; 2019.
2. Harlim A. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Jakarta: FK
UKI; 2019.
3. Sharquie K, Hameed A, Abdulwahhab W. Pathogenesis of Molluscum
Contagiosum: a new concept for the spontaneous involution of the
disease. Our Dermatology Online. 2015;6(3). Diakses 1 Desember 2020.
http://www.odermatol.com/odermatology/20153/3.Pathogenesis-
SharquieKS.pdf
4. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, Seventh Edition.Vol
1&2. United States: Mc Graw Hill Education; 2008.
5. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di
Indonesia. Jakarta: Perdoski; 2017.
6. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo
Surabaya. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 2. Surabaya: FK
UNAIR; 2017.
THANK YOU