MOLUSKUM KONTAGIOSUM
OLEH
Riskiyanti Apriliah
111 2022 1002
PEMBIMBING
dr. Adharia, Sp. KK, M.Kes
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
berharap sekiranya refarat ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.
Makassar,
Hormat Saya,
Penulis
i
LEMBAR PENGESAHAN
Indonesia.
Makassar,
Menyetujui,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................4
BAB 1................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................4
BAB II................................................................................................................5
2.1 Definisi.....................................................................................................5
2.2 Epidemiologi............................................................................................5
2.3 Etiologi.....................................................................................................6
2.4 Patofisiologi..............................................................................................6
2.5 Manifestasi Klinik.....................................................................................7
2.6 Diagnosis.................................................................................................8
2.7 TATALAKSANA.....................................................................................10
2.8 Diagnosis Banding.................................................................................18
2.9 Prognosis...............................................................................................19
BAB III.............................................................................................................20
KESIMPULAN..............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................21
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
disebabkan oleh virus DNA genus Molluscipox. Pada individu sehat dapat
telah digunakan, termasuk radiasi dan tindakan bedah kulit. Sebagian terapi
dan kawan-kawan di poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
terbanyak pada laki-laki 31 (51,7%) pasien, usia 5-14 tahun kelompok umur
pasien, lokasi kombinasi dari fasial, thoraks, dan ekstremitas paling banyak
terkena dengan jumlah 34 (56,7%) pasien, dan terapi yang sering digunakan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
nasi. Kondisi ini pertama kali dijelaskan oleh Bateman pada tahun
1817.1,2,4
2.2 Epidemiologi
terjadi pada anak-anak tetapi juga dapat menyerang remaja dan dewasa
dan rasio jenis kelamin kira-kira setara tidak ada perbedaan gender.
usia 1 tahun. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak usia prasekolah
2
Penduduk Asli Alaska. Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun
yang terkontaminasi, misalnya handuk, baju, kolam renang dan mainan. 4,3
2.3 Etiologi
subtipe (MCV 1, MCV 2, MCV 3, dan MCV 4. ) dan tipe-1 dianggap dapat
menyerang anak – anak sebelum usia 14 tahun, dengan rata – rata usia
2.4 Patofisiologi
3
dewasa dalam jumlah yang besar. Virion ini berisi struktur seperti
kantung yang kaya akan lipid dan kolagen yang diketahui dapat
pertengahan luka dan keluarnya sel yang telah terinfeksi virus. MCV
dua kali dari rata-rata. Ada banyak gen MCV yang dapat
peroxida.2,4
Lokasi penyakit ini yaitu di daerah wajah, leher, ketiak, badan, dan
lentikular dan berwarna putih dan berkilat seperti lilin. Papul tersebut
4
lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak ke luar massa yang berwarna
dan tersebar.1,2
2.6 Diagnosis
5
Gambar 4 Badan inklusi eosinofil intracytoplasmic besar yang disebut
perifer. Mereka juga dapat memiliki roset bila dilihat di bawah cahaya
6
terlihat; namun, beberapa kasus MC yang teriritasi atau ekskoriasi
2.7 TATALAKSANA
dapat dipakai alat, antara lain ekstraktor komedo, jarum suntik, atau
bedah beku dengan C02, dan N2. Sebelum tindakan dapat diberikan
7
anestetik lokal, misalnya krim yang mengandung lidokain/prilokain
(contoh EMLA®).1
kontagiosum.7
Merupakan salah satu terapi yang umum dan efisien digunakan dalam
8
Efek samping meliputi rasa nyeri saat pemberian terapi, erosi, ulserasi
hiperpigmentasi.7,8,9
2. Eviserasi
anak.7
lokal akibat penggunaan bahan ini meliputi erosi pada permukaan kulit
9
podofilin. Sebanyak 0,05 ml podofilotoksin 5% diaplikasikan pada lesi
4. Cantharidin
bahan ini terbatas pada puncak lesi serta didiamkan selama kurang
kulit sehingga perlu dilakukan tes terlebih dahulu pada lesi sebelum
terapi meliputi eritema, pruritus serta rasa nyeri dan terbakar pada
5. Tretinoin
10
daerah timbulnya lesi. Pilihan lain menggunakan krim tretinoin 0,05%
6. Cimetidine
inflamasi atau timbul ulkus pada daerah lesi. Perbaikan lesi didapatkan
11
penggunaan larutan KOH 5% yang memiliki efek samping minimal
disertai efek samping yang berarti. Pulsed dye laser merupakan salah
satu pilihan terapi yang efisien namun memiliki kekurangan dari segi
efektifitas biaya. 7
9. Imunomodulator
12
preparat sistemik. Imunomodulator topikal terbagi menjadi 2 bagian
10. Antivirus
13
polimerase virus sehingga mampu menghambat sint esis DNA virus.
14
krim cidofovir 3% adalah sebesar US$ 65 per gram. Efek samping
VERUKA VULGARIS
terutama tipe 2, tetapi dapat juga tipe 1 dan 4. Pada umumnya lesi
15
tidak menimbulkan gejala subjektif, tetapi terus bertambah besar,
apabila terletak pada lokasi yang terkena tekanan atau bila meregang
dan berdarah.11
2.9 Prognosis
dengan tepat.1
16
BAB III
KESIMPULAN
lentikuler. Lokasi penyakit ini yaitu di daerah wajah, leher, ketiak, badan, dan
orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Kelainan kulit berupa
papul berbentuk bulat mirip kubah, berukuran miliar sampai lentikular dan
penyakit infeksi virus yang dapat sembuh spontan. Pada kelompok pasien
17
menunjukkan gambaran seperti Henderson-Paterson body atau badan
DAFTAR PUSTAKA
2. Dr. dr. Ago Harlim, MARS, Sp.KK, FINSDV, FAADV. Buku Ajar Ilmu
(eCl).Volume 4. 2016
18
4. Lexander K.C. Leung, Benjamin Barankin; Kam L.E. Hon. Molluscum
5, 2018:408-415.
19
10. Xiaoying Chen, Alex V Anstey, Joachim J Bugert. Molluscum
2013:877-885
11. Cipto Herman. Veruka Vulgaris dan Veruka Plana. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin FK UI Edisi ke7. Jakarta: Badan penerbit FKUI, 2017: 131-3
20